Anda di halaman 1dari 22

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN HAJI

DI BMT UGT SIDOGIRI KANTOR CABANG BANASAREH

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan perekonomian sangat pesat

sehingga menimbulkan atau menciptakan persaingan yang sangat ketat

dalam dunia usaha. Banyak lembaga keuangan yang bergerak dalam

bidang usaha sejenis yang terus bersaing untuk berlomba-lomba dalam

mendapatkan keuantungan dengan keadaan tersebut. Maka BMT dituntut

untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik sekaligus dapat

memenuhi kebutuhan para pelanggannya, sehingga akan menghasilkan

pendapatan yang baik dan maksimal. Baitul Maal wat Tanwil atau balai

usaha mandiri terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan

dengan cara prinsip bagi hasil.

Baitul maal (rumah harta) rumah yang menerima titipan dana,

zakat, infaq, shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya dengan syariat

ajaran bisnis Islam.1BMT bersifat usaha bisnis dan mandiri serta

dikembangkan dengan cara Berswadaya, Swakarsa, dan Swasembada

dimana yang dimaksud ketiga cara tersebut adalah ciri khas prinsip dari

kegiatan koperasi, dan dikelola dengan cara professional. Maka dari itu

berdasarkan undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang koperasi bahwa

koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi lebih kuat

dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu berperan

1
Nur Rianto Al Arif M, Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012) 56

1
sebagai sokoguru perekonomian nasional dan diperkuat dengan undang-

undang pasal 7 tahun 2012 sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33

undang-undang dasar 1945 yang bermakna melandaskan kegiatan

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dengan dikeluarkannya

peraturan pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan kegiatan

usaha simpan pinjam oleh koperasi serta kopmen koperasi dan UKM

No.91/kep/MKUKM/X/2004, tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan

usaha KJKS maka semakin jelas kegiatan usaha syariah yang perlu

ditingkatkan atau ditumbuh kembangkan.2

Seiring dengan berjalannya waktu semakin banyak lembaga-

lembaga non syariah maupun syariah seperti BMT yang bersaing untuk

mendapatkan pendapatan yang kompetitif bersaing dengan melakukan

strategi pemasaran yang baik. Strategi pemasaran merupakan cara yang

dilakukan perusahaan untuk mengimplementasikan visi, misi, sasaran dan

tujuan yang telah ditentukan, jadi strategi pemasaran sangat perlu bagi

perusahaan karena untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran. Strategi

dibutuhkan untuk memenangkan persaingan-persaingan sehingga nantinya

dapat diperoleh tingkat penjualan dan laba atau profit yang memadai

sesuai yang diharapkan. Maka dari itu dalam dunia bisnis persaingan

dianjurkan (berlomba-loba), dimana persaingan bisnis secara sehat yang

dimaksud sehat tersebuat tidak menjatuhkan atau merendahkan salah satu

2
N.N, Undang-Undang No.25 tahun 1991 tentang perekonomian pasal 5 ayat 1

2
pihak dalam berlomba-lomba untuk kebaikan. Allah akan meridhoi jalan

umatnya selagi itu tidak merugikan orang lain dan menjatuhkan orang lain.

Dengan adanya banyak BMT yang berkembang saat ini tentu saja

tidak menutup kemungkinan besar BMT bersaing secara ketat dengan

caranya masing-masing misalnya berinovasi dalam produknya untuk

meningkatkan pendapatan atau penghasilan yang tinggi, maka dari itu

kewajiban BMT untuk membuat strategi-strategi pemasaran yang efektif

yang dapat memenuhi sasaran target. Tetapi disisi lain strategi yang

dilakukan harus sesuai dengan keadaan BMT, dimana harus

diperhitungkan dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang

diperoleh dari strategi pemasaran. Strategi pemasaran mempunyai peranan

penting untuk BMT bagi bidang pemasaran khususnya, maka dari itu

strategi pemasaran harus dilihat atau ditinjau terlebih dahulu sesuai dengan

perkembangan pasar dan lingkungan pasar dan SDM, dengan demikian

strategi segmentation, targeting, positioning dapat digunakan untuk

meningkatkan pendapatan.3

Menurut Philip Kolter dalam buku prinsip-prinsip pemasaran

mengatakan bahwa targeting adalah memilih pasar yang tepat untuk

memasarkan produknya, kemudian dilanjut dengan segmentation pasar

membagi pasar atau mengelompokkan menggunakan adanya permintaan

pasar seperti kebutuhan, keinginan, maka jadilah bagi BMT untuk

membuat atau menjalankan strategi yang tepat supaya memenuhi sasaran

yang efektif dan efisien, lalu kemudian dilanjut dengan positioning


3
Philip Kolter, Marketing Management, (Bejamin Molan Edisi III Jakarta) 255

3
mengatur suatu produk atau jasa yang dipasarkan supaya menduduki

tempat pasar yang jelas untuk pelanggannya dengan tujuan untuk

meningkatkan pendapatan perusahaan.4

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan haji di BMT UGT

Sidogiri cabang Banasare?

2. Bagaimana efektivitas strategi pemasaran produk tabungan haji di

BMT UGT Sidogiri cabang Banasare?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Uuntuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran produk

tabungan haji di BMT UGT Sidogiri cabang Banasare.

2. Untuk mengetahhui evektifitas strategi pemasaran produk

tabungan haji di BMT BMT UGT Sidogiri cabang Banasare.

D. Kegunaan Penelitian

4
Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: UB Press,2011) 76

4
Penelitian tentang efektivitas strategi pemasaran produk

tabungan haji di BMT UGT Sidogiri cabang Banasare ini

diharapkan memiliki manfaat dan kegunaan sebagai berikut:

1. Manfaat bagi penulis

Melalui penelitian ini diharapkan menjadi awal

yang baik guna mengerti bagaimana strategi pemasaran

produk tabungan haji.

2. Manfaat bagi lembaga keuangan

Bagi lembaga keuangan penelitian ini untuk

meningkatkan taraf pelayanan untuk menjadi lebih baik

lagi agar masyarakat lebih banyak yang minat

menabung dan menjadi nasabah.

3. Manfaat bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan menjadi salah satu referensi

bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Ilmu

Keislaman Annuqayah.

E. Telaah Pustaka

5
Hasil skripsi yang secara garis besar tentang pemasaran,

beberapa hasil penelitian antara lain:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Balqis 2008 dengan judul

Strategi pemasaran biro perjalanan haji dalam meningkatkan

jumlah jamaah. “kajian skripsi tersebut membahas tentang

strategi pemasaran yang dilakukan oleh biro perjalanan haji

dalam meningkatkan jumlah jamaah”. Dalam jurnal tersebut,

penulis tidak menemukan unsur kesamaan yang mencolok.

Balqis mengangkat isu tersebut tentang strategi pemasaran biro

perjalan haji, sedangkan penulis mengangkat isu efektitivitas

pemasaran produk tabungan haji. Dan letak perbedaanya adalah

penulis fokus terhadap efektivitas pemasaran produk tabungan

haji.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Febriana Saraswati 2017

dengan judul Efektivitas pelayanan tabungan mudharabah haji

dan umrah pada BRI Syariah kantor cabang Tanjung Karang.

“Adapun jurnal yang ditulis oleh Febriana Saraswati

merupakan jurnal yang membahas perihal efektivitas pelayanan

tabungan mudharabah haji dan umrah”. Dalam jurnal ini penilis

juga tidak menemukan persamaan yang mencolok. Febriana

mengankat penelitian tersebut adalah evektifitas pelayanan

6
mudharabah haji dan umrah, sedangkan penulis meneliti

efektivitas pemasaran produk tabungan haji, persamaan disini

adalah sama-sama membahas tabungan haji. Adapun

perbedaannya adalah penulis tidak membahas mengenai

pelayanan akan tetapi pemasaran.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Rizqi Adhyka Kusumawati

2018 dengan judul Efektivitas strategi pemasaran produk

tabungan mabrur (haji dan umrah) di Bank Syariah Mandiri

KCP Sleman Yogyakarta. “Jurnal yang ditulis oleh Rizqi

merupakan jurnal yang membahas mengenai efektivitas strategi

pemasaran produk tabungan mabrur”. Dalam jurnal ini penulis

menemukan kesamaan dalam membahas pemasaran produk

tabungan mabrur (haji dan umrah), dan adapun perbedaannya

adalah penulis hanya fokus pada pemasaran produk tabungan

haji.

“penulis disini berhak melakukan dan melanjutkan penelitian

ini dengan judul EFEKTIVITAS STRATEGI

PEMASARAN PRODUK TABUNGAN HAJI DI BMT

UGT SIDOGIRI CABANG BANASAREH karena penelitian

ini sebelumnya belum pernah diteliti oleh siapapun”

F. Kerangka Teoritik

7
Dalam kerangka teoritik ini, penulis memulai dengan memahami

teori evektivitas yang berasal dari kata efektif yang mengandung

pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai

tujuan, strategi terdiri atas aktivitas-aktivitas penting yang diperlukan

untuk mencapai tujuan. Strategi sendiri memiliki lima unsur yaitu:

1. Gelanggang aktivitas atau arena merupakan area (produk, jasa,

saluran distribusi, pasar geografis, dan lainnya) dimana

organisasi beroprasi.

2. Sarana kendaraan atau Vehicles yang digunakan untuk dapat

mencapai arena sasaran.

3. Pembeda yang dibuat atau differentiators adalah unsure yang

bersifat spesifik dari strategi yang ditetapkan, seperti

bagaimana organisasi akan dapat menang atau unggul di pasar,

yaitu bagaimana organisasi akan mendapat pelanggan secara

luas.

4. Tahapan rencana yang dilalui atau staging merupakan

penetapan waktu dan langkah dari pergerakan strategik.

5. Pemikiran yang ekonomis atau economic logic merupakan

gagasan yang jelas tentang bagaimana manfaat atau keuntungan

yang akan dihasilkan.

Strategi juga memiliki enam fungsi yaitu:

8
1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai

kepada orang lain

2. Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan

organisasi dengan peluang dari lingkungannya.

3. Memanfaatkan atau mengeksploitasikeberhasilan dan

kesuksesan yang didapat sekarang, sekaligus menyelidiki

adanya peluang-peluang baru.

4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang

lebih banyak yang digunakan sekarang.

5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas

organisasi kedepan.

6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi

sepanjang waktu.5

Pemasaran adalah salah satu kegiatan penting yang perlu dilakukan

perusahaan untuk meningkatkan usaha dan menjaga kelangsungan hidup

perusahaan. Adapun konsep pemasaran menurut Basu Swastha, bertujuan

memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

Secara garis besar, produk merupakan segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan. Menurut Tjiptono, secara konseptual


5
Sofyan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013) 5-8.

9
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa

ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai dengan kompetensi

dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilakukan

oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, baikmsecara financial, fisik

maupun mental. Haji adalah kewajiban, maka setiap orang yang mampu

apabila tidak melakukannya ia berdosa dan apabila dilakukan ia mendapat

pahala.

Ibadah haji merupakan ibadah besar yang setiap orang dapat

melakukannya, karena ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik dan dana

bagi muslim yang melaksanakannya.6 Oleh karena itu Allah SWT,

mewajibkan bagi orang-orang yang telah mampu dalam hal materi, fisik

maupun kesungguhan atau keikhlasan dalam menjalankannya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hajj/22:27

‫ضا ِم ٍر يَأْ تِنْي َ ِم ْن‬


َ ‫َّاس بِا احْلَ ِّج يَ ْاء ُت ْو َك ِر َجااًل َو َعلَى ُك ِّل‬
ِ ‫َوأَذِّ ْن ىِف الن‬

‫ُك ِّل فَ ٍّج َع ِمْي ٌق‬

Artinya: “Berserulah kepada manusia untuk mengerjakan

haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki

6
Furqon Mukminin, manajemen pelayanan biro perjalanan haji dan umrah (studi kasus di sultan
agung tour and trevel Semarang). Skripsi (Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Wali Songo, 2015 ) 55

10
dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap

penjuru yang jauh”

Dalam ayat diatas, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi

Ibrahim as untuk mengajak semua orang yang mampu untuk

berkunjung kerumah Allah dengan menyatakan “Dan wahai Nabi

Ibrahim, berserulah kepada manusia memanggil mereka untuk

mengerjakan haji yaitu berkunjung ke masjid Al-Haram dan

sekitarnya untuk melaksanakan ibadah dan waktu tertentu demi

karena Allah. Serukanlah itu niscaya mereka akan datang

kepadamu menyambut panggilanmu itu dengan berjalan kaki serta

bagi yang tidak mampu berkendara atau mengendarai semua atau

setiap yakni banyak unta yang telah menjadi lelah dan kurus karena

jauhnya perjalanan bagi yang dating demi segenap penjuru yang

jauh lagi mampu berkendaraan.7

Untuk membantu masyarakat yang mempunyai rencana

menunaikan ibadah haji perbankan dan koperasi syariah

mengeluarkan inovasi baru berupa produk tabungan haji. Tabungan

haji adalah simpanan yang menggunakan akad mudharabah yang

penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yng telah

disepakati atau nasabah sudah siap untuk melaksanakan ibadah

haji.

7
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah pesan, kesan dan keserasian Al-Qur`an, volume 9
(Jakarta, Lentera Hati:2002) 43

11
Tabungan menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu. Menurut fatwa DSN No.1 tahun 2000 tentang

tabungan, mekanisme tabungan yang dibenarkan bagi Bank dan

koperasi syariah adalah tabungan yang berdasarkan prinsip

mudharabah dan wadiah.

Fatwa DSN-MUI mengenai tabungan haji terdapat pada

No.1 tahun 2000 karena tabungan haji sama seperti halnya

tabungan biasa yang menggunakan akad mudharabah hanya saja

tabungan ini khusus untuk rencana tabungan haji. Pada fatwa ini

menjelaskan bahwa keperluan masyarakat dalam peningkatan

kesejahteraan dalam menyimpan kekayaan, pada masa kini

diperlukan jasa perbankan dan salah satu produk perbankan dalam

bidang penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan

dalam penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu yang telah disepakati.

Konsep tabungan haji di BMT UGT Sidogiri

12
a. Tinjauan konsep tabungan haji BMT UGT Sidogiri

cabang Banasare

Untuk tabungan haji di BMT UGT Sidogiri pihak

BMT UGT Sidogiri bekerja sama dengan bank, dimana

tabungan para nasabah yang menyimpan untuk

tabungan haji dinsimpan di tabungan biasa, pada saat

semua dana tabungan sudah terkumpul maka pihak

BMT UGT Sidogiri mengajak nasabahnya untuk ikut ke

bank.

Dari hasil penelitian dan observasi kemudian wawancara

telah disimpulkan dalam operasional dan mekanisme yang telah

diterapkan dalam BMT UGT Sidogiri cabang Banasare masuk

dalam kategori cukup baik. BMT UGT Sidogiri cabang Banasareh

telah berusaha memudahkan anggota / calon anggota yang ingin

menabung atau menyimpan dananya disana, khususnya dalam

produk tabungan haji dengan beberapa tahapan seperti pembukaan

rekening tabungan, setoran simpanan tabungan, penarikan

simpanan sampai dengan penutupan rekening tabungan.

G. Metode Penelitian

13
1. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan

untuk memahami fenomena yang terjadi dilapangan objek

penelitian.8 Artinya penelitian kualitatif mengharuskan objek

kajian yang real dilapangan. Tidak dapat dilakukan dengan rekaan

semata.9 Adapun jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah

jenis kualitatif-deskriptif yang mempelajari masalah-masalah yang

ada serta cara kerja yang berlaku.

2. Sumber Data Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan data-data yang akan

membantu penulis untuk sampai pada suatu kesimpulan tertentu.

Sekaligus data tersebut membuat kesimpulan yang dihasilkan.

Adapun yang dimaksud sumber data adalah subjek dari mana data

diperoleh, data yang didapat dari penelitian kualitatif berupa data

lapangan baik itu observasi, wawancara maupun dokumentasi

dengan data-data kepustakaan.10 Oleh karena itu, sumber data dari

penelitian ini berupa kata dan tindakan dari orang-orang yang


8
Lexy J. moleong, metode penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) 06
9
Kaelan, Metode Penelitian Agama (Kualitatif Interdisipliner), (Yogyakarta: Paradigma 2010) 04
10
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&G, (Bandung: Alfabeta,2008) 09

14
diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama. Adapun

beberapa sumber data yang diperoleh oleh penulis:

a. Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang

diperoleh dari hasil wawancara dilapangan yang merupakan

sumber utama dalam penelitian ini.11 Sumber data primer

disini yakni informasi langsung dan informan melalui

wawancara. Informan disini melalui wawancara kepala

cabang.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh

atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang ada.

Data sekunder dapat diperoleh berbagai sumber, buku-buku

tentang pemasaran produk tabungan haji, jurnal, literature

yang berkaitan dengan judul skripsi, unduhan dari internet

dan sumber-sumber lainnya.

3. Tehnik Pengumpulan Data

11
Arikunto dan Suharsini, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Surabaya: Rineka
Cipta, 2010) 171

15
Tehnik pengumpulan data merupakan langkah paling strategi

atau paling menentukan dalam penelitian ini. Karena tujuan utama

dalam penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui

tehnik pengumpulan data. Maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Ada

beberapa metode tehnik pengumpulan data yang berkaitan dengan

pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan jalan mengandalkan

pengantaran dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki. Sesuai dengan tujuan

penelitian, observasi merupakan tehnik pengumpulan data

yang kaliditas datanya terjamin, sebab observasi amat kecil

kemungkinan responden memanipulasi jawaban atau

tindakan selama kurun waktu penelitian.12

Dalam hal ini, observasi yang dilakukan peneliti

adalah melakukan pengantaran secara detail dan mendalam

terhadap objek kajian yang diteliti, serta melacak, mencari,

mengumpulkan data yang berupa buku-buku dan artikel

yang berkaitan.

Nur Syam, Metode Penelitian Dakwah, Sketsa Pemikiran dan Pengembangan Dakwah, (Solo:
12

Ramdhani,1990) 108

16
b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data

yang digunakan pada hampir semua penelitian kualitatif,

kerena seringnya wawancara digunakan dalam penelitian

kualitatif, seakan-akan wawancara menjadi ikon dalam

dalam metode pengumpulan data penelitian kualitatif.

Menurut Moleong, wawancara merupakan

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara

semi-terstruktur kepada pihak informan mengenai suatu

informasi yang berkaitan dengan tema yang diteliti dalam

bentuk tanya jawab yang dilakukan secara face to face dan

secara tertulis oleh pewawancara dan terwawancara.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang mencari

data mengenai hal-hal berupa catatan, buku, dan lain-lain.

4. Tehnik Analisis Data

17
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan

dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.13

Pendekatan secara kualitatif artinya menguraikan data dalalam

bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan

efektif sehingga memudahkan pemahaman dan interpretasi data.

Dalam penelitian ini, analisis data berwujud kegiatan untuk

menjadikan sistematis terhadap objek hasil penelitian dan sumber

hokum tetulis, dimana dengan mencari keterkaitan keduanya.

Dalam rangka mempermudah dalam memahami data yang

diperoleh dan agar data terstruktur secara baik, rapi dan sistematis,

maka analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan yang menjadi

sangat urgen dan signifikan. Adapun tahapan-tahapan analisis data

adalah:

a. Pemeriksaan Data

Pemeriksaan data merupakan proses penelitian kembali

terhadap catatan, berkas-berkas, dan informasi yang


13
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet.3, (Bandung: Alfabeta, 2007) 89

18
dikumpulkan oleh peneliti. Melalui pemeriksaan data

diharapkan akan dapat meningkatkan mutu kehandalan

(reliabilitas) data yang hendak dianalisis.14 Tahapan pertama ini

dilakukan untuk meneliti kembali data-data yang telah

diperoleh dari pihak BMT UGT Sidogiri cabang Banasareh

terutama dari kelengkapan, kejelasan, kesesuaian serta

relevansinya dengan data yang lain dengan tujuan apakah data-

data tersebut sudah mencukupi untuk memecahkan

permasalahan yang diteliti, untuk mengurangi kesalahan dan

kekuranagan data dalam penelitian serta untuk meningkatkan

kualitas data.

b. Klarifikasi

Klarifikasi merupakan usaha mengklarifikasi jawaban

responden berdasarkan macamnya. Aktivitas ini sudah

memasuki tahap pengorganisasian data, karena kegiatannya

adalah memberikan kode terhadap jawaban responden sesuai

dengan kategori masing-masing.15 Dalam hal ini peneliti

meredukasi data yang ada dengan cara menyususn dan

mengklarifikasikan data yang diperoleh dari hasil wawancara

para informan ke dalam pola tertentu untuk mempermudan

14
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali
Press,2006) 168
15
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali
Press,2006) 169

19
pembacaan dan pembahasan sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

c. Verifikasi

Verivikasi data adalah pembuktian kebenaran data untuk

menjamin validitas data yang telah terkumpul. Verifikasi ini

dilakukan dengan cara menemui sumber data (informan) dan

memberikan hasil wawancara dengannya untuk ditanggapi

apakah data tersebut sesuai dengan yang diinformasikan atau

tidak.16

d. Analisis

Analisis adalah proses penyederhanaan kata ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan juga mudah untuk

diinterpretasikan.17 Dengan cara memaparkan data yang sudah

diklarifikasikan, kemudian diinterpretasi dengan mengaitkan

sumber data yang ada dan dianalisis sesuai dengan item-item

yang dikaji dalam penelitian. Hasil analisis terhadap pokok-

pokok masalah yang dibahas atau dikaji dalam penelitian

selanjutnya dituangkan secara deskriptif dalam laporan hasil

penelitian.

e. Pembuatan Kesimpulan

16
Nana Sudjana dan Awal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, (Bandung: Sinar
Baru Algnesindo,2008) 84
17
Masri Singaribun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,1987) 263

20
Sebagai tahapan akhir dari pengolahan data adalah

concluding, yaitu pengambilan kesimpulan dari data-data yang

diperoleh setelah dianalisa untuk memperoleh jawaban kepada

pembaca atas kegelisahan dari apa yang dipaparkan pada latar

belakang masalah.18 Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal

atau interaktif, hipotesis atau teori.19 Tahap pengambilan

kesimpulan dari bahan-bahan penelitian dan sumber data yang

diperoleh ini dengan tujuan agar mempermudah dalam

menjabarkannya dalam bentuk penelitian dan untuk menjawab

apa yang menjadi latar belakang penelitian sekaligus

menjawab rumusan masalah.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah peneliti dalam pembahasan skripsi ini secara

sistematis dan logis, penulis menggunakan penelitian lapangan dengan

pendekatan kualitatif serta menekan pada kekuatan analisis data dan

sumber yang ada. Jadi, sistematika pembahasan ini merupakan urutan-

urutan pembahasan mulai dari bab pertama hingga ban terahir, yang
18
Nana Sudjana dan Awal Kusuma, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, (Bandung: Sinar
Baru Algnesindo,2008) 16
19
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet.3, (Bandung: Alfabeta, 2007) 253

21
merupakan satu kesatuan yang utuh dan sistematis. Dalam penulisan

skripsi ini dibagi dalam lima bab yakni sebagai berikut:

BAB I: Terdiri dari, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Masalah, Kegunaan Masalah, Telaah Pustaka, Kerangka Teoritik, Metode

Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

BAB II: membahas berupa landasan teori yang merupakan gambaran dari

penulisan skripsi tentang pendapat beberapa para ahli yang berhubungan

dengan judul skripsi ini.

BAB III: Membahas paparan data yang meliputi, uraian tentang data yang

diperoleh di lapangan seperti hasil wawancara, hasil pengamatan dan hasil

lainnya.

BAB IV: Membahas tentang analisis data penelitian permasalahan yang

telah dilakukan penulis dengan masalah yang tertera dengan judul diatas.

BAB V: Berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

22

Anda mungkin juga menyukai