Anda di halaman 1dari 22

1

MODUL PERKULIAHAN

Strategic Marketing
Communication
Pokok Bahasan
1. Pemasaran Hubungan
2. Pemasaran Massa
3. Pemasaran Sponsor
4. Strategi Penjualan Personal

Abstract Kompetensi

Modul 6 ini akan Mahasiswa mampu memahami


menjelaskan tentang mengenai Pemasaran
Pemasaran Hubungan, Hubungan, Pemasaran Massa,
Pemasaran Massa, Pemasaran Sponsor dan Srategi
Penjualan Personal .
Pemasaran Sponsor dan
Srategi Penjualan Personal

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


P522110002
Ilmu Magister Ilmu Dr. Rosmawaty Hilderiah
Komunikasi Komunikasi 06 Pandjaitan, S.Sos., M.T
PEMBAHASAN
Kegiatan pemasaran menyentuh kita semua, baik dalam kehidupan sehari-hari, di
setiap waktu, ataupun tempat. Mulai dari saat bangun tidur, sampai saat tidur kembali.
Sistem pemasaran telah memungkinkan semuanya ini, sehingga pemasaran telah
memberikan suatu standar hidup yang tidak pernah terbayangkan oleh nenek moyang kita
sebelumnya.
Sesungguhnya praktik pemasaran sudah ada sejak zaman peradaban kuno. Bangsa
Yunani kuno dan Romawi telah mempraktikan ilmu dagang dan secara aktif berkomunikasi
persuasif kepada konsumennya. Begitu pula di peradaban-peradaban lain yang sudah lebih
maju perdagangannya. Namun, konsep pemasaran moderen yang dikenal saat ini, baru
muncul dan berkembang pada masa Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-
19. Pada periode ini, munculnya perubahan-perubahan sosial yang didorong oleh
perkembangan teknologi dan inovasi ilmu pengetahuan. Salah satu perubahan tersebut
adalah munculnya industri-industri yang memproduksi barang konsumsi secara massa. Hal
ini didukung pula oleh perkembangan moda transportasi dan munculnya media massa yang
mengharuskan produsen menemukan cara mengelola distribusi barang dan jasa.
Pada masa Revolusi Industri, barang-barang konsumsi masih tergolong langka dan
produsen bisa menjual hampir semua barang yang mereka produksi selama konsumen
mampu membelinya. Karena itu, mereka fokus ke arah pengembangan produksi dan
distribusi dengan berusaha menekan biaya sekecil-kecilnya. Ini juga berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu pemasaran pada massa itu, yang terkonsentrasi pada efisiensi biaya
distribusi dan pembukaan pasar baru.
Kini semua berubah, sejak awal abad ke-20 hingga beberapa tahun pasca Perang
Dunia II, kompetisi bisnis semakin meningkat dan fokus ilmu pemasaran mulai pindah dari
fokus produksi ke fokus penjualan. Ilmu komunikasi, periklanan, dan merek juga mulai
menjadi penting saat perusahaan berusaha menjual sebanyak-banyaknya barang di pasar
yang sudah semakin ramai. Inilah cikal bakal berkembangnya ilmu pemasaran.
Itulah sebabnya, saat ini tidak ada perusahaan bisnis yang tidak melakukan kegiatan
pemasaran. Selain pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan, juga
sebagai salah satu cara agar perusahaan dapat selalu berhubungan dengan konsumen,dan
juga baik untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Jadi, pada beberapa
perusahaan bisnis, bagian pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam
rangka mencapai besarnya volume penjualan. Bila sejumlah volume penjualan yang
diinginkan tercapai, maka berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk
telah berjalan dengan benar.
2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pemasaran juga sering dianggap sama dengan penjualan, padahal sesungguhnya
berbeda. Pemasaran berupaya melayani dan memuaskan konsumen dengan tujuan untuk
mendapatkan sejumlah laba, sedangkan penjualan menitikberatkan pada keinginan
perusahaan dan menitikberatkan pada upaya medorong konsumen agar membeli produk
perusahaan.

Diakses dari https://uprint.id/blog/pengertian-marketing-harus-diketahui/

PEMASARAN
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan–kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, serta menditribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik
kepada pembeli yang ada, maupun kepada pembeli potensial. Sedangkan pemasaran
modern menurut Prof. E. Jerome McCarthy yaitu, lebih menitik beratkan pada apa yang
diinginkan pelanggan, ketimbang membatasi pilihan mereka pada apa yang ingin dihasilkan
oleh supplier (pemasok, pembekal, penyuplai). Jadi, konsep pemasaran bertujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli / konsumen. Karenanya,
seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan
untuk memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan ini meliputi kegiatan pada semua bagian yang

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
ada, seperti kegiatan personalia, produksi, keuangan, riset dan pengembangan dsb Berikut
seperangkat prinsip dasar pemasaran menurut dua orang peneliti bisnis, yaitu Peters dan
Waterman yang mereka tulis dalam buku berjudul “In Search of Excellence”, yaitu sebagai
berikut:
1. Adanya pemahaman yang mendalam tentang para pelanggan oleh pihak manajemen
perusahaan tentang bagaimana keinginan dan kebutuhan pelanggan/konsumen
(pasar).
2. Paham akan adanya batasan pasar (pasar yang sangat jelas batasannya).
3. Punya kemampuan memotivasi karyawan untuk menghasilkan produk yang bermutu
dan bernilai tinggi bagi pelanggan mereka.
4. Berupaya mencari penilaian tentang perusahaan/manajemen dan produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan, langsung dari para publik eksternal (ch. Konsumen/pelanggan)
baik secara langsung ataupun tidak langsung.
5. Menghargai karyawan (publik internal) yang dapat memuaskan konsumen/pelanggan,
misalnya dengan member karyawan tersebut hadiah atau berbagai penghargaan,
seperti hadiah langsung, kenaikan gaji dan jenjang kepangkatan dsb.
6. Pandai dan jeli membaca selera dan keinginan pasar/pelanggan.
Saat ini konsep pemasaran telah mengalami perkembangan bersamaan dengan
semakin majunya masyarakat dan teknologi. Jadi, perusahaan tidak lagi berorientasi kepada
pembeli saja, tetapi juga harus berorientasi kepada masyarakat atau manusia. Konsep ini
disebut sebagai KONSEP PEMASARAN MASYARAKAT (Social Marketing Concept) atau
KONSEP PEMASARAN BARU. Itulah sebabnya, bila perusahaan ingin berhasil atau dapat
hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara–cara ataupun kebiasaan-kebiasaan dalam
masyarakatnya. Faktor-faktor eksternal seperti politik, hukum, ekonomi dsb, dapat juga
mempengaruhi program pemasaran perusahaan, termasuk tentunya faktor-faktor
ketidakpuasan konsumen karena tidak terpenuhinya harapan mereka. Adapun faktor–faktor
yang ada dalam sistem pemasaran yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran
2. Sesuatu yang dipasarkan (barang, jasa, ide, orang/SDM).
3. Pasar yang dituju
4. Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran
dan pasarnya. Mereka ini adalah pengecer, pedagang besar, agen pengangkut,
lembaga keuangan, dsb.
5. Faktor-faktor lingkungan, seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor social
dan kebudayaan, kekuatan politik dan hokum, teknologi dan persaingan.

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
UNSUR PEMASARAN

Diolah oleh penulis

Menurut Prof. E. Jerome McCarthy, unsur pemasaran yaitu terdiri dari 5P sebagai
berikut:
1. Product (Produk, jasa, ide)
Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk
yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu
keinginan atau kebutuhan dari konsumen.
2. Price (Harga)
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
terhadap semua pembeli.
3. Place (Tempat)
Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai target
konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan dan
sebagainya.
2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Promotion (promosi)
Apapun produknya pasti memiliki manfaat. Jika tidak dikenal konsumen maka produk
tersebut tidak akan diketahui bermanfaat oleh konsumen. Maka dari itu, perusahaan
harus melakukan cara agar konsumen dapat mengetahui produk perusahaan tersbut.
Serta berusaha memengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas
produk trsebut, kemudia dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan rangkaian kegiatan promosi sebagai salah satu acuan
pemasara. Kegiatan promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara
keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik,
diharapkan akan dapat berperan secara baik dalam meningkatkan penjualan dan
market share.
5. Power (kekuatan)
Semua tindakan, ide, kreativitas, pelayanan dsb, yang berkaitan dengan upaya
menambah nilai produk.

PEMASARAN HUBUNGAN
Pendapat Nordic tentang Perspective Relationship Marketing, Tahun 1996, dalam
European Journal of Marketing, Vol. 30. No 2, diyakini menjadi cikal bakal daripada
pengembangan pemasaran hubungan. Pemasaran Hubungan yaitu, strategi pemasaran
yang memiliki tujuan memelihara pelanggan individual dengan menawari mereka produk
yang memenuhi persyaratan mereka. Jadi, pemasaran hubungan berbeda dengan
pemasaran transaski maupun pemasaran tradisional (yang fokus hanya pada transaksi
pembelian semata).
Sebelum konsep pemasaran hubungan muncul, penekanan bauran pemasaran adalah
komunikasi massa yang memperlakukan pelanggan sama. Namuh hal ini sudah lama
ditinggalkan, karena pelanggan bersifat hetrogen. Sejalan dengan itu, didapat konsep yang
mendukung ke arah ini, yaitu konsep “a one-to-one on share of market”. Konsep ini
menegaskan bahwa pelanggan harus dilayani secara personal.
Jadi, hubungan antara pemasar dengan pelanggan, harus mampu menjadikan
pelanggan merasakan menjadi tuan yang terpenuhi kebutuhannya. Artinya, persoalan
pemasaran bukan saja soal menjual barang dan jasa saja, tetapi juga harus mampu
mencipta, memperbaiki, dan memelihara hubungan dengan pelanggan.
Dalam konteks pemasaran hubungan ada tiga hal yang harus diingat yaitu interaksi,
konektivitas dan kreatifitas. Adapun interaksi dan konetivitas, keduanya dapat dihasilkan

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
oleh adanya teknologi internet. Teknologi ini membuat jangkauan dan hambatan waktu
untuk berinteraksi menjadi tidak terbatas.
Teknologi komunikasi khususnya internet membuat jaringan invisble antara
perusahaan dengan seluruh stakeholder yang terkaitan dalam kegiatan pemasaran
hubungan. Hal ini semakin mudah dirancang karena tersedianya koneksi dan rancangan
yang dikembangkan oleh perusahaan. Adapun syarat daripada pemanfaatan teknologi
dalam hal ini yaitu:
1. Connection
Connection akan menjamin bahwa perusahaan tersambungkan kepada seluruh
jaringan yang dibangun oleh perusahaan, sementara content menunjukkan isi dan
kebermaknaan daripada jaringan itu sendiri.
2. Content
Content senantiasa perubahan sesuai dengan cakupan yang disiapkan oleh
perusahaan.
3. Community
Community yaitu, masyarakat yang terlibat dan kebiasaan yang dikembangkan dalam
pemasaran hubungan. Dalam kaitan ini semakin terbiasa masyarakat menjadi mitra
daripada perusahaan maka ukuran daripada pemasaran hubungan semakin
mendekati kenyataan.

Berikut bentuk pemasaran hubungan, yang dikutip dari pendapat Lacobucci and
Hibbard, bahwa ada 3 bentuk hubungan, yaitu sebagai berikut:
1. Business Marketing Relationship (BMR)
Menurut Kim Garst (2015), yaitu “built a person-to-person connection”, yaitu sbb:
a. Dapat membangun pengetahuan, rasa suka dan faktor percaya.
b. Dapat memberikan pengalaman dan sebagai jawaban secara langsung.
c. Sebagai kreasi peluang bisnis.
d. Berada diatas kebutuhan konsumen.
e. Dapat mempertontonkan keunikan bisnis, sehingga menjadi ciri khas bisnis.
2. Interpersonal Comersial Relationship (ICR)
Menurut Gwinner et al (1998), 4 keuntungan ICR, yaitu sbb:
a. Social Benefits: dapat membangun hubungan yang baik dengan customer
b. Psychological Benefit: dapat menghadirkan rasa nyaman dan percaya diri, serta
loyalitas.
c. Economic Benefits: dapat menjadikan costumer menjadi lebih percaya, sehingga
bersedia mempercayakan perawatannya pada perusahaan kita.
2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
d. Customization Benefit: tentunya juga dapat memberikan keuntungan tersendiri
bagi konsumen, karena konsumen mendapat treatments pribadi.
3. Busines to Customer Relationship (BCR)
a. Dapat mengendalikan dan mengontrol customer
b. Dapat memberikan keuntungan seperti: meningkatkan penjualan, dan
pengendalian efisiensi operasional.
c. Dapat mengendalikan komplen
d. Sebagai strategi sales perusahaan
e. Sebagai peningkatan pelayanan customer

PEMASARAN MASSA
Pemasaran Massa adalah mengembangkan produk dan promosi untuk
menyenangkan banyak orang. Cenderung menggunakan komunikasi massa. Jadi, media
massa tetap menjadi komponen penting dalam program komunikasi pemasaran. Dengan
konsep 5M: Mission, Money, Message, Media, & Measurement.
Berdasarkan tujuannya, pemasaran massa dibagi menjadi 4 jenis:
1. Informative Advertising
Pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran brand dan pengetahuan
tentang produk dan fitur baru produk yang ada pada produk.

Diakses dari https://makemac.grid.id/read/21990235/konfigurasi-maksimal-untuk-


macbook-pro-2018-dibanderol-hampir-100-juta?page=all

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Persuasive Advertising.
Pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan
pembelian produk atau jasa.

Diakses dari https://www.wordstream.com/blog/ws/2019/08/13/persuasive-ads

3. Reminder Advertising.
Pemasaran yang bertujuan untuk menstimulasi pembelian berulang produk dan jasa.

Diakses dari https://www.minimeinsights.com/2018/03/23/survive-the-long-wait-with-


snickers-oats/

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Reinforcement Advertising
Pemasaran yang bertujuan untuk meyakinkan pembeli bahwa mereka melakukan
pilihan yang tepat.

Diakses dari https://www.jpnn.com/news/kolaborasi-danone-dan-shopee-hadirkan-


pilihan-nutrisi-tepat-sesuai-kebutuhan

PEMASARAN SPONSOR (SPONSORSHIP)


1. Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang
mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam
event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events
dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk
mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang
tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan
brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity.
2. Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas
yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat
membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang
digunakan oleh perusahaan dalam memilih sponsorship yaitu:
a. Target khalayak,
b. Penguatan citra merek,
c. Dapat diperpanjang,
d. Keterlibatan merek,
e. Biaya yang efektif.
f. Sponsor lainnya.

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
10 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada umumnya, keterlibatan pada acara-acara khusus dapat memperluas dan
memperdalam hubungan perusahaan dengan pasar sasaran. Pemasaran sponsor acara
khusus (events), mencakup hal-hal sbb:
a. Pemilihan peristiwa khusus yang tepat.
b. Merancang program pensponsoran yang optimal untuk acara khusus.
c. Mengukur efek pensponsoran.

Tentu ada beberapa alasan bagi perusahaan, ketika melakukan pemasaran sponsor,
seperti beberapa alasan sebagai berikut:
a. Untuk mengidentifikasi sebuah pasar sasaran khusus atau gaya hidup.
b. Untuk meningkatkan kesadaran nama perusahaan atau produk.
c. Untuk menciptakan atau mengukuhkan persepsi konsumen tentang citra merek.
d. Untuk meningkatkan dimensi citra perusahaan.
e. Untuk menciptakan pengalaman dan membangkitkan perasaan.
f. Untuk mengungkapkan komitmen pada komunitas atau pada isu sosial.
g. Untuk menghibur klien utama.
h. Untuk memungkinkan peluang perdagangan atau promosi.

STRATEGI PENJUALAN PERSONAL (personal selling)


Penjualan personal (personal selling) adalah salah satu profesi yang paling tua di
dunia. Bahkan menurut Kotler (2003), personal selling atau penjualan personal merupakan
seni kuno, sehingga ilmu ini menghasilkan berbagai prinsip dan literatur.
Orang–orang yang melakukan penjualan personal (personal selling), banyak
mendapat sebutan. Mulai dari salesman, wiraniaga, perwakilan penjualan, manajer distrik,
account executive, konsultan penjualan, sales engineer, agen, dan sebagainya. Biasanya
dicirikan selalu berkeliling, dan selalu berusaha menjual produk pada pembeli yang tidak
menyadari ataupun menginginkan produk yang mereka jual.
Namun tidak demikian halnya dengan tenaga penjualan personal modern saat ini.
Sangat jauh dari stereotip ini. Saat ini, sebagian besar tenaga penjualan personal (personal
selling) merupakan profesional yang berpendidikan tinggi, dan terlatih denagan baik. Mampu
membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Mereka juga
mampu mendengarkan pelanggan mereka, mencari kebutuhan pelanggan, dan menyusun
usaha perusahaan untuk memecahkan permasalahan pelanggan. Itulah sebabnya,
penjualan personal (personal selling) yang efektif tidak hanya memiliki insting, tetapi juga

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
11 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
harus terlatih dalam berbagai metode analisis dan customer management, sebab penjualan
personal memiliki peran penting dalam keberhasilan penjualan perusahaan. Jadi
perusahaan perlu meningkatkan efektivitas salesperson-nya, agar mereka dapat bekerja
secara efektif, dan dapat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun aspek-aspek dalam
penjualan personal.
Penjualan personal (personal selling) dapat juga digambarkan sebagai bentuk dyadic
communications yang melibatkan dua orang dalam proses komunikasi. Selain itu, juga
merupakan salah satu strategi pemasaran secara langsung interaksi dengan konsumen
(face-to-face) (Peter dan Olson, 1996). Adapun prinsip-prinsip dalam penjualan personal
antara lain:
1. Profesionalisme.
2. Keterampilam negosiasi.
3. Relationship marketing.

Bagi produk-produk tertentu lebih tepat atau efektif apabila dipasarkan melalui
penjualan personal, misalnya asuransi, notebook, rumah, mobil dan sebagainya. Penjualan
personal merupakan kegiatan yang melibatkan interaksi secara langsung antara
salesperson dengan pembeli potensial. Penjualan personal dapat dijadikan sebagai metode
yang efektif karena sebagai berikut:
1. Komunikasi personal antara konsumen dan salesperson dapat meningkatkan
keterlibatan/involvement konsumen dengan produk atau proses pengambilan
keputusan;
2. Situasi komunikasi yang interaktif memungkingkan salesperson untuk melakukan
adaptasi terhadap informasi yang disajikan agar sesuai dengan kebutuhan konsumen
(Peter dan Olson, 1996).

Menurut Sutisna (2001), peran yang dapat dilakukan oleh personal selling adalah:
1. Menyampaikan pesan yang kompleks kepada konsumen potensial mengenai produk
atau jasa dan kebijakan perusahaan.
2. Mengadaptasi penawaran atau daya tarik promosional produk untuk kebutuhan yang
unik dan konsumen yang spesifik.
3. Membujuk konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan lebih unggul daripada
pesaing.

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
12 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menurut Burnett (1993), ada 5 tipe personal selling:
1. Responsive selling
Bertugas memenuhi permintaan konsumen, biasanya salespeople mengadakan
perjalanan dan menjumpai banyak pengecer.
2. Trade selling
Bertindak sebagai order taker (menerima pesanan), tetapi lebih fokus pada pelayanan.
3. Missionary selling.
Tugas utamanya adalah mempromosikan produk baru, kadang-kadang melakukan
order taker.
4. Technical selling
Menyelesaikan masalah konsumen dengan keahlian dan pengalamannya.
5. Creative selling
Biasanya berhubungan dengan produk, menangani masalah masalah serius dan
memberikan solusi terbaik.

Menurut Kotler, (2003), personal selling memiliki ciri-ciri khusus sbb.:


1. Personal confrontation
Dalam penjualan personal terjadi interaksi yang hidup dan dilakukan secara langsung
antara dua orang atau lebih.
2. Cultivation
Penjualan personal memungkinkan terjadinya hubungan yang berlanjut, dari
hubungan transaksi menjadi hubungan persabahatan.
3. Response
Penjualan personal membuat konsumen merasa perlu untuk memperhatikan informasi
dari salespeople.

Berikut beberapa keunggulan personal selling menurut Sutisna (2001):


1. Melibatkan komunikasi secara langsung dengan konsumen, sehingga lebih bisa
membujuk daripada alat-alat promosi lain.
2. Proses komunikasi face-to-face menjadikan konsumen lebih memperhatikan pesan.
3. Dapat mendesain cara penyampaian pesan yang berbeda sesuai dengan situasi dan
kondisi audience.
4. Adanya dialog interaktif dengan konsumen.
5. Lebih memungkinkan untuk menyampaikan pesan yang kompleks yang tidak dapat
disampaikan melalui iklan.

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
13 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
Di samping memiliki keunggulan, personal selling juga memiliki kelemahan yaitu:
1. Hanya dapat menjangkau sedikit konsumen potensial dan relatif mahal.
2. Sulitnya mendapatkan salesperson yang memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan
perusahaan.
3. Butuh biaya untuk program pelatihan personal selling, agar profesional (program
pelatihan salesoriented approach dan customeroriented approach

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
14 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
CONTOH-CONTOH HASIL BAURAN PROMOSI

1. Judul : A study on the promotional mix of pre-service in the view of service


design
Peneliti : Chenxiang Qian , Chih-Fu Wu , Zhenbo Zhang , Hsin-Yu Huang
Identitas Jurnal : Industrial Management & Data, Vol. 119 (8) 2019 pp. 1669-1690
ISSN 0263-5577. DOI 10.1108/IMDS-08-2018-0331
Link Jurnal : https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/IMDS-08-2018-
0331/full/html

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
15 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Judul : The Impact of Marketing Mix on the Competitive Advantage of the SME
Sectore in the Al Buraimi Governorate in Oman
Peneliti : Khalid Suidan Badi
Identitas Jurnal : SAGE Journals, Vol. 8 (3) 2018, pp. 1-10
Link Jurnal : https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/2158244018800838

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
16 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Judul : Kopi Rabika Jempolan Catur Village, Kintamani: Product and
Promotional Mix Analysis
Peneliti : Ni Luh Christine Prawitha Sari Suyasa, I Made Ray Tedy Setiawan,
Maria Regina
Identitas Jurnal : Jurnal Undhira Bali SINTESA, 2018 ISBN 978-602-53420-0-4
Link Jurnal : http://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/sintesa/article/view/507

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
17 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Judul : Promotional Mix and Customer Patronage: A Study of Telecom
Subscribers in Lagos and Ogun States, Nigeria
Peneliti : Odunlami Samuel Abimbola, Ph.D, Abioro Matthew Adekunle, Ph.D &
Okeowo Florence Oluremi, Ph.D
Identitas Jurnal : Covenant Journal of Business & Social Sciences (CJBSS) Vol. 11 (1),
2020. ISSN 2006-0300 E-ISSN 2334-5708
Link Jurnal :
http://journals.covenantuniversity.edu.ng/index.php/cjbss/article/view/20
50/1094

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
18 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Judul : The effect of promotional mix on hotel performance during the political
crisis in the Middle East
Peneliti : Ra’ed Masa’deh , Omar Alananzeh , Ali Tarhini , Oroub Algudah
Identitas Jurnal : Journal of Hospitality and Tourism Technology Vol.9 (1) 2018, pp. 33-49
ISSN 1757-9880
Link Jurnal : https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JHTT-02-2017-
0010/full/html?af=R

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
19 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
PENUTUP
Bauran promosi atau lebih dikenal dengan promotion mix adalah sarana yang
digunakan perusahaan dalam menginformasikan, membujuk dang mengingatkan konsumen
baik secara langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Akan tetapi, dapat
berimbas pada menurunnya nilai tawar produk tersebut dalam benak pembeli, calon
pembeli, konsumen bahkan publik. Tak hanya itu, pada akhirnya juga bisa membuat
bengkaknya biaya promosi perusahaan. Itu mengapa promosi harus memiliki konrol dan
strategi yang tepat.

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
20 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Buku:
Brannan, Tom. 2004). Integrated Marketing Communications: Memadukan Upaya Public
Relations, Iklan, dan Promosi Untuk Membangun Identitas Merek, Seri Manajemen
Pemasaran no. 4. Jakarta: Penerbit PPM.
Fill, Chris. & Jamieson, Barbara. 2011. Marketing Communications. Edinburgh Business
School Heriot-Watt University Edinburgh, First Published in Great Britain.
Kennedy, John E., & Soemanagara. 2006. Marketing Communication (Taktik dan Strategi).
Jakarta: P.T Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Untuk
Membangun Ekuitas Merek.
Percy, Larry. 2008. Strategic Integrated Marketing Communications: Theori and Practice.
First Edition, Elsevier Inc. Oxford, USA.
Pickton, David dan Broderick, Amanda. 2001. Integrated Marketing Communications. First
Published. Prentice Hall, Pearson Education Limited, England.
Schultz, Don E. dan Schultz, Heidi F. 2003. IMC The Next Generation: Five Steps for
Delivering Value and Measuring Returns Using Marketing Communication. The Mc
Graw–Hill Companies Inc, New York.
Shimp, Terence A. 2003. Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu,
Edisi ke 5, Jilid Satu. Penerbit Erlangga, Jakarta
Smith, PR., Berry, Christ., dan Pulford, Alan. 1999. Marketing Communications: Integrating
Offline and Online with Social Media, Fifth Edition. Kogan Page Limited, London.
Smith, PR dan Zook, Ze. 2011. Strategic Marketing Communications: New Ways to Build
and Integrate Communication, Revised Edition. Kogan Page Limited, London.
Ouwersloot, Hans dan Duncan, Tom. 2008. Integrated Marketing Communications.
European Edition. The Mc Graw–Hill Companies Inc, New York.

Jurnal:
Abimbola, O.S., Adekunle, A.M., and Oluremi, O.F. 2020. Promotional Mix and Customer
Patronage: A Study of Telecom Subscribers in Lagos and Ogun States, Nigeria:
Covenant Journal of Business & Social Sciences (CJBSS) Vol. 11 (1), ISSN 2006-
0300 E-ISSN 2334-5708.

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
21 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/
Badi, Khalid Suidan. 2018. The Impact of Marketing Mix on the Competitive Advantage of
the SME Sectore in the Al Buraimi Governorate in Oman. SAGE Journals, Vol. 8 (3)
2018, pp. 1-10
Leonardo Budi Hasiholan. 2015. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi terhadap
Keputusan Pembelian Lemari Es Merek LG di PT Global Elektronik Banyumanik
Semarang. Journal of Management ISSN: 2502-7689 Vol. 1 No. 1.
Masa’deh, R., Alananzeh, O., Tarhini, A. and Algudah, O. (2018), "The effect of promotional
mix on hotel performance during the political crisis in the Middle East", Journal of
Hospitality and Tourism Technology, Vol. 9 No. 1, pp. 33-49.
Mohamad H.P Wijaya. 2013. Promosi, Citra Merek dan Saluran Distribusi Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Terminix di Kota Manado. Jurnal EMBA ISSN
2303-1174 Vol 1 No. 4
Suyasa, N.L.C.PS., Setiawan, I.M.R.T., and Regina, Maria. 2018. Kopi Rabika Jempolan
Catur Village, Kintamani: Product and Promotional Mix Analysis Jurnal Undhira Bali
SINTESA, ISBN 978-602-53420-0-4

Qian, Chenxiang., Wu, Chih-Fu., Zhang, Zhenbo, and Huang, Hsin-Yu. 2019. A study on the
promotional mix of pre-service in the view of service design. Industrial Management &
Data, Vol. 119 (8) pp. 1669-1690 ISSN 0263-5577.

Lain-lain:
https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/25/promosi-penjualan
https://ibrand.id/pengertian-promosi/
https://uprint.id/blog/pengertian-marketing-harus-diketahui/
https://makemac.grid.id/read/21990235/konfigurasi-maksimal-untuk-macbook-pro-2018-
dibanderol-hampir-100-juta?page=all
https://www.wordstream.com/blog/ws/2019/08/13/persuasive-ads
https://www.minimeinsights.com/2018/03/23/survive-the-long-wait-with-snickers-oats/
https://www.jpnn.com/news/kolaborasi-danone-dan-shopee-hadirkan-pilihan-nutrisi-tepat-
sesuai-kebutuhan

2021 KOMUNIKASI PEMASARAN STRATEGIC Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
22 Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos., M.T http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai