Anda di halaman 1dari 9

Nama : Cut Dinda Putri Rahayu

NIM : 2012101010009

KONSEP INOVASI, KREATIFITAS, DAN IDE KREATIF


Konsep Inovasi

A. Defenisi Inovasi
Menurut Rosenfeld, inovasi merupakan transformasi pengetahuan kepada produk,
proses & jasa baru, tindakan menggunakan sesuatu yang baru. Sementara menurut
Vontana (2009:20) inovasi diartikan sebagai kesuksesan ekonomi & sosial berkat
diperkenalkannya cara baru ataupun kombinasi baru dari cara cara lama dalam
mentransformasi antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada konsumen dan /
atau pengguna, komunitas, sosietas dan lingkungan.
Menurut Luecke (2003:2), inovasi merupakan suatu proses untuk mewujudkan,
mengkombinasikan, atau mematangkan suatu pengetahuan/gagasan ide, yang kemudian
disesuaikan guna mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa. Hardvard’s
Theodore Levitt dalam Suryana (2014:43) mengemukakan definisi dari inovasi adalah
kemampuan mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan dan peluang
yang ada untuk lebih memakmurkan kehidupan masyarakat. Jadi inovasi adalah
melakukan sesuatu yang baru.
Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang
dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003) inovasi
yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan
persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”

B. Prinsip Inovasi
Drucker (1985) mengatakan bahwa dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Sesuatu yang harus dilakukan
a. Menganalisi peluang
b. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang
c. Sederhana dan terarah
d. Dimulai dari yang kecil
e. Kepemimpinan

2) Sesuatu yang tidak harus dilakukan


a. mencoba untuk menjadi yang pandai
b. mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak
c. mencoba inovasi untuk masa yang akan dating

3) Kondisi
a. Memerlukan ilmu pengetahuan
b. Membangun keunggulannya sendiri
c. Inovasi adalah efek dari ekonomi dan masyarakat

C. Jenis Inovasi
Menurut Luecke (2003) dalam buku Harvard Business School, terdapat beberapa jenis-
jenis inovasi:
1) Incremental innovation
Inovasi yang bertahap adalah inovasi yang dilakukan dengan cara melakukan
pengembagan baik dari bentuk terdahulu atau teknologi terdahulunya ke arah yang
lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan incremental innovation:
a. Menghindari sindrom “more bells and whistles”.
Yang dimaksud adalah menghindari mengeluarkan inovasi sekaligus, karena
dalam incremental innovation harus mengeluarkan inovasi secara bertahap agar
produk tidak langsung mati karena tidak dapat berinovasi lagi.
b. Jangan taruh seluruh konsep inovasi di incremental innovation.
2) Radical innovation
Inovasi yang bersifat radikal adalah inovasi yang sifatnya benar-benar baru bagi
dunia, baik dalam teknologi yang sudah ada maupun dari cara yang sudah ada
sebelumnya.
Spesifikasi Radical inovation:
a. Seperangkat fitur kinerja yang benar-benar baru
b. Perbaikan dalam fitur kinerja sebesar lima atau tiga kali lebih besar.
c. Pengurangan 30 persen atau lebih besar dalam biaya.

Jenis inovasi yang dikemukakan Ancok Djamaludin (2012) adalah sebagaiberikut:

a. Inovasi Proses, proses bisnis yang baik akan mempercepat proses pembuatan
produk dan pemberian layanan. Efisiensi biaya, waktu dan tenaga kerja dapat
diperoleh dengan memperbaiki proses kerja secara terus menerus. Kepuasaan
pelanggan juga akan diperoleh bila pelayanannya cepat, akurat, dan
berkualitas tinggi.
b. Inovasi metode, penerpan inovasi dalam dunia pendidikan dapat dilakukan
dalam domain metode pengajaran.
c. Inovasi struktur organisasi, dengan membuat batas organisasi yang fleksibel
dan tidak kaku, maka orang dapat berinteraksi dari satu unit ke unit lain dan
berbagai pengetahuan untuk menciptakan pengetahuan baru sebagai dasar
sebuah inovasi.
d. Inovasi dalam hubungan-hubungan dalam bisnis yang semula mengabaikan
peran para pelanggan (customer) dan pemasok (vendor) membuat biaya
bisnis menjadi sangat tinggi, akibat laba perusahaan akan berkurang, namun
dengan adanya inovasi dalam hubungan dengan pihak luar akan banyak
menguntungkan perusahaan.
e. Inovasi strategi, berubahnya orientasi bisnis dengan sebuah sistem yang
memproteksi produk dalam negeri dari suatu negara dengan menjadi anggota
organisasi pasar bebas adalah salah satu bentuk inovasi strategi, yakni
berorientasi keluar (outward looking) strategi.
f. Inovasi pola pikir (mindset), pola pikir menentukan tindakan apa yang kita
ambil dalam menghadapi suatu masalah.
g. Inovasi produk; pengguna produk menginginkan produk yang multi guna.
h. Inovasi pelayanan, pelayanan adalah bagian yang sangat penting dari
pemasaran sebuah produk dan jasa.

D. Faktor Pendukung Keberhasilan Inovasi


Menurut James Brian Quinn (1955), faktor – faktor pendukung untuk tercapainya
keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah sebagai berikut:
1. Inovasi harus berorientasi pasar
Banyak inovasi yang sekedar memecahlan masalah secara kreatif teteapi tidak
mempunyai keunggulan bersaing di pasaran. Inovasi harus sesuai dengan
kebutuhan pasar. Pasar perubahan disebabkan oleh faktor – faktor berikut:
a. Perubahan teknologi
b. Perubahan ekonomi
c. Perubahan perilaku sosial dan budaya
d. Perubahan iklim dunia
e. Perubahan peraturan pemerintah
2. Inovasi arus mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan
Ada nilai tambah (value added) sehingga bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan
dan perkembangan perusahaan.
3. Terdapat unsur efisiensi dan efektivitas dalam satu inovasi
Tanpa faktor efisiensi dan efektifitas, sebuah inovasi tidak akan mempunyai arti
atau dampak yang berarti bagi kemajuan perusahaan.
4. Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang
dari arah pertumbuhan usaha (contra productive).
5. Inovasi harus bisa ditingkatkan lagi
Inovasi harus bisa diinovasikan lahi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan
(continuous improvement) hingga perusahaan tumbuh menjadi lebih baik dan
lebih berkembang.
E. Proses Inovasi
Menurut Luecke (2003) ada lima proses inovasi, yaitu Ideas Generation, Opportunity
Recognition, Development, Commercialization, dan Ideas Evaluation. Berikut
pembahasan dari tiap prosesnya :

1. Idea Generation
Tahap ini merupakan tahap awal di dalam proses inovasi, yaitu terciptanya ide-ide
akan sebuah hal baru.
2. Opportunity Recognition
Melihat peluang yang ada. Harus mulai menginkubasi ide (dikondisikan,
disiapkan) supaya lebih mudah dalam nantinya proses penyeleksian.
3. Idea Evaluation
Dilakukan evaluasi ide-ide yang telah terpilih untuk menentukan ide mana yang
layak dijadikan sebagai ide tunggal yang akan dijadikan sebagai produk akhir inovasi
yang dapat dikomersialisasikan.
4. Development
Proses pengembangan produk dari ide tungggal inovasi untuk dikembangkan
menjadi produk inovasi akhir yang siap dipasarkan. (berawal dari pengembangan
desain awal secara fisik, desain proses, membuat prototype, tes produk, menganalisis
reaksi pasar, melakukan re-desain.
5. Commercialization
Merupakan tahap terakhir pada proses inovasi, dimana produk yang telah
dikembangkan oleh perusahaan dengan baik kemudian dilakukan proses
komersialisasi atau penjualan ke pasar.
Konsep Kreativitas

A. Definisi
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat,
benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada
algorithmic (Dollinger, 1995). Menurut Cony Semiawan, kreativitas adalah suatu
kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Kreativitas juga diartikan sebagai
kemampuan mengembangkan ide dengan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan
menemukan peluang.
Suryana (2003) menyatakan bahwa kreativitas adalah: “Berpikir sesuatu yang
baru”. “Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk
menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang”.
B. Formulasi Kreativitas
Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut;
1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil
maupun besar)
2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif yang baru. Paling tidak
baru untuk orang tersebut
3. Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang tidak
berhubungan sebelumnya.
4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas
5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic
6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir
7. Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman
8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas (Ibid)

C. Hambatan Dalam Berpikir Kreatif


1. Perceptual
2. Emotional
3. Imagination
4. Cultural
5. Expressive
6. Intellectual
7. Environmental

D. Cara Mendapatkan Ide Bisnis


1. Temukan Permasalahan Yang Dialami Pasar
Sebuah bisnis memiliki sebuah esensi penting yang sangat mendasar. Ketika
seseorang terjun ke dunia bisnis, maka sebenarnya dia sedang menawarkan solusi atas
masalah yang sedang dialami pasar. Solusi ini kemudian dikenal secara luas sebagai
produk. Sehingga, bila seseorang ingin membangun bisnis yang inovatif dan diminati
pasar, maka dia tidak boleh melupakan esensi tersebut. Anda harus melakukan riset pasar
terlebih dahulu dan menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasar Anda.
Kemudian carilah ide-ide sekreatif mungkin untuk menciptakan produk yang inovatif
serta solutif memecahkan masalah pasar.
 
2. Peka Terhadap Permasalahan yang Dialami Diri Sendiri / Orang Lain
Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali
ide-ide bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan
pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang Anda, kerabat,
atau teman Anda alami merupakan permasalahan yang juga dialami oleh pasar. Salah
satu kesulitan mencari masalah dari pasar langsung adalah seringkali mereka tidak
menyadari masalah dan kebutuhan yang mereka alami. Karena itu, Anda harus bisa jeli
memahami kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah yang ada di sekeliling Anda
sendiri.
 
3. Mengkombinasikan Dengan Produk Sejenis
Sebagai seorang yang baru akan masuk ke sebuah pasar, penting untuk
mempelajari produk-produk apa saja yang sudah ada di pasaran. Tugas Anda bukan
hanya sekedar mengetahuinya saja, tetapi memahami dan menilai pada aspek mana
kelebihan dan kekurangan dari produk kompetitor tersebut.
Aspek-aspek seperti keinginan pasar terhadap produk yang sudah ada, tetapi
belum terwujud juga menjadi catatan penting yang harus Anda miliki. Dengan informasi-
informasi tersebut, Anda bisa mengkombinasikan dan menciptakan ide bisnis baru yang
inovatif sekaligus kreatif dan kompetitif.
Secara garis besar, ada 3 tahapan yang harus Anda lalui, yaitu: pahami, tiru, dan
modifikasi. Contoh saja bagaimana ojek daring yang muncul karena kebutuhan
transportasi yang tinggi, dan menyempurnakan produk ojek konvensional di berbagai
aspek yang sudah ada sebelumnya. 
 
4. Uji Ide Bisnis Anda
Bila pada point-point sebelumnya Anda melakukan riset pasar untuk menemukan
masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki pasar, pada point ini Anda disarankan
untuk melakukan pengujian akan ide yang telah Anda temukan, apakah ide Anda dapat
diterima pasar dan memecahkan masalah atau tidak.
 
5. Belajar Dari Trend Masyarakat
Pola konsumsi masyarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang
berkembang. Misalkan saja beberapa waktu lalu, sempat viral jajanan es boba atau
dalgoda. Serentak, pasar ingin membeli produk tersebut dan mulailah bermunculan
pengusaha-pengusaha untuk menjual produk yang sedang trend tersebut.
Namun, tantangan disini adalah untuk memodifikasi produk yang sedang menjadi trend
dan di minati pasar. Bila Anda tidak melakukan modifikasi, maka produk Anda akan
sama dengan kompetitor yang lain, dan sangat sulit memenangkan persaingan. Karena
itu, cermati bidang tersebut, dan berikan aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih
unggul dari kompetitor.
 
6. Berfikir Out Of The Box
Ketika orang-orang membangun bisnis berdasarkan pada apa yang sudah ada
sebelumnya, Anda harus dapat mencari ide bisnis yang justru keluar dari kebiasaan tetapi
tetap solutif bagi pasar. Kita bisa lihat bagaimana konsep belanja online yang digagas
oleh sebuah perusahaan start up tidak mengikuti kebiasaan jualan dan transaksi secra
konvensional. Dan pada akhirnya, kini trend belanja online ditengah masyarakat justru
sangat tinggi.

E. Sumber Ide Bisnis

D. Sumber Ide Bisnis


 Keterampilan atau hobi sendiri
 Pengalaman atau permasalahan pribadi dan orang lain
 Pengalaman kerja sebelumnya
 Konferensi dan pameran
 Riset pasar 

Referensi :
Harsini, I. 2020. Pengaruh Koperasi Siswa Terhadap Motivasi Berwirausaha Siswa Di SMKN 1
GunungSari kabupaten Lombok Barat. Universitas Muhammadiyah Mataram. Skripsi
Wahyudi, S. 2019. Teori Inovasi: Sebuah Tinjauan Pustaka. Jurnal Valuta. 5(2), 93-101.
Kusumaningtyas,A. 2019. Inovasi Varian Mie Organik Pada Kedai Love Mie Semarang.
Universitas Katolik Soegijapranata. Skripsi
Algamar, S. 2015. Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat II Agenda Inovasi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara RI.
Dikbinsus dan dikjen pendidikan nonformal dan informal kementrian pendidikan nasional. 2010.
Modul 2 konsep dasar Kewirausahaan. Jakarta.
Cerdas.co. 2021. Dari Mana Sumber Ide Bisnis?. https://cerdasco.com/sumber-ide-bisnis/
Trusvation Business Made Easier. 2020. 6 Langkah Sederhana Memunculkan Ide Bisnis Yang
Inovatif dan di minati Pasar. (https://www.trusvation.com/6-langkah-sederhana-memunculkan-
ide-bisnis-yang-inovatif-dan-diminati-pasar/)

Anda mungkin juga menyukai