Anda di halaman 1dari 14

MENDESAIN INOVASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pemasaran

Dosen Pengampu

Yuslinda Dwi Handini, M.AB

Anggota Kelompok 8

1. Risky Aldo Apriliano 200910202035

2. Editya Eka Prasetya Putri 200910202084

3. Alviola Rizqi Haryanti 200910202156

4. Devina Farah Nur S. 200910202124

5. Siti Wulandari 200910202052

PROGRAM SUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Mendesain Inovasi" dengan tepat waktu. Makalah disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pemasaran. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang bagaimana mendesain inovasi bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuslinda Dwi Handini selaku Dosen Mata Kuliah
Inovasi Pemasaran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 6 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli

1. Kuniyoshi Urabe

Inovasi yaitu segala hal yang dihasilkan dengan melalui suatu proses yang panjang serta
juga kumulatif, meliputi banyak proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan
hingga ke implementasian nya di pasar.

2. UU No. 19 Tahun 2002

Inovasi yakni berbagai kegiatan atau aktivitas penelitian, pengembangan, serta atau
perekayasaan yang dilakukan untuk dapat pengembangan penerapan praktis nilai serta juga
konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau juga cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
serta teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau juga proses produksinya.

3. Everett M. Rogers

Inovasi ialah beberapa ide, gagasan, ojek, serta juga praktik yang dilandasi serta diterima
ialah sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau juga kelompok tertentu untuk diaplikasikan
atau pun juga diadopsi.

4. Van de Ven dan Andrew H.

Inovasi merupakan salah satu pengembangan serta juga implementasi gagasan-gagasan


baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan segala bentuk aktivitas
transaksi di dalam tatanan organisasi tertentu.

5. Stephen Robbins

Inovasi adalah semua gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk memperbaiki suatu
produk dan jasa.
2.2 Desain Inovasi

Membuat inovasi memerlukan sebuah proses yang disebut dengan perencanaan atau
desain. Desain inovasi bukan hanya berbicara  tentang menghasilkan sebuah ide atau produk
baru, tetapi juga tentang perubahan yang mengarah pada pertumbuhan. Desain Inovasi secara
spesifik menceritakan tentang proses dan tahapan dari inovasi itu sendiri. Ada banyak sekali
desain inovasi. Berikut contoh desain inovasi :

1. Tendayi Viki, Dan Toma dan Esther Gons dalam bukunya yang berjudul The Corporate
Startup menjelaskan proses inovasi ke dalam empat tahap, yakni:

a)  Mengadakan ide. Memproduksi beberapa ide yang kemudian diseleksi dan dikaji bersama

b)  Menguji ide. Menguji ide ke pasar. Membuktikan apakah pengguna memiliki masalah
seperti yang kita duga? Apakah solusi yang ditawarkan sesuai dengan pengguna?

c)  Mengembangkan ide. Mengembangkan ide-ide inovatif dengan model bisnis baru

d)  Memperbaharui ide. Perusahaan tidak hanya berpegang pada ide-ide yang sudah
dihasilkan, namun memantau perkembangan dan mendesain ulang model bisnis mereka.

2.  Metode Vijay Kumar

Profesor Vijay Kumar dari IIT Institute of Design menjelaskan proses desain inovasi ke
dalam 7 mode atau tahapan:

1) Memahami tujuan

Dimulai dari mengamati sebuah perubahan di lingkungan kita, mengumpulkan kejadian-


kejadian terkini, perkembangan termutakhir, tren, dan efek dari sebuah perubahan. Semuanya
akan membantu Anda dalam memikirkan tujuan awal ke mana kita harus bergerak.

2) Mengetahui koneks

Mempelajari konteks –kondisi atau kejadian yang mempengaruhi lingkungan di mana


penawaran inovasi kita (produk, jasa dan layanan) tercipta atau bisa tercipta.

3) Mengenal masyarakat
Memahami masyarakat sebagai pengguna akhir dan berinteraksi dengan mereka dengan
segala hal dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan metode-metode penelitian observasi
dan etnografi melalui wawancara atau studi kelompok.

4) Menyusun gagasan

Menyusun apa yang telah ditemukan dan dipelajari dari mode-mode sebelumnya.
Menyortir, mengelompokkan, mengorganisir dan menganalisis data yang telah
dikumpulkan. Dari sana kita akan menemukan sebuah gagasan,

5) Mengeskplorasi konsep

Melakukan brainstorming terstruktur untuk mengidentifikasi peluang dan mengeksplorasi


konsep-konsep baru. Harus dipastikan bahwa ide-ide yang baru dan berani dihasilkan
melalui sesi kolaboratif.

6) Menyusun solusi

Membangun rangkaian besar konsep-konsep yang telah dikembangkan sebelumnya dengan


menggabungkan mereka untuk membentuk sistem-sistem konsep, bernama “solusi”

7)  Merealisasikan penawaran

Setelah solusi-solusi potensial disusun dan prototipe diuji, kemudian dievaluasi untuk
kemudian diimplementasi.

2.3 Desain Thingking Inovasi Bisnis

Merupakan alat yang digunakan dalam problem solving, problem design, problem
forming. Design thinking adalah pendekatan inovasi berbasis manusia yang bertujuan untuk
membangun ide-ide kreatif dan model bisnis yang efektif dengan berfokus pada kebutuhan
manusia. Ide dasar di balik pemikiran desain adalah bahwa Anda menerapkan pendekatan dan
metode desainer untuk pengembangan inovasi  sambil juga terlibat dalam analisis sistematis
berbasis fakta tentang kelayakan ekonomi dari inovasi tersebut..
Desainer mulai dengan suatu masalah atau keinginan pelanggan dan
mempertimbangkannya dari perspektif pengguna target. Dengan pengetahuan ini, desainer
mengembangkan ide berorientasi pengguna. Pertama memvisualisasikan solusi kreatif mereka
pada tahap awal, dan kemudian merancang prototipe. Mereka dengan cepat meminta umpan
balik pelanggan mereka dan mengubah konsep mereka atas dasar ini. Langkah demi langkah,
para desainer mendekati solusi terbaik untuk target pengguna mereka. Pendekatan dan metode
individual dari desain dilengkapi dengan pola pikir yang dengan sengaja menganalisis kelayakan
ekonomi produk selama pengembangan. Seperti seorang peneliti, Anda menetapkan tujuan yang
dapat diverifikasi untuk setiap langkah, membuat asumsi, dan menguji asumsi ini dengan
bantuan observasi dan survei mengenai validitasnya.

Faktor-Faktor dalam pemikiran desain yaitu 5P :


1. PRACTICES (Praktek) :
Anda menerapkan metode yang telah terbukti dari berbagai disiplin ilmu, seperti desain, riset
pasar, etnologi, psikologi, ilmu teknik, dan manajemen strategis.
2. PEOPLE (Orang-orang) :
Anda membentuk tim yang menyumbangkan kompetensi dan perspektif yang berbeda.
3. PRINCIPLES (Prinsip-prinsip) :
Anda mengikuti prinsip yang menentukan pendekatan dan posisi tim — pola pikir, dengan kata
lain — dan yang berfungsi sebagai pedoman untuk kolaborasi tim.
4. PROCESSES (Proses) :
Anda fleksibel dan menangani berbagai pekerjaan dan proses pengambilan keputusan dengan
cara yang gesit.
5. PLACES (Tempat):
Anda menawarkan tempat untuk kerja kelompok dan individu yang mendorong kreativitas dan
juga memungkinkan kerja terfokus.

2.4 Desain Thingking Sebagai Alat Inovasi

Inovasi merupakan suatu proses yang salah satu tujuannya di dalam bisnis yaitu
menciptakan kembali suatu model bisnis dan membangun pasar benar-benar baru untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi. Pada umumnya inovasi tidak di dalam dunia
bisnis berarti sebuah proses yang bertuuan untuk menemukan solusi dengan teknologi. Namun
dalam berinovasi tidak hanya penting untuk menemukan solusi dengan teknologi, namun juga
menjelajahi pasar baru. Pada waktunya, perusahaan akan mulai menyadari bahwa tidaklah cukup
hanya dengan menawarkan teknlogi yang superior atau kinerja yang baik sebagai keunggulan
marketing, kebanyakan perusahaan di dunia telah mulai menyadari akan hal ini, arena kompetisi
global akan segera menguasai. 
oleh karena itu, inovasi menjadi tugas yang sulit, maka kesulitan itu untuk mencapai
diferensiasi pasar berhadapan dengan kompetisi akan tumbuh dengan pesat. Dalam pencarian
inilah jalan baru menuju inovasi yang sekarang dikenal sebagai design thingking diciptakan :
sebuah pendekatan yang berfokus pada manusia yang mampu mengungkapkan perspektif
kolaboratif dan multidisiplin yang membuat pemikiran dan proses menjadi nyata, mengarah
untuk solusi bisnis yang inovatif. 

2.5 Desain Thingking dan Riset Pasar

Dua agenda yang dilakukan perusahaan dalam upaya menjadi lebih inovatif (Emrah,2016) :

a. Menciptakan produk, teknologi, layanan, dan tempat yang disukai masyaraka


b. Mengatasi bisnis yang kompleks, berbasis teknologi dan masalah sosial dengan ide, proses,
dan model bisnis yang baru. 

Sebagai upaya dalam memenuhi kedua objektif tersebut, perusahaan memerlukan cara
berfikir dan sudut pandang yang baru, yaitu design thingking dan artful thingking. Pada kedua
metode ini menjadi dua cara yang berbeda dalam mencapai suatu inovasi dan mengatasi
tantangan pada start-up, perusahaan besar, dan perusahaan nir-laba. 
Dengan mengaplikasikan artful dan design thingking bersama-sama dapat menghasilkan
perkembangan dalam emotional inteligence dan creative empowerment yang diperlukan dalam
berinovasi dan berorganisasi.

2.6 Fase Desain Thingking


1. Definition 

Fase ini diminta untuk mendefinisikan masalah dan tantangan yang mendasari timbulnya
suatu ide. 

2. Research 
Fase ini berfokus pada identifikasi target user secara mendalam dengan memperhatikan konteks,
melakukan interview dan observasi target user yang dituju dengan seksama. 

3 Interpretation 

Data yang diperoleh dari fase sebelumnya, dilakukan interpretasi hasil interview dan hasil
observasi untuk kemudian dilakukan mapping untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang
dimiliki target user untuk formulasi ide atau gagasan yang akan diambil. 

4 Ideation 

Menemukan ide-ide kreatif yang akan menyelesaikan tantangan dari target pelanggan atau
pengguna. Dalam fase ini imaginasi dari target pelanggan atau pengguna. Dalam fase ini
imaginasi dan kreatifitas dibutuhkan, teknik yang paling efektif dalam fase ini adalah
brainstorming. 

5 Prototyping ( Membuat Prototipe )

Hasil yang optimal merupakan hasil dari pengulangan. Pengulangan atau literasi (iteration)
merupakan siklus dari suatu proses dimana di dalamnya terdapat percobaan (testing),
pengembangan (improving), dan percobaan kembali (retesting). Metode yang paling efektif
digunakan dalam fase ini adalah prototyping. 

6 Evaluation 

Design thingking menurunkan pendekatan-pendekatan evolusioner dan eksperimental, bukan


revolusioner. Dalam fase design thingking mencoba prototype solusinya dengan pengguna atau
pelanggan yang mempresentasikan persona, kemudian memperbaharui solusinya dari hasil
evaluasi target pelanggan tersebut secara berulangkali hingga mendekati sempurna. 

2.7 Penerapan Metode Design Thinking Terhadap Pemasaran Produk pada Coffee Shop
Rimbun
Rimbun merupakan sebuah brand yang berasal dari Kota Batam Kepulauan Riau. Berdiri
sejak tahun 2019, Rimbun bergerak dibidang food and beverage yaitu coffee shop. Rimbun Kopi
yang pada mulanya memiliki store sederhana, kini telah berkamuflase menjadi coffee shop yang
menarik dan nyaman.
Dalam menciptakan strategi dan inovasi bisnis, dapat dilakukan dengan memanfaatkan
pendekatan design thinking. Pendekatan design thinking bertujuan untuk mengatasi suatu
permasalahan dengan cara memfokuskan kebutuhan pengguna Pemanfaatan design thinking
dalam suatu bisnis dapat memberikan ide-ide dan menghasilkan penyelesaian yang tepat guna
untuk permasalahan yang sedang dihadapi. Dalam upaya peningkatan kualitas untuk menarik
minat konsumen, diperlukan strategi yang tepat, yaitu :

1. Empathize : Bertujuan untuk menggali informasi dan masalah inti tentang apa yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh Rimbun Kopi. Permasalahan :

Pemasaran Rimbun Kopi memiliki keinginan untuk menjangkau konsumen dari


segala kalangan. Sehingga Rimbun berusaha untuk memenuhi segala keingan konsumen
termasuk soal rasa produk yang disajikan. Pada dasarnya selera setiap konsumen akan
berbeda-beda. Hal ini menjadi tantangan bagi Rimbun Kopi untuk menjangkau semua
kalangan.

Kemasan produk yang digunakan oleh Rimbun Kopi yaitu menggunakan kemasan
plastik yang hanya mampu digunakan sebanyak 1 kali, artinya penggunaan kemasan ini
secara terus menerus akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan. terlebih lagi saat
ini masyarakat sudah mulai aware terhadap isu lingkungan, sehingga perubahan
packaging akan membantu mengurangi dampak kerusakan lingkungan juga menjadi
sarana promosi bagi Rimbun dalam menarik minat konsumen.

2. Define : melakukan penggambaran ide yang bertujuan untuk menjadi dasar bagi produk
yang akan di rancang. Pada tahap ini design thinker melihat bahwa untuk menjangkau
konsumen secara luas dapat dilakukan dengan menanyakan pendapat konsumen terhadap
rasa kopi yang di gemari. Dari hasil tersebut design thinker mengetahui bahwa :

Konsumen kopi wanita di Kota Batam khususnya di Rimbun Kopi ingin mencoba
melakukan pembelian produk kopi, namun tidak terealisasi karena mengetahui ciri khas
kopi didominasi oleh rasa pahit. Sedangkan konsumen pria cenderung menyukai kopi
dengan rasa pahit.
Penggunaan kemasan plastik sudah menjadi concern Rimbun Kopi sejak lama.
Oleh karena itu design thinker memiliki pandangan untuk mengganti bahan dari kemasan
yang digunakan oleh Rimbun Kopi menjadi bahan yang ramah lingkungan.

3. Ideate : menuangkan dan menyatukan ide yang dimiliki untuk menghasilkan suatu
produk. Berdasarkan permasalahan pertama timbul sebuah ide yaitu membuat produk
kopi dengan menggunakan level. Penggunaan level pada produk kopi ini bertujuan untuk
membedakan rasa produk kopi berdasarkan tingkat kepahitannya. Tujuan dari timbulnya
ide ini adalah untuk dapat menjangkau konsumen dengan selera yang berbeda. Pada
permasalahan kedua, ide yang disarankan adalah kemasan produk yang terbuat dari
plastic akan diganti menggunakan kemasan yang berbahan kertas atau bahan plastik
dengan jenis High-Density Polyethylene (HDPE) yang mampu digunakan berkali-kali.

4. Prototype : ide dari tahap sebelumnya akan diimplementasikan dalam suatu aplikasi
ataupun produk uji coba. Oleh karena itu sebelum melakukan pemasaran dan penjualan
secara luas, design thinker perlu melakukan uji coba terhadap kedua ide yang dimiliki,
yaitu memberikan level pada kopi dan perubahahan kemasan plastik menjadi kemasan
yang ramah lingkungan.

5. Test : pada tahap ini akan dilakukan uji coba secara langsung dengan pengguna.
Berdasarkan ide pertama Rimbun Kopi dapat memasarkan produk kopi dengan cara
menjelaskan inovasi yang dimiliki oleh Rimbun Kopi melalui social media (instagram)
untuk menarik minat konsumen. Selain itu melakukan penjualan kopi kepada konsumen
dengan menggunakan kemasan kaca atau kemasan yang dapat digunakan berkali kali
pakai selama satu minggu untuk melihat apakah perubahan ini memberikan dampak
positif/negatif bagi Rimbun Kopi.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Inovasi merupakan sesuatu yang baru dan belum ada secara umum. Desain inovasi
bukan hanya berbicara tentang menghasilkan sebuah ide atau produk baru, tetapi juga
tentang perubahan yang mengarah pada pertumbuhan. Design Thinking adalah bagaimana
membentuk pola pikir untuk menghasilkan solusi inovatif yang digambarkan sebagai sebuah
proses dan pola pikir untuk berempati dengan masalah dan masalah yang berpusat pada
manusia, untuk kemudian menemukan pendekatan dan ide-ide inovatif melalui visualisasi
dan purwarupa. Design Thinking menekankan pada siklus berpikir terus menerus, dengan
menyediakan ruang untuk improvisasi yang terus berempati-uji-kegagalan-sukses-empati
dan sebagainya. Dimana faktor-faktor pemikiran mendesainnya itu terdapat 5P yaitu :
Practices, People, Principles, Processes, dan Places. Serta memiliki 6 fase yaitu : Definition,
Research, Interpretation, Ideation, Prototyping, dan Evaluation

3.2 Saran

Dengan membaca makalah ini kami harapkan, pembaca dapat memahami dengan jelas
serta mendalami apa itu Design Thinking. Jika ada saran dan kritikan yang membangun
Kami ucapkan terima kasih dan mudah-mudahan ini akan menjadi pengajaran untuk Kami
dalam menyusun sebuah makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniasih, W. “Pengertian Inovasi: Manfaat, Bentuk dan Contoh-contohnya”. Online


<https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-inovasi/>. Diakses pada 06 September 2022
pukul 12.44 WIB

2. Innovesia. 2020. “Menciptakan Inovasi Melalui "Design Thinking"”. Online


<https://kumparan.com/innovesia-1586749959366194381/menciptakan-inovasi-melalui-design-
thinking-1tRHebsFFQU/full>. Diakses pada 06 September 2022 pukul 19.43 WIB

3.   Alfatiha, R, A., Sukoco, i. Penerapan Metode Design Thinking Terhadap Pemasaran Produk
pada Coffee Shop Rimbun. Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 5 No. 1 Tahun 2021. Administrasi Bisnis.
Universitas Padjadjaran.

4. Hussein, Ananda Sabil. 2018. Metode Design Thingking Untuk Inovasi Bisnis.
Malang : UB Press

Anda mungkin juga menyukai