Anda di halaman 1dari 5

Desain Tata Letak

( Perencanaan Layout & tipe layout )


Alviola Rizqi Haryanti/ 200910202156/Kelompok 07

Definisi Tata Letak


 Tata letak adalah bagaimana mengubah sumber daya yang transformasinya diposisikan
satu dengan yang lain dan bagaimana berbagai tugasnya dialokasikan ke sumber daya
transformasinya tersebut (Slack, Jones, & Johnston, 2013)
 perencanaan tata letak didefinisikan sebagai tempat pengaturan sumber daya fisik yang
digunakan untuk membuat produk (Herjanto, 2008).
 Tata letak adalah salah satu kunci yang menentukan efisiennya sebuah operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah
organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan, harga rendah, atau respon.
(Heizer, Render, & Munson, 2017).
 Definisi tata letak menurut Birchfield (2008), adalah pengaturan peralatan untuk
menciptakan area kerja yang efisien, aman, dan ergonomis. Area kerja dengan tata letak
yang memiliki prinsip desain yang baik akan menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi
dan produktivitas karyawan yang tinggi.
 Sedangkan tata letak menurut Wibowo, Nurcahyo, & Khairunnisa (2016), merupakan
keputusan penting yang menunjukan efisiensi dari operasi jangka panjang. Tujuan utama
tata letak adalah optimalisasi pengaturan tata letak mesin dan peralatan produksi sehingga
tata letaknya dapat mengoptimalkan operasi produksi.

Perencanaan Lokasi
Perencanaan Lokasi (Dr. Manahan P. Tampubolon,MM) adalah kegiatan penentuan
lokasi perusahaan yang terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan peninjauan situasi lokasi
yang akan dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya
direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini berpengaruh terhadap biaya operasi atau
produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Hal ini sangat
menentukan keberhasilan perusahaan.
Faktor-Faktor Yang  mempengaruhi keputusan perencanaan lokasi dipengaruhi oleh beberapa hal
atau factor. Ada yang membagi faktor faktor itu kedalam faktor perimer dan faktor sekunder .
ada pula yang membaginya ke dalam faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi jika tidak dipenuhi proses
produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya .
b. Faktor sekunder adalah faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa diatasi
meskipun disertai dengan biaya yang relatif lebih mahal.
Macam faktor primer serta sekunder ini berbeda antara pabrik yang satu dengan
yang lain. Dalam bagian ini tidak mungkin disebutkan pembagian faktor-faktor itu
kedalam primer dan faktor sekunder karena keadaan perusahaan yang berbeda-beda.
1. Letak konsumen atau pasar
Bagi banyak perusahaan, sangat penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan
pelanggan.  misalnya : perusahaan manufaktur mendapati bahwa sangat berguna jika
dapat berdekatan dengan konsumen disaat biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit
(mungkin ini disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah). Pabrik
biasanya diletakkan di dekat konsumen dengan alasan sebagai berikut:

a)    Lebih mudah mengetahui perubahan selera konsumen.


b)    Untuk mengurangi risiko kerusakan dalam pengangkutan.
c)    Barang tidak tahan lama.
d)    Biaya pengangkutan barang sangat mahal.
e)    Jasa.

2. Letak sumber bahan baku


Untuk beberapa industri, letak sumber bahan baku sangat bepengaruh. Biasanya pabrik
diletakkan di dekat sumber bahan baku apabila dalam proses produksi bahan baku
mengalami penyusutan berat atau volume yang relative cukup banyak, bahan baku
mudah rusak atau berubah kualitas, serta kalau risiko kekurangan bahan baku tinggi.
Sebagai contoh, perusahaan gula diletakkan di dekat lahan penanaman tebu karena tebu
jika tidak segera diproses akan berkurang kadar gulanya serta mengalami penyusutan
berat atau volume yang sangat besar dalam proses produksi. Dari satu kuintal tebu hanya
dapat menghasilkan kira-kira 10 kg gula pasir.

3. Sumber Tenaga Kerja


Tenaga kerja dapat dibagi ke dalam dua macam yaitu tenaga kerja tidak terdidik atau
unskilled labour dan tenaga kerja terdidik atau skilled labour. Kedua macam tenaga kerja
itu memiliki sifat yang sangat berbeda sehingga agak berbeda pula pengaruhnya terhadap
pemilihan letak pabri
a. Tenaga kerja tidak terdidik
Apabila suatu pabrik memerlukan tenaga kerja kurang terdidik dalam jumlah yang
banyak, maka untuk memenuhi kebutuhan dengan baik harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1). Jumlah tersedianya sumberdaya manusia
2) Tingkat upah
3) Budaya dan kebudayaan hidup
4) Mobilitas tenaga kerja
4. Tersedianya Air
Air yang diperlukan perusahaan ada tiga macam, yaitu air yang jernih alami, air jernih
yang tidak harus alami, serta sembarang air. Untuk pabrik yang memerlukan air jernih
alami sebaiknya diletakkan di daerah yang memiliki sumber air jernih alami atau di
tempat yang mudah dijangkau dengan saluran pipa dari sumber tersebut. Biasanya ini
diperlukan oleh industri kimia atau makanan tertentu.

5. Suhu udara
Suhu udara kadang-kadang sangat menentukan kelancaran proses dan kualitas hasil
operasi . pada proses operasi yang memerlukan suhu udara dingin alami kegiatannya
harus diletakkan di pegunungan atau daerah yang suhunya rendah.

6. Tenaga Listrik
Hampir setiap perusahaan memerlukan tenaga listrik sehingga sebagian besar operasi
atau produksi memerlukannya. Hanya ada beberapa operasi atau produksi yang tidak
atau sedikit kebutuhan listriknya. Biasanya yang sifatnya tradisional atau mengandung
banyak seni.untuk kegiatan yang harus memerlukan banyak tenaga listrik (mis.pabrik
tekstil,kertas, dan gula yang menggunakan mesin modern) listrik merupakan faktor
primer.

7. Fasilitas Transportasi
Fasilits transportasi merupakan faktor yang sangat penting sebab kegiatan tidak dapat
dipisahkan dari pemindahan atau pengangkutan, baik pengangkutan masukan maupun
keluarannya. Dengan tersedianya kondisi transportasi yang baik maka perusahaan dapat
dengan mudah mendisttibusikan produk kepada distributor ataupun langsung kepada
konsumen.

Strategi Tata Letak


Tatak Letak (James M. Apple)  adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan
unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur. Tata letak
merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang. Pentingnya perencanaan layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
Untuk manufaktur :
1. Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk     membuat produk
baru.
2. Kemungkinan penggantian fasilitas yang harus selalu baru (up to date).
3. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja     yang tidak selalu
menciptakan kepuasan atau kemungkinan terjadinya     kecelakaan dalam proses
4. Perpindahan lokasi pemasaran (market changes), dan untuk alasan     penghematan dan
pengiriman atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa
1. Karena tuntutan pelayanan yang prima dari pelanggan, sehingga harus     disesuaikan di dalam
usaha memenuhi kepuasan pelanggan.
2. Perubahan layout dapat menciptakan persepsi palanggan bahwa     perusahaan memperhatikan
pelanggannya, atau merupakan gambaran     bonafiditas perusahaan.

Jenis-Jenis Layout
Secara umum ada empat macam layout, yaitu:
1.    Layout Proses atau Layout Fungsional atau Functional Layout atau Process Layout
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi
dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout semacam ini
biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi dalam rangka memenuhi
pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun
jumlahnya.
2.    Layout Produk atau Layout Garis Atau Product Layout atau Line Layout
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan
opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
3.    Layout Kelompok atau Group Layout
Pada layout ini, mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat atau memproses
komponen yang sama
4.    Layout Posisi Tetap
Layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang diatur di dekat tempat
proses produksi dengan posisi tetap.

Tipe-Tipe Tata Letak (Layout)


Menurut Heizer, Render, & Munson (2017), tata letak dibagi menjadi beberapa tipe antara lain:
1. Office Layout, menentukan posisi pekerja, peralatan bekerja, dan ruang kerja yang
disediakan untuk pergerakan informasi.
2. Retail Layout, mengalokasikan ruang display dan tanggapan untuk kebiasaan
pelanggan.
3. Warehouse Layout, menentukan ruang penyimpanan dan pertukaran antar material
handling.
4. Fixed-Position Layout, menentukan persyaratan tata letak untuk proyek besar seperti
kapal dan bangunan.
5. Process-oriented Layout, berurusan dengan produksi yang bervolume rendah dan
bervariasi tinggi.
6. Work-cell Layout, mengatur mesin dan peralatan untuk fokus pada produksi dari
produk tunggal atau produk yang berkelompok.
7. Product-oriented Layout, mencari penggunaan tenaga dan mesin terbaik dalam
produksi berulang atau berkelanjutan.

Kesimpulan
Perencanaan tata letak yang baik yaitu dengan memberikan dampak yang baik bagi
perusahaan, sehingga perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik dan produktifitas kerja
bertambah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Referensi
Birchfield, J. C. (2008). Design and layout of foodservice facilities. New Jersey: John Wiley and
Sons.
Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2017). Operations management: sustainability and supply
chain management, 12/e. Harlow: Pearson Education.
Herjanto, E. (2008). Manajemen operasi edisi ketiga. Jakarta: PT. Grasindo
Slack, N., Jones, A. B., & Johnston, R. (2013). Operations management. Harlow: Pearson
Education Limited.
Heizer, J dan Barry Render, 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai