Anda di halaman 1dari 6

LOKASI PABRIK

Lokasi memepengaruhi biaya produksi dan fleksibilitas, perencanaan lokasi yang baik menjadi hal
yang penting bagi pabrik, kantor dan toko. Perkembangan ekonomi, penduduk, sosial dan peraturan
pemerintah sering menyulitkan perusahan untuk melakukan ekspansi. Dalam memilih lokasi pabrik,
ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1. Kemudahan mendapatkan sumber material
2. Kedekatan dengan pasar
3. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja
4. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
5. Kebudahan mendapatkan bahan bakar
6. Kemudahaan mendapatkan air dan listrik
7. Sikap masyarakat dan pemerintah setempat.

Berbeda dengan manufaktur, perusahaan layanan (service) cenderung memilih lokasi yang dekat
dengan pelanggan.
Contoh:
Lokasi Kantor Pusat dan Pabrik Perseroan Kantor pusat dan pabrik Perseroan berdiri di atas tanah
milik Perseroan seluas lebih dari 20 ha yang terletak di jalan Raya Cimareme No. 131, Padalarang,
Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini sangat strategis karena terletak di daerah lintasan hasil
peternakan dan pertanian sehingga memudahkan Perseroan untuk memperoleh pasokan bahan baku
dan memudahkan pendistribusian hasil produksinya.

Dari contoh tersebut persoroan memilih lokasi ditengah-tengah antara sumber bahan baku dan jalur
distribusi. Tujuannya adalah agar untuk efisiensi biaya bahan baku dan biaya distribusi.

Produk menentukan pemilihan lokasi produksi/operasi. Lokasi jasa fokus pada pendapatan
sedangkan lokasi manufaktur fokus pada biaya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
memiliki lokasi jasa adalah volume pendapatan yang diprediksi akan diperoleh suatu lokasi,
kualitas fisik seperti parkir, keamanan konsumen, penampilan, biaya sewa lokasi.
Contoh: penentuan lokasi ritel

Dalam menentukan lokasi, perusahaan menerapkan konsep model pasar persaingan sempurna (PPS)
dalam prinsip ekonomi. Model PPS ini didefinisikan sebagai bentuk pasar paling ideal, di mana
salah satu ciri dalam satu pasar terdapat lebih dari satu pengusaha dengan barang atau jasa yang
ditawarkan bersifat homogen.
Selain menerapkan prinsip PPS, lokasi yang berdekatan ini bagi pengusaha bisa menghemat biaya
riset maupun studi kelayakan ketika akan membuka toko di lokasi baru. "Apabila di suatu lokasi
sudah berdiri minimarket Alfamart atau yang lainnya bisa dipastikan di lokasi tersebut memiliki
potensi pasar yang bagus dan lolos uji kelayakan bisnis. Artinya, jika minimarket lain ingin
menambah toko di lokasi tersebut maka mereka tidak perlu melakukan riset serupa," katanya.
Dalam menentukan kelayakan suatu lokasi untuk minimarket tentu mempertimbangkan beberapa
hal, antara lain kepadatan penduduk atau jumlah kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut,
kepadatan lalu lintas yang dilalui di sekitar minimarket, target segmen yang tepat dan lingkungan
sosial yang mendukung.
Kedekatan ini secara tidak langsung juga memberi kemudahan masyarakat dalam memilih atau
membandingkan harga, produk, kualitas serta jasa yang ditawarkan. Akhirnya, bisnis minimarket
bisa bersaing secara fair dalam memuaskan konsumen dan memberikan harga yang wajar.
Dari pernyataan di atas lokasi ritel ditentukan oleh kepadatan penduduk atau jumlah keluraga di
suatu wilayah.

DESAIN DAN LAYOUT PABRIK

Layout pabrik didefinisikan sebagai tataletak/susunan fasilitas, mesin-mesin dan peralatan pabrik
yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan
tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan,
dengan adanya susunan tata letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi
dapat berjalan dengan efisien dan lancar.

Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang, dan informasi di dalam dan
antar wilayah. Beberapa pendekatan dalam tata letak adalah sebagai berikut:
1. Tata letak dengan posisi tetap, guna memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar
dan memakan tempat, seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi dengan volume rendah,
dan bervariasi tinggi.
3. Tata letak kantor, menempatkan para pekerja, peralatan, dan ruangan guna melancarkan aliran
informasi.
4. Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku pelanggan.
5. Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan
bahan.
6. Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik
dalam produksi yang kontinu atau berulang.

Tata letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal berikut:


1. Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan digunakan.
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruang
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda.

Contoh desain layout pabrik

Gambar 1 Contoh Desain Layout Pabrik


Tata letak pada contoh di atas tergolong pada tata letak yang berorientasi pada proses. Fakor yang
dipertimbangkan adalah kapasitas ruangan yang menimbulkan konsekuensi biaya sewa ruang, dan
waktu perpindahan antar ruang yang menimbulkan konsekuensi biaya tenaga kerja.

Berikut ini contoh layout resort hotel

Gambar 1 Contoh Desain Layout Resort Hotel

Tata letak resort hotel tergolong tata letak posisi tetap dan memberikan tanggapan pada
tamu/konsumen. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah kapasitas dan persyaratan lahan,
lingkungan hidup dan estetika.

Tata letak

Tata letak adalah lokasi fisik atau denah ruang untuk pusat jasa, mesin, peralatan, pelanggan dan
pasokan. Tata letak ini menentukan apakah perusahaan dapat secara efisien merespon permintaan
prodik yang lebih banyak dan beragam atau apakah perusahaan tidak mampu mengimbangi
kecepatan dan kenyamanan pesaing. Ada tiga bentuk tata letak yang yaitu tata letak proses, tata
letak produk dan tata letak posisi tetap.

Tata letak proses disebut juga tata letak perasaan khusus adalah susunan fisik kegiatan produksi
yang mengelompokkan peralatan dan orang-orang berdasarkan fungsi. Keuntungan utama tata letak
proses adalah fleksibilitas. Fasilitas kerja dapat memproses pesanan setiap pelanggan kapanpun
yang masing-masing membutuhkan jenis pekerjaan yang berbeda.

Tata letak produk disususn untuk memberikan satu jenis layanan atau membuat satu jenis produk
dalam serangkaian langkah produksi yang tetap. Seluruh unit menjalani serangkaian langkah yang
sama. Proses demikian sangat efisien bagi operasi dibuat untuk disimpan bervolume besar yang
memproduksi unit secara masal dan cepat untuk satu produk.

Tata letak posisi tetap dibutuhkan ketika ukuran, bentuk, atau alasan lain, manajer tidak bisa
memindahkan layanan ke fasilitas lain.
PENGENDALIAN PRODUKSI

Setelah perencaanaan jangka panjang dilaksanakan dan penjadwalan telah ditetapkan, pengendalian
operasi menurut manajer adalah menuntut manajer untuk memantau kinerja dengan
membandingkan hasil dengan rencana dan jadwal terperinci. Apabila karyawan tidak memenuhi
jadwal atau standar kualitas, manajer dapat mengambil tidakan korektif. Tindak lanjut (follow up)
meliputi tindakan memeriksa, apakah keputusan produksi telah dijalankan? Merupakan komponen
penting dan harus senantiasa dilakukan dalam kegiatan operasi.

Pengendalian mencakup manajemen bahan baku dan pengendalian kualitas. Keduanya menjamin
bahwa jadwal terpenuhi dan produk dihantarkan dalam kondisi baik dalam kualitas dan kuantitas.

Manajemen Bahan Baku (Raw Material Management)

Manajemen bahan baku adalah proses yang dilakukan manajer untuk merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengendalikan aliran bahan baku dari sumber pasokan hingga distribusi
barang jadi. Manajer bahan baku terlibat dalam bidang seleksi pemasok, pembelian, transportasi,
pergudangan dan pengendalian persediaan.
Seleksi pemasok adalah proses mencari dan memilih pemasok jasa dan bahan baku. Pembelian
adalah perolehan seluruh bahan baku dan jasa yang diperlukan perusahaan untuk membuat
produknya.

Transportasi adalah sarana memindahkan sumber daya ke produsen dan barang jadi ke pelanggan.
Pergudangan adalah penyimpanan bahan baku produksi yang tiba dan barang jadi untuk
didistribusikan ke pelanggan. Pengendalian persediaan meliputi penerimaan, penyimpanan,
penanganan dan penghitungan seluruh bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.

Tujuan manajemen persediaan adalah menghilangkan pengaruh ketidakpastian (misal safety stock),
memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian dan untuk mengantisipasi
perubahan pada permintaan dan penawaran. Agar investasi pada persediaan rendah, maka perlu
teknik/cara menentukan jumlah persediaan yang biayanya paling rendah. Teknik itu disebut dengan
EOQ (Economical Order Quantity). EOQ digunakan untuk menentukan berapa jumlah yang harus
dipesan setiap kali melakukan pesanan. Jumlah tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

Rumus EOQ:

Di mana:
EOQ : Jumlah pemesanan yang ekonomis
R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
S : Biaya setiap kali pemesanan
C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit

Pengendalian Kualitas (Quality Management)


Pengendalian kualitas berarti memastikan bahwa proses operasi menghasilkan barang atau jasa
yang memenuhi standar kualitas tertentu. Perhatikan bahwa pada operasi jasa, kepuasan pelanggan
sangat tergantung pada karyawan yang menyediakan jasa tersebut. Dengan memantau jasa, manajer
dan karyawan dapat mengidentifikasi kesalahan dan membuat koreksi.

Perencanaan Waktu (Schedulling)


Waktu pelaksanaan kegiatan operasi, identik dengan biaya operasi. Semakin lama waktu kegiatan
operasi, maka semakin mahal baiaya operasi. Oleh karena itu perlu direncanakan dengan baik.
Teknik untuk merencanakan kegiatan adalah Gantt dan PERT chart. Gantt chart adalah alat untuk
memperkirakan waktu untuk masing-masing tugas dalam proses produksi. PERT (Program
Evaluation and Review Techique) chart adalah suatu model jaringan yang mampu memetakan
waktu peneyelesaian kegiatan-kegiatan yang acak pada pembuatan proyek, sehingga diperoleh
urutan-urutan kegiatan dengan waktu penyelesaian proyek tercepat.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Kualitas /mutu adalah kombinasi dari karakteristik suatu produk atau jasa yang menampilkan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersirat atau tersurat. karakteristik tersebut bisa meliputi
harga yang masuk akal dan keandalan dalam menghantarkan manfaat produk seperti yang
dijanjikan.

Kualitas juga meliputi konsistensi yaitu bersama kualitas produk antara satu unit dengan unit lain.
Mengendalikan kualitas tidak cukup dengan meninjau produk dan memantau berlangsungnya
operasi/produksi jasa/barang. Seluruh karyawan dan manajer harus berpartisipasi dalam upaya
meraih kualitas dan perusahaan menetapkan metode untuk mengukur kemajuan dan mengenali
bidang-bidang yang perlu diperbaiki.

Kualitas dan produktivitas adalah masalah penting bagi organisasi. Produktivitas berkaitan dengan
jumlah output yang dihasilkan dengan menggunakan sumber daya tertentu. Produktivitas dihitung
dengan membandingkan output (hasil produksi) dan input (sumber daya yang digunakan).
Produktivitas perlu diimbangi dengan kualitas agar produk memiliki daya saing tinggi.
Manajemen kualitas total (Total Quality Management/TQM) mencakup seluruh kegiatan yang
diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa berkualitas tinggi ke pasar. TQM didorong oleh
kepemimpinan dan keinginan untuk selalu melakukan perbaikan proses produk. TQM harus
memperhitungkan seluruh aspek bisnis, anatara lain karyawan, pelanggan, pemasok dan karyawan.
TQM mencari sumber-sumber penyebab kualitas yang memuaskan, melaksanakan tanggung jawab,
untuk memperbaikinya dan memastikan bahwa ada langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas.

Contoh:
Perseroan juga telah menggunakan high technology production system, yaitu suatu model sistem
produksi yang terintegrasi mulai dari proses produksi sampai menjadi barang jadi, kemudian masuk
ke gudang penyimpanan melalui sistem ban berjalan secara otomatis. Alur semua proses produksi
termonitor pada layar dan dikontrol didalam ruang kontrol produksi. Selain itu hasil produksi selalu
diawasi oleh quality control sehingga dapat dipastikan produk Perseroan terjamin kualitasnya.

Perseroan selalu fokus untuk secara konsisten menyediakan produk-produk berkualitas tinggi
dengan melakukan proses produksi secara terotomatisasi yang meminimalisir campur tangan
manusia. Perseroan menerapkan pengendalian mutu yang sangat ketat di seluruh tahap produksi,
mulai dari penerimaan bahan baku, proses pengolahan, sampai ke gudang penyimpanan barang jadi.
Sebagai pengakuan atas tingginya standar pengendalian kualitas produk-produk Perseroan,
Perseroan telah menerima sertifikat FSSC 22000: 2010 dari SGS United Kingdom Limited untuk
keunggulan dalam sistem keamanan makanan, dan sertifikat ISO 14001: 2004 dari Bureau Veritas
Certification untuk kepatuhan terhadap standar sistem pengolahan dan pengelolaan produk produk
susu.

Perseroan bergantung pada beberapa pemasok lokal untuk pengadaan sebagian besar bahan baku
produksi, seperti antara lain susu murni dan daun teh. Kekurangan pasokan atau penurunan kualitas
dari bahan baku tersebut dapat berdampak kurang baik terhadap produksi dan penjualan Perseroan.
Bahan baku utama yang digunakan Perseroan merupakan bahan baku yang mudah rusak sehingga
gangguan karena penyediaan bahan baku yang kurang baik dapat mengakibatkan gangguan
terhadap mutu produk yang dihasilkan.

Untuk menanggulangi masalah ini Perseroan berusaha untuk selalu mendapatkan bahan baku yang
berkualitas, antara lain dengan cara senantiasa membina hubungan yang baik dengan para peternak,
koperasi-koperasi, dan para pemasok lainnya.
Produk-produk yang dihasilkan Perseroan juga bisa terganggu apabila terjadi kesalahan dalam
proses produksi atau kerusakan mesin karena dapat mengakibatkan gangguan mutu produk yang
dihasilkan dan/atau terhambatnya kelancaran proses produksi. Untuk menanggulangi masalah yang
mungkin timbul dari kesalahan proses produksi Perseroan melakukan pengujian produk mulai dari
saat penerimaan bahan baku, saat pengolahan di pabrik, sampai saat penyimpanan hasil jadi di
gudang, sedangkan terhadap mesin-mesin pengolahan selalu dilakukan pemeriksaan (maintenance)
secara berkala.

Untuk pelindungan terhadap konsumen, maka terhadap produk yang akan dipasarkan dilakukan
sampling organoleptic test (uji rasa), pencantuman tanggal kedaluwarsa produk, dan
mencantumkan batch code agar dapat mengidentifikasi secara cepat dan tepat produk-produk yang
dipasarkan. Perseroan juga memiliki beberapa laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan
mutakhir yang canggih, dan secara langsung diawasi oleh para sarjana yang berpengalaman dalam
penerapan pengendalian mutu yang baik.

Dari contoh di atas perusahaan berusaha menjaga kualitasnya dengan melibatkan pomasok,
karyawan dan manajer. Kualitas dimulai dari bahan baku yang berasal dari petani dan peternak,
proses pengolahan bahan, pengemasan dan diukur secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai