BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki laut yang kaya dan lingkungan yang potensial, sumber
daya di sektor perikanan merupakan sumber daya hayati yang dapat diperbaharui
sehingga bertahan dalam waktu panjang asal diikuti dengan pengelolaan yang
baik. Oleh karena itu, perikanan Indonesia memiliki potensi sangat besar. Sektor
Untuk mengelola sumber perikanan yang sangat besar ini maka tidak
hanya diperlukan penanganan. Tempat atau lokasi pabrik juga merupakan salah
satu hal penting untuk di pikirkan. Karena suatu pabrik juga sangat berguna untuk
mengelola sumber perikanan. Tanpa adanya lokasi pabrik maka akan sangat susah
untuk melakukan penanganan dalam perikanan. Oleh sebab itu, maka diperlukan
Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri.
Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan
canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata
letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara
normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak
2
yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata
sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak
strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan,
dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai
sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Tujuan dan manfaat dari pembahasan kali ini adalah untuk mengetahui
tentang perencanaan lokasi pabrik yang spesifik dan terencana dengan baik.
Sehingga kita bisa menentukan dimana tempat atau letak suatu pabrik yang cocok
BAB II
ISI
mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan,
Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik
yang terencana dengan baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut:
f. Prinsip Fleksibilitas.
4
sebagai berikut:
a. Analisa Produk. Menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat
c. Sigi dan Analisa Pasar. Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yang
waktu standard, jam kerja dan efisiensi mesin maka jumlah mesin dan
b) Perancanaan pola aliran material yang harus dipindah dari satu proses
ke proses berikutnya,
minimum.
tata letak proses berfungsi umum (general purpose). Tata letak proses
volume produksi yang relatif kecil dan jenis produk yang tidak standar.
stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini
dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu
6
rendah.
Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location
satsiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap pada
utama tersebut.
produksi.
7
BAB III
3.1. Kesimpulan
disimpulkan:
- Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan
3.2. Saran
pabrik adalah dalam merencanakan tempat atau lokasi pabrik jangan sembarangan
melakukan kerjasama maka perencanaan lokasi pabrik akan terencana lebih baik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir dan Jakfar, 2006. Studi Kelayakan Bisnis cetakan ke-3. Kencana Prenada
Media Group, Jakarta.