Algoritma Craft
(Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bantaran Blitar)
Redesign Black Tea (CTC) Production Layout Using Craft Algorithm
(A Case Study at PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bantaran Blitar)
Deddy Yuria Pranata Damanik1), Usman Effendi2), Masud Effendi3)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Jl. Veteran - Malang 65145
*email: deddydamanik@gmail.com
1)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan biaya material handling produksi teh hitam (CTC),
menentukan rancangan layout produksi yang dapat meminimasi jarak tempuh serta menentukan biaya perpindahan
yang optimal pada produksi teh hitam di PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bantaran Blitar. Metode yang
digunakan untuk perencanaan ulang tata letak fasilitas produksi ini adalah Algoritma Craft. Data masukan yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tata letak awal, from to chart, biaya perpindahan, jumlah departemen tetap dan
asumsi biaya perpindahan. Jarak tempuh dari tata letak awal PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bantaran Blitar
adalah sebesar 9.610,9 m per hari dengan biaya material handling sebesar Rp. 4.878.268 per hari dan biaya OMH per
meter sebesar Rp.507,5 per meter. Hasil perencanaan ulang layout dengan menggunakan Algoritma Craft
menunjukkan adanya pengurangan jarak menjadi 8.758,04 m per hari dengan biaya OMH menjadi Rp.4.759.797 per
hari serta biaya OMH per meter menjadi sebesar Rp.543,5.
Kata kunci: Algoritma Craft, Material Handling, Minimasi Jarak, Rancangan Layout, Teh Hitam (CTC)
Abstract
The purpose of this study was to determine the material handling cost of production of black tea (CTC),
determines the production design layout that has a total e minimization distance moving material and to determine the
optimal switching costs in the production of black tea at PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bantaran Blitar.
The method used to redesign the production layout is a Craft Algorithm. Data input is needed in this research is the
initial layout, from to chart, switching costs, the number of departments and assuming fixed costs of moving. Mileage
from initial layout PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bantaran Blitar is at 9610.9 m per day at a cost of
material handling Rp. 4,878,268 per day and the cost per meter of Rp.507,5 OMH per meter. The results of re-design
the layout by using Craft Algorithm indicate the distance reduction becomes 8758.04 m per day at a cost of OMH be
Rp.4.759.797 per day and per meter OMH cost amounted Rp.543,5.
Keywords: Black Tea (CTC), Craft Algorithm, Design Layout, Material Handling, Minimization Distance
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkebunan dan pengolahan teh adalah
salah satu agroindustri yang jumlah produksinya
cenderung mengalami fluktuasi. Di Jawa Timur,
salah satu perusahaan yang bergerak dalam
industri perkebunan dan pengolahan teh, yaitu PT
Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun
Bantaran Blitar. Perusahaan ini bergerak dalam
memproduksi teh hitam (CTC) atau Crush Tear
Curl, sebagai produk unggulannya dan
memperoleh peningkatan jumlah permintaan
terhadap produksi teh di Jawa Timur. Proses
produksi merupakan hal terpenting dalam sebuah
perusahaan. Proses produksi juga turut
Nama
Departemen
Ukuran
PxL
(m)
Luas
(m2)
Penerimaaan
Pucuk
Pelayuan
5 x 10
50
55 x
20,08
3,20 x 2
30 x 15
15 x 15
30 x 20
20 x 10
20 x 15
1104,4
20 x 10
200
20 x 5,28
105,6
17,30 x
15
50 x 10
259,5
5 x 16
M
TOTAL
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014)
80
3980,9
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
Analisa
Penggilingan
Pengeringan
Sortasi
Pengemasan
G Produk
Jadi
G Mutu
Lokal
Pengasahan
Roll CTC
Gudang
Ruang
Tungku
Kantor
Gambar 1. Layout awal dan Aliran Bahan PTPN XII (Persero) Bantaran, Blitar
6,4
450
225
600
100
300
500
Koordinat X
23,85
15
27,75
8,7
20,7
31
37,15
27,25
37,8
2
33,7
18,75
20,7
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Koordinat Y
40,25
31,75
27,6
14,6
16
13,95
4,45
3,85
14,55
5,65
31,75
22,8
9,85
Tabel
2.
Titik koordinat
departemen
masing-masing
Departemen
X1
Y1
X2
Y2
22,2
37,5
25,5
43,3
26,5
29,1
37,1
26,7
26,8
28,8
28,4
9,3
16,4
19,9
16,6
12
24,8
20
26
36
19,9
34
40,3
7,9
21,9
32,6
6,7
35
11,8
41,4
19,2
11,7
8,3
29,1
26,5
38,3
37
L
M
5,9
16,6
20
8,3
31,6
24,8
25,6
11,4
Titik pusat (centroid) dari masingmasing departemen dapat dilihat pada Tabel 3.
Setelah titik masing-masing departemen
diketahui maka dapat dihitung dengan
menggunakan rumus titik pusat masing-masing
departemen. Rumus yang digunakan untuk
mencari titik pusat dari masing-masing
departemen adalah:
Dimana,
f
= Frekuensi
nMat = Jumlah material yang dipindahkan
C
= Kapasitas alat angkut
Jarak Antar
Departemen
(m)
Frekuensi
Pemindahan
Bahan
Per
hari
Per
tahun
Per
hari
Per Tahun
A-B
34,7
160
46.080
5.552
1.598.976
A-C
32,6
288
288
9.388,8
C-B
B-D
33,3
46,9
1
6
288
1.728
288
281,4
9.590,4
81.043.2
D-E
26,8
26
7.488
696,8
200.678,4
E-F
24,7
22
6.336
543,4
13.421,98
F-G
28,4
32
9.216
908,8
261.734,4
G-H
21
45
12.960
945
27.2160
G-I
21,5
1.440
107,5
30.960
L
M
9.610,9
2.767.939,2
TOTAL
= 2.746 m/jam
Biaya operator = biaya/jam x waktu operasi
perpindahan conveyor
= Rp.5.250 (x/v)
Dari jumlah biaya-biaya yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut maka
dapat dihitung total OMH nya:
Total OMH (Z)
= Rp.1.595.340 + Rp.972.604 + Rp.10.000 +
Rp.965.274 + (Rp.137 (x) + Rp.5.250 (x/v))
* 9.610,9 m
= Rp.1.595.340 + Rp.972.604 + Rp.10.000 +
Rp.965.274 + (Rp.137 + Rp.5.250 / v) *
9.610,9 m
= Rp.1.595.340 + Rp.972.604 + Rp.10.000 +
Rp.965.274 + (Rp.137 + Rp.5.250 / 2.746 ) *
9.610,9 m
= Rp.1.595.340 + Rp.972.604 + Rp.10.000 +
Rp.965.274 + (Rp.137 + Rp.1,91) * 9.610,9
m
= Rp.3.543.218 + Rp.138,91 * 9.610,9 m
= Rp.3.543.218 + Rp.1.335.050
= Rp.4.878.268
Jadi, total OMH yang harus dikeluarkan
perusahaan per harinya adalah sebesar
Rp.4.878.268, sedangkan untuk per tahun adalah
dengan mengalikan total hari kerja dalam
setahun di perusahaan, yaitu selama 288 hari,
sehingga:
= Rp.4.878.268 x 288 hari
= Rp.1.404.941.184 per tahun
Kemudian untuk OMH per meter digunakan
perhitungan berikut:
Solution Option
Iterasi
Layout
Awal
0
(Evaluate the Initial
Layout Only)
Improve
by
4
2
Exchanging
2
departments
Improve
by
0
3
Exchanging
3
departments
Improve
by
4
4
Exchanging 2 then
3 departments
Improve
by
4
5
Exchanging 3 then
2 departments
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014)
1
Total
Cost
CRAFT
4.823,52
4.379,02
4.823,52
4.379,02
4.379,02
Sesudah Relayout
Departemen
Koordinat
X
Koordinat
Y
Koordinat
X
Koordinat
Y
23,85
40,25
26
39
15
31,75
14,33
32,06
27,75
27,6
27,50
27,50
8,7
14,6
9,60
14,14
20,7
16
21
15,50
31
13,95
30,26
13,36
37,15
4,45
32,54
6,39
27,25
3,85
30,48
2,74
37,8
14,55
37,50
15,50
5,65
6,50
5,50
33,7
31,75
33,32
32
18,75
22,8
19
23
20,7
9,85
15,64
8,81
Analisa Hasil
Pada layout usulan CRAFT dengan
metode pertukaran 2 departemen lalu 3
departemen, ada 4 departemen yang saling
berubah bentuk, yaitu Departemen Pengemasan
(G) dengan Gudang Produk Jadi (H),
Departemen Penggilingan (D) dan Kantor (M),
selain keempat departemen tersebut tetap. Total
jarak tempuh baru yang didapat hasil iterasi
menggunakan software WinQsb 2.0, yaitu
8.758,04 m per hari atau sebesar 2.522.315,52 m
per tahun. Perubahan total jarak ini terjadi
karena adanya perubahan nilai dari titik tengah
yang secara otomatis dihitung dalam
penggunaan software WinQsb 2.0. Perbandingan
Biaya Pemindahan Bahan Layout Awal dengan
Layout Usulan dapat dilihat pada Tabel 7. Nilai
titk pusat (centroid) akan berpengaruh pada
jarak tempuh karena pada perhitungan jarak
antar departemen ini menggunakan nilai titik
pusat
dari
masing-masing
departemen.
Kemudian setelah didapatkan total jarak tempuh
maka dilakukan perhitungan:
Total
Ongkos
Material
Handling
Ongkos
Material
Handling
per meter
Layout Awal
Layout Usulan
8.758,04 m per
hari atau
2.522.315,52 m
per tahun
Rp.4.759.797 per
hari
Rp.1.370.821.536
per tahun
Rp. 507,5
Rp.543,5
Selisih Total
OMH/thn
%
penurunan
2,42 %
Gambar 2. Layout usulan dan Aliran Bahan PTPN XII (Persero) Bantaran, Blitar
Penerimaan Pucuk
A
6
Pelayuan
A
6
R Analisa
I
6
A
6
Penggilingan
Pengemasan
G Produk Jadi
8
X
Gudang
Ruang Tungku
X
9
Kantor
9
9
X
9
X
9
U
9
I
1
O
5
I
1
I
1
U
9
U
7
U
O
U
9
O
9
U
7
O
7
O
7
X
9
U
9
I
7
9
X
U
9
G Mutu Lokal
7
O
U
9
I
7
Sortasi
U
9
Pengeringan
9
9
U
9
U
9
U
U
U
U
U
9
U
9
9
9
9
U
9
Toilet
SARAN
1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk
menganalisa biaya lebih lanjut.
2. Hasil yang didapat diatas masih dapat
diminimalkan oleh perusahaan dengan
memperhatikan biaya-biaya utilitas seperti
listrik dengan cara mengurangi jumlah lampu
pada departemen yang sudah berubah bentuk
atau dengan menambah jumlah peralatan di
departemen yang mengalami frekuensi
pemindahan yang paling banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, E. H. 2012. Usulan Perbaikan Tata
Letak Fasilitas Pada Industri Sandal.
Jurnal Teknologi. Jurusan Teknik Industri.
1 (1) : Hal 1-14.
Gopalakkrishnan, T. 2004. Computer Integrated
Facilities Planning and Design. Proquest
Science Journals. 2 (1) : 1-19.
Harianto, D. P. M. 2012. Analisis Tata Letak
Fasilitas Studi Kasus UKM Sandal
Amoritas. Jurnal Teknik Industri. 1(1) :115.
Harsono, M. T. 2008. Usulan Perancangan
Layout
Gudang
Dengan
Kriteria
Minimasi
Jarak
Tempuh
Proses
Pengambilan Barang Studi Kasus di PT
Matahari Sentosa Jaya. Skripsi. Jurusan