Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR

SISTEM JAMINAN MUTU


HASIL PERTANIAN

Novriaman Pakpahan, S.TP., M.Si


SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
 ABSENSI : 80%
 NILAI : UTS : 30%
– TUGAS KELOMPOK (15%)
– TUGAS MANDIRI (25%)
– UAS (30%)

– JAM KULIAH (20 menit)

www.themegallery.com
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU

FW TAYLOR (1856-1915)
Taylor menjelaskan beberapa elemen tentang teori manajemen, yaitu :
- Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan
dalam satu hari.
- Pekerjaan harus memiliki peralatan yang standar untuk menyelesaikan
tugas yang menjadi bagiannya.
- Bonus dan intensif wajar diberikan kepada yang berprestasi maksimal.
- Penalti yang merupakan kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai
sasaran yang telah ditentukan (personal loss).
SEJARAH PENGENDALIAN
ARTI MANAJER MUTU
Edward Deming (The Union to Japanese Scientists and Engineers (JUSE)”
memberikan ceramah tentang mutu

Quality is primarily the result of senior management actions and not the
results of actions taken by workers.
- The system of work that determines how work is performed and only
managers can create system.
- Only manager can allocate resources, provide training to workers,
select the equipment and tools that worekers use, and provide the plant
and environment necessary to achieve quality.
- Only senior managers determine the market in which the firm will
participate and what product or service will be solved.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU

Era Tanpa Mutu


Pada era ini belum ada persaingan, karena produsen yang
memberikan layanan belum banyak. Masyarakat tidak punya
pilihan, mereka tidak bisa menuntut untuk mendapatkan mutu
pelayanan yang lebih baik. Pada masa ini kualitas belum menjadi
penilaian, yang penting kebutuhan utama dari suatu bentuk
pelayanan sudah terpenuhi.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
Era Inspeksi
Ellias Whitney memperkenalkan pengendalian mutu pada awal abad 19 ,
dalam bentuk pengecekan barang yang dikirim kepelanggan dengan cara
memisahkan barang cacat. Pendekatan ini disebut sebagai pengendalian mutu
tradisional. Pada zaman ini, mutu hanya melekat pada produk akhir.
Manajemen sama sekali tidak menaruh perhatian terhadap kualitas produk, dan
tanggung jawab terhadap produk didelegasikan pada departemen inspeksi/operasi
dengan titik berat pada produk akhir sebelum dilepas ke konsumen sehingga
perbaikan terjadi ketika kesalahan telah terjadi.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
Era Statistical Quality Control
Era ini dimulai pada tahun 1930 yang diperkenalkan oleh Walter A. Shewart. Pada
statistical quality control, departemen inspeksi dilengkapi dengan alat dan metode
statistic dalam mendeteksi adanya penyimpangan yang terjadi dalam produk yang
dihasilkan selama proses produksi. Data penyimpangan tersebut dapat
diberitahukan kepada departemen produksi sebagai dasar diadakannya perbaikan
terhadap proses dan system yang digunakan untuk mengolah produk. Para era ini,
deteksi penyimpangan signifikan secara statistic sudah mulai dilakukan sehingga
kualitas produk sudah mulai dikendalikan departemen produksi. Akan tetapi
konsep kualitas masih terbatas pada atribut yang melekat pada produk yang
sedang dan telah diproduksi.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
Era Quality Assurance

Di era ini, konsep mutu mengalami perluasan. Jika dulu hanya terbatas pada tahap
produksi kini mulai merambah ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen
jasa ( seperti bengkel, energy, perencanaan dan pengendalian produksi, serta
pergudangan ). Keterlibatan manajemen dalam penanganan mutu produk mulai
disadari pentingnya karena keterlibatan pemasok dalam penentuan mutu produk
memerlukan koordinasi dan kebijakan manajemen. Pada zaman ini mulai
diperkenalkan konsep mengenai biaya mutu, yaitu pengeluaran akan dapat
dikurangi jika manajemen meningkatkan aktifitas pencegahan yang merupakan hal
yang lebih penting daripada upaya perbaikan mutu atas penyimpangan yang
sudah terlanjur terjadi.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
Era Total Quality Management
Dalam era ini, keterlibatan manajemen
puncak sangat besar dan menentukan dalam
menjadikan kualitas untuk menempatkan
perusahaan pada posisi kompetitif.
System ini dapat didefinisikan sebagai system
manajemen strategis dan integrative yang
melibatkan semua manajer dan karyawan,
serta menggunakan metode-metode kualitatif
dan kuantitatif untuk memperbaiki secara
berkesinambungan proses-proses organisasi
agar dapat memenuhi dan melebihi
kebutuhan, keinginan, dan harapan
pelanggan.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
Perkembangan TQC

Dasar TQC adalah mentalitas, kecakapan,


dan manajemen partisipasi dengan sikap
mental yang mengutamakan kualitas kerja.
Mentalitas adalah kesediaan bekerja
sungguh- sungguh, jujur dan bertanggung
jawab melaksanakan pekerjaannya.
SEJARAH PENGENDALIAN MUTU
Era Gugus Kendali Mutu/Quality Control Circle
Mekanisme dalam Gusus Kendali Mutu :
Memutar roda : Plan-Do-Check-Action
§Plan, Rencanakan dengan baik sebelum memulai suatu
pekerjaan ( mendesain, budgeting, scheduling, dll )
§Do, Kerjakan sesuai rencana
§Check, Periksa pekerjaan apakah sudah sesuai dengan
yang direncanakan (apakah sesuai dengan spesifikasi
dan keinginan pelanggan )
§Action, Ambil tindakan koreksi/penyesuaian atas
penyimpangan, susun rencana baru yang lebih baik
(periksa apakah langganan puas dengan hasil tersebut ).
http://tekpan.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai