Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Nama : Fendi Patah

Nim : 20170201154

Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasok

Tugas Perkuliahan 6

Jawaban !

1. Judul : SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN CERDAS UNTUK MENGELOLA


RANTAI PASOKAN PADA AGROINDUSTRI HORTIKULTURA
• Nama peneliti : Yandra Arkeman dan Radityo Andi Dharma
• Institusi dari peneliti : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertanian, Staf
Pengajar Departemen Teknologi Industri Pertanian

2. Rumusan masalah : Bagaimana merancang sistem penunjang keputusan cerdas untuk


mengelola rantai pasokan pada agroindustri hortikultura sesuai dengan kebutuhan perusahaan
secara optimum?
• Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang, mengembangkan dan mengimple-
mentasikan sistem penunjang keputusan cerdas untuk mengelola rantai pasokan pada
agroindustri hortikultura sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mengintegrasikan
pendekatan-pendekatan pemecah- an persoalan Supply Chain Management ke dalam
sistem penunjang keputusan cerdas (Dhar dan Stein, 1997), dan menerapkan Algoritme
Genetika (Gen dan Cheng 1997, Goldberg 1989, De Jong 2006) sebagai bagian dari
sistem penunjang keputusan cerdas untuk memperoleh hasil optimum yang berkualitas
dalam waktu yang lebih singkat.

3. Tahapan penelitian :
1) Studi pustaka, observasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengidentifi- kasi
sistem kebutuhan agroindustri hortikultura yaitu PT. Saung Mirwan, Megamendung-
Bogor. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data atau informasi
melalui pimpinan pabrik beserta staf.
2) Kemudian dilakukan perancangan system DSS-SCM (Intelligent Decision Support
System for Supply Chain Management) yang merupakan sebuah sistem penunjang
keputusan yang ditingkatkan kinerjanya dengan menambahkan elemen kecerdasan buatan
ke dalamnya
3) Implementasi dari perancangan system tersebut
4) Selanjutnya dilakukan verifikasi dan evaluasi.
5) Hasil dan kesimpulan

4. Metode pemecahan masalah yang digunakan

Penelitian ini menggunakan metoda ilmiah untuk perancangan sistem seperti yang diusulkan
Taylor (2007) dikombinasikan dengan metoda perancangan sistem rantai pasok (Shapiro, 2001)
dan perancangan perangkat lunak algoritma genetika (Gen dan Cheng, 1997, De Jong, 2006).
Hasil perancangan sistem dituangkan dalam bentuk analisa kebutuhan, diagram input-output,
diagram lingkar sebab-akibat, dan rancangan algoritma genetika.

Dengan alat yang dugunakan dalam penelitian ini adalah sistem penunjang keputusan cerdas
untuk mengelola rantai pasokan pada agroindustri hortikultura (Intelligent Decision Support
System for Supply Chain Management atau IDSS-SCM).

5. Sebutkan hasil penelitian yang terdapat pada artikel tersebut.


1) IDSS_SCM dapat membantu pengguna untuk mengelola rantai pasokan pada
agroindustri hortikultura selama rentang waktu satu tahun ke depan. Penerapan algoritma
genetika dalam IDSS- SCM membantu sistem untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas dalam waktu yang relatif singkat.
2) Hasil optimasi dengan Algoritma Genetika menunjukkan bahwa biaya perencanaan
yang optimal untuk perencanaan agregat (TCTK) adalah sebesar 153.915.400. Sedangkan
untuk optimasi jarak tempuh, algoritma genetika dengan operasi ERX (Edge Recombination
Crossover) menghasil- kan jarak tempuh minimal sebesar 325 km. Hasil ini menunjukkan
bahwa algoritma genetika dapat menyelesaikan masalah optimasi yang tergolong sulit
dengan baik dan efisien.
3) Berdasarkan verifikasi maka diketahui bahwa metode penyilangan kromosom yang
lebih efisien untuk menyelesaikan persoalan Traveling Salesman Problem pada model rute
pengiriman adalah Edge Recombination Crossover (ERX).

6. Perbedaan rantai pasok produk pertanian dengan non-pertanian:


Manajemen rantai pasokan komoditi pertanian berbeda dengan manajemen rantai
pasokan komoditi non- pertanian, karena berkaitan dengan sifat dari produk pertanian yang
mudah rusak, kemudian proses penanaman, pertumbuhan dan pemanenan tergantung pada
iklim dan musim, serta hasil panen memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
Seluruh faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam desain manajemen rantai
pasok komoditi pertanian guna mendapatkan sistem rantai pasok yang komprehensif, efektif,
efisien, responsif dan berkelanjutan. Selain lebih kompleks, manajemen rantai pasok
komoditi dan produk pertanian juga bersifat probabilistik dan dinamis.

• Faktor apa yang perlu diperhatikan dalam rantai pasok produk pertanian
dengan non-pertanian :
Perumusan Model Manajemen rantai Pasok Bisnis komoditi Pertanian (Agri-SCM)
dan implementasinya perlu dilakukan secara komplrehensif dan efektif. Agri-SCM menjadi
lebih sulit karena beberapa sumber ketidakpaslian dan hubungan yang kompleks antara
pelaku dalam rantai pasok tersebut. Disamping itu faktor faktor keputusan dalam manajemen
rantai pasok, antara lain:
1) Disain jaringan rantai pasok
2) Optimisasi risiko dan nilai tambah
3) Penyeimbangan risiko dan nilai tambah antar pelaku dalam rantai pasok
4) Pemilihan pemasok
5) Distributor dan peiaku penting lainnya
6) Jumlah produksi dan penjadwalan
7) Distribusi dan Transportasi dan perencanaan sumberdaya lain yang terkait dalam
rantai pasok bersifat kompleks, probabilistik dan kritis.

Oleh karena itu, keputusan reaksi terhadap ketidakpastian dan vanabilitas mekanisme
bisnis dalam rantai pasok perlu dilakukan secara efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai