Anda di halaman 1dari 7

POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis

Terapan

BAB II
PERENCANAAN LOKASI PABRIK

Tujuan Umum:
Menerapkan, Metode Penentuan Lokasi Pabrik pada
kasus industri (dari buku teks atau studi kasus)
.

Materi:
1. Pentingnya Lokasi Yang Strategis
2. Faktor-faktor Dalam Penentuan Lokasi Pabrik.
3. Metode-metode Penentuan Lokasi Pabrik
4. Rangkuman

Hasil Belajar:
Menerapkan, Metode Penentuan Lokasi Pabrik
pada kasus industri (dari buku teks atau studi kasus).

Buku Ajar: Manajemen Operasional 8


POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis
Terapan

2.1 Pentingnya Lokasi Yang Strategis

Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik untuk menjawab


masalah lokasi, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun
biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan. Sebagai contoh biaya transportasi saja bisa mencapai 25% harga jual produk
(tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti
bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup
biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari
perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah,
biaya bahan mentah, dan sewa.
Keputusan lokasi sering bergantung kepada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi
industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya,
sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada
memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang, dapat
ditentukan oleh kombinasi biaya dan kecepatan pengiriman. Dengan demikian Tujuan
Strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Keputusan lokasi tidak sering dilakukan oleh perusahaan, biasanya karena
permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan
produktivitas tenaga kerja, valuta asing, biaya-biaya, dan sikap masyarakat sekitar.
Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karena adanya
pergeseran demografi dan permintaan pelanggan

2.2. Faktor-faktor Dalam Penentuan Lokasi Pabrik

Lokasi penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan


dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan
penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik dengan tepat ialah untuk dapat membantu
perusahaan/pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik adalah
sebagai berikut :
a. Faktor Utama/Primer
Faktor utama adalah faktor-faktor yang langsung mempengaruhi tujuan utama
perusahaan. Yang termasuk dalam faktor utama yaitu :
1. Letak Pasar
Alasan utamanya agar dapat cepat melayani konsumen, atau barang hasil
produksinya dapat cepat sampai ke pasar.
2 Letak dari sumber-sumber bahan mentah.
Untuk tetap menjamin tersedianya bahan-bahan mentah mentah sehingga
kontinuitas pabrik dapat terjamin.

Buku Ajar: Manajemen Operasional 9


POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis
Terapan

3. Terdapatnya fasilitas pengangkutan


Sebaiknya pabrik didirikan di daerah yang mempunyai fasilitas pengangkutan
seperti terdapatnya jalan-jalan kendaraan ke pabrik, dekat dengan stasiun kereta api
ataupun pelabuhan sehingga pabrik itu mudah dihubungi, bahan-bahan dapat
mudah diangkut ke pabrik serta barang-barang hasil produksi dapat mudah
diangkut ke pasar atau disampaikan kepada para pemesan.
4. Suplai buruh/tenaga kerja
Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja dan penekanan biaya produksi
adalah tenaga kerja. Oleh karena itu pimpinan perusahaan/pabrik hendaknya
berusaha mencari tempat untuk lokasi bagi perusahaan/pabriknya di daerah yang
tersedia cukup banyak tenaga kerja dan kualitas serta skillnya tinggi.
5. Terdapatnya pembangkit tenaga listrik.
Pabrik yang membutuhkan tenaga listrik yang besar akan memilih lokasinya di
daerah yang mempunyai atau dekat sumber listrik, karena di daerah ini biaya
tenaga listrik tidak begitu besar.

b. Faktor-faktor Sekunder
Faktor sekunder merupakan penunjang faktor primer.
1. Rencana masa depan
Keputusan yang diambil sekarang mempunyai pengaruh yang penting pada masa
mendatang terutama yang menyangkut perencanaan jangka panjang mengenai
kebutuhan-kebutuhan dan teknik-teknik operasi (teknologi).
2. Biaya dari tanah dan gedung
Bila suatu daerah biaya tanah dan gedung murah biasanya dapat menarik bagi
pendirian pabrik-pabrik baru. Disamping itu biaya tanah dan gedung ini sering
dikaitkan dengan rencana masa datang.
3. Kemungkinan perluasan/ekspansi
Penempatan lokasi suatu perusahaan/apbrik di suatu daerah, melihat kemungkinan
apakah perluasan atau ekspansi pada masa yang akan datang dapat dilakukan di
tempat tersebut atau tidak.
4. Terdapatnya fasilitas servis
Bila perusahaan/pabrik didirikan di daerah yang tidak terdapat bengkel-bengkel
atau service industries, maka perusahaan itu harus mendirikan sendiri bengkel
untuk mesin-mesin dan peralatannya untuk menjamin kelancaran proses produksi.
5. Terdapatnya fasilitas pembelanjaan
Yang dimaksudkan dengan fasilitas pembelanjaan adalah terdapatnya lembaga-
lembaga keuangan seperti bursa atau pasar modal dan terdapatnya lembaga-
lembaga kredit seperti bank, koperasi simpan pinjam yang merupakan sumber
potensial untuk modal perusahaan.
6. Persediaan air

Buku Ajar: Manajemen Operasional 10


POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis
Terapan
Ketersediaan air (termasuk besarnya biaya) perlu diperhatikan untuk menjamin
kelangsungan proses produksi.

7. Tinggi rendahnya pajak dan Undang-undang Perburuhan


Tinggi rendahnya pajak membantu perusahaan pada proses pengambilan keputusan
pada saat pendirian perusahaan, terutama pada saat pengurusan perizinan. Undang-
undang Perburuhan meliputi ketentuan mengenai jam kerja, tingkat upah, syarat-
syarat pekerja dan keselamatan kerja.
8. Masyarakat di daerah itu
Hal ini terutama berkaitan dengan sikap masyarakat (menanggapi keberadaan
perusahaan/pabrik), besarnya tingkat populasi (sumber tenaga kerja & pasar
potensial) serta tingkat keamanan.
9. Iklim
Perusahaan/pabrik tertentu membutuhkan tempat dengan iklim yang cocok. Tidak
semua pabrik dapat didirikan di sembarang tempat.
10. Tanah
Hal ini terutama berkaitan dengan jenis/sifat tanah, luas, keadaan dari
letak/lapangan topografi, pengairan, tempat pembuangan limbah dan kemungkinan
adanya banjir.
11. Perumahan yang ada dan fasilitas lainnya
Perumahan dan fasilitas publik lainnya dibutuhkan oleh karyawan yang akan
bekerja di perusahaan/pabrik tersebut.

2.3. Metode Penetuan Lokasi Pabrik


Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membantu proses penentuan lokasi
pabrik yaitu:

1. Metode Penilaian Hasil


Dalam metode ini semua faktor–faktor yang dianggap penting (pasar,
pengangkutan, bahan baku, tenaga kerja, tenaga listrik, dan iklim) dinilai untuk masing-
masing lokasi, kemudian lokasi yang mempunyai nilai tertinggi yang dipilih.
Sebagai contoh: ada 3 lokasi yang berbeda yang dapat dipilih untuk pendirian lokasi pabrik
terlihat dalam tabel 2.1 dibawah ini.

Buku Ajar: Manajemen Operasional 11


POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis
Terapan

Tabel 2.1.
Penggunaan Faktor-faktor Yang Dapat Diukur
Dalam Pemilihan Lokasi Untuk Pabrik Tapioka
Kebutuhan- Nilai Lokasi Jakarta Bandung Bogor
kebutuhan Yang Ideal (Lokasi A) (Lokasi B) (Lokasi C)
Pabrik
Pasar 35 35 30 25
Pengangkutan 25 25 25 20
Bahan Baku 15 5 12 15
Tenaga Kerja 10 8 10 8
Tenaga Listrik 10 10 10 8
Iklim 5 5 4 4
Jumlah 100 88 91 80

Dalam tabel 2.1 tersebut, kolom pertama menunjukan ukuran yang dimiliki oleh
masing-masing dari keenam faktor itu. Bila lokasi itu adalah ideal untuk industri atau
pabrik yang didirikan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kolom kedua
menunjukan nilai lokasi yang ideal dan kolom-kolom selanjutnya merupakan nilai dari
masing-masing lokasi.
Nilai ini ditentukan dengan membandingkan lokasi sebenarnya dengan lokasi yang
ideal. Lokasi yang mempunyai total nilai yang tertinggi untuk keenam faktor tersebut yang
dipilih. Dalam hal ini lokasi B yang dipilih karena mempunyai nilai yang tertinggi jika
dibandingkan dengan lokasi A dan lokasi C.

2. Metode Perbandingan Biaya


Biaya-biaya yang diperbandingan untuk penentuan lokasi suatu pabrik tertdiri atas
3 (tiga) bagian yaitu :
 Biaya/harga barang
 Biaya pengolahan
 Biaya distribusi
Biaya ini mungkin diperhitungkan untuk suatu unit produksi, seperti 1 karung tepung
tapioka atau untuk suatu jumlah tertentu, ataupun untuk suatu volume output dalam suatu
unit waktu seperti untuk 1 minggu, bulan, atau tahun.
Setelah biaya-biaya ini diperoleh untuk setiap lokasi yang telah dipertimbangkan,
maka akan memberikan suatu dasar untuk membandingkan beberapa lokasi dan
menentukan beberapa keuntungan relatif. Lokasi yang dipilih akan merupakan suatu lokasi
dimana taksiran yang diadakan menggambarkan bahwa pabrik akan memperoleh
keuntungan karena biaya-biaya terendah.

Buku Ajar: Manajemen Operasional 12


POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis
Terapan

3. Analisis Ekonomi
Peralatan analisis yang juga biasa digunakan yaitu apa yang disebut “Economic
Analysis” (Analisis Ekonomi) yaitu suatu analisis mengenai biaya-biaya operasi pada
masing-masing alternatif ditambah dengan penilaian faktor-faktor kualitatif yang relevan.
Jadi dalam penilaian ini digunakan penganalisisan kuantitatif dan kualitatif dengan harapan
penilaian ini objective dan sehat.
Berikut ini adalah contoh penentuan lokasi pabrik dengan menggunakan analisis
ekonomi terhadap 3 alternatif :

Tabel 2.2
Analisis Ekonomi Dalam Pemilihan Suatu Lokasi
Kota A Kota B Kota C
Biaya Sewa 20.000,- 10.000,- 10.000,-
Biaya Tenaga Kerja 135.000,- 130.000,- 160.000,-
Biaya Pengangkutan 81.000,- 64.000,- 28.000,-
Pajak 0,- 3.500,- 2.000,-
Listrik 6.000,- 6.000,- 6.000,-

Total Biaya Operasional 242.000,- 213.500,- 206.000,-

Sikap Masyarakat Acuh Tak Acuh Menghendaki Acuh Tak Acuh


Usaha Ini
Perumahan Pegawai Sangat Baik Cukup Kurang

Dari tabel 2.2 terlihat bahwa dengan melihat hasil perhitungan dan perbandingan
dalam analisa ekonomi, maka pemilihan lokasi perusahaan/pabrik akan jatuh pada kota C,
akan tetapi bila kita perhitungkan faktor kualitatif, maka pilihan akan jatuh pada kota B.
Akhirnya perlu kita ketahui bahwa suatu analisis seperti apa yang telah diuraikan diatas
tidak untuk membuat keputusan terakhir akan tetapi sebagai bahan pertimbangan bagi
pengambilan keputusan oleh manajer atau pemilik perusahaan untuk menentukan suatu
pilihan yang ekonomis dan terbaik.

2.4. Rangkuman
Tujuan Strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan.

Buku Ajar: Manajemen Operasional 13


POLNAM Prodi D-IV Administrasi Bisnis
Terapan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu perusahaan/pabrik adalah
sebagai berikut:
a. Faktor Utama/Primer yang terdiri dari :
1). Letak pasar, 2). Letak dari sumber-sumber bahan mentah, 3). Terdapatnya fasilitas
pengangkutan, 4). Suplai buruh/tenaga kerja, 5) Terdapatnya pembangkit tenaga listrik.
b. Faktor-faktor Sekunder
1). Rencana masa depan, 2).Biaya dari tanah dan gedung 3). Kemungkinan
perluasan/ekspansi, 4). Terdapatnya fasilitas servis 5). Terdapatnya fasilitas
pembelanjaan 6). Persediaan air, 7). Tinggi rendahnya pajak dan Undang-undang
Perburuhan, 8). Masyarakat di daerah itu, 9). Iklim, 10). Tanah, 11). Perumahan yang
ada dan fasilitas lainnya

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membantu prose penentuan lokasi
pabrik yaitu :
1. Metode Penilaian Hasil
Dalam metode ini semua faktor–faktor yang dianggap penting (pasar, pengangkutan,
bahan baku, tenaga kerja, tenaga listrik, dan iklim) dinilai untuk masing-masing lokasi,
kemudian lokasi yang mempunyai nilai tertinggi yang dipilih.
2. Metode Perbandingan Biaya
Biaya-biaya yang diperbandingan untuk penentuan lokasi suatu pabrik terdiri atas 3
(tiga) bagian yaitu biaya/harga barang, biaya pengolahan, biaya distribusi.
3. Analisis Ekonomi
Peralatan analisis yang juga biasa digunakan yaitu apa yang disebut “Economic
Analysis” (Analisis Ekonomi) yaitu suatu analisis mengenai biaya-biaya operasi pada
masing-masing alternatif ditambah dengan penilaian faktor-faktor kualitatif yang
relevan.

Referensi

Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management, 9thedition, 2014, Pearson-
Education - Prentice Hall-New Jersey
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi – Edisi Revisi, 2010, FEUI – Jakarta.

Buku Ajar: Manajemen Operasional 14

Anda mungkin juga menyukai