Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI LOKASI

KELOMPOK 1
ANUGRAH ISMAIL PRATAMA 201910160311108
AHMAD RIFQI FATURRAHMAN 201910160311112
RAMADA AGVA ADYAKSA 201910160311134
YANDI KURNIA 201910160311133

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
MANAJEMEN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi pada suatu lokasi, banyak
biaya menjadi tetap dan sulit untuk di kurangi, sebagai contoh jika suatu lokasi pabrik
baru berada dalam suatu daerah dengan biaya energy yang tinggi, bahkan manajemen
yang baik dengan penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan
kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki sumber daya
manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang di pilih mahal, kurang terlatih,
dan memiliki etos kerja yng buruk. Dengan demikian, kerja keras yang dilakukan
manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang
baik.
Keputusan lokasi tergantung pada tipe bisnis. Untuk tipe lokasi indutri, strategi yang
di gunakan biasanya adalah stategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis
eceran dan jasa professional, trategi yang di gunakan terfokus pada memaksimalakan
pendapatan .Walaupun demikian, stategi lokasi pemilihan gudang, dapat di
tentukan  oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan
strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Keputusan lokasi tidak sering di lakukan oleh perusahaan, biasanya karena
permintaaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan
produktifitas tenaga kerja. valuta asing, biaya biaya dan sikap masyarakat sekitar
Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karena
adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan. Pilihan-pilihan yang ada
dalam lokasi meliputi 1)tidak pindah,tetapi meluaskan fasilitas yang ada
2)mempertahankan lokasi sekarang,selagi menambahkan fasilitas lain di tempat lain
,atau 3) menutup fasilitas yang ada  dan pindah ke lokasi lain.
Strategi Lokasi merupakan salah satu dari 10 keputusan dalam Manajemen Operasi.
Sejumlah Perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik yang akan di bahas
dalam makalah ini untuk menjawab masalah lokasi, mengingat lokasi sangat
mempengaruhi biaya, baik Biaya Tetap maupun Biaya Variabel. Lokasi sangat
mempengaruhi risiko dan Keuntungan Perusahaan secara keseluruhan.Sebagai contoh
Biaya Transportasi saja bisa mencapai 25% harga Jual Produk (tergantung kepada
Produk dan tipe Produk atau Jasa yang di berikan). Hal ini berarti bahwa seperempat
Total Pendapatan Perusahaan mungkin di butuhkan hanya untuk menutup Biaya
Pegangkutan Bahan mentah yang masuk dan Produk Jadi yang keluar dari Perusahaan.
Biaya Lain adalah Pajak,Upah, Biaya Bahan Mentah dan Sewa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Letak


Tata letak adalah bagaimana mengubah sumber daya yang transformasinya diposisikan
satu dengan yang lain dan bagaimana berbagai tugasnya dialokasikan ke sumber daya
transformasinya tersebut (Slack, Jones, & Johnston, 2013)
Selain itu, perencanaan tata letak didefinisikan sebagai tempat pengaturan sumber daya
fisik yang digunakan untuk membuat produk (Herjanto, 2008).
Tata letak adalah salah satu kunci yang menentukan efisiennya sebuah operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah
organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan, harga rendah, atau respon.
(Heizer, Render, & Munson, 2017).
Definisi tata letak menurut Birchfield (2008), adalah pengaturan peralatan untuk
menciptakan area kerja yang efisien, aman, dan ergonomis. Area kerja dengan tata letak
yang memiliki prinsip desain yang baik akan menciptakan menghasilkan tingkat
efisiensi dan produktivitas karyawan yang tinggi.
Sedangkan tata letak menurut Wibowo, Nurcahyo, & Khairunnisa (2016), merupakan
keputusan penting yang menunjukan efisiensi dari operasi jangka panjang. Tujuan
utama tata letak adalah optimalisasi pengaturan tata letak mesin dan peralatan produksi
sehingga tata letaknya dapat mengoptimalkan operasi produksi.
B. Faktor-Faktor Pengaruh dalam Pemilihan Lokasi
Alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan
kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan
individual. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau “contingency” untuk
pembuatan keputusan, bila dinyatakan secara sederhana, “semuanya bergantung”.
Secara umum, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
perusahaan :
1. Lingkungan Masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi, baik
konsekuensi positif maupun negatif didirikannya suatu pabrik tersebut merupakan
suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan
ekologi di mana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering
memproduksi limbah dalam berbagai bentuk dan sering menimbulkan suara bising.
Di pihak lain, masyarakat membutuhkan industri atau perusahaan karena
menyediakan berbagai lapangan pekerjaan dan uang yang dibawa industri ke
masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan para
karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan
lebih baik.
2. Kedekatan dengan Pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada para langganan, dan sering mengurangi biaya distribusi. Perlu
dipertimbngkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya
melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk,
dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan
jangkauan pasar yang luas, dapat mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat
yang terebar untuk mendekati pasar.
Dalam sector jasa, daerah pasar biasanya ditentukan oleh waktu perjalanan para
pelanggan ke fasilitas atau waktu perjalanan para pemberi pelayanan ke para
pelanggan. Dalam banyak kasus, lokasi suatu fasilitas dapat juga lebih menentukan
daerah pasarnya, disbanding daerah pasar menentukan lokasi fasilitas.
3. Tenaga Kerja
Cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal mendasar. Penarikan tenaga kerja,
kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan
dalam merebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan
perusahaan.
4. Kedekatan dengan Bahan Mentah dan Supplier
Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka
perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah. Tetapi bila produk
jadi lebih berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya.
5. Fasilitas dan Biaya Transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi akan melancarkan pengadaan faktor-faktor
produksi dan penyaluran produk perusahaan. Pentinganya pertimbangan biaya
transporasi tergantung “sumbangan” nya terhadap total biaya. Biaya transportasi
tidak dapat dihilangkan di manapun perusahaan berlokasi, karena produk
perusahaan harus disalurkan dari produsen bahan mentah ke pemakai akhir, jadi
fasilitas seharusnya berlokasi di antara sumber bahan mentah dan pasar yang
menimumkan biaya transportasi.
6. Sumber Daya Alam lainnya
Perusahaan-perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, dan
sebaigainya sangat memerlukan air dalam kuantitas yang besar. Selain itu hamper
setiap industry memerlukan baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, disel,
air, angin, dll. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan tersedianya sumber daya-sumber
daya (alam) dengan murah dan mencukupi.Selain faktor-faktor di atas, berbagai
faktor lainnya berikut ini perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi: harga
tanah, dominasi masyarakat, peraturan-peraturan tenaga kerja (labor laws) dan
relokasi, kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain perusahaan
maupun para pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim,
keamanan, serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup.
 Lokasi Pinggiran Kota dan Kota Kecil
Tingkat upah di kota kecil biasanya sedikit lebih murah disbanding dalam kota,
meskipun tidak serendah seperti seharusnya. Hubungan dengan karyawan sering
lebi baik di kota-kota kecil, karena kurang dipengaruhi masalah-masalah tenaga
kerja perusahaan-perusahaan lain.Kota-kota kecil mempunyai beberapa
kelemahan, tetapi sebagian besar darinya adalah bukan utama (minor). Pertama,
perusahaan perlu memberikan latihan kepada para karyawan baru untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan produksi. Investasi dalam persediaan
cenderung lebi besar, terutama untuk komponen-komponen keperluan
pemeliharaan. Perusahaan akan membutuhkan suatu departemen pemeliharaan
karena hal ini tidak dapat dilakukan dengan memanggil orang-orang dari luar
perusahaan. Tingkat asuransi kebakaran mungkin lebih tinggi, dan tingkat
absensi selama musim panen akan lebih besar.Banyak perusahaan meninggalkan
kepadatan lokasi kota, tetapi hanya pindah ke pinggiran kota dan bukan ke
lokasi desa. Bila perusahaan pindah ke lokasi pinggiran kota, perusahaan
mungkin tidak harus menarik banyak karyawan baru. Lokasi pinggiran kota
biasanya memberikan kebaikan-kebaikan baik lokasi kota maupun desa. Tenaga
kerja cukup banyak dan pabrik tidak jauh dari pasar kota, di mana dalam kasus
pabrik kecil, sering merupakan pasar utaa. Tanah untuk keperluan sekarang dan
di waktu yang akan dating (ekspansi) biasanya tersedia pada harga layak dan
pajak umumnya lebih rendah dibanding dalam kota.
 Penentuan Tempat (Sites)
Setelah lokasi ditentukan, maka perusahaan harus menentukan di bagian
mana pabrik atau bangunan perusahaan akan didirikan. Berbagai faktor yang
perlu diperhatikan untuk pemilihan tempat (site) antara lain; tanah
seharusnya kering dan kuat untuk menyangga bangunan, mempunyai
keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik, bila pabrik mengeluarkan
asap harus cukup banyak angin yang membawa asap tersebut ke luar daerah
pemukiman, biaya-biaya grading,fondasi,dan hubungan-hubungan kegunaan,
cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang, untuk ekspansi dan parker
kendaraan karyawan, dekat dengan sistem transportasi masyarakat,
agresivitas masyarakat karena kemajuan industri, dan sebagainya.
C. METODE ALTERNATIF LOKASI
Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi: Metode
Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi, dan
Model Transportasi. bagian ini menjelaskan pendekatan-pendekatan ini.
1. Metode Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus
dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih
penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk
membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode
pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang
sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja. Metode
pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:
 Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
 Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh
faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
 Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1
sampai 100 point).
 Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan
menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
 Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah
total untuk setiap lokasi.
 Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil,
maka analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu
dilakuka. sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak
nyata bukan merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan
lokasi. oleh karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan
yang lebih kuantitatif.
2. Analisis Titik Impas Lokasi
Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titikuntuk
membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi.
Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik
kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang
biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara
matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan
dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih. Tiga tahap dalam
analisis titik-impas adalah:
 Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
 Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume
produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
 Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi
yang diinginkan.
3. Metode Pusat Gravitasi
Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan
meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk
menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang
yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.Karena volume kendaraan
kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan
menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa
biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang
yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang
antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot
sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut.Langkash pertama dalam
metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu system koordinat.
Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat beruba-ubah selama
jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah dilakukan dengan
menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat ditentukan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
dimana: dix= koordinat –x lokasi i,
diy= koordinat –y lokasi i,
Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i
Perhatikan bahwa Persamaan 1 dan 2 mengandung istilah Qi yang merupakan
kuantitas barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.Karena jumlah
kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak tidak dapat
dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengansumsikan
biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang
ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko
ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer
yang dikirim.
4. Model Transportasi
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman terbaik
dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan
(tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap
perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah
yang sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang
kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke Brasil, sementara VW
Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusatnya di
Jerman.Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk
menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus
yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan
solusi awal yang pantas, kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi
optimal dicapai.
5. Strategi Lokasi pada Industri Jasa
Analisis lokasi disektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara
fokus pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini
disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda
diantar lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi
sering lebih berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi
perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih mempengaruhi pendapatan
daripada mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini
berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan
volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan
pendapatan perusahaan jasa.
 Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan
 Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang
dapat menarik pelanggan
 Persaingan diwilayah tersebut
 Kualitas persaingan
 Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing
 Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya
 Kebijakan operasional perusahaan
 Kualitas manajemen
Analisis yang realistis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang
layak mengenai pendapatan yang diharapkan. Teknik-teknik yang digunakan dalam
sektor jasa meliputi : analisis korelasi, perhitungan lalu lintas, analisis demografis,
analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat gravitasi, dan sistem
informasi geografi.Salah satu keputusan yang paling penting dalam rantai usaha
penginapan adalah menentukan lokasi. Rantai usaha hotel yang memilih lokasi
yang tepat secara lebih akurat dan lebih cepat disbanding pesaingnya memiliki
keuntungan strategis yang menonjol. La Quinta Motor Inns, bermarkas di San
Antonio, Texas, adalah rantai nusaha dengan harga sedang yang terdiri dari 150
penginapan. La Quinta berorientasi pada orang-orang yang menginap karena
perjalanan dinas. Hotel itu memulai dengan pengujian 35 variabel independen,
untuk mencari yang mana dari variable itu memiliki korelasi terbesar dengan
profitabilitas yang diprediksi, dan mana yang menjadi variable dependennya.
Variable independen yang “kompetitif” mencakup kamar hotel pada tingkat harga
sewa rata-rata dan daerah sekitarnya. Yang menjadi variable “penggerak
permintaannya” adalah daya tarik local seperti gedung perkantoran dan rumah sakit
yang menarik konsumen potensial dalam wilayah perdagangan sampai radium 4
mil. Variable “demografi” seperti populasi daerah itu dan tingkat pengangguran,
dapat juga mempengaruhi keberhasilan sebuah hotel.Faktor-faktor daya tarik pasar
(market awareness), seperti jumlah hotel dalam wilayah tersebut merupakan
kategori keempat. Terakhir “karakteristik fisik” dari lokasi itu, seperti kemudahan
akses atau kejelasan tanda-tanda lalu lintas terlihat, merupakan variable
independen terakhir dari 35 variabel independen yang ada. Pada akhirnya, model
regresi yang dipilih, dengan koefisien determinasi (r2) : 51 % mencakup hanya 4
dari variable yang diprediksi. Keempat variable itu adalah : harga hotel, median
tingkat pendapatan, populasi Negara bagian tempat hotel berada, dan lokasi
perguruan tinggi yang dekat (yang merupakan wakil dari faktor penggerak
permintaan lainnya).
6. Industri Pemasaran Lewat telepon
Aktivitas-aktivitas industry dan kantor yang tidak membutuhkan baik kontak
langsung dengan konsumen maupun perpindahan bahan baku, secara substansial
memperluas pilihan lokasi. Kasus dalam hal ini adalah industry telemarketing
(pemasaran lewat telepon), dimana variable-variabel yang telah dibahas
sebelumnya tidak lagi relevan. Bila perpindahan informasi secara elektronik baik,
maka keputusan lokasi diarahkan oleh biaya dan ketersediaan tenaga kerja.
Misalnya, fidelity Investments baru-baru ini merelokasi banyak karyawannya dari
Boston ke Covington, Kentucky. Kini karyawan yang sedikit memakan biaya di
wilayan Covington tersambungkan dengan sambungan telepon yang tidak mahal,
kepada para kolega mereka di kantor Boston dengan biaya kurang dari $ 0,05
permenit. Berarti lebih rendah dari pengeluaran Fidelity untuk sambungan telepon
lokalnya.Perubahan kriteria lokasi mungkin juga mempengaruhi sejumlah bisnis
lainnya, misalnya, Negara bagian yang beban pajak lebih kecil dan pemilik
property di pinggiran kota dan wilayah perkotaan yang indah pasti akan unggul.
Demikian pula penyedia layanan e-mail (seperti MCI), pembuat perangkat lunak
telecommuting (perjalanan bolak-balik lewat telepon), seperti IBM/Lotus;
perusahaan-perusahaan penyedia fasilitas konferensi dengan video (seperti Picture-
Tel), pembuat peralatan kantor elektronik (seperti Dell dan Hawlet-Packard); dan
perusahaan pengiriman (seperti UPS dan FedEx).
7. Sistem Informasi Geografis
Adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database. SIG membantu perusahaan membuat
keputusan analitis yang berkaitan dengan lokasi. Beberapa data geografis yang
tersedia dalam SIG :
Data sensus menurut blok, bidang, kota, wilayah, kecamata, daerah metropolitan,
Negara bagian, dan kodepos
 Peta dari setiap gang, jalan raya, jembatan dan terowongan
 Fasilitas umum seperti saluran air, listrik dan gas
 Sunga, gunung, danau, dan lautan
 Bandara, universtias, rumah sakit, dll
Penerapan SIG pada perusahaan penerbangan adalah untuk mengidentifikasi
bandara yang paling efektif untuk melakukan pelayanan darat seperti pengisian
bahan bakar pesawat-makanan-jasa, juga untuk membantu
penjadwalan.aPenerapan SIG bagi developer gedung perkantoran komersial adalah
untuk memilih kota-kota tempat mereka akan membangun di masa depan. SIG
digunakan untuk menganalisis factor-faktor yang memengaruhi keputusan lokasi
yang mencakup lima elemen untuk setiap kota : daerah pemukiman, toko eceran,
pusat kebudayaan dan hiburan, tindak kriminal, serta pilihan trasportasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan :
lingkungan masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga kerja, kedekatan dengan bahan
mentah dan supplier, fasilitas dan biaya transportasi, dan sumber daya-sumber daya
lainnya. Metode-metode yang digunakan dalam pemilihan lokasi:
1. Metode Delphi
2. Analisis biaya
3. Metode Sudut Barat Laut
4. Metode Vogel’s Approximation
5. Metode Grid
B. Saran
Penentuan strategi lokasi yang tepat bagi suatu perusahaan sebaiknya memilih yang
efisien terhadap biaya dan dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan pertimbangan
dari faktor positif dan negatifnya.
References
Handoko, T. H.-D. (n.d.).

http://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/strategi-lokasi-dan-tata-letak/. (n.d.).

Handoko, T. Hani.2011.Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta:BPFE-

Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai