Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Di saat manajemen telah memutuskan untuk


beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi.
Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.

Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk
meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi
pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara
umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan.

Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:


1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
2. Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini pada prakteknya
berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai dengan produk yang
dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dilihat dari sisi produk yang
dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Faktor primer, yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak
dapatberjalan sebagaimana mestinya.
2. Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih
dapatdiatasi dengan biaya lebih mahal.

Macam faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
1. Letak konsumen atau pasar, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan
daerahkonsumen. Alasan yang mendasari pemilihan lokasi dekat dengan konsumen
adalahadanya kemudahan untuk mengetahui perubahan selera konsumen,
mengurangi resikokerusakan dalam pengangkutan, apabila barang yang diproduksi
tidak tahan lama,biaya angkut mahal, khususnya untuk produksi jasa.
2. Sumber bahan baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah bahan
baku.Dasar pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan baku yang dipakai
mengalamipenyusutan berat dan volume, bahan baku mudah rasak dan berubah
kualitas, resikokekurangan bahan baku tinggi.
3. Sumber tenaga kerja, alternatif yang dipakai adalah apakah tenaga kerja
yangdibutuhkan unskill, dengan pertimbangan tingkat upah rendah, budaya hidup
sederhana, mobiiitas tingp sehingga jumlah gaji dianggap sebagai daya tarik,
ataukahtenaga kerja skill, apabila pemsahaan membutuhkan fasilifeas yang lebih baik,
adanyapemikiran masa depan yang cerah, dibutuhkan keahlian, dan kemudahan
untukmencari pekerjaan lain.
4. Air, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang
jernihalami, jernih tidak alami, atau sembarang air.
5. Suhu udara, faktor ini mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil operasi.
6. Listrik, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan kapasitas
tegangan yang dibutuhkan.
7. Transportasi, berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.
8. Lingkungan, masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan pabrik di
dekattempat tinggal mereka, apakah menerima atau tidak.
9. Peraturan Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak. Aspek umum yang
diaturundang-undang adalah jam kerja maksimum, upah minimum, usia kerja
minimum, dankondisi lingkungan kerja.
10. Pebuangan limbah industri, kaitannya dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan
limbah untuk perlindungan terhadap alam sekitar dan menjaga keseimbangan
habitat.
11. Fasilitas untuk pabrik, berupa spare part, mesin-mesin, untuk menekan biaya.
12. Fasilitas untuk karyawan, agar dapat meningkatkan semangat kerja dan
kesehatankerja.

Seiring dengan adanya globalisasi, maka pemilihan lokasi menjadi semakin


rumit. Globalisasi terjadi karena:
1. Ekonomi pasar
2. Komunikasi internasional yang lebih baik
3. Perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan
4. Kemudahan perpindahan arus modal antar Negara
5. Diferensiasi biaya tenaga kerja yang tinggi.
Suatu pendekatan untuk memilih lokasi di sebuah Negara adalah dengan
mengidentifikasi apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai factor penunjang
keberhasilan (critical success factor-CSFs) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan
bersaing. Beberapa pertimbangan dan faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi
digambarkan sebagai berikut:

Pentingnya pemilihan lokasi pabrik adalah untuk menentukan keberhasilan perusahaan


hubungannya dengan biaya operasi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk.
bersaing di pasar. Alternatif pemilihan lokasi adalah pertimbangan biaya yang dikeiuarkan
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diperoleh. Alternatif pemilihan lokasi
tersebut apakah didirikan pabrik baru, ekspansi, ataukah relokasi bagi pabrik yang sudah
ada.

Alternatif pemilihan pabrik baru adalah apabila bagi pengusaha baru atau pendatang baru.
Alternatif pemilihan relokasi apabila pabrik lama sudah tidak memenuhi standard yang
diharapkan, dan alternatif. pemilihan ekspansi didasarkan alasan bahwa fasilitas produksi
dirasa sudah ketinggalan, permintaan pasar tumbuh dan berkembang lebih besar
daripada kapasitas produksi yang dimiliki, serta apabila fasilitas pendukung (faktor-faktor
produksi) tak lagi mencukupi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI SUATU
PERUSAHAAN/PABRIK
Memilih lokasi menjadi lebih rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi
terjadi karena perkembangan dari hal-hal berikut :
1. ekonomi pasar
2. komunikasi internasional yang lebih baik
3. perjalanan (udara, laut, darat) dan pengangkutan barang yang lebih cepat
serta lebih dapat diandalkan
4. semakin mudahnya arus kas antarnegara
5. perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi
Sedangkan plant layout adalah penentuan tata letak pabrik yang merupakan suatu
landasan utama dalam dunia industri, dimana peralatan-peralatan, perlengkapan-
perlengkapan, mesin-mesin atau fasilitas lainnya dalam proses produksi akan diatur.
Dengan tata letak pabrik yang baik akan didapat suatu penyusunan daerah kerja dan
peralatan serta mesin-mesin yang paling ekonomis untuk dijalankan. Disamping itu,
keamanan dan kepuasan kerja dari buruh dan pegawai perusahaan dapat tetap
terjamin.
Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik, karena fasilitas produksi
yang baik dan teratur para karyawan dapat bekerja dengan tenang, sementara aliran
produksi dari mulai bahan mentah sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar
dan teratur. Perencanaan layout merupakan kombinasi yang optimal antara fasilitas
produksi (personalia, perlengkapan operasi, luas gudang, penanganan produk, serta
semua peralatan produksi). Perencanaan layout perusahaan selalu diperlukan karena
adanya perubahan desain produk, adanya produk baru, adanya perubahan volume
permintaan, dan sebagainya. Klasifikasi perencanaan layout terdiri dari, perubahan
kecil layout yang sudah ada, adanya penambahan fasilitas produksi, merubah susunan
layout dan pembangunan pabrik baru.
Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan
dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat
produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan
dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu
diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang
diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan
proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas
gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan
Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.
Perencanaan tata letak fasilitas produksi (layout fasilitas produksi) merupakan salah
satu kegiatan perencanaan lokasi pabrik yang tidak dapat dipisahkan karena
perencanaan bangunan juga harus secara sekaligus mempertimbangkan layout fasilitas
produksi.
Dengan mengambil keputusan layout fasilitas produksi dengan baik maka tujuan arah
mencapai produktifitas yang tinggi dengan mengeluarkan biaya yang rendah pun dapat
tercapai. Layout fasilitas produksi adalah perencanaan secara optimum tentang
pengaturan dan penempatan mesin-mesin, peralatan pabrik, tempat kerja, tempat
penyimpanan dan kegiatan-kegiatan lain dalam proses produksi bersama-sama dengan
perencanaan dan penetuan jenis dan bentuk bangunan gedung perusahaan (pabrik).
Layout fasilitas produksi yang efisien :
a) Jarak angkut yang minimum
b) Flksibilitas ruangan dan layout
c) Kemungkinan perluasan di waktu yang akan dating
d) Pemaksimuman ruangan dan layout
e) Keselamatan barang yang diangkut bahan mentah, bahan penolong dan
barang jadi
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan
segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk produksi aman, dan nyaman
sehingga akan dapat menaikan moral kerja dan performance dari operator. Lebih
spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan
dalam sistem produksi, antara lain sebagai berikut:
a) Menaikan output produksi
Biasanya suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih
besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, manhours (jam kerja pekerja) yang
lebih kecil, dan/atau mengurangi jam kerja mesin (machine hours).
b) Mengurangi waktu tunggu (Delay)
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing-masing
departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab
terhadap desain tata letak pabrik. Pengaturan tata letak yang terkoordinir dan terencana
baik akan dapat mengurangi waktu tunggu (delay) yang berlebihan.
c) Mengurangi proses pemindahan bahan (Material Handling)
Untuk merubah bahan menjadi produk jadi, maka hal ini akan memerlukan aktivitas
pemindahan (movement) sekurang-kurangnya satu dari tiga elemen dasar sistem
produksi yaitu: bahan baku, orang/pekerja, atau mesin dan peralatan produksi. Bahan
baku akan lebih sering dipindahkan dibandingkan dengan dua elemen dasar produksi
lainnya. Pada beberapa kasus maka biaya untuk proses pemindahan bahan ini bisa
mencapai 30% sampai 90% dari total biaya produksi dengan mengingat pemindahan
bahan yang sedemikian besarnya, maka mereka bertanggung jawab untuk
perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya
pada usaha-usaha memindahkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat
proses produksi berlangsung. Hal ini dilakukan dengan beberapa alasan seperti:
Biaya pemindahan bahan disamping cukup besar pengeluarannya juga akan ada dari
tahun ketahun selama proses produksi berlangsung.
Biaya pemindahan bahan dengan mudah akan dapat dihitung dimana biaya ini akan
proporsional dengan jarak pemindahan bahan yang harus ditempuh dan pengukuran
jarak perpindahan bahan ini dapat dianalisa dengan memperhatikan tata letak semua
fasilitas produksi yang ada dipabrik. Jelaslah bahwa memang akan ada korelasi antara
tata letak pabrik dengan pemindahan bahan, sehingga pada proses desain layout akan
selalu dikait-orientasikan guna memberikan jarak pemindahan bahan seminimal
mungkin.
d) Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service
Jalan lintas, material yang menumpuk, jarak antara mesin-mesin yang berlebihan, dan
lain-lain semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik. Suatu
perencanaan tata letak yang optimal akan mencoba mengatasi segala pemborosan
pemakaian ruangan tersebut dan berusaha mengkoreksinya.
e) Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau
fasilitas produksi lainnya.
Faktor-faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja dan lain-lain adalah erat kaitannya
dengan biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana baik akan banyak membantu
pembangunan elemen-elemen produksi secara lebih efektif dan efisien.
f) Mengurangi Inventory in process
Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk
berpindah dari satu operasi langsung ke operasi berikutnya secepat-cepatnya dan
berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in process).
g) Proses manufacturing yang lebih singkat
Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan yang lain dan mengurangi
bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan maka waktu yang
diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu tempat ketempat yang lainnya
dalam pabrik akan juga bisa diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan
dapat pula diperpendek.
h) Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator
Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditunjukan untuk membuat suasana kerja
yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja didalamnya. Hal-hal yang bisa
dianggap membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator haruslah
dihindari.
i) Memperbaiki moral dan kepuasan kerja
Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dala suatu pabrik yang segala
sesuatunya diatur secara tertib, rapih, dan baik. Penerangan yang cukup, sirkulasi yang
bagus, dan lain-lain akan menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan
sehingga moral dan kepuasan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari
kondisi ini tentu saja berupa performansi kerja yang lebih baik dan menjurus kearah
peningkatan produktivitas kerja.
j) Mempermudah aktivitas supervisi
Tata letak pabrik yang terencana baik akan mempermudah aktivitas supervisi. Dengan
meletakan kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor akan dapat dengan mudah
mengamati segala aktivitas yang sedang berlangsung diarea kerja yang dibawah
pengawasan dan tanggung jawabnya.
k) Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran
Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang tidak perlu, serta banyaknya
perpotongan (intersection) dari lintasan yang ada akan menyebabkan kesimpang-siuran
yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan aliran produksi.
OPERATION PROCESS CHART (OPC)
OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang
dialami oleh bahan baku yag meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan.
Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama dalam urutan untuk merencanakan tata
letak pabrik.
Pada OPC ini berisi informasi mengenai :
1. Deskripsi proses bagi setiap kegiatan/aktivitas
2. Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan
3. Peralatan/mesin yang digunakan
4. Persentase scrap dari aktivitas
GUDANG
Dalam hal ini gudang terbagi atas 2 bagian, yaitu gudang untuk receiving dan shipping,
dimana pada masing-masing gudang tersebut dihitung tempat yang paling
memungkinkan dengan perhitungan pada bahan atau material yang akan ditempatkan,
ditambag dengan allowance yang diperlukan.
Faktor utama dalam pemilihan lokasi pabrik.
1. Lokasi sumber bahan baku
Di dalam perusahaan , kebutuhan bahan baku ini bukan merupakan kebutuhan yang
dirasakan pada waktu – waktu tertentu saja, melainkan akan menjadi kebutuhan rutin
yang harus selalu dipenuhi. Ketiadaan bahan baku dalam perusahaan ini akan
mempunyai akaibat – akibat yang tidak diinginkan oleh perusahaan tersebut. Akibatnya
adalah terhentinya pelaksanaan kegiatan produksi di dalam perusahaan tersebut.
Apabila kegiatan produksi terhenti, maka hal ini tentunya akan mengakibatkan kegiatan
– kegiatan yang lain dalam perusahaan tersebut terhenti pula. Ketergantungan
perusahaan terhadap bahan baku ini adalah sangat besar, sehingga tidak mungkin
suatu perusahaan akan dapat melaksanakan proses produksi dalam perusahaannya
tanpa mempergunakan bahan baku. Karena hal inilah maka perusahaan yang didirikan,
sejauh mungkin akan selalu mempertimbangkan lokasi bahan baku.
Apabila suatu pabrik didirikan dengan lokasi yang jauh dari sumber bahan baku yang
dipergunakannya, maka perusahaan yang bersangkutan akan menanggung berbagai
macam risiko. Risiko – risiko ini antara lain : risiko sehubungan dengan angkutan bahan
baku, risiko kerusakan dalam angkutan, risiko biaya angkutan. Risiko kehilangan, risiko
keterlambatan informasi bahan baku, dll. Dari hal – hal tersebut kiranya dapat
dimengerti bahwa lokasi pabrik yang akan didirikan oleh perusahaan tersebut akan
lebih baik apabila dipilih tempat yang lebih dekat dengan sumber bahan baku dari
perusahaan yang bersangkutan.
2. Lokasi pasar produk perusahaan
Pabrik akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi, yang
kemudian akan dipasarkan. Baik setelah barang hasil produksi ini langsung dipasarkan,
ataupun disimpan dalam gudang perusahaan terlebih dahulu, namun tujuan akhir dari
kegiatan produksi ini adalah dapat dipasarkannya produk tersebut. Suatu kegiatan
produksi dalam perusahaan baru akan kelihatan manfaatnya kalau produk perusahaan
tersebut dapat dipasarkan dengan baik. Apabila produk perusahaan tidak dapat
dipasarkan, maka padsa umumnya kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut akan
dihentikan, dan diganti dengan kegiatan produksi yang lain dimana produknya dapat
dipasarkan. Dengan demikian maka masalah pasar ini merupakan masalah yang tidak
dapat diabaikan dengan begitu saja oleh perusahaan bersangkutan.
Pemilihan lokasi pabrik yang berdekatan dengan lokasi pasar produk perusahaan akan
mendapatkan berbagai macam keuntungan. Keuntungannya antara lain : keuntungan
pengangkutan barang jadi dari pabrik ke pasar produk perusahaan tersebut,
kemudahan pengawasan angkutan, kecepatan memperoleh informasi pasar, dll.
Sejauh lokasi sumber bahan baku serta lokasi pasar produk perusahaan tersebut
adalah berdekatan, maka dalam hal ini tidak akan timbul permasalahan sehubungan
dengan lokasi pasar dan lokasi sumber bahan baku ini. Tetapi keadaan ini akan
menjadi lain apabila lokasi sumber bahan baku tersebut berjauhan dengan lokasi pasar
produk perusahaan tersebut. Dalam keadaan semacam ini apabila pabrik tersebut
didirikan mendekati lokasi sumber bahan baku dari perusahaan tersebut, maka hal ini
berarti menjauhi lokasi pasar produk perusahaan. Sebaliknya, apabila pabrik tersebut
didirikan mendekati lokasi pasar produk perusahaan, hal ini sama saja berarti menjauhi
lokasi sumber bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sehingga dengan demikian perusahaan ini harus mempertimbangkan dengan teliti,
dimana lokasi pabrik tersebut didirikan, apakah mendekati lokasi sumber bahan baku
tetapi menjauhi lokasi pasar, atau mendekati lokasi pasar tetapi menjauhi lokasi sumber
bahan baku. Dalam keadaan semacam ini maka pertimbangan – pertimbangan berikut
ini akan sangat layak apabila dipergunakan oleh manajemen perusahaan yang
bersangkutan tersebut untuk menyusun berbagai pertimbangan guna penentuan lokasi
pabrik yang akan didirikannya tersebut.
3. Biaya angkutan
Apabila biaya angkutan bahan baku lebih murah dari pada biaya angkutan produk
perusahaan untuk setiap ekuivalen unit, maka pabrik tersebut akan lebih
menguntungkan apabila didirikan mendekati lokasi pasar produk perusahaan yang
bersangkutan.
4. Kemudahan pengangkutan
Aapabila pengengkutan bahan baku ini lebih mudah dari pada pengangkutan produk
perusahaan, maka perusahaan ini akan lebih menguntungkan apabila mendirikan
pabriknya mendekati pasar produk perusahaan tersebut.
5. Risiko pengengkutan
Apabila risiko pengangkutan yang ada (misal : kerusakan, kehilangan,dll) dari bahan
baku adalah lebih rendah dari pada risiko pengangkutan barang jadi, maka perusahaan
tersebut akan lebih menguntungkan apabila mendirikan pabriknya dekat denga lokasi
sumber bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan.
6. Daya tahan
Apabila daya tahan bahan baku perusahaan ini lebih rendah dari pada daya tahan
produk perusahaan, maka perusahaan semacam ini akan lebih menguntungkan apabila
didirikan mendekati lokasi sumber bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan
tersebut.
7. Adanya penembahan/pengurangan volume dari bahan baku menjadi barang jadi dalam
proses produksi.
Apabila di dalam pelaksanaan kegiatan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan
terdapat penambahan volume yang cukup berarti, maka pabrik tersebut akan lebih
menguntungkan apabila didirikan mendekati lokasi pasar produk perusahaan yang
bersangkutan.
8. Fasilitas transportasi
Pada umumnya, sarana transportasi yang dimaksud dalam hal ini adalah merupakan
sarana transportasi yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kepentingan pabrik yang
didirikan tersebut. Dalam hal ini dikenal adanya berbagai macam sarana transportasi,
yang secara umum dibagi menjadi empat macam yaitu :
– Sarana transportasi melalui darat.
1) Mempergunakan kereta api.
2) Mempergunakan jalan raya.
– Sarana transportasi melalui laut.
– Sarana transportasi melalui udara.
Sarana transportasi khusus misalnya : pemgiriman melalui pipa bawah tanah,
pengiriman pipa bawah laut, dll.
9. Tersedianya tenaga kerja
Sehubungan dengan masalah tersedianya tenaga kerja dalam perusahaan, maka
terdapat empat klasifikasi tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan. Klasifikasi ini
adalah sebagai berikut :
Tenaga kerja ahli dan terlatih.
Tenaga kerja ahli adalah tenaga kerja dengan bekal pendidikan formal tertentu.
Sedangkan tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah mempunyai
pengalaman kerja tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Tenaga jenis pertama ini, pada umumnya akan dibutuhkan oleh perusahaan dalam
jumlah yang sedikit. Dari sebuah perusahaan yang mempunyai banyak karyawan, maka
karyawan yang ahli dan terlatih ini jumlahnya akan dapat dihitung dengan jari. Di
samping itu, imbalan yang akan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja ini
adalah cukup besar sehingga tenaga kerja jenis ini akan secara suka rela berpindah
tempat mendekati atau masuk ke dalam lokasi pabrik di mana dia bekerja.
Dengan demikian untuk karyawan jenis ini bukannya pabrik yang mendekati lokasi
tersedianya karyawan tersebut, melainkan karyawan yang bersangkutan akan berusaha
untuk mendekati lokasi pabrik yang ada.
Tenaga kerja ahli tetapi belum terlatih.
Untuk tenaga kerja jenis ini masalahnya hampir sama dengan karyawan ahli dan
terlatih. Hanya saja dalam hal ini imbalan yang diberikan oleh perusahaan tersebut
agak berkurang apabila dibandingkan dengan imbalan yang diberikan kepada karyawan
yang ahli dan terlatih. Namun demikian, kebutuhan perusahaan akan karyawan jenia ini
pun tidak banyak.
Dengan demikian, maka sebagaimana halnya karyawan ahli dan terlatih, maka
karyawan ahli walaupun belum terlatih ini akan berusaha untuk mendekati lokasi
perusahaan yang bersangkutan, sehingga bukannya perusahaan yang mencari lokasi
tersedianya karyawan tersebut.

https://www.pustakanasional.com/teknik-industri/tinjauan-pustaka-tata-letak-pabrik/

Sumber:
Hindrayani, Aniek. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya.
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

TEORI LOKASI
Pengertian Lokasi/Tempat - Menurut Swastha (2002:24) ”Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha
atau aktivitas usaha dilakukan”. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi
terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang
baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Menurut Kotler (2008:51) ”Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan
memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan
stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.

Lamb et al., (2001:63) menyatakan bahwa memilih tempat atau lokasi yang baik merupakan
keputusan yang penting, karena :

1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi
fleksibilitas masa depan usaha.
2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih haruslah mampu
untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup
usaha.
3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai lokasi memburuk, maka
lokasi usaha harus dipindahkan atau ditutup.

Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi,
yaitu:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka
lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang
harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan
konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam
hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana
dengan baik.

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-lokasi-definisi-tempat-dalam.html
Swastha, Basu. 2002. Azas-Azas Pemasaran, Yogyakarta, Liberty.

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Lamb, Chales W., Hair, Joseph F., and McDaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Alih bahasa David Octavaria.
Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi kedua, Jakarta, Salemba
Empat.

Latar belakang

Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah
menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang besar.
Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan keuntungan yang
cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana
perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Hal ini
sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan saja
komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eskternal serta variabel-variabel penentu lain
seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan
bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau
biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu,
pada tugas makalah kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata letak departemen
sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung
dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang
dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik,
perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan
perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai