Anda di halaman 1dari 3

Makalah Studi Kelayakan Bisnis (Penilaian Aspek Teknis dan Teknologi)

Diposkan oleh Aden Gaming pada tanggal Juni 14, 2017

A.    Pengertian aspek teknis


Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan usaha/proyek
yang direncanakan telah menunjukan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Penilaian kelayakan terhadap
aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis perusahaan menyangkut
hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi
perusahaan dalam perjalanannya di kemudian hari.Produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima
dan dapat diproduksi secara massal dengan mudah. Evaluasi kelayakan teknis melihat kepada kelayakan teknis teknologi
yang digunakan. Hal ini berarti bahwa evaluasi ini melihat kepada apakah teknologi yang digunakan dapat bekerja sesuai
desain dan kapasitas penggunanya.
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek ini yaitu:
1.      Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang maupun kantor pusat.
2.      Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan
efisiensi.
3.      Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.
4.      Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5.      Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang.
Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat
dan benar karena kesalahan dalam menentukan aspek ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan. Banyak
perusahaan yang telah jalan, namun aspek ini masih merupakan masalah yang memerlukan pemecahan karena kesalahan
memperhitungkan aspek teknis secara tepat dan benar pada saat pendirian usaha, seperti tidak tepatnya lokasi perusahaan,
terbatasnya bahan baku, besarnya ongkos angkut, tidak cocoknya teknologi yang digunakan, mahalnya biaya tenaga kerja,
dan lain sebagainya.

B.     Tujuan aspek teknis/operasi.


Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi yaitu:
1.      Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang,  maupun kantor pusat.
2.      Agar perusahaan dapat menentukan loyout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat memberikan
efisensi.
3.      Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.
4.      Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
5.      Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang.

C.     Penentuan lokasi usaha


Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :
1.      Jenis usaha yang dijalankan
2.      Apa dekat dengan pasar atau konsumen
3.      Apa dekat dengan bahan baku
4.      Apa tersedia tenaga kerja
5.      Tersedia sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6.      Apa dekat dengan pusat pemerintahan
7.      Apa dekat lembaga keuangan
8.      Apa berada di kawasan industri
9.      Kemudahan untuk melakukan ekspansi/perluasan
10.  Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat
11.  Hukum yang berlaku di wilayah setempat.
Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :
1.      Faktor Utama (Primer).
Pertimbangan utama dalam mementukan lokasi pabrik adalah :
a.       Dekat dengan pasar
b.      Dekat dengan bahan baku
c.       Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang di inginkan
d.      Tersedia fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.
e.       Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik
f.       Sikap masyarakat
2.      Faktor Sekunder
a.       Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung
b.      Proses perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang
c.       Kemungkinan untuk perluasan lokasi
d.      Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
e.       Iklim dan tanah
f.       Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.

D.    Luas produksi.


Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang di hasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien.
            Secara umum luas produksi ekonomis di tentukan antara lain oleh:
1.      Kecenderungan permintaan yang akan datang.
2.      Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain – lain.
3.      Daur hidup produksi, dan produksi subtitusi dari produk tersebut.

E.     Tata letak (layout).


Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi
produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat
tercapai efisiensi/operasi.. Dengan adanya layout akan di peroleh berbagai keuntungan antara lain sbb :
1.      Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.
2.      Pemakaian ruang yang efisien.
3.      Mengurangi biaya produksi maupun investasi.
4.      Aliran material menjadi lancar.
5.      Pengangkutan material dan barang menjadi rendah.
6.      Kebutahan persediaan yang rendah.
7.      Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Pada umumnya loyout di dasarkan pada situasi sebagai berikut:
1.      Posisi tetap (fixed position).
Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai tata letak dengan posisi tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak mempunyai banyak dampak setrategis
karena tata letak termasuk yang menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai sebuah setrategi menunjang diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.
2.      Orientasi Proses (proses oriented).
Orientasi pada proses atau hasil tergantung siapa yang melakukannya dan siapa yang meminta. Ada beberapa orang
yang berorientasi pada hasil, namun ada juga orang yang menganggap proses itu lebih penting daripada sekedar hasil. Pada
pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang berorientasi kepada hasil. Yang penting selesai dan sesuai permintaan. Ini
bisa jadi disebabkan karena pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai dengan target yang diberikan. Apalagi
sang pemberi tugas tersebut tidak mendefinisikan dengan pasti spesifikasi proses kerjanya.
3.      Tata letak kantor (office layout).
Perbedaan antara tata letak kantor dengan tata letak pabrik adalah pada penekanan atas pentingnya informasi. Jika tata
letak kantor yang mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan. Dalam
tata letak kantor terjadi pengelompokkan pekerja serta peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan kenyamanan,
keamanan dan pergerakkan/perpindahan informasi.
4.      Tata letak pandang eceran / pelayanan (retail and service layout).
5.      Tata letak gudang (warehouse layout).
Tujuan dari tata letak gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan seluruh luas gudang yaitu menfaatkan pada volume
penuh tetapi biaya material handlingnya rendah.
6.      Tata letak produk (product layout).
Tata letak produk digunakan untuk produk atau lini produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk
rendah. Produksi repetitive dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini.

F.      Pemilihan teknologi


Yang perlu di perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah:
1.      Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
2.      Keberhasilan teknologi di tempat lain
3.      Pertimbanagan teknologi lanjutan
4.      Besarnaya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5.      Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan perkembangannya
6.      Pertimbagan pemerintah dalam hal tenaga kerja
7.      Dan pertimbangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai