Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Aspek Teknis Dalam Studi


Kelayakan Bisnis

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Hilman F 1210205549
2. Fabtaghun Haqiqi 1510210116
3. Rangga Aji 1510210071
4. Andre Fitra Trenggana 1820211706

S1 Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses


pembangunan suatu perusahaan secara teknis dan pengoprasiannya setelah
perusahaan tersebut dibangun.
Berdasarkan analisa ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya
investasi termasuk biaya eksploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering
kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku atau dengan kata lain masih
tersedia alternative jawaban. Karenannya perlu diperhatikan suatu atau beberapa
pengalaman pada perusahaan lain yang serupa dilokasi lain yang mengunakan
teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempat lain
sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir, setidaknya memperhatikan
pengalaman ditempat lain tidak bisa dikesampingkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan lokasi yang tepat ?
2. Bagaimana menentukan layout yang tepat sesuai dengan proses poduksi
?
3. Bagaimana menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi ?
4. Bagaimana menentukan persedian yang paling baik untuk dijalankan ?
1.3 Tujuan
1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat
2. Perusahaan dapat menentukan layout yang tepat sesuai dengan proses
produksi
3. Perusahaan dapat menentukan teknologi yang tepat untuk proses
produksi
4. Perusahaan dapat menentukan persediaan yang paling baik untuk
dijalankan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ASPEK TEKNIS/OPERASI

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Jadi, aspek
teknis/operasi adalah untuk menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Penilaian terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal
seperti masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan
peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.
Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan
dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.

2.2 TUJUAN ASPEK TEKNIS/OPERASI


Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek
teknis/operasi, yaitu:
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang tepat dalam menjalankan
produksinya.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik
untuk dijalankan.
5. Agar perusahaan dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan
saat ini dan masa yang akan datang.

2.3 PENENTUAN LOKASI USAHA


Penentuan lokasi sangat penting karena apabila perusahaan salah dalam
menentukan lokasi yang dipilih akan mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya
yang harus dikeluarkan. Harga produk yang akan dipasarkan nantinya juga sangat
tergantung pada lokasi pabrik yang dipilih, karena harga pasar akan terpengaruh
dengan jarak lokasi pabrik dengan pasar. Selanjutnya akan sangat terkait dengan
kemampuan bersaing barang yang diproduksi yang nantinya akan berpengaruh
terhadap laba perusahaan.
Penentuan lokasi yang tepat akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan, baik dari sisi finansial maupun nonfinansial, misalnya: dapat
memberikan pelayanan kepada konsumen dengan lebih memuaskan, kemudahan
untuk memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik secara kuantitas maupun
kualifikasinya, memudahkan dalam memperoleh bahan baku atau bahan lainnya
dalam jumlah yang diinginkan dalam jangka waktu yang sudah diperhitungkan,
kemudahan dalam memperluas lokasi usaha, karena sejak awal sudah
dipertimbangkan kebutuhan lahan yang dibutuhkan, mempunyai prospek nilai
ekonomis yang tinggi di masa yang akan datang, meminimalisasi konflik terutama
dengan masyarakat setempat, serta adanya dukungan pemerintah terhadap usaha
yang akan dijalankan.
Untuk memilih lokasi tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Untuk
mempertimbangkan lokasi yang dipilih harus disesuaikan dengan keperluan usaha,
misalnya untuk lokasi pabrik, lokasi kantor pusat, lokasi kantor pemasaran, lokasi
gudang, dan lainnya. Sebenarnya terdapat beberapa pertimbangan yang harus
diketahui dalam penentuan lokasi, namun pada garis besarnya terdapat dua
pendekatan sebagai berikut:

1. Pendekatan berdasarkan kedekatan dengan bahan baku atau bahan mentah


Pendekatan penentuan lokasi ini didasarkan pada bahwa sebaiknya lokasi
perusahaan ditentukan di daerah bahan baku. Dengan demikian biaya
angkut dari bahan baku dari sumbernya ke pabrik seefisien mungkin. Jadi,
pertimbangannya adalah biaya angkut bahan baku yang semurah mungkin.
Contoh:
 Perusahaan semen sebaiknya ditempatkan di daerah gunung
kapur/bahan semen. Itulah sebabnya mengapa pabrik semen didirikan
di daerah Gresik dan Tuban karena daerah tersebut merupakan daerah
gunung kapur.
 Perusahaan pengolahan minyak harus terletak di kawasan yang terdapat
tambang minyak, misalnya daerah Cepu, Jawa Tengah.
 Perusahaan air minum kemasan sebaiknya ditempatkan pada daerah
yang banyak terdapat sumber air yang memadai, misalnya di daerah
Tretes, Pandaan, Pasuruan.
 Perusahaan tambang batu bara harus ditempatkan di daerah yang
banyak terdapat deposit batu bara. Demikian juga dengan perusahaan
tambang yang lain seperti aluminium, emas, tembaga, dan lainnya.
2. Pendekatan berdasarkan kedekatan dengan daerah pemasaran
Berdasarkan pendekatan ini, maka perusahaan harus ditempatkan di daerah
pemasaran. Pertimbangannya adalah efisiensi pengangkutan hasil produksi
dari pabrik ke daerah pemasaran.
Beberapa contoh pendekatan ini adalah:
 Perusahaan atau pabrik televisi/radio/video dan kaset recorder
hendaknya ditempatkan di daerah pemasaran. Misalnya, beberapa
perusahaan perakitan TV, radio, komputer, umumnya berada di kota-
kota besar bukan di daerah pedalaman.
 Perusahaan obat-obatan banyak terletak di daerah perkotaan.
 Perusahaan konveksi banyak di daerah pemasaran, dll.

Meskipun secara umum penentuan lokasi bisnis berdasarkan kedua


pendekatan tersebut, namun terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memilih lokasi yang nantinya akan dianalisis untuk mencapai keputusan
akhir dimana lokasi akan dipilih. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Faktor primer
Pertimbangan utama faktor primer dalam menentukan lokasi pabrik antara
lain:
a. Kedekatan dengan pasar sasaran atau konsumen potensial dimana
tempat produk akan dijual
b. Kedekatan dengan sumber (ketersediaan) bahan baku utama
c. Ketersediaan tenaga kerja, baik dari sisi kuantitas maupun
kualifikasi yang dibutuhkan
d. Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai yang
dapat memperlancar pengadaan bahan baku dan memasarkan hasil
produksi, misalnya jalan raya, jembatan, pelabuhan laut, bandar
udara, kereta api, dll.
e. Ketersediaan sarana listrik, sumber air, telekomunikasi untuk
memperlancar kegiatan produksi agar tidak terganggu
2) Faktor sekunder
Beberapa faktor sekunder yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
lokasi pabrik adalah:
a. Kondisi iklim, kelembaban, curah hujan dan tanah, misalnya untuk
jenis usaha dibidang agrobisnis harus dapat memilih iklim yang
sejuk dan kondisi tanah yang subur.
b. Strategi kebijakan pemerintah terutama pemerintah daerah setempat
yang dapat mendukung atau menghambat usaha yang akan
dijalankan serta kebijakan arah pembangunan yang akan dijalankan.
Misalnya masalah peraturan perpajakan, peraturan ketenagakerjaan,
peraturan ijin usaha, intensif, dll.
c. Kemungkinan perluasan pengembangan perusahaan dan rencana
masa depan perusahaan.
d. Sikap masyarakat setempat yang dapat memengaruhi aktivitas usaha
baik positif maupun negatif, misalnya adat istiadat, budaya, agama,
keamanan, dll.
e. Biaya untuk investasi dan eksplorasi, misalnya pengadaan tanah dan
pembangunan gedung.

2.4 LUAS PRODUKSI


Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk
mencapai keuntungan yang optimal. Pengertian kata “seharusnya” dan
“keuntungan yang optimal” , mengandung maksud untuk mengkombinasikan
faktor eksternal perusahaan dan faktor internal perusahaan. Faktor eksternal di sini
adalah pangsa pasar yang mungkin diraih dan faktor internal adalah usaha-usaha
pemasaran yang akan dilakukan serta faktor atau variabel teknik yang berkaitan
langsung dengan proses produksi.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi
adalah:
a. Kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih.
b. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dalam hal ini dibatasi oleh
kapasitas teknis atau kapasitas ekonomis.
c. Kemampuan tenaga kerja atau SDM dalam mengelola proses produksi.
d. Kemampuan finansial dan manajemen perusahaan.
e. Kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi dimasa yang akan
datang.
f. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan
dalam perencanaan skala operasi.

2.5 PENENTUAN LAYOUT (TATA LETAK)

Anda mungkin juga menyukai