Dalam bidang ekonomi banyak bekerja dengan fungsi. Baik fungsi yang
berbentuk persamaan maupun yang berbentuk pertidaksamaan. Yang dimaksud dengan
fungsi berbentuk persamaan disini ialah fungsi yang ruas kiri dan ruas kanannya
dihubungkan dengan tanda kesamaan (=), sedangkan fungsi berbentuk pertidaksamaan
ialah fungsi yang ruas kiri dan ruas kanannya dihubungkan dengan tanda
ketidaksamaan (≤ atau ≥).
Tentang Variabel. Selain variable bebas dan terikaat, didalam statistic dan
ekonomitrika dikenal pula berbagi sebutan untuk variable-variabel dalam
sebuah persamaan, antara lain : “regresor” dan “ regresan”,”variable
penjelasakan” dan “variable yang dijelaskan”, serta “variable eksogen” dan
“variable endogen”.
JENIS-JENIS FUNGSI
FUNGSI
Fungsi non-
aljabar
Fungsi aljabar
F. Eksponensial
F. Logaritmik
Fungsi rasional
Fungsi irrasional F. Trigonometrik
F. Hiperbolik
F. Polinom
F. Linear
F.Kuadrat
F. Kubik
f. Bikuadrat
Penjelasan :
1. Fungsi polinom ialah fungsi yang mengandung banyak suku dalam variabel
bebasnya. Bentuk umum dari persamaan polinom adalah :
y=aₒ + aₗx + a₂x2 + ... an xn
2. Fungsi linear ialah fungsi polinem khusus yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat satu, oleh karenanya sering disebut fungsi
berderajat saty. Bentuk umum persamaan linear adalah :
y : aₒ + aₗ x
3. fungsi kuadrat ialah fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat dua. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah :
y= aₒ +aₗx + a₂x2
4. fungsi berderajat n ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat n . bentuk umumnya :
y+aₒ + aₗx + a₂x2+ an-1xn-1 + an xn
5. Fungsi pangkat ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari
konstanta bukan nol. Bentuk umumnya :
y= nx n = bilangan nyata bukan nol
6. fungsi logaritmik ialah fungsi balik dari fungsi eksponensial, variabel bebasnya
merupakan bilangan logaritmik. Bentuk umumnya :
y= nlogx
7. Fungsi Trigonometrik dan fungsi hiperbolik ialah fungsi yang variabel
bebasnya merupakan bilangan goneometrik
trigonometrik : y= sin 5x
hiperbolik : y= arc cos 2x
Setiap fungsi yang berbentuk eksplisit atau bisa dieksplistitkan dapat dijadikan
grafik pada bidang sepasang sumbu silang. Gambar yang dihasilkan mungkin berupa
garis lurus atau kurva, tergantung dari fungsi yang bersangkutan. Penggambaran
fungsi linear adalah yang paling mudah dilakukan. Sesuai dengan namanya, setiap
fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus. Jika digambarkan.
Contoh
1) y= 3+2x
x 0 1 2 3 4
y 3 5 7 9 11
2) y=2x
X 0 1 2 3 4
y 0 2 4 6 8
Pada persamaan linear y=a +bx, konstanta a adalah penggal garis pada sumbu
vertical y, sedangkan koefisien b merupakan koefisien arah garisnya. Dalan hal
a = 0, maka garisnya tidak mempunyai penggal pada sumbu vertical. Ini berarti
bahwa garis yang bersangkutan bermula dari titik pangkal (0,0) .
Apabila koefisien arah b bernilai positif (b>0), garisnya bergerak dari kiri ke
bawah ke kanan-atas sebagaimana ditunjukkan oleh kedua contoh tadi. Akan
tetapi jika koefesien arah tersebut bernilai negative (b<0), seperti diperlihatkan
contoh 3) dbawah ini, garisnya akan bertolak dari kiri atas ke kanan bawah.
3) Y=8 – 2x
X 0 1 2 3 4
y 8 6 4 2 0
Letak garis dari sebuah fungsi linear tidak terlalu di kuadran pertama pada x
positif dan y positif. Melainkan mungkin pula di kuandran II, III dan IV. Hal
ini tergantung pada besar kecilnya nilai x dan y. Perlu ci catat, analisis ,atematik
dalam ekonimi lebih memusatkan diri pada kuadran pertama.
5.4 PENGGAMBARAN FUNGSI NON-LINEAR
3. Fungsi Kubik
Penggal sebuah kurva adalah titik-titik potong kurva tersebut pada sumbu-
sumbu koordinat. Penggal pada sumbu x dapat dicari dengan memisalkan y=0 dalam
persamaan yang bersangkutan, sehingga nilai x dapat dihitung. Penggal pada sumbu y
dicari dengan memisalkan x = 0, sehingga nilai dapat dihitung.
Contoh : y = 16 – 8 x + x2
5.4.2 Simetri
Dua buah titik dikatakan simetrik terhadap sebuah garis apabila garis tersebut
berjarak sama terhadap kedua titik tadi dan tegak lurus terhadap segmen garis yang
menghubungkannya. Dua buah titik dikatakan simetrik terhadap titik ketiga apabila
titik ketiga ini terletak persis di tengah segmen garis yang menghubungkan kedua titik
tadi.
y
y y y
A (x, y) f
E F D F
( - x, y ) ( x, y ) G ( x, y )
c x x x
0 0
0
H ( - x, - y )
B (x, - y)
a. Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu x jika untuk setiap titik (x, y) pada
kurva itu titik simetri (x, -y) juga terdapat kurva tersebut, yakni jika penggantian
y oleh -y dalam prsamaannya menghasilkan persamaan yang equivalen.
b. Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu y jika untuk setiap titik (x, y) pada
kurva itu titik simetri (-x, y) juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika
penggantian x oleh -x dalam persamaannya menghasilkan persamaan yang
equivalen.
c. Sebuah kurva akan simetrik terhadap titik pangkal jika untuk setiap titik (x, y)
pada kurva itu titik simetri (-x, -y) juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika
penggantian x oleh -x dan y oleh -y dalam persamaannya menghasilkan
persamaan yang equivalen.
y y y
y y y
( x, y)
(x, - y)
( - x, - y)
Secara ringkas dapat dirumuskan bahwa kurva dari suatu persamaan 𝑓(𝑥, 𝑦) = 0
adalah simetrik terhadap :
Contoh:
5.4.3 Perpanjangan
ASIMTOT
Asimtot suatu kurva adalah seuah garis lurus yang jaraknya semakin dan semakin dekat
dengan salah satu ujung kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak akan menjadi nol; atau
dengan perkataan lain,garis lurus dan kurva tadi tidak sampai berpotongan. Jadi, suatu
kurva dikatakan asimtotik terhadap sebuah garis lurus tertentu apabila salah satu ujung
kurva semakin dan semakin mendekati garis yang bersangkutan.
Pembicaraan tentang asimtot tak dapat tidak melibatkan konsep limit. Secara umum,
y = f (x) jika f (x) senantiasa lebih kecil atau senantiasa lebih besar dari a + bx dan
semakin mendekati a + bx apabila x dan y diperpanjang tanpa batas. Dengan notasi
limit, hal ini dituliskan sebagai f (x) a + bx apabila x,y
s
y y
y = - a - bx y = - a - bx
x x
y = f (x) y = f (x)
(a) (b)
FAKTORISASI
Faktorisasi fungsi ialah menguraikan ruas utama fungsi tersebut menjadi bentuk
perkalian ruas-ruas utama dari dua fungsi yang lebih kecil. Contoh soal fungsi
yang memiliki persamaan f(x,y)=0 berarti membentuk sedemikian rupa sehingga
diperoleh f(x,y)=g(x,).h(x,y).
BAB FUNGSI
DISUSUN OLEH:
S1 MANAJEMEN SM1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
2018