Anda di halaman 1dari 6

HELMI WIRAYUDHA HERMANA

1500958
PAK2015 B
PERTANYAAN
1. Konsep-konsep :
A. Pendekatan kardinal menjelaskan bahwa daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau
util,dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna bergantung kepada subjek yang menilai
B. Pendekatan ordinal menjelaskan bahwa daya guna suatu barang tidak perlu diukur,tapi cukup
untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya (preferensi) daya
guna yang diperoleh dari mengkonsumsi kelompok barang
C. Marginal Utility yaitu tambahan kepuasan sebagai akibat bertambahnya satu satuan barang
yang dikonsumsi
D. Total Utility menunjukan jumlah kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi berbagai jumlah
barang
E. Hukum Gossen 1 menyatakan bahwa jika kebutuhan suatu barang seseorang itu dipenuhi secara
terus menerus maka kepuasannya akan semakin menurun
Hukum Gossen 2 menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai kebutuhannya sampai
mencapai intensitas yang sama
F. Diminishing Marginal Utility artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun
dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
G. Diamond Water Paradox yaitu terkait dengan nilai suatu barang (nilai guna dan nilai tukar),ada
contoh kasus paradox atau anomali atau keanehan
H. Indifference Curve yaitu kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama
I. Budget Line merupakan garis yang menunjukan berbagai kombinasi dari dua macam barang
yang berbeda yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan terbatas
J. Marginal Rate Of Subtitution yaitu tingkat dimana barang X bias disubtisusikan dengan barang Y
sementara kepuasan tetap konstan disepanjang kurva indifference curve

2. The Law of diminishing marginal utility menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan
diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang
tersebut terus menerus menambah konsumsinya keatas barang tersebut. Hukum ini menyatakan
bahwa semakin banyak barang yang dikonsumsi oleh individu per periode waktu, hal ini
diasumsikan konstan, semakin kecil kenaikan utilitas total akibat adanya tambahan konsumsi, atau
semakin kecil utilitas marginal dari unit tambahan yang dikonsumsi.

3. Asumsi dasar untuk preferensi individual :


a. Lengkap (Completeness)
Konsumen dapat membandingkan dan memperingkat (merangking) semua kemingkinan
kombinasi konsumsinya.
b. Transitip ( Transitivity)
Berarti jika seorang konsumen lebih menyukai A daripada B, dan B daripada C, maka ia juga
akan lebih suka A daripada C. Dengan kata lain, transitip menekankan pada konsistensi
konsumen.
c. Banyak lebih baik daripada sedikit
Barang diasumsikan selalu dibutuhkan, sehingga konsumen selalu lebih menyukai banyak
barang daripada sedikit barang. Dengan kata lain, konsumen tidak pernah terpuaskan;
banyak selalu lebih baik, bahkan meski hanya sedikit lebih baik.

4. Kepuasan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari


mengkonsumsi suatu barang. Makin banyak barang yang dikonsumsi makin besar kepuasannya.
Dan dapat diukur dengan satuan uang.

5. Tingkat kepuasan dapat diukut dengan kurva indeferens. Konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya (prefensi) daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.

6.
a) Paradoks nilai/ (diamond water paradox) adalah sebuah keanekaan dimana nilai guna air
lebih besar dari nilai guna berlian, namun harga air < harga berlian.
b) Berdasarkan MU, jumlah unit air yang kita konsumsi banyak sehingga MU nya
rendah.Karena MU nya rendah, maka kita bersedia membayar rendah. Sedangkan jumlah
berlian yang kita konsumsi sedikit sehingga MU berlian tinggi dan kita bersedia membayar
mahal untuk berlian

7. Tidak akan, karena secara rasional konsumen akan selalu menginginkan lebih banyak kedua
produk tersebut sehingga mereka tidak akan indeferen pada dua kombinasi produk dimana
satu kombinasi menawarkan yang lebih dari masing-masing produk. Lebih spesifik, konsumen
hanya akan mengorbankan suatu produk jika konsumen menerima produk lain yang lebih
banyak.

8. Efek pendapatan terjadi dari berubah nya harga barang. Jika harga barang x naik maka
tambahan kepuasan dari mengkonsumsi baarang tersebut akan turun perharga barangnya.
Sebaliknya, jika harga barang Y turun maka tambahan kepuasan dari mengkonsumsi barang Y
naik perharganya, sehingga permintaan barang Y naik.

9. Seseorang akan mencapai kepuasan maksimum ketika mengkonsumsi barang sesuuai


kebutuhannya. Atua bila konsumen mengkonsumsi lebih dari satu barang

10. Pendekatan cardinal

(+) Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan
kepuasan
(-) Sifat subjektif dari daya guna dan tidak adanya alat ukur (satuan rupiah atau util penerapannya)
yang tepat dan sesuai disamping itu nilai dari daya guna suatu barang sangat bergantung pada
penilainya,sehingga akan sulit untuk membuat generalisasi dari analisis seseorang atau sekelompok
orang

(-) Constant margininal utility of money itu masih meragukan.Biasanya makin banyak seseorang
memiliki uang maka penilaian terhadap satuan uang itu makin rendah.Oleh sebab itu,nilai uang yang
tetap masih diragukan.

(-) Diminishing marginal utility sangat sulit diterima sebagai aksioma,sebab penilaiannya dari segi
psikologis yang sangat sukar.

Pendekatan Ordinal

(+) sudah jelas memiliki patokan dalam keterbatasan

(+)Merupakan Framework dari teori surplus konsumen yang merupakan salah satu alat ukuran yang
penting dalam teori kesejahteraan ekonomi

(+)Dapat menentukan apakah hubungan dua macam barang itu subtitusi atau komplementer yang dapat
dilihat dari elastisitas harga silang

(-) Sulit menyatakan pengukuran semacam satuan kepuasan

(-)Adanya asumsi Convexity dari Indifference Curve masih diragukan

(-)Rastionality dari konsumen dalam membuat rangking atau order dari kepuasan atau daya guna yang
diperoleh juga masih dipertanyakan

(-)Tidak menganalisis efek adanya Advertising,perilaku masa lampau,persediaan,perilaku konsumsi


irasional yang nantinya akan menambah efek demonstrasi dan lain sebagainya.Padahal efek yang
ditimbulkan permasalahan yang irasional ini sangat penting bagi para pembuat keputusan,misalnya
dalam penentuan harga dan output dari produsen

(-)Merupakan pengembangan dari teori perilaku konsumen pendekatan cardinal dengan mengganti
asumsi yang sangat lemah seperti ukuran cardinal menjadi ordinal dan dikeluarkannya asumsi konstan
marginal utility of money
Soal dan Aplikasi
1.Benar, karena teori utilitas dari Gossen menyatakan bahwa “Jika pemuasan terhadap suatu benda
berlangsung terus-menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi. Namun semakin lama
semakin turun sampai akhirnya mencapai titik nol.” Utilitas maksimum adalah ketika kita menghabiskan
nilai guna barang yang pertama. Namun utilitas marginal adalah utilitas ketika kita menghabiskan barang
yang kedua, ketiga dan seterusnya. Utilitas tidak akan sama pada barang yang kedua dan ketiga,
sehingga utilitas jelas akan menurun sampai mencapai titik nol.

2.Karena Kepuasaan maksimum terjadi apabila alokasi pengeluaran terjadi pada saat kepuasan setiap
pengeluaran yang sama

3.Metode yang paling efektif untuk mengurangi surplus konsumen adalah dengan metode lelang yang
dimulai dari penawaran harga terendah ke harga tertinggi, karena dalam metode ini akan terjadi
persaingan harga antar konsumen/pembeli dimana konsumen/ pembeli yang menawar dan
menentukan sendiri harga barang yang dilelang oleh penjual. Selain itu, harga barang tidak ditentukan
oleh produsen/penjual.

4.a. Kombinasi makanan Andre belum tepat karena, Mx/Px ≠ My/Py. Mencapai kepuasan maksimal

harus Mux/Px = MUy/Py

b. Tindakan yang harus dilakukan Andre , karena Mux/Px<MUy/Py, maka Andre harus mengurangi Q

mengkonsumsi makanan tradisional agar Mux nya meningkat

5. a. MU = 80+240Q-6Q²

b. Q = 20
TU = 80Q+120Q²-2Q³
TU = 80(20)+120(20²)-2(20³)
TU = 1600+48000-16000
TU = 33600

MU = 80+240Q-6Q²
MU = 80+240(20)-6(20²)
MU = 80+4800-2400
MU = 2480

c. Q max saat MU = 0
MU-6Q²+240Q+80=0
-3Q²+120Q+40=0
Q Max = 40
TU = 80Q+120Q²-2Q³
= 80(40)+120(40)²-2(40)³
= 3200+192000-128000
= 67200

Anda mungkin juga menyukai