Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UAS PENELITIAN PEMASARAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN JENIS BAHAN BAKAR KENDARAAN MAHASISWA


FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Disusun oleh:

Angger Anugrah P 151410813012

Mona Annisa H 151410813023

Karina Aileen 151410813047

Andre Fitra T 151410813052

Charisma Saraswati 151410813078

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keputusan dalam arti yang umum adalah “a decision is the selection of an option from
two o more alterrnative choices” yaitu suatu keputusan seseorang dimana dia memilih
salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Definisi keputusan pembelian menurut
Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disampaikan bahwa keputusan
pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa
alternatif pilihan yang ada dan proses integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Menurut Kotler (2005:223) tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian terdapat
minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu
tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Para ahli telah merumuskan proses
pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi :

a. pengenalan masalah
proses pembelian dimulai saat pembeli mengenai masalah atau kebutuhan, yang
dipicu oleh rangsagan internal atau eksternal.
b. pencarian informasi
konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
2. Sumber publik : media massa dan organisasi penilai konsumen.
3. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan
penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek
tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif,
distorsi selektif dan ingatan selektif.
d. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek
yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak
dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor
penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat
membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu : keputusan merek, keputusan
pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode
pembayaran.
e. Perilaku pasca pembelian
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah
agar konsumen melakukan pembelian ulang.

Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara)
adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas
bumi di Indonesia. Pertamina masuk urutan ke 122 dalam Fortune Global 500 pada tahun
2013.

Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli


tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan
7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas
total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per
tahun.Beberapa produk pertamina diantaranya ; BioPertamax, Pertamax, Pertamax Plus,
Pertalite, Biopremium, Premium, Solar, BioSolar, Petamina DEX, Kerosine.

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang
jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di
Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah
karena memperoleh subsidi dari APBN.Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan
Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak
bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di
kilang minyak.Pertalite adalah bahan bakar minyak terbaru dari Pertamina dengan RON
90. Pertalite dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang
minyak.
Dengan melihat latar belakang yang ada peneliti ingin meneliti keputusan pembelian
konsumen dari produk bahan bakar PT.Pertamina untuk mengetahui minat pembelian bahan
bakar dengan menggunakan mahasiswa vokasi sebagai sampel utama pengambilan data kami.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah diuraikan, kita telah mengetahui proses-proses
pembelian dan produk-produk bahan bakar PT.Pertamina. Maka dari itu kami mencoba
merumuskan masalah yaitu :
 Bagaimana keputusan pembelian bahan bakar kendaraan mahasiswa Fakuktas
Vokasi Universitas Airlangga?
 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan Mahasiswa Fakultas Vokasi
Universitas Airlangga dalam memilih bahan bakar minyak?

1.3 Tujuan Penelitian


Secara umum tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui keputusan pembelian konsumen produk bahan bakar dari PT.Pertamina
berdasarkan proses pembelian menurut kotler Commented [a1]: Baca ulangbunyikalimatnya

2. Mengetahui alasan pemilihan bahan bakar kendaraan mahasiswa Fakultas Vokasi


Universitas Airlangga terhadap produk bahan bakar dari PT.Pertamina Commented [a2]: Tidakadadalamrumusanmasalah

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi PT.Pertamina tentang
produk bahan bakar apa yang paling banyak diminati.
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Commented [a3]: Jelaskan juga demografi fakultas vokasi
sebagai lokasi penelitian

2.1 Sejarah Pertamina


 Masa Kemerdekaan
Pada 1950-an, ketika penyelenggaraan gatra mulai berjalan biasa seusai perang
mempertahankan Kemerdekaan, pemerintah republik Indonesia mulai
menginventarisasi sumber-sumber pendapatan gatra, di antaranya dari minyak dan
gas. Namun Saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda
terlihat tidak terkendali dan penuh dengan sengketa.
 Pada 1968
Integrasi pengelolaan migas Indonesia. Pada tahun 1960, PT. PERTAMINA
direstrukturisasi menjadi PN. PERTAMINA sebagai tindak lanjut dari kebijakan
pemerintah, bahwa pihak yang berhak melakukan eksplorasi minyak dan gas di
Indonesia adalah negara.
 Pada 1971
Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan
Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina
sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan
pengusahaan migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-
ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai
produk dan menyediakan serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di
seluruh Indonesia.
 Pada 2001/2003
Tonggak migas Indonesia. Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan
di industri minyak dan gas nasional maupun global, pemerintah memverifikasi
Undang-Undang No. 22/2001. Paska penerapan tersebut, Pertamina memiliki
kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan
kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan ditunjukan kepada mekanisme
persaingan usaha yang wajar, sehat, Dan transparan dengan penetapan harga sesuai
yang berlaku di pasar.
 Pada 2005/2006
Masa transformasi. Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi
persaingan bisnis, PT. Pertamina mengubah logo dari lambang kuda laut menjadi
anak panah dengan tiga warna dasar dasar hijau-biru-merah. Logo tersebut
menunjukkan unsur kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang
diterapkan dalam aktivitas usaha Perseroan.

2.2 Profil PT. Pertamina


Sebagai lokomotif perekonomian bangsa Pertamina merupakan perusahaan
milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan
terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata
kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era
globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 56 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk
berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis
yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan
pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat
berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya
untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan mengusung
tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan,
yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable.
Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan
lingkungannya secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian
serta tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.

2.3 Produk PT. Pertamina


Seputar produk — produk PERTAMINA di sektor hilir yang terdiri dari Bahan
Bakar Minyak (BBM), Non BBM, Gas, Petrokimia, dan Pelumas.

1) Bahan Bakar Minyak (BBM)


Produk BBM yang terdiri dari :

 Minyak Bensin
 Minyak Tanah

 Minyak Solar

 Minyak Diesel

 Minyak Bakar

2) Bahan Bakar Khusus (BBK)

Produk BBK yang terdiri dari :

 Aviation Gasoline (BBM pesawat udara)


 Aviation Turbine Fuel (BBM pesawat udara ber-turbin)
 Bio Pertamax
 Bio Solar
 Pertamax
 Pertamax Plus
 Pertamina Dex
 Pertamax Racing
 Premium

3) Bahan Bakar Subsidi

Produk Bahan Bakar Subsidi yang terdiri dari :

 Bio Solar
 Premium

4) Non BBM

Bahan bakar bukan minyak yang terdiri dari :

 Aspal
 Pelumas (Lube Base Oil)
 Pelarut (Solvent)
 Green Coke
 Calcined Coke
 Slack Wax
 Heavy Aromate
 Sulphur

5) Gas

Terdiri dari LPG (Liqueified Petroleum Gas), BBG (Bahan Bakar Gas),
Musicool (Pengganti CFC yang ramah lingkungan).

 Fuel Gas
 Liquid Petroleum Gas
 Musicool

6) Petrokimia

Berbagai produk petrokimia PERTAMINA

 Asam Tereftalat Murnis


 Benzene
 Paraxylene
 Polytam
 Propylene

7) Pelumas

Memberikan informasi tentang produk-produk pelumas PERTAMINA


berdasarkan kegunaannya:

 Air Cooled Motorcycle or Small Engine Oil


 Automatic Transmission & Manual Transmission Oils
 Circulating Oils
 Grease
 Heat Transfer Oils
 Heavy Duty Diesel Engine Oils
 Industrial and Marine Engine Oils
 Industrial Compressor Oils
 Industri Pelumas Hidrolik
 Industri Pelumas Turbin
 Industri Pelumas Gear
 Pelumas Mesin Gas Alam
 Pelumas Mesin Mobil Penumpang
 Pelumas Diesel Mobil Penumpang
 Pelumas Powershift & Hydraulic Untuk Alat Berat
 Pelumas Pendingin
 Produk Khusus
 Pelumas Mesin Kecil Berpendingin Air
BAB III

PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang sudah kami lakukan dengan cara
survey menggunakan google form.

3.1 Hasil Penelitian

Diagram diatas menunjukan berapa prosentase serta jumlah responden


berdasarkan umur mereka, dengan penjabaran sebagai berikut:

- Jumlah terbanyak berasal dari responden dengan usia 20 tahun dan 19


tahun yaitu sebanyak masing-masing 23 responden.
- Pada urutan kedua berasal dari usia 18 tahun yaitu sebanyak 6 responden.
- Pada urutan ketiga berasal dari usia 21 tahun yaitu sebanyak 3 responden.
- Pada urutan terakhir berasal dari usia 23 tahun yaitu sebanyak 1 responden

Diagram diatas menunjukan prosentase jumlah responden berdasarkan jenis


kelaminnya. Terdapat 57,1% responden dengan jenis kelamin pria dan 42,9%
responden dengan jenis kelamin perempuan.
Diagram diatas menunjukan prosentase jenis kendaraan yang digunakan oleh
responden, dengan penjelasan sebagai berikut:

- Data terbanyak yaitu responden yang menggunakan jenis kendaraan


sepeda motor dengan prosentase 92,2%
- Data sebanyak masing-masing 3,55% berasal dari responden yang
menggunakan jenis kendaraan mobil dan sisanya dengan jenis lainnya.

Diagram diatas menunjukan prosentase bahan bakar yang digunakan


oleh responden,dengan penjelasan sebagai berikut:

- Data terbanyak berasal dari responden yang menggunakan bahan bakar


Pertalite dengan prosentase 50%.
- Terdapat 39,3% prosentase responden yang menggunakan bahan bakar
Pertamax.
- Terdapat kurang lebih 7% responden yang menggunakan bahan bakar
Premium.
- Terdapat kurang lebih 3% responden yang menggunakan bahan bakar
selain Pertamax, Pertalite maupun Premium.
Diagram diatas menunjukan prosentase perkiraan biaya yang responden
keluarkan untuk sekali pengisian bahan bakar, dengan penjelasan sebagai beritkut:

- Terdapat 38,2% prosentase responden yang perkiraan mengeluarkan biaya


Rp 20.000 dalam sekali pengisian bahan bakar.
- Terdapat 23,6% prosentase responden yang perkiraan mengeluarkan biaya
sesuai kapasitas tanki bensin kendaraan yang dipakai karena responden
sekali mengisi bahan bakar selalu full tank.
- Terdapat 21,8% prosentase responden yang perkiraan mengeluarkan biaya
Rp 15.000 dalam sekali pengisian bahan bakar.
- Terdapat 16,4% prosentase responden yang perkiraan mengeluarkan biaya
Rp 10.000 dalam sekali pengisian bahan bakar.

Diagram diatas menunjukan prosentase apa alasan responden memilih


bahan bakar yang digunakan, dengan penjelasan sebagai berikut:

- Terdapat 42,9% prosentase responden dengan alasan agar tidak merusak


mesin kendaraan maka dari itu responden memilih bahan bakar tersebut.
- Terdapat 37,5% prosentase responden dengan alasan agar irit pemakaian
bahan bakar nya maka dari itu responden memilih bahan bakar tersebut.
- Terdapat 14,3% prosentase responden dengan alasan karena bahan bakar
tersebut hemat biaya dalam arti bahan bakar tersebut harga nya lebih
murah dibanding lainnya.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian kami, kesimpulan dan saran
diambil dari pendapat kami.

4.1 Kesimpulan

Dari rata rata penilitian yang kami ambil, sehubungan dengan rumusan masalah kami
dapat menyimpulkan bahwa Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga memilih
menggunakan bahan bakar Pertalite dengan alasan mengandung timbal yang sedikit
dibangding bahan bakar yang lebih murah yakni Premium dengan kata lain “Pertalite lebih
ramah terhadap mesin kendaraan bermotor yang mereka gunakan”.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami simpulkan adalah: Jika Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas
Airlangga peduli terhadap mesin kendaraan bermotor yang mereka gunakan seharusnya
mereka menggunakan bahan bakar Pertamax, karena bahan bakar Pertamax benar benar tidak
mengandung timbal dengan kata lain 100% tidak akan merusak mesin dan bahan bakar
Pertamax adalah bahan bakar non subsidi yang mana jika kita menggunakan bahan bakar
tersebut kita telah mengurangi beban pemerintah untuk subsidi bahan bakar minyak.

Anda mungkin juga menyukai