PENDAHULUAN
Setelah melakukan analisis terhadap aspek pasar dan pemasaran, dan suatu bisnis
dinyatakan layak, maka tahap berikutnya adalah melakukan analisis teknik atau operasional
dan teknologi. Artinya, apakah dari segi pembangunan proyek dan segi implementasi
operasional bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, demikian Juga dengan aspek teknologi
yang digunakan. Penilaian terhadap aspek ini penting dilaksanakan sebelum bisnis
dijalankan, karena akan sangat terkait dengan teknik/operasional, sehingga akan berakibat
fatal di kemudian hari jika tidak dilakukan analisis.
Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan analisis dalam aspek ini, diantaranya
adalah penentuan lokasi, penentuan luas produksi, penentuan tata letak (lay-out), penyusunan
peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi, metode persediaan,
dan sistem informasi manajemen. Kelengkapan kajian aspek teknik/operasional sangat
tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Dengan demikian analisis ini dilakukan untuk
menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi,
luas produksi, dan tata letak (lay-out) serta kesiapan mesin-mesin dan teknologi, metode
persediaan serta sistem imnformasi manajemen yang akan digunakan.
Menurut Schroeder (1994), secara umum istilah operasi mengacu pada kegiatan
yang menghasilkan barang atau jasa dan menjadi fungsi inti dari setiap perusahaan. Dalam
praktiknya, fungsi operasi diperlukan sama dengan fungsi lainnya, seperti fungsi keuangan
dan pemasaran. Dalam sistem operasi terdapat masukan (input) yang berupa energi, material,
tenaga kerja, modal, dan informasi. Semua masukan ini diubah menjadi barang dan/atau jasa
melalui teknologi proses, yaitu metode tertentu yang digunakan untuk melakukan
transformasi. Perubahan pada teknologi akan mengubah cara suatu masukan (input)
digunakan terhadap lainnya, dan tentu dapat pula mengubah produk (output) yang dihasilkan.
Jenis masukan yang digunakan dalam suatu perusahaan/industri dengan
perusahaan/industri yang lain tentu berbeda. Operasi pada industri sepeda motor memerlukan
masukan berupa modal dan energi untuk mesin-mesinnya, fasilitas dan peralatan, tenaga
kerja untuk mengoperasikan dan memelihara peralatan serta material yang akan
dikonversikan dari bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan operasi pada industri jasa GO-
JEK atau GO-CAR memerlukan masukan berupa modal untuk penyediaan server, tenaga
kerja dalam pengoprasian server dan jasa para GO-JEK
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi,
yaitu:
1) Faktor primer
Pertimbangan utama faktor primer dalam menentukan lokasi GO-JEK antara lain:
a. Kedekatan dengan pasar sasaran atau konsumen potensial dimana tempat
produk akan dijual
b. Kedekatan dengan sumber (ketersediaan) bahan baku utama yakni jasa
provesional para GO-JEK
c. Ketersediaan tenaga kerja, baik dari sisi kuantitas maupun kualifikasi yang
dibutuhkan
d. Ketersediaan sarana listrik, sumber air, telekomunikasi untuk memperlancar
kegiatan produksi agar tidak terganggu
e. Sikap masyarakat setempat yang dapat memengaruhi aktivitas usaha baik
positif maupun negatif.
2) Faktor sekunder
Beberapa faktor sekunder yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi
pabrik adalah:
a. Kondisi infrastruktur jalan yang akan mendukung untuk jalanya aktivitas
karyawan GO-JEK
b. Strategi kebijakan pemerintah terutama pemerintah daerah setempat yang
dapat mendukung atau menghambat usaha yang akan dijalankan serta
kebijakan arah pembangunan yang akan dijalankan. Misalnya masalah
peraturan perpajakan, peraturan ketenagakerjaan, peraturan ijin usaha, intensif,
dll.
c. Kemungkinan perluasan pengembangan perusahaan dan rencana masa depan
perusahaan.
d. Sikap masyarakat setempat yang dapat memengaruhi aktivitas usaha baik
positif maupun negatif.
e. Biaya untuk investasi dan eksplorasi, misalnya pengadaan tanah dan
pembangunan gedung.
Kemudian pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor pusat yang umum dilakukan adalah
sbb:
1. Dekat pemerintahan
2. Dekat lembaga keuangan
3. Dekat dengan pasar
4. Tersedia sarana dan prasarana
Sedangkan pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Di kawasan industri
2. Dekat dengan pasar
3. Dekat dengan bahan baku
4. Tersedia sarana dan prasarana
Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan,
baik dari segi finansial maupun non finansial. Keuntungan yang diperoleh dengan
mendapatkan lokasi yang tepat antara lain adalah :
1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun
kualifikasi.
3. Kemudahn untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah di perhitungkan
untuk usaha perluasan lokasi sewaktu – waktu.
4. Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.
5. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah
setempat khususnya para OJEK konvensional.
Paling tidak ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai sesuatu lokasi
sebelum diputuskan, yakni :
1. Metode penilaian hasil value
Pasar
Bahan baku
Transportasi
Tenaga kerja
Pertimbangan lainnya
2. Metode perbandingan biaya (cost comparison method)
Bahan baku
Bahan bakar dan listrik
Biaya operasi
Biaya umum
Biaya lainya
3. Metode analisis ekonomi (economic analysis method)
Biaya sewaa
Biaya tenaga kerja
Biaya bahan bakar dan listrik
Pajak
Perumahan
Sikap masyarakat
2.5 PENENTUAN LUAS PRODUKSI/SKALA OPERASI
Tata letak (lay-out) adalah suatu proses dalam menentukan bentuk dan penempatan
fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi. Lay-out dirancang berkenaan
dengan produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga efisiensi operasi dapat
tercapai. Tujuan penentuan lay-out adalah optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi
sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi menjadi optimal.
Keuntungan yang diperoleh dengan adanya penentuan lay-out:
Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan
Efisiensi pemakaian tempat
Biaya investasi dan produksi bisa dikurangi
Kelancaran aliran material
Adanya kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang lebih baik
2. Lay-out Fungsional
Lay-out fungsional ini sering disebut dengan lay-out proses, yaitu pengaturan letak
fasilitas produksi di dalam pabrik berdasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau
fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang mempunyai kegunaan yang sama
dikelompokkan dan diletakkan pada ruangan atau tempat yang sama. Lay-out ini biasanya
digunakan untuk membuat barang yang bermacam-macam. Contoh dari lay-out fungsional ini
adalah pabrik yang mengerjakan berbagai macam barang-barang dari besi.
Mesin
Bubut
Gerinda Bor
Cor Poles
Potong Vercroom
3. Lay-out Kelompok
Lay-out kelompok adalah suatu pengaturan letak fasilitas suatu pabrik berdasarkan
atas kelompok barang yang dikerjakan. Biasanya pabrik yang menggunakan lay-out
kelompok memiliki produk yang bermacam-macam, tetapi garis besar urutan prosesnya dapat
dibagi dalam beberapa kelompok yang sama. Untuk setiap kelompok produk dibuatkan lay-
out tersendiri.
Contoh penggunaan lay-out ini adalah pada perusahaan pemroses kulit. Perusahaan
ini menghasilkan sepatu, sandal, sepatu sandal, baik untuk pria maupun wanita, berbagai
dompet, tas, dan berbagai macam ikat pinggang. Proses untuk mengerjakan setiap barang
tidak sama, tetapi pada dasarnya produk dapat dikelompokkan dalam beberapa marga atau
kelompok produk yang garis besar urutan proses pembuatannya hampir sama. Semua produk
dalam setiap kelompok memiliki garis produksi yang sama, meskipun cara pengerjaan setiap
barang secara rinci berbeda-beda. Misalnya pembuatan kelompok sepatu mesti melalui
bagian sol, bagian atas, bagian perakitan, dan finishing atau penyelesaian. Hanya cara
pembuatan sol setiap macam dan model sepatu agak lain, meskipun garis besarnya sama.
Demikian juga pembuatan bagian atas dan perakitannya.
Lay-out dengan posisi tetap adalah pengaturan fasilitas produksi dalam membuat
barang dengan letak barang yang tetap atau tidak pindah-pindah. Contoh, lay-out pembuatan
jembatan, lay-out pembangunan gedung, lay-out pembuatan jalan, dan lay-out penghijauan.
Untuk memperoleh lay-out yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Kantor
a. Nilai investasi
Penentuan lay-out harus disesuaikan dengan modal yang tersedia, karena untuk
membuat lay-out memerlukan investasi yang cukup besar.
b. Komunikasi
Peletakan fasilitas-fasilitas kantor hendaknya memudahkan untuk melakukan
komunikasi.
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas lay-out kantor terkadang diperlukan untuk kemudahan penggunaan
dan menghindari kejenuhan.
d. Struktur organisasi
Struktur organisasi juga menentukan lay-out kantor karena dalam organisasi yang
berbeda terdapat perbedaan jumlah macam dan jumlah bagian.
e. Jenis lembaga
Lay-out pada bank dengan di pemda berbeda. Pada bank antara karyawan satu
dengan lainnya biasanya dipisahkan dengan pembatas kaca karena bank
memerlukan ketelitian, pengawasan, serta keamanan lebih ketat dibandingkan
pemda. Sedangkan di pemda biasanya satu dengan lainnya terpisah.
Untuk memperoleh lay out yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal
berikut :
Pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi baik untuk barang
atau jasa hendaknya disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang. Dengan
demikian kemajuan teknologi diharapkan dapat menjadikan proses produksi lebih efisien
yang sekaligus dapat menghasilkan produktiitas yang tinggi. Teknologi yang digunakan
hendaknya disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar teknologi yang digunakan sesuai dengan
derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, antara lain:
a) Kesesuaian teknologi dengan bahan mentah yang digunakan
b) Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain
c) Kemampuan sumber daya manusia dalam menerapkan teknologi
d) Kemampuan mengantisipasi perkembangan teknologi lanjutan
e) Besarnya biaya investasi serta biaya pemeliharaan
f) Peraturan pemerintah terkait dengan kebijakan ketenagakerjaan
2.10 RISIKO
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya system teknis yang mendukung proses
kegiatan perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan
baku, tata letak pabrik yang aman dari lingkungan sekitar.
2. Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung proses produk dan persediaan
bahan baku. Maka dalam hal ini perlu ada peninjaun lokasi usaha serta kenyamana
dan keamanan perusahaan serta fasilitas yang mendukung proses kegiatan perusahaan.
3. Untuk membantu pengambilan keputusan luas produksi dapat digunakan pendekatan
biaya marginal dan penghasilan marginal, analisa breakeven point dan metode liniear
programming.
4. Terdapat dua model layout lain selain layout fungsional dan layout garis, yakni layout
kelompok dan layout posisi tetap.
5. Salah satu metode manajemen persediaan yang paling terkenal adalah metode
Economic Order Quantity atau bisac disebut dengan EOQ. Metode ini dapat
digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun untuk barang yang diproduksi
sendiri
6. Safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Stock out dapat
disebabkan oleh adanya penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan
semula atau adanya keterlambatan bahan baku yang dipesan.
PENDAPAT KELOMPOK
Mungkin inilah yang diwacanakan dalam penulisan makalah ini meskipun penulisan
ini jauh dari kata sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
penulisan makalah ini dan kami butuh saran/kritik agar bisa menjadi motifasi untuk masa
depan yang lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Sucipto Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Analisis Integratif dan Studi Kasus.
Malang: UIN-Maliki Press.
- Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
- Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad.2000.Studi Kelayakan Proyek cetakan
pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
- Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad.2008.Studi Kelayakan Proyek cetakan
ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
- http://azwar-goblog.blogspot.com/2013/06/aspek-teknis-dan-operasi.html