Anda di halaman 1dari 15

ASPEK TEKHNIK DAN OPERASI

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah


Studi kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu :
RAHMAT DAHLAN

Oleh:
Panesa Paradis181130061

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIMNU)
METRO LAMPUNG
2021 M/1442 H
BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan


proyek secarateknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun.
Berdasarkan analisa ini dapatdiketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi
termasuk biaya ekploitasinya.
Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan
suatu keputusanbaku ,atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban.
Karenanya sangat perlu diperharikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek
lain yang serupa dilokasi lain yangmenggunakan teknik dan operasi serupa.
Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempatlain sangat membantu dalam
pengambilan keputusan akhir , setidaknya memperhatikanpengalaman ditempat
lain tidak bias dikesampingkan.
Berbeda dengan askpek teknis, aspek operasi umumya kurang mendapat
perhatian dalam pembuatan studi kelayakan bisnis, karena kebanyakan
studi berpuast pada tiga aspek: pasar, teknik, dan keuangan karena
kebanyakan pembuat studi akan merasa bahwadengan dengan memperkirakan
bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan preyeksi tersebut
akan “senang”
Meskipun demikian perlulah disadari bahwa ,walupaun ada pasar potensial
tidak selaluperusahaan akan memanfaatkanya. Tergantung juga bagaimana pihak
manajemen tersebutmemanfaatkan pasar potensial; yang ada menjadi pangsa pasar
perusahaan.
Teknologoi maju yang diterapakan oleh perusahaan tidak selalu penerapannya
akan berjalanlancar . kalau pelaksana tidak amampu mmengelola dengan baik maka
kegiatan yang terjaditidak “cost saving” pemborosan –pemborosan keuangan selalu
bisa timbul meskipun semuanytampak baik. Ini semua menjadikan aspek operasi
menjadi sangat penting dalam pelaksanaanproyek nantinya . ada perusahaan yang
mengatakan bahwa “ kekayaaan yang paling berhargabagi perusahaan bukanlah
modal, mesin dan peralatan yang serba modern tetapi manajeman opersional yang
baik. Ini menandakan bahwa tenaga –tenaga opersional danmanajerial yang baik
memgang kunci keberhasilan usaha tersebut nantinya.

B. Rumusan Masalah

Seberapa besar aspek teknik dan operasi mempengaruhi studi kelayakan bisnis??
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek teknik

Pembahasan dalam aspek Teknis ini bertujuan untuk mengetahui,


memahami,dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untuk
menghasilkanproduk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti
penentuan lokasipabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang desain, pemilihan
dan penggunaanmaterial (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas,
pemilihan perangkatteknologi, mesin dan peralatan yang akan digunakan,
proses produksi, pemilihandan. Analisis penanganan produk pascaoperasi juga
akan dikaji dalam aspek ini,yaitu dalam pengendalian kualitas.

B. Lokasi Proyek

Lokasi proyek untuk perusahaan industry mencakup dua pengertian


yaknilokasi pabrik dan lokasi non pabrik. Pengertian kedua menunjukan pada
lokasiuntuk kegiatan secara langsung tidak berkaitan dengang proses
produksi,yaknimeliputi lokasi bangunan aaministrasi perkantoran dan pemasaran.
Dalam suatu proyek dimungkinkan kedua loksai tersebut berbeda atau
berjauahan,beberapa variable yang perlu diperhatikan untuk pemilihan
lokasi proyekdibedakan dalam dua golongan yakni variable primer dan
variable sekunder.pengelompokan kedalam kedua varibel tersebut tidak statis
artinya kedau varibeldimungkinkan untuk berubah dari variable primer ke
sekunder atau sebaliknyasesuai dengan ciri utama output dan proyek yang
brsangkutan.
Aspek primer, yang merupakan aspek utama dalam penyusunan studi
kelayakan.Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha, baik pabrikasi
(manufacturing),perdagangan (trading), maupun jasa (service).
Dalam aspek operasi, aspek primer adalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan bahan baku
Bila suatu perusahaan membutuhkan bahan mentah dalam jumlah besarkarena
behan mentah tersebut merupakan komponen utamadarikeseluruhan
proses operasi perusahaan, maka variable ini merupakanvariable dominan/
signifikan dalam penentuan lokasi pabrik, beberapajenis industri semacam ini
antara lain, industry baja, semen alumunium,gula dan lain-lain.
Sehubunngan dengan bahan mentah ini beberapa hal harus
didapatinformasi antara lain: Jumlah kebutuhan bahan mentah selama satu
periode (tahun) danselama usia investasiKelayakan harga bahan mentah , baik
sekarang maupun masa datingKapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber
dayaBaiay-biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan menatahsiap
diproses, misalnya biaya pengangkutan dan lin-lain.
2. Letak pasar yang dituju
Seringkali terjadi perbedaan yang diametral antara “bobot” faktor
ketersedian bahan baku dengan letak pasar yang dituju, artinya suatu
pabrik yang kadang-kadang memerlukan dekat dengan sumber bahan baku pada
kenyataan jauh darei pasar yang dituju tetapi bukan berat hal ini menajdi sautu
masalah sayng tidak bias dipecahkan secara seksama. Pada industry bahan
konsumtif memeliki kecenderungan “bobot” variable yang lebih
diperahtikan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam analisa tentang
letakpasar antara lain; daya beli konsumen dan pesaing.
3. Sumber tenaga listrik dan air
Variable ini bagi industri hulu seperti industri semen dan baja peranan
sangat vital, karena dengan tersedianya pasokan sumber tenaga listrik
dan air maka akan menjamin proses produksi tetap berlangsung.
4. Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja baik untuk tenaga kerja terdidikmaupun terlatih akan
berpengaruh terhadap biaya operasionalyang ditanggung perusahaan. Hal ini
dapat dijumpai padapendirian industri rokok ,perusahaa pengolahan
tembakau,disamping akan bahan mentah pertimbangan jumlah ,kualitasdan
biaya tenaga kerja merupakan pertimbangan utama.
5. Infrastruktur
Fasilitas infrastruktukr baik jalan maupun transportasi berkaitan erat dengan
pertimbangan bahan mentah dan pertimbangan pasar . jika lokasi mendekati
sumber bahan mentah makafasilitas tranportasi diperhitungkan berkaitan dengan
ongkos transportasi menuju pasar dan juga sebaliknya.
Disamping kelima aspek primer diatas terdapat beberapa aspek sekunder yang
perlu mendapat kajian khusus dalam pemiliha lokasi proyek. Diantaranya adalah

1. Hukum dan peraturan yang berlaku, Untuk produksi barang tertentu, masyarakat
bisa menolak apabila bertentangan dengan adat istiadat tertentu
2. Iklim dan tanah

3. Sikap dari masyrakat

4. Rencana masa depan perusahaan, dalam kaitanya dengan perluasaan pasar.


Setelah keseluruhan aspek primer dan sekunder telah diketahui makaproses
pengambilan keputusan tentang lokasi proyek didirikan dapat dilakukan. Setelah
dapat diketahui lokasi pabrik , langkah selanjutny adalah penentuan lahan
(Site) dari lokasi tersebut , beberapa variable yang perlu diperhatikan adalah :
1. Derajat keringnya tanah yang bdan kemampuan tanah menyanggabangunan
2. Mempunyai keamanan dan perlindungan yang baik
3. Biaya grading
4. Cukup dekat dengan system transportasi masyarakat

Setelah diketahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan


lokasi maka kita bias menganalisa dengan menggunakan alatanalisa pembantu
untuk pengambilan keputusan. Beberapa alat bantu pengambilan keputusan
anatara lain:

1. Metode kulitatif penilaian alternatif lokasi

Metode ini berdasarkan pada penilaian oleh tim yang dibentuk


khususuntuk keperluan ini, terhadap faktor-faktor ynmg dipertimbangkan
dariberbagai alternate lokasi yang tersedia,tentu saja penilaian ini
bersifatsubjektif , tetapi karena sudah dilakukan oleh bebrapa tim tentunya hal
iniakan mengurangi sifat subyektifnya.
2. Metode Transportasi

Metode ini pada dasarnya merupaka teknik operation research dan lebih
khusus merupakan linear programming: prinsip trial and error dengan
menggunakan aturan tertentu akan dapat mengetahui pada lokasi mana tercapai
minimisai biaya. Diantara jenis metode ini adalah metode sudut kiri atas ( north
west corneratau steping stone method) MODI (modified ditrtibution method) dan
VAM (vogel approximation method) Ketiga metode ini biasa digunakan oleh
perusahaan yang telah memilliki beberapa pabrik dan gudang yang bermaksud
untuk menambah kapasitassatu pabrikmya atau relokasi pelayanan dari setiap
pabrik atau penambaah pabrik atau gudang baru.
3. Metode Analisa Biaya

Konsep pembedaan biaya dalam biayatetap dan biaya variable


dapatdigunakan untuk membantu pemilihan alternatif lokasi. Dengan konsep
iniakan dapat disusun hubungan persamaan untuk masing-masing
alternatiflokasi anatara biaya yang ditanggung oleh masing –masing lokasi
tersebutdengan volume produksi yang diinginkan.

C. Luas produksi

Luas produksi adalah jumlah produk ytang seharusanya diproduksiuntuk


mencapai keuntungan yang iptimal. Pengertian ini berbeda denganpengertian luas
perusahaan, yakni luas produksi hanyalah salah satu alat ukur dari luas perusahaan.
Pada perusahan yang menghasilkan berbagai macam produk dan
berproduksi untuk pasar, penentuan luas produksi sangat penting.
Sedangkan untuk perushaan yang produknya telah terbakukan karena mesin dan
peralatan yang dimiliki, serta berproduksi berdasarkan pesanan, penentuan luas
produksi kurang begitu penting. Hal ini menjelaskan bahwa penentuan kombinasi
dari berbagai macam produk yang dihasilakan untuk mencapai keuntungan yang
optimal kjika perusahaan menghasilkan produk lebih dari satu macam produk.
1. Penentuan luasan produksi

Secara sederahana, luasan produksi ditentukan oleh kemungkinan


market share yang dapat diraih dengan mempertimbangkan kapasitas teknik
dari peralatan yang dimiliki pendekatan seperti ini lebih banyak digunakan
dalam studi kelayakan dengan memperhatikan masukan manajemen.

D. Pemilihan jenis teknologi

Biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satucara:
misalnya semen dapat diproduksi secara bash atau keringkarenanya
teknologi yang dipilih perlu diperhatikan. Panduan umum yang dapoat digunakan
dalam pemilihan jenis teknologi adalah seerapa jauh tingkat mekanisme yang
diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan disampung kriteria yang lain
seperti: ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang
digunakan keberhasilan pengggunaan teknologi tersebut ditempat lain kemampuan
pengetahuan tenaga kerja pertimbangan kemungkinan adanya teknologi
lanjutan untuk teknologi yang dipilih akibat discontinue teknologi.

E. Jenis –jenis pekerjaan yang diperlukan

Dalam hal ini kita perlu mengidentifikasi jenis –jenis pekerjaan


yangdiperlukan pada usaha tersebut, ada berbagai macam cara mengklasifikasi
jenis-jenis pekerjaan, ada yang membagi nya menurut tipe pekerjaan manajerial dan
operasional, ada pula yang membaginya berdasarkan fungsinya, keterngan tentang
apa yang perlu dilakukan dalam sesutu pekerjaan biasa disebut sebagai
deskripsi jabatan (job description). Untuk membuat deskripsi pekerjaan ini
perlu dilakukan terlebih dahulu analisa jabatan, yang berupa kegiatan untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
Dikarenakan proyek tersebut masih dalam tahap rencana maka analisa
jabatan tidak bias dilakukan pada proyek tersebut, oleh karena itu untuk deskripsi
pekerjaan bias kita gunakan cara membandingkan dengan dengn proyek-proyek lain
yang sudahada. Disini bantuan dari para teknisi industri akan sangat
membantu dalam mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci pada bidang
produksi dan juga bantuan dari para ahli dalam bidang masing-masing.
Hasil kegiatan yang dilakukan oleh para ahlitersebut bias digunakan
sebagaialat analisa jabatan yang kemudaian disusun dalam suatu penjelasan yang
sistematisyang kemudian disebut sebagai deskripsi pekerjaan. Tugas-tugas yang
dilakukan dalam pembuatan deskripsi pekerjaan: Mebuat rencana penyelesaian
pekerjaan dengan dengan menyusun “Gantt chart” Menaksir biaya yang
diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan tersebut Memperkirakan kebutuhan man
hours untuk meyelesaikan pekerjaantersebut.
Dalam deskripsi pekerjaan yang dibuat sering disusun bentuknya
sebagaiberikut:
1. Identifikasi pekerjaan
2. Ringkasan pekerjaan
3. Tugas yang dilaksanakan
4. Pengawasan yang diberikan dan diterima
5. Hubungan dengagn jabata-jabatan lain
6. Bahan–bahan,alat-alat, dan mesin-mesin yang digunakan
7. Kondisi kerja
8. Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim

Penyusunan jenis-jenis pekerjaan ini tentu tidak perlu untuk semua jenis pekerjaan

F. Struktur organisasi yang akan dipergunakan

Setelah seluruh jenis pekerjan telah ditentukan hal berikutnya yang


harus dilakaukan adalah membuat struktur organisasi yang digunakan
untuk mengorganisisr usaha yang akan dilakukan. Proses pengorganisaisan melalui
tiga langkah prosedur yakni:
1. Memperinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan atau proyek dengan demikain maka langkah pertama yang
harus ditentukan adalah tujuan apa yang akan dicapai dari proyek ini.
2. Membagi semua beban kerja kedalam berbagai aktivitas yang secara logis dan
mudah dijalankan seseorang, baik oleh satu orang maupun oleh team kerja.
3. Menysusun mekasnisme untuk mengkoordinir pekerjaan dari para anggota
organisasi kedalam satuan yang harmonis dan terpadu. Kesatuan tindakan,
keputusan dan penyesuaian diri biasanya mudah dilakukan oleh struktur
oraganisasi yang tidak terlalu besar, apabila struktur oraganisasi sangat besar
akan menyulitkan dalam mengontrol para pekerjaan.
Salah satu cara agar struktur organisai yang besar menjadi efektif adalah
denganmenetukan struktur formal dari organisai. Struktur organisai formal
menunjukan masing-masing bagian anggota dalam bagian organisasi,
kedudukn dan hubungan mereka satu sama lain. Struktur ini
biasanya dicantumkan dalam bagan organisasi ( organization chart).
Meskipun demikian tidak semua orang setuju dengan bagan ini, tetapi
sebagian perusahaan setujun dengan pembuatan bagan tersebut
halinidikarenakan bagan menjelaskan tentant wewenang dan
kemampuan,tugas dantanggung jawab masing-masing karyawan. Struktur
organisasi biasanya mengggambarkan lima aspek :
1. Pembagian pekerjaan
2. Manajer dan bawahan
3. Tipe pekerjaan yang dilakukan
4. Pengelompokan bagian bagian pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

Manfaat dari adanya strutur adalah memudahkan para anggota organisai


melihat bagaimana organisaasi disusun disamping itu para manajer dan
bawahan tahu tugas masing-masing, dan juga memudah kan pemecahan maslah.
Kerugian dari struktur manajemen bahwa banyak hal-hla yang terlewatkan sperti
kita tidak bias menngetahui sberapa besar tanggung jawab dan tugas
seseorang dalam masing-masnig tingkatan.
Berbagai departemen yang ada dalam organisasi secara formal dapat
disusun dalam dua cara utama yaitu berdasarkan fungsi dan berdasarkan divisi.

G. Memperoleh tenaga untuk memangku jabatan-jabatan tersebut

Setelah semua aspek telah kita peroleh maka hal yang kita
lakukanselanjutnya adalah proses rekrutmen untuk mengsisi pos-pos yang
telah tersedia. Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah:

1. Rekrutmen & Seleksi


a. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment.
Rekrutmen adalah suatu prosesuntuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan
sdm oraganisasi atauperusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis
jabatan yang adauntuk membuat deskripsi pekerjaan/job description dan
juga spesifikasipekerjaan/job specification.

b. Seleksi tenaga kerja/Selection.


Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang
tepat dari sekian banyak kandidat ataucalon yang ada. Tahap awal yang
perlu dilakukan setelah menerimaberkas lamaran adalah melihat daftar
riwayat hidup/cv/curriculum vitta pemilik pelamar. Kemudian dari cv
pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan
yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,
wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pelatihan, Pengembangan & Penilaian Prestasi


a. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation).
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan
harusmenguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Untukitu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat
lebihmenguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta
meningkatkankinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan
evaluasikaryawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada
tingkatrendah maupun yang tinggi.
b. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensationand
protection).
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerjapegawai secara
teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasiyang tepat sangat
penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenagakerja yang ada pada
lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidaksesuai dengan kondisi yang
ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau
pun dapat menimbulkan kerugian padaorganisasi atau perusahaan.
Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut
dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
3. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
a. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali
seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar
diberikanpembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan
kesempatanyang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke
bawah,adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak
dankesempatan.
b. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut
downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang
pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban
biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin
serius.

c. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari


organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak
menunjukkan kinerja yang cukup.
d. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atasinisiatif
organisasi atau kemauan pegawai sendiri.

e. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikanmasa


kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal denganistilah
pensiun
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam studi kelayakan bisnis aspek teknis dan operasi merupakan
aspek yang cukup penting demikelancaran dan Memahami, dan
mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Untukmenghasilkan
produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti desain,
pemilihan danpenggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi
kualitas, pemilihan perangkat teknologi,mesin dan peralatan yang akan
digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan
lokasipabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang. Analisis penanganan
produk pascaoperasi juga akandikaji dalam aspek ini, yaitu dalam
pengendalian kualitas.
Dan dari segi operasi aspek ini merupakan aspek yang paling susah
untuk diamati karan aspek ini sifatnya kualitatif yang dalam analisa diperlukan
bnayak pengalaman hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah
pekerjaan-pekerjaanapa yang perlu dilakuakan untuk menjalankan operasi
proyek persyaratan pa saja yang perlu dilaukuan untuk manjalankan pekerjaan-
pekerjaan tersebut dan juga struktur organisasi yang akan dipergunakan .dan
bagaimana mengisi pos pos yang ada agar oraganisasi mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Husnan S Dr. Mba dan Suwarsono Dr. MA Studi Kelayakan Proyek,


Edisi Ketiga,UPP AMPYKPN, Yogyakarta,1994

http://www.managementfile.com/journal.php?
id=71&sub=journal&page=strategic&awal=70http://www.management-hub.com/hr-
enrichment.html

Anda mungkin juga menyukai