Kelompok 2
1. Novi Dian Safitri
2. Lavenia Lawren
3. Icha Dwi Febriani
4. Lukman Hakim
5. Titania Aurelia
Aspek teknis menjadi bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis ini
diperlukan untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut layak
dijalankan.
Hal ini dilihat dari adanya ketersediaan lokasi, bahan, alat, teknologi (metode),
keterampilan SDM, Serta dana yang diperlukan guna mendukung kelancaran proses
produksi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Studi Lokasi
Dalam menilai sebuah lokasi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
I. Perusahaan Manufaktur :
Tahap Kedua : Memperhatikan pengalaman dari usaha orang lain atau pengalaman
sendiri, didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan dan proses produksinya karena
keduanya akan berpengaruh pada sarana angkutan, pasar, listrik, air, telepon, dan
faktor lain yang dianggap penting.
Bangunan usaha :
Perencanaan bangunan usaha terutama berkaitan dengan bahan-bahan yang
diolah, proses pengolahan, penyediaan ruang pemeliharaan, masalah yang
berhubungan dengan material handling, fleksibilitas, keamanan, kekuatan, dan lain-
lain.
Keseluruhan faktor akan berpengaruh pada besarnya biaya yang akan dikeluarkan
untuk mengadakan bangunan usaha. Bangunan usaha yang perlu diperhatikan
adalah pabrik, kantor dan gudang.
1. Sifat produk;
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa meliputi :
1. Pertimbangan spasial;
2. Perencanaan ruangan;
3. Perlengkapan dan perabotan;
4. Tata cahaya;
Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang di mana jasa akan ditawarkan;
Faktor estetis;
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses
dengan lebih dari satu cara sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan
secara jelas.
Patokan umum yang dapat dipakai misalnya dengan mengetahui seberapa jauh
derajat mekanisme yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
Beberapa kriteria lain adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai,
keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam
pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Kegiatan produksi umumnya dimulai dari realisasi penyediaan barang atau jasa yang
telah diperkirakan atau dianggarkan dalam anggaran penjualan termasuk kualitasnya
sampai bagaimana persediaannya.
Rencana kapasitas produksi dalam SKB aspek teknis tergantung beberapa pilihan
sistem, antara lain:
1. Skala ekonomi
Kapasitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per unit yang paling rendah.
Kelemahannya, waktu pengembalian modal berjangka panjang sehingga produk
menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan.
2. Focused facilities
Yaitu penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
1. Permintaan;
2. Kapasitas pabrik;
4. Modal kerja;
Studi mengenai bahan baku dan bahan penolong adalah penting untuk mengetahui
apakah gagasan yang dipilih layak dari ketersediaan bahan-bahan tersebut.
Kebutuhan bahan tidak terlepas dari kebutuhan produksi, dan penilaian dilakukan
mulai dari banyaknya persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam
jumlah berapa banyak, ada tidaknya kemungkinan barang substitusi, supplier, tingkat
harga kebutuhan rutin usaha, dan seterusnya.
Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan barang terbagi dua, yaitu permintaannya bersifat independen
dimana sifat permintaannya tidak tergantung pada produksi barang lain, dan yang
bersifat dependen di mana sifat permintaannya tergantung pada jumlah produk yang
dibuat.
Hal-hal pokok yang perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis antara lain:
Safety stock;
Penilaian teknis semata-mata bertujuan untuk mengetahui apakah ide atau gagasan
yang sebelumnya telah dipilih tersebut layak dari aspek teknis.
Artinya, jika ide atau gagasan itu akan direalisasikan, apakah ada lokasi yang tepat,
ada mesin dan peralatan yang diperlukan dengan teknologi yang sesuai dengan
tuntutan pasar, tersedia bahan baku dan penolong dalam jumlah cukup dan kontinyu.
Kemudian tenaga kerja yang terampil dalam jumlah yang cukup dan tingkat upah
yang wajar, serta biaya lainnya yang masih dikategorikan sebagai biaya wajar.