Anda di halaman 1dari 6

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ASPEK TEKNIS DAN OPERASI”

Disusun oleh Kelompok 4 :


Anggiresta Pangau (18061102088)
Ayukrusita Iskandar (18061102090)
Cindy Clara Lote (18061102091)
Dwi Iriyanti (18061102093)
Silfia Lelet (18061102080)
Claudio Tumbuan (18061102092)
Riedel Muaya (18061102075)
Fergie Clivert Anis (18061102099)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Sam Ratulangi
2020
1. Lokasi Bisnis
Terdapat paling tidak 4 lokasi yang di pertimbangkan sesuai keperluan perusahaan yaitu
antara lain :
1. Lokasi untuk kantor pusat.
pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor pusat yang umum dilakukan adalah sbb:
a. Dekat pemerintah.
b. Dekat lembaga keuangan.
c. Dekat dengan pasar.
d. Tersedia sarana dan prasarana.
2. Lokasi Kantor cabang.
3. Lokasi untuk gudang.
Pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Di kawasan industri.
b. Dekat dengan pasar.
c. Dekat dengan bahan baku.
d. Tersedia sarana dan prasarana.
4. Lokasi untuk pabrik.
5. Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :
a. Faktor Utama ( Primer ), pertimbangan utama dalam mementukan lokasi pabrik,
yaitu :
i. Dekat dengan pasar.
ii. Dekat dengan bahan baku.
iii. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang di inginkan.
iv. Tersedia fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau
pelabuhan laut atau pelabuhan udara.
v. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik.
vi. Sikap masyarakat.
b. Faktor Sekunder.
i. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau
pembangunan gedung.
ii. Proses perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang
akan datang.
iii. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
iv. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau
perumahan.
v. Iklim dan tanah.
vi. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.

Tahapan Pemilihan Lokasi


 Tahap pertama: Melihat kemungkinan wilayah mana yang akan dijadikan sebagai lokasi
usaha dengan mempertimbangkan regulasi pemerintah, jenis proses produksi atau jasa
yang akan menentukan spesifikasi usaha yang berhubungan dengan tenaga kerja,
pengangkutan, dan lain sebagainya.
 Tahap kedua: Memperhatikan pengalaman dari usaha orang lain atau pengalaman sendiri,
didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan dan proses produksinya karena keduanya
akan berpengaruh pada sarana angkutan, pasar, listrik, air, telepon, dan faktor lain yang
dianggap penting.
 Tahap ketiga: Mempertimbangkan serta menilai dampak sosial ataupun dukungan dari
masyarakat di sekitar lokasi.
Metode Penilaian Lokasi
 Metode penilaian hasil value: Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: pasar, bahan
baku, transportasi, tenaga kerja, pertimbanan lainnya.
 Metode perbandingan biaya: Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: bahan baku,
bahan bakar dan listrik, biaya oprasi, biaya umum, biaya lainnya.
 Metode Analisis Ekonomi: Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan: biaya sewa,
biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar dan listrik, pajak, perumahan,
sikap masyarakat, dan lainnya.

2. Luas Produksi
Berkaitan dengan beberapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas produksi dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling
efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan teknis. Dari segi ekonomis yang
dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang
paling efisien. Sedangkan teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar
kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. Secara umum luas produksi ekonomis
ditentukan oleh:
a. Kecenderungan permintaan yang akan datang.
b. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain.
c. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan dipasar.
d. Daur hidup produk, dan produk substitusi dari produk tersebut.
e. Untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungn yang maksimal dapat
dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:
f. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue.
g. Pendekatan break event point.
h. Metode linier programming.

3. Tata Letak (Layout)


Lay-out merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat menentukan efisiensi dan efektifnya produksi/operasi. Perbedan lay-out dipengaruhi oleh
jenis usaha yang dihasilkan sehinga  produk barang akan berbeda dengan produk jasa, berikut ini
lay-out untuk  produk barang dan jasa :
A. Produk barang
Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis tempat yang perlu diatur layout-nya,
yaitu : 
1) Tataletak pabrik.
Tatalelak ( layout ) untuk industri manufaktur antara lain adalah pabrik seperti letak mesin-
mesin, letak alat produksi, lajur pengangkutan barang,dan seterusnya. Letak dari fasilitas-fasilitas
tersebut harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan layout untuk pabrik, yaitu :
a. Sifat produk yang di buat.
b. Jenis proses produksi.
c. Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.
d. Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.
e. Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas
f. Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak
saling menghambat atau menggangu.
g. Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
h. Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-
kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
2) Tataletak kantor.
Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki kantor. Terletak kantor
hendaknya disesuaikan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang dengan
memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian ruangan,
struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin.
3) Tataletak Gudang.
sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun bahan jadi, hendaknya juga diatur
layoutnya. Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang antara
lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel untuk memudahkan
aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali
jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah.

B. Produk Jasa.
Tataletak (layout) tataletak fasilitas yang tersedia akan berpengaruh pada perspsi
pelanggang atas kualitas suatu jasa.  Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tataletak
fasilitas jasa meliputi :
a. Pertimbangan Spasial
b. Perencanaan Ruangan
c. Perlengkapan/ Perabotan
d. Tatacahaya
e. Warna
f. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

Terdapat beberapa manfaat dalam menentuka lay-out dari suatu perusahaan, yaitu :
a) Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan.
b) Pemakaian ruang yang efisien.
c) Mengurangi biaya produksi maupun infestasi.
d) Aliran material menjadi lancar.
e) Biaya pengangkutan material dan barang jadi lebih rendah.
f) Kebutuhan persediaan yang rendah.
g) Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Dalam menentukan jenis jenis lay-out yang akan digunakan  perusahaan pada
umumnya didasarkan pada jenis produk, proses, sumberdaya manusia dan lokasi perusahaan,
adapun jenis lay-out tersebut adalah sebagai berikut:
a. Posisi tetap
Ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk atau hal lain yang menyebabkan tidak
mungkin untuk memindahkan produknya.
b. Orientasi proses
Didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.
c. Tata letak kantor
Berkaitan dengan lay-out posisi kerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukkan untuk
perpindahan informasi.
d. Tata letak pedagang eceran/pelayanan
Berkenaan dengan pengaturan dan lokasi tempat serta arus bermacam produk atau barang
agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya.
e. Tata letak gudang
Ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan
ruang gudang.
f. Tata letak produk
Mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-
ulang dan berlanjut atau kontinyu.

lay-out yang  baik dapat mengurangi biaya serta  memudahkan dan membantu  karyawan


dalam melakukan pekerjannya, sehingga ada beberapa  perusahaan perlu memperhatikan:
 Kapasitas dan tempat yang ditentukan.
 Peralatan untuk menangani material atau bahan.
 Lingkungan dan estetika.
 Arus informasi.
 Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda

4. Pemilihan Jenis Teknologi dan Equipmengt


Penggunaan cara atau metoda produksi yang tepat akan mengakibatkan proses produksi
berjalan secara efisien dan dengan produktivitas yang tinggi. Hal ini karena pilihan cara produksi
melibatkan pertimbangan-pertimbangan teknologi yang akan digunakan (manual, semi otomatis, atau
otomatis), keahlian tenaga kerja, tata letak mesin dan peralatan, waktu dan jadwal kerja yang
semuanya pada akhirnya tergantung pada dana yang tersedia.

Yang menjadi perhatian disini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan
dan manfaat ekonomi yang dikerjakan, perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi:
 Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
 Keberhasilan teknologi ditempat lain
 Pertimbangan teknologi lanjutan
 Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
 Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya
 Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja dan pertimbangan lainnya
5. Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis
Hasil analisis aspek teknik/operasi hendak memberikan informasi perihal :
1. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga
ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan ditempuhdalam proses
berikutnya.
2. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat
ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan
peninggkatan pangsa pasar.
3. Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang
diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.
4. Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industei jasa.
5. Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa, seperti
pada ruangan-ruangan kantor.
6. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi, hendaknya
juga dianalisis.
7. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak kurang
atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.
8. Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya dapat
dilakukan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai