2. Luas Produksi
Berkaitan dengan beberapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas produksi dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling
efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan teknis. Dari segi ekonomis yang
dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya yang
paling efisien. Sedangkan teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar
kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. Secara umum luas produksi ekonomis
ditentukan oleh:
a. Kecenderungan permintaan yang akan datang.
b. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain.
c. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan dipasar.
d. Daur hidup produk, dan produk substitusi dari produk tersebut.
e. Untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungn yang maksimal dapat
dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:
f. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue.
g. Pendekatan break event point.
h. Metode linier programming.
B. Produk Jasa.
Tataletak (layout) tataletak fasilitas yang tersedia akan berpengaruh pada perspsi
pelanggang atas kualitas suatu jasa. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tataletak
fasilitas jasa meliputi :
a. Pertimbangan Spasial
b. Perencanaan Ruangan
c. Perlengkapan/ Perabotan
d. Tatacahaya
e. Warna
f. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
Terdapat beberapa manfaat dalam menentuka lay-out dari suatu perusahaan, yaitu :
a) Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan.
b) Pemakaian ruang yang efisien.
c) Mengurangi biaya produksi maupun infestasi.
d) Aliran material menjadi lancar.
e) Biaya pengangkutan material dan barang jadi lebih rendah.
f) Kebutuhan persediaan yang rendah.
g) Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.
Dalam menentukan jenis jenis lay-out yang akan digunakan perusahaan pada
umumnya didasarkan pada jenis produk, proses, sumberdaya manusia dan lokasi perusahaan,
adapun jenis lay-out tersebut adalah sebagai berikut:
a. Posisi tetap
Ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk atau hal lain yang menyebabkan tidak
mungkin untuk memindahkan produknya.
b. Orientasi proses
Didasarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.
c. Tata letak kantor
Berkaitan dengan lay-out posisi kerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukkan untuk
perpindahan informasi.
d. Tata letak pedagang eceran/pelayanan
Berkenaan dengan pengaturan dan lokasi tempat serta arus bermacam produk atau barang
agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih besar penjualannya.
e. Tata letak gudang
Ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan
ruang gudang.
f. Tata letak produk
Mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-
ulang dan berlanjut atau kontinyu.
Yang menjadi perhatian disini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan
dan manfaat ekonomi yang dikerjakan, perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi:
Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
Keberhasilan teknologi ditempat lain
Pertimbangan teknologi lanjutan
Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya
Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja dan pertimbangan lainnya
5. Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis
Hasil analisis aspek teknik/operasi hendak memberikan informasi perihal :
1. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga
ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan ditempuhdalam proses
berikutnya.
2. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat
ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan
peninggkatan pangsa pasar.
3. Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang
diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.
4. Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industei jasa.
5. Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa, seperti
pada ruangan-ruangan kantor.
6. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi, hendaknya
juga dianalisis.
7. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak kurang
atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.
8. Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya dapat
dilakukan dengan baik.