Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Mentari Ageng R

NIM : 18080324007
KELAS : PTN 2018 A
MANJ. OPERASIONAL

Konsep Penentuan Lokasi Insutri


Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik (industri) serta manajemen operasional
yang terkait dengan produksi tentu akan menjadi keputusan yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan atau organisasi.
Pemilihan lokasi perusahaan industri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang pada prakteknya
akan cenderung berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain menyesuaikan dengan
produk yang akan dihasilkan.
• Faktor primer adalah faktor yang wajib dipenuhi karena jika tidak, maka
operasional tidak akan dapat berjalan seperti yang diharapkan.
• Faktor sekunder merupakan faktor yang sebaiknya disediakan dan apabila
tidakpun maka operasional masih bisa berjalan meskipun dengan biaya ekstra.

Faktor faktor penentuan lokasi industri :

1. Letak market ( konsumen )


Menyangkut dengan biaya distribusi serta cost lainnya yang terkait dengan jangkauan
pemasaran tentu akan membesar seiring dengan jarak antara lokasi produksi dengan
konsumen. Selain menekan biaya pendistribusian, hal ini juga bertujuan mengurangi
resiko kerusakan produk ketika dalam pengangkutan. Alasan paling rasional yang
mendasari pemilihan lokasi pabrik harus dekat dengan konsumen adalah adanya
informasi yang lebih cepat diperoleh tentang perilaku konsumen.

2. Pasokan bahan baku

Lokasi yang dekat dengan pemasok bahan baku dan pendukung lainnya jelas akan
menjamin stabilitas pasokan serta mengurangi biaya pengiriman bahan untuk produksi.
Kemudian dengan mempertimbangkan pula resiko apabila bahan baku yang dipakai
dapat mengalami penyusutan berat dan volume maupun kualitas yang berubah akibat
jalur pemasok yang terlalu jauh.

3. Fasilitas transportasi dan infrastruktur

Tersedia fasilitas transportasi yang mudah dijangkau juga merupakan salah satu
pertimbangan penting dalam menentukan lokasi produksi. Transportasi ini berupa
angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.
Kecepatan transportasi ini akan menjamin pasokan bahan baku serta kebutuhan
produksi hingga pendistribusian kepada konsumen bisa berlangsung sesuai target.
Infrastruktur sebaiknya juga tidak luput dari bagian penting yang harus diperhatikan
dalam menentukan lokasi industri seperti persediaan air, listrik dan penanganan
pengolahan limbah yang aman.

4. Sumber tenaga kerja dan upah

Mengambil tenaga kerja yang jauh dari area pabrik tentunya akan lebih banyak
menimbulkan kendala seperti administrasi ketenagakerjaan serta biaya lainnya. Sumber
tenaga kerja yang tanpa keahlian dan yang memiliki keahlian jelas tidak sepenuhnya
bisa di ambil dari satu daerah yang sama.

Untuk itu perlunya mempertimbangkan kapasitas tenaga kerja yang akan digunakan
pada aktifitas produksi, apakah sudah cukup bisa terpenuhi dari masyarakat sekitar
lokasi pabrik saja atau perlu mendatangkan dari daerah lain khusus untuk tenaga
ahlinya.

5. Peraturan pemerintah

Kebijakan dari pemerintah yang menguntungkan tentu saja akan menciptakan suasana
yang kondusif bagi aktifitas industri yang bersangkutan. Adapun beberapa peraturan
pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan insustri diantaranya seperti perpajakan,
standarisasi, ketenagakerjaan dan kebijakan lainnya yang berkaitan dengan keuangan,
lingkungan hingga undang undang perdagangan.

6. Letak geografis ( iklim dan alam )

Lokasi alam atau letak geografis yang dalam hal ini erat dengan iklim derah tersebut,
tentunya berpengaruh pula pada suhu, kelembaban dan cuaca yang akan sangat
menentukan aktifitas produksi dan perilaku masyarakatnya.

Bahkan untuk jenis produk tertentu kualitasnya bisa saja akan sangat dipengaruhi oleh
iklim setempat dan menjadi tidak berkualitas lagi jika berada di iklim yang lain.

7. Layanan pendukung

Beberapa layanan pendukung yang juga berpengaruh kuat terhadap kelancaran aktifitas
pabrik diantarnya seperti telekomunikasi, perbankan serta layanan konsultasi sipil
lainnya.
Pentingnya mempertimbangkan faktor penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah
untuk mendukung keberhasilan perusahaan dalam mencapai target yang di inginkan.

Alternatif pemilihan pabrik baru dapat di ambil dengan alasan apabila industri ini
memang pendatang baru yang semuanya memang harus fresh. Sementara untuk
keputusan relokasi pabrik memang bisa di ambil ketika pabrik lama sudah tidak layak
untuk memenuhi standard yang diharapkan.
Atau dengan tujuan ekspansi yang didasarkan alasan bahwa fasilitas produksi dirasa
sudah ketinggalan, permintaan pasar tumbuh dan berkembang lebih besar daripada
kapasitas produksi yang dimiliki, serta apabila fasilitas pendukung (faktor-faktor
produksi) tak lagi mencukupi.

Study kasus

Furnitur Jepara memiliki akses pasar yang sangat luas terhadap pasar lokal maupun
internasional. Salah satu cara untuk merebutkan pasar adalah dengan memiliki
showroom. Tujuan dari penelitian adalah untuk (1) Mengetahui karakteristik pemilik
showroom. (2) Mengetahui lokasi strategis penempatan showroom. (3) Mengetahui
faktor yang mempengaruhi penempatan lokasi showroom strategis dan (4) Mengetahui
pengaruh lokasi showroom terhadap besarnya tingkat pendapatan. Metode yang
digunakan adalah metode kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis
karakteristik pemilik showroom dan lokasi showroom menurut presepsi responden.
Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam
penentuan lokasi showroom. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan
antara lokasi showroom dengan tingkat pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat tiga faktor kuat yang mempengaruhi penentuan lokasi yaitu faktor perizinan,
keamanan, dan faktor tempat. Lokasi representatif yang bisa ditentukan sebagai lokasi
showroom strategis berada di Kecamatan Tahunan, disepanjang ruas jalan raya utama
dan memiliki karakteristik berdekatan dengan pesaing.

Anda mungkin juga menyukai