PENGERTIAN PENJUALAN
Penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Bisnis Pengambilan Keputusan
Bisnis” menyatakan bahwa penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan
merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.
Penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “ Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang”
menyatakan bahwa penjualan adalah penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok
perusahaan yang biasanya dilakukan secara tertentu.
Winardi
Penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan
pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang pembeli maupun sang pembeli yang
berkelanjutan dan yang mengguntungkan kedua belah pihak.
William G. Nickelas ( 1998:10)
Penjualan adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang
saling menguntungkan dengan pihak lain.
JENIS-JENIS PENJUALAN
Beberapa jenis penjualan menurut Basu Swasta ( 1998 : 11 ) yaitu :
1. Trade Selling
Dikatakan Trade Selling apabila terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk
mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan, dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada penjualan melalui
penyalur dari pada penjualan ke pembeli akhir.
2. Missionary Selling
Dalam Missionary Selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli
untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang
bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.
3. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli
akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang
ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.
4. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis
penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah Route Driving dan retailing. Jenis penjualan
seperti ini tidak akan mencipakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang
baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.
Dengan memiliki kepercayaan diri, anda dapat menawarkan produk dengan yakin serta jelas,
sehingga calon pelanggan dapat memahami produk anda dengan baik serta mempercayai apa
yang anda tawarkan.
Untuk membuat poin pertama ini lebih maksimal, anda sebaiknya mencoba terlebih dahulu
produk yang anda tawarkan sehingga anda telah memiliki pengalaman pribadi tentang produk
serta berpengetahuan yang cukup tentang hal tersebut.
Dalam poin ini anda perlu untuk belajar cara melatih mental menumbuhkan rasa percaya diri.
2 Menunjukkan keunggulan produk yang anda tawarkan
Supaya produk anda dapat mudah diterima oleh calon pembeli, maka anda harus menuturkan apa
saja kelebihan atau keunggulan produk tersebut saat anda menawarkannya.
Anda perlu menunjukkan detail kelebihan produk secara benar dan natural. Tidak perlu
berlebihan dalam menjelaskan kelebihan produk karena biasanya ini malah membuat calon
pembeli curiga, apalagi apabila nada bicara anda terlalu provokatif.
Apabila produk anda memiliki kekurangan, maka jangan ragu untuk mengutarakannya dan
sampaikan bahwa sedikit kelemahan tersebut tidakperlu dikawatirkan mengingat keunggulan
lainnya yang sangat besar.
Walaupun misalnya kenyataan memang berkata demikian, tetapi lebih baik anda tidak
menyingung hal tersebut. Hal ini perlu anda lakukan untuk menjaga hubungan usaha anda
dengan semua pihak, yaitu para pelanggan anda bahkan juga klien bisnis anda.
Selain itu, perilaku yang merendahkan produk yang lain akan membuat masyarakat menjadi
ragu.
Banyak pembeli yang akhirnya menjadi tidak yakin dengan keunggulan produk tersebut yang
mana dikarenakan sales produk tersebut nampak terlalu merendahkan produk pesaing sejenis,
yang mana menyebabkan ia terlihat kurang objektif.
Kesan pertama yang baik juga membuat produk anda susah untuk dilupakan juga. Dengan fakta
tersebut, kesan pertama dapat menjadikannya ajang pencitraan yang dinilai efektif.
Anda dapat menimbulkan kesan pertama yang bagus dengan menggunakan cara yang sedikit
persuasif tapi sebaiknya hindarilah kesan memaksa. Anda perlu memberi penjelasan terkait detail
produk dengan rinci dan sopan sehingga pelanggan anda merasa senang dan memahai
keunggulan produk anda tanpa merasa tertekan atau terintimidasi.
Anda perlu melayani setiap konsumen dengan baik serta sopan, juga melayaninya dengan
sepenuh hati dan ketulusan.
Apabila ini anda lakukan, maka konsumen baru anda akan merasa senang dan nyaman untuk
kembali lagi, dan besar kemungkinan mereka akan mengajak rekan mereka. Maka, biasakanlah
memperlakukan konsumen dengan adil.
1. Tanyakan kenapa. Tidak perlu ragu, tanyakan kenapa pada konsumen. Mengapa mereka
belum memutuskan membeli produk anda. Dengarkan dengan respek alasan mereka.
Sangat baik jika sambil ditulis. Dan jangan lupa ucapkan terimakasih. Katakan juga bahwa
anda tidak akan “mengganggu” mereka lagi sampai memiliki sesuatu yang lebih baik untuk
ditawarkan.
2. Coba berkaca. Bandingkan penawaran anda dengan produk kompetitor. Bandingkan
manfaat, fitur-fitur, dan harga. Apakah penawaran anda lebih baik?
3. Latih Teknik Marketing. Asah kemampuan menawarkan anda. Tawarkan manfaat
terbesar yang akan didapatkan konsumen dari produk anda. Sesuaikan dengan kebutuhan
konsumen. Gunakan pendekatan emosional dalam penawaran yang anda lakukan.
Sampaikan juga testimoni orang yang sudah pernah merasakan manfaatnya.
4. Hubungi lagi. Setelah anda dengarkan apa penjelasan penolakan konsumen, dan
sekarang anda memiliki penawaran yang lebih baik, jangan ragu segera hubungi mereka
lagi. Mereka akan mendengarkan penawaran terbaru anda dan biasanya tidak akan menolak
lagi.
5. Percaya Diri. Meski dihujani berbagai penolakan, tetaplah miliki keyakinan bahwa
produk anda yang terbaik. Anda harus meyakini itu sepenuhnya. Sebab kalau anda sendiri
tidak yakin, bagaimana anda mau meyakinkan orang lain?
Penolakan dari konsumen merupakan hal biasa. Sebab konon rata-rata orang melakukan
penolakan lima kali sebelum membeli. Penolakan menandakan kalau konsumen
memerlukan tambahan informasi tentang produk anda. Dan tugas andalah untuk
menjelaskannya.
CARA MENUTUP PENJUALAN
Ada beberapa teknik closing ini seperti diadopsi dari buku “Sales Operation” (MarkPlus, 2009).
Pertama, trial close.
Teknik ini dipakai dengan cara coba-coba melakukan penutupan pada saat kita melakukan
presentasi penjualan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesungguhan prospek
untuk melakukan pembelian. Teknik ini cocok untuk digunakan ketika Anda yakin bahwa
prospek akan membuat keputusan, namun masih ada sedikit keragu-raguan. Teknik ini bisa
diwujudkan dalam beragam pertanyaan. Misalnya, mana yang lebih Anda sukai, yang warna
hijau atau yang biru? Atau, bolehkah saya catat untuk pengiriman di bulan Juni ini? Atau, apakah
Anda ingin salah satu staf kami untuk mendampingi pada saat instalasi?
Kedua, limited-choice close.
Akan sangat membantu jika pada setiap penjualan, kita menyediakan beberapa pilihan kemudian
prospek diminta untuk memilih. Lalu, pilihan yang sudah tidak dilirik perlu “disingkirkan”
sejenak untuk menghindari keraguan. Cara ini sangat cocok untuk menguji tingkat ketertarikan
prospek pada produk.
Ketiga, special-concession close.
Jurus ini diterapkan untuk mendorong prospek agar segera melakukan pembelian dengan cara
memberikan penawaran khusus. Tapi, patut Anda ingat, jika kurang kehati-hatian dalam
memberikan penawaran khusus, hal ini bisa dipersepsi negatif oleh prospek. Contoh penawaran
khusus adalah memberikan diskon.
Keempat, direct-appeal close.
Teknik ini unggul dari sisi kejelasan dan kesederhanaan. Ini dilakukan dengan cara bertanya
secara langsung, apakah prospek berminat membeli atau tidak. Teknik ini cocok untuk prospek
yang tegas dan cepat mengambil keputusan. Namun, Anda perlu mendapat respek dulu dari
prospek sebelum melakukan teknik ini.
Kelima, win-win close.
Teknik ini digunakan dengan memberikan pelanggan dua pilihan yang mana keduanya akan
menghasilkan jawab “ya”. Misalnya, penjual bertanya, apakah Anda ingin membayar dengan
uang tunai untuk mendapatkan diskon atau dengan kartu kredit untuk dapat mengikuti undian
berhadiah?
After sales service atau layanan Purna Jual adalah jasa pelayanan seperti perbaikan, penyediaan
suku cadang, dll yang diberikan oleh perusahaan atau penjual untuk konsumen setelah produk
dibeli dalam jangka waktu tertentu. Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana menawarkan
jasa setelah penjualan misalkan jasa pemeliharaan dan perbaikan serta jasa pelatihan kepada
pelanggan. Pada umumnya, layanan purna jual dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab yang
diberikan penjual atas barang yang mereka jual. Pelayanan ini dapat diberikan dalam bentuk
garansi, penggantian barang rusak, pemeliharaan dan penyediaan suku cadang.
Pengertian layanan purna jual menurut Kotler dam Armstrong (2011),
Pengertian layanan purna jual adalah suatu layanan yang disediakan oleh produsen kepada
konsumen setelah konsumen tersebut membeli produk dari perusahaan tersebut.