Kelompok 5 :
1. Afni Yuniarti
2. Annisa Prastika
3. Lusiana Kiama
4. Maghvira Abd. Latif
5. Zulkarnain Yassin
2021
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………….
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................................
3. Tujuan......................................................................................................................
BAB II Pembahasan
1. Kesimpulan..............................................................................................................
2. Saran........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perusahaan merupakan salah satu penggerak perekonomian di setiap negara,
seperti yang telah kita ketahui belakangan ini telah banyak bermunculan perusahaan-
perusahaan baik itu skala kecil, menengah, maupun besar dengan beraneka ragam
bidang usaha. Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan. Tujuan didirikannya perusahaan ialah untuk mencapai laba
sebesarnya dengan biaya yang kecil. Setiap perusahaan selalu mempunyai target yang
telah ditetapkan setiap tahunnya.
Perusahaan selalu berusaha menembus angka penjualan yang telah ditargetkan
dengan berbagai macam strategi. Ada beberapa strategi penjualan yang dilakukan
perusahaan saat ini, seperti penjualan secara tunai, penjualan secara pesanan,
penjualan secara angsuran, penjualan secara konsinyasi dan lainlain, akan tetapi
masalah yang seringkali melanda perusahaan dalam pencapaian target ialah
berkenaan dengan masalah pemasaran produk yang disebabkan oleh berbagai macam
aspek diantaranya persaingan dari perusahaan sejenis, kejenuhan pasar dan lain-lain
yang menambah kesulitan perusahaan yang bersangkutan. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah ialah melalui penjualan konsinyasi.
Penjualan konsinyasi adalah penjualan dengan perjanjian, dimana pihak pihak
pemilik barang/consignor/pengamanat, menyerahkan barangnya kepada pihak lain,
yaitu consignee/komisioner untuk dijual kepada pihak luar dan pihak consignee
mendapatkan sejumlah komisi dari pihak consignor (Halim, 2015) Penjualan yang
dilakukan dengan sistem konsinyasi akan lebih memudahkan perusahaan dalam
memperluas daerah pemasaran (Waluyo, 2004). Hal tersebut sangatlah mungkin
karena dengan melakukan penjualan secara konsinyasi banyak pihak yang akan
menjadi mitra perusahaan untuk bekerja sama. Dengan demikian daerah-daerah yang
menjadi tujuan pemasaran perusahaan akan lebih mudah dijangkau, karena telah
memiliki banyak mitra kerja sama untuk memasarkan produk-produk perusahaan
tersebut.
2. Rumusan Masalah
1) Apa definisi sistem penjualan konsinyasi ?
2) Apa saja kelebihan sistem penjualan sistem konsinyasi ?
3) Apa saja kekurangan sistem penjualan sistem konsinyasi ?
4) Bagaimana cara penjualan produk dalam sistem konsinyasi ?
3. Tujuan
1.) Untuk mengetahui definisi sistem penjualan konsinyasi
2.) Untuk mengetahui kelebihan sistem penjualan sistem konsinyasi
3.) Untuk mengetahui kekurangan sistem penjualan sistem konsinyasi
4.) Untuk mengetahui cara penjualan produk dalam sistem konsinyasi
BAB II
PEMBAHASAN
Konsinyasi artinya adalah suatu perjanjian antara dua pihak dimana salah satu
pihak sebagai pemilik barang menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk
menjualnya dan kemudian akan mendapatkan komisi tertentu. Pihak pemilik barang
disebut consignor sementara pihak yang dititipi atau menjual barang disebut dengan
consignee. Sistem penjualan konsinyasi sendiri sudah banyak dilakukan, diantaranya
bidang makanan, elektronik dan bidang usaha lain. Hal ini karena penjualan konsinyasi
artinya memiliki kelebihan yang dipilih oleh para pelaku usaha. Namun, sama halnya
dengan sistem atau metode atau cara lain, penjualan konsinyasi juga memiliki kelemahan
nya sendiri.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, kesimpulan makalah ini adalah :
Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak
sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan
pemiliksampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualan konsinyasi disebut
juga dengan penjualantitipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut
consignor (konsinyor)atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang
tersebut disebut konsinyi, komisioner. Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang
memiliki barang. Sedangkan Konsinyi (Consignee) adalah pihak yang mengusahakan
penjualan barang.
2. Saran
Sebaiknya perusahaan tidak mencatat dan memperhitungkan penerimaan barang
konsinyasi sebagai persediaannya, karena meskipun telah terjadi penyerahan barang
kepada konsinyi, hak milik barang konsinyasi tersebut masih dianggap sebagai
persediaan konsinyor sampai barang tersebut terjual kepada konsumen.