Anda di halaman 1dari 46

1

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


AKUNTANSI

A. PENGERTIAN AKUNTANSI

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ia merupakan media komunikasi bagi
pihak-pihak yang memerlukan. Ada dua pihak yang memerlukan akuntansi,yaitu pihak eksteren dan
pihak intern. Yang dimaksud pihak intern adalah mereka yang menyelenggarakan usaha atau yang
disebut dengan manajemen perusahaan. Manajeman memerlukan laporan keuangan untuk
mengetahui maju atau mundurnya perusahaan, di samping untuk mengetahui maju dam mundurnya
perusahaan, disamping untuk mengetahui bertambahnya atau berkurangnya aktiva perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu
usaha atau perusahaan.Pihak ekstern ini antara lain:

1. Bank memberikan pinjaman;


Bank memastikan apakah debitor dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang
ditentukan sehingga bank akan terhindar dari kredit macet. Karena itu bank akan meminta laporan
keuangan periode-periode yang lalu untuk meramalkan perkembangan keuangan debitor di masa
yang akan datang.
2. Kantor pajak;
Dalam memungut pajak, kantor pajak akan meminta perusahaan menyerahkan laporan keungan
karena bersarnya pungutan pajak dihitung berdasarkan jumlah laba yang tercantum dalam laporan
keuangan terdebut.

American Accounting Association, mengidentifikasikan akuntansi sebagai proses


mengindentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untung memungkinkan
adanya penilaian dan keputusan yang lebih jelas jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, akuntansi merupakan proses identifikasi, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi. Informasi ekonomi yang dihasilkan akuntansi diharapkan berguna
dalam penilaian dan pengambilan keputusan menganai kesatuan usaha yang bersangkutan.

Pemakaian Informasi Akuntansi

sombiirstory.blogspot.co.id
2

Akuntansi menyajikan teknik untuk pengumpulan data. Dengan ini, akuntansi menjadi bahasa
komunikasi ekonomi baik bagi perorangan maupun lembaga. Proses penggunaan akuntansi dalam
menyajikan informasi kepada para pemakai, dapat dilihat pada gambar berikut:

Identifikasi pemakaian Investor - Sertifikat buruh/


Kreditor karyawan
Penyalur - Manajer

Kebutuhan informasi pemakai

Data ekonomi Sistem akuntasi Laporan akuntansi Keputusan pemakai

- Laporan keuangan - Penanaman modal


- Laporan khusus - Persetujuan kredit
- Isian pajak - Taksiran pajak
- Laporan - Negosiasi kontrak
- Penyusunan
pelaksanaan
- Laporan manjemen anggaran

B. Bidang Bidang Akuntansi

Menurut manfaat pemakaian, akuntansi dikelompokan menjadi:

1. Akuntansi keuangan
Bidang akuntansi keuangan menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau
unit ekonomi lain dan menagani penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-
catatan tersebut. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai informasi baik intern maupun ekstern
perusahaan.
2. Auditing
Bidang audit menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas yang
mendukung laporan keuangan sebuah perusahan dan memberikan pendapatnya mengenai
kelayakan dan kewajaran laporan tersebut.

3. Akuntansi biaya
Akuntansi biaya dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi
dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi. Tujuan penting dari akuntansi biaya adalah
mengumpulkan dan menginformasikan data biaya, baik berupa data aktual maupun data tafsiran.

sombiirstory.blogspot.co.id
3

Bagi manajemen, data tersebut berguna untuk mengendalikan operasi yang sedang berjalan
maupun untuk merencanakan operasi di masa datang.
4. Akuntansi manajemen
Bidang akuntansi menggunakan data historis dan data tafsiran untuk membantu manajemen dalam
operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang, serta mengolah masalah-masalah khusus
yang dihadapi para manajer dari berbagai jenjang organisasi. Misal membantu bendahara
perusahaan dala menyusun rencana pembiayaan pada periode mendatang.
5. Akuntansi perpajakan
Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta
mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6. Akuntansi anggaran
Bidang akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan
menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
7. Akuntansi pendidikan
Bidang akuntansi ini merupakan bidang sepesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran
pendidikan akuntansi masyarakat.

C. Pihak Pihak yang Berkepentingan terhadap Informasi Akuntansi


1. Pihak intern
Pemakai informasi akuntansi macan ini biasanya adalah pimpinan atau manajer perusahaan. Para
manajer perusahaan merupakan pihak yang sangat bergantung dan paling banyak berhubungan
dengan hasil akhir akuntansi.
Manajer perusahan menjalankan segala kegiatan dengan jalan mengikuti secara seksama garis-
garis pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Dengan pedoman ini manajer dapat
merencanakan dan dan mengendalikan pekerjaan sehari-hari.
Tiap-tiap manajer membutuhkan informasi akuntansi yang cermat yang berkaitan dengan bidang
pertanggungjawaban mereka masing-masing. Misal, untuk menentukan harga pokok produk,
manajer bagian produksi seringkali memerlukan informasi akuntansi yang berhubungan dengan
perhitungan biaya-biaya produksi.
2. Pihak ekstern
Pemakai informasi ini dapat dikelompokan menjadi 6:
a. Pemilik
Pemilik yang telah menanamkan uang ingin mengetahui prospek penanaman uangnya di masa
mendatang. Dengan mengetahui prospek, maka pemilik dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan dan hasil yang dicapai oleh perusahaan itu.
b. Kreditor
Kreditor akan menilai kelayakan kemampuan perusahaan dalam pengembalian pinjaman.
c. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi untuk keperluan penetapan pajak yang harus dibayar
perusahaan dengan disertakan laporan keuangan perusahaan.
d. Karyawan
Informasi akuntansi untuk karyawan yang ditujukan melalui posisi keuangan akan
mempengaruhi keadaan karyawan dalam kelangsungan kerjanya. Bila posisi keuangan

sombiirstory.blogspot.co.id
4

perusahaan baik maka karyawan dapat mengajukan peningkatan kesejahteraan dan pihak yang
mengusulkan dan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan adalah serikat pekerja.
e. Investor (calon investor)
Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau mempunyai permodalan, yang akan
menginvestasikan modalnya. Investor memerlukan informasi akuntansi untuk mengukur
tingkat profitabilitas perusahaan. Apabila sehat investor akan menanam uang dengan membeli
saham perusahaan.
f. Masyarakat
Informasi akuntansi berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan sumbangan
bagi perekonomian masional, termasuk penyediaan lapangan kerja dan perlindungan domestik.
Laporan keuangan dapat membantu masyrakat dengan menyediakan informasi tentang
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan
perusahaan.

D. Profesi Akuntansi
Akuntan merupakan profesi yang setara dengan bidang pekerjaan lain, misalnya bidang hukum
teknik. Secara garis besar,akuntan dapat digolongkan menjadi:
1. Akuntan publik
Adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas pembayaran tertentu. Mereka
berkerja secara bebas dan pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan
publik dapat melakukan pemeriksaan (audit) jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen dan jasa
penyusunan sistem manajemen.
2. Akuntan intern
Akuntansi intern adalah akuntan yang berkerja dalam suatau perusahaan atau organisasi. Akuntan
intern juga disebut akuntan perusahaan. Jabatan yang dimiliki mulai dari staf biasa sampai dangan
kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa penyusunan sistem
akuntansi, penyusunaan laporan keuangan pada pihak-pihak aksternal, penyusunan laporan
keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah perpajakan,
dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan pemerintah
Adalah akuntan yang berkerja pada badan-badan pemerintah, misalnya departemaen-departemen,
Badan-Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK)
dsb.
4. Akuntan pendidik
Adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum
pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi

sombiirstory.blogspot.co.id
5

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A. Pengertian Harta, Hutang, dan Modal


Pencatatan sistematis dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk suatu persamaan atau
keseimbangan. Artinya, satu sisi mencatat kekayaan dan sisi lainya mencatat sumber kekayaan dalam
jumlah yang sama. Selanjutnya, terjadilah transaksi usaha. Transaksi ini akan mempengaruhi harta,
utang, dan modal tetapi akan membentuk suatu persamaan.
1. Prinsip Keseimbangan Antara Harta dan Modal (Equity)
Pencatatan transaksi keuangan harus membentuk suatu persamaan. Artinya kondisi harta dan
modal setelah pencatatan tarnsaksi harus selalu seimbang. Bila terjadi ketidakseimbangan antara
modal dan harta, maka pasti terdapat suatu kekeliruan dalam pencatatan.
2. Rumus Keseimbangan
a. Harta menunjukkan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan sedangkan modal (equity)
merupakan hak kepemilikan atas kekayaan tersebut. Harta disebut juga aktiva atau assets,
artinya harta benda, atau hak yang dimiliki oleh perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki
harta sebesar Rp 4.000.000,00, maka modal perusahaan juga harus sebesar Rp 4.000.000,00.
Hubungan ini dapat dinyatakan sebagai :
Harta = Modal ................................... (1)
b. Modal atau hak kepemilikan atas kekayaan terdiri dari dua tipe :
1) Modal kreditor, dan
2) Modal pemilik.

sombiirstory.blogspot.co.id
6

Dengan demikian yang dimaksud modal atau capital adalah hak pemilik atas harta yang dimiliki
perusahaan, atau merupakan kewajiban perusahaan terhadap pemilik. Modal kreditor menujukkan
utang perusahaan dan sebut juga sebagai kewajiban. Persamaan (1) di atas dapat diperluas
menjadi:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik .................................... (2)
Dari rumus (2) dapatlah di hitung besarnya kewajiban maupun modal. Rumus untuk menghitung
besarnya utang adalah :
U=HM .................................... (3)
Dimana :
U = Utang aatau kewajiban
H = Harta atau aktiva
M = Modal
Dari rumus (3), kita kemudian dapat menghitung modal dengan rumus :
M = H- U .................................. (4)
Selama menjalankan usaha, ada pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh pendapatan. Beban
usaha ini akan mengurangi harta dan modal perusahaan, dan jika dirumuskan akan menjadi :
H=U+MB .................................. (5)
Dimana B adalah beban usaha.
Akhirnya dari hasil kegiatan ini diperolehlah pendapatan. Pendapatan ini akan menambah harta
dan modal perusahaan, yang dirumuskan menjadi :
H=U+MB+P .................................. (6)
Dimana P adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjalankan usahanya.

B. Pengaruh Tarnsaksi dalam Persamaan Akuntansi

Setiap tarnsaksi akan mempengaruhi komposisi dalam persamaan akuntansi, yaitu dapat mengubah
susunan harta, kewajiban, dan modal. Oleh karena itu, setiap tarnsaksi harus dianalisis terlebih
dahulu, apakah mengubah susunan harta, kewajiban atau modal, dan berapa jumlah masing-masing.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh analisis transaksi di perusahaan reparasi Nusantara berikut ini.
(Nilai transaksi pada persamaan akuntansi adlah dalam ribuan rupiah).

Transaksi a : Modal
Tanggal 8 Maret 2005, Ibu Mela menyetorkan uang sebesar Rp 40.000.000,00 untuk mendirikan
usaha reparasi kendaraan bermotor roda empat. Usaha tersebut dinamakan usaha reparasi
Permata.
Analisis transaksi :

sombiirstory.blogspot.co.id
7

Penyetoran uang oleh pemilik mengakibatkan harta dalam perusahaan dalam bentuk kas
bertambah. Akibatnya perusahaan terhadap pemilik yang disebut modal bertambah dalam jumlah
yang sama sebesar Rp 40.000.000,00. Pencatatannya adalah sebagai berikut :

Harta Modal
Kas = Modal
Ibu Mela
a. (8/3) 40.000 40.000 Setoran Modal

Transaksi b : Sewa Gedung


Tanggal 10 Maret 2005, Ibu Mela Menyewa gedung untuk tempat reparasi kendaraan selama satu
tahun sebesar Rp 19.200.000,00 tunai.
Analisis transaksi :
Penyewaan gedung mengakibatkan harta berupa sewa gedung dibayar di muka bertambah, dan
harta lainnya berupa kas berkurang dalam jumlah yang sama sebesar Rp 19.200.000,00 sehingga
pencatatanya menjadi :

Harta Modal
Kas + Sewa Modal
Gedung = Ibu Mela
Saldo 40.000 40.000
b. (5/1) (19.200) 19.200
Saldo 20.800 19.200 40.000 Tansaksi c : Pembelian Perlengkapan
Tanggal 11 Maret 2005, di beli perlengkapan (oli mesin, oli gardan, dan minyak rem) sebesar Rp
10.600.000,00 dibayar tunai.
Analisis transaksi :
Pembelian perlengkapan menimbulkan harta berupa perlengkapan bertambah. Di pihak lain harta
berupa kas berkurang dalam jumlah yang sama besar sebesar Rp 10.600.000,00 sehingga dapat di
lihat pencatatannya sebagai berikut :

Harta Modal
Kas + Perlengkapan + Sewa Modal
Gedung Ibu Mela
Saldo 20.800 19.200 = 40.000
(10.600
c.(11/3) ) 10.600
Saldo 10.200 10.600 19.200 40.000

sombiirstory.blogspot.co.id
8

Transaksi d : Pembelian Peralatan Reparasi


Tanggal 12 Maret 2005, dibeli peralatan reparasi kendaraan sebesar Rp 7.800.000,00 dibayar tunai
Rp 5.800.000,00 dan sisanya dibayar kemudian.
Analisis transaksi :
Pembelian peralatan mengakibatkan harta berupa peralatan reparasi bertambah sebesar Rp
7.800.000,00. Di pihak lain harta berupa kas berkurang sebesar Rp 5.800.000,00 dan timbul utang
usaha sebesar Rp 2.000.000,00 sehingga pencatatannya menjadi :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Perlengkapa + Peralata + Sewa Utang + Modal
n n Gedung Usaha Ibu Mela
Saldo 10.200 10.600 19.200 = 40.000
d. (5.800
(12/3) ) ______ 7.800 ______ 2.000 ______
Saldo 4.400 10.600 7.800 19.200 2.000 40.000

Transaksi e : Penerimaan Hasil Usaha Perusahaan


Tanggal 13 Maret 2005, diterima hasil reparasi dan servis kendaraan selama 2 minggu pertama
sebesar Rp 4.400.000,00.
Analisis transaksi :
Penerimaan hasil usaha operasi perusahaan mengakibatkan harta berupa kas bertambah. Di pihak
lain, modal bertambah dalam jumlah yang sama sebesar Rp 1.400.000,00. Dengan demikian
pencatatannya menjadi :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Perlengkapa + peralata + Sewa Utang + Modal
n n Gedung = Usaha Ibu Mela
4.40
Saldo 0 10.600 7.800 19.200 2.000 40.000
e. 4.40 _____
(13/3) 0 ______ ______ _ ______ 4.400
8.80
Saldo 0 10.600 7.800 19.200 2.000 44.400

Transaksi f : Pembelian Perlengkapan


Tanggal 14 Maret 2005, di beli lagi perlengkapan sebesar Rp 2.800.000,00 yang dibayar tunai
Rp 1.400.000,00, dan sisanya dbayar kemudian.
Analisis transaksi :
Pembelian perlengkapan mengakibatkan harta berupa perlengkapan bertambah sebesar Rp
2.800.000,00. Di pihak lain, harta berupa kas berkurang sebesar Rp 1.400.000,00. Dan utang
usaha bertambah sebesar Rp 1.400.000,00. Pencatatannya adalah sebagai berikut :

sombiirstory.blogspot.co.id
9

Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + perlengkapa + peralata + Sewa Utang + Modal
n n Gedung Usaha Ibu Mela
Saldo 8.800 10.600 7.800 19.200 = 2.000 44.400
f. (1.400
(14/3) ) 2.800 _____ _______ 1.400 _______
Saldo 7.400 13.400 7.800 19.200 3.400 44.400

Transaksi g : Pembayaran Upah Karyawan


Tanggal 15 Maret 2005, dibayar upah karyawan untuk 2 minggu pertama sebesar Rp
4.600.000,00.
Analisis transaksi :
Pembayaran upah karyawan mengakibatkan harta berupa kas berkurang. Di pihak lain modal
berkurang dalam jumlah yang sama yaitu sebesar rp 4.600.000,00. Tarnsaksi ini dicatat
sebagai berikut :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + perlengkapan + peralatan + Sewa Utang + Modal
Gedung = Usaha Ibu Mela
Saldo 7.400 13.400 7.800 19.200 3.400 44.400
g.
(15/3) (4.600) ______ _____ _______ ______ (4.600)
Saldo 2.800 13.400 7.800 19.200 3.400 39.800
Beban
Upah

Transaksi h : Penerimaan Pendapatan Usaha


Tanggal 30 Maret 2005, diterima hasil operasi usaha untuk dua minggu kedua sebesar Rp
6.800.000,00. Diterima tunai sebesar Rp5.400.000,00. Sisanya diterima kemudian.
Analisis transaksi :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Piutan + Perlengkapa + Peralata + Sewa + Modal
g n n Gedung Utang Ibu Mel
Usaha Usaha
Saldo 2.800 13.400 7.800 19.200 = 3.400 39.800
h.
(30/3) 5.400 1.400 ______ _____ _______ 6.800
Saldo 8.200 1.400 13.400 7.800 19.200 3.400 46.600
Penerimaan uang dari hasil operasi usaha mengakibatkan harta berupa kas bertambah Rp
5.400.000,00, sementara piutang usaha bertambah Rp 1.400.000,00. Di pihak lain, modal
bertambah sebesar Rp 6.800.000,00. Pencatatannya adalah sebagai berikut :

Transaksi i : Pemakaian Listrik, Air, dan Telepon

sombiirstory.blogspot.co.id

Pendapatan Usaha
10

Tanggal 31 Maret 2005, dibayar pemakaian listrik, air, dan telepon untuk bulan Maret sebesar
Rp 1.200.000,00.
Analisis transaksi :
Pembeyaran listrik, air, telepon mengakibatkan harta berupa aks berkurang. Di pihak lainnya
modal berkurang dalam jumlah yang sama Rp 1.200.000,00. Pencatatannya adalah sebagai
berikut :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Piutan + Perlengkapa + Peralata + Sewa + Modal
g n n Gedun Utang Ibu Mela
Usaha g Usaha
Saldo 8.200 1.400 13.400 7.800 19.200 = 3.400 46.600
i. (1.200
(31/3) ) _____ ______ _____ _______ (1.200)
Saldo 7.000 1.400 13.400 7.800 19.200 3.400 45.400

Transaksi j : Pemakaian Perlengkapan


Tanggal 31 Maret 2005, pemakaian perlengkapan selama bulan Maret adalah sebesar Rp
2.600.000,00.
Analisis transaksi :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Piutan + Perlengkapa + PeralataBeban listrik, Air, dan Telepon
+ Sewa + Modal
g n n Gedun Utang Ibu
Usaha g = Usaha Mela
Saldo 7.000 1.400 13.400 7.800 19.200 3.400 45.400
i. ____
(31/3) _ _____ (2.600) _____ _______ (2.600)
Saldo 7.000 1.400 10.800 7.800 19.200 3.400 42.800
Pemakaian perlengkapan mengakibatkan harta berupa perlengkapan berkurang. Di pihak lain,
modal berkurang dalam jumlah yang sama, yaitu sebesar Rp 2.600.000,00. Pencatatannya
adalah sebagai berikut :

Transaksi k : Pembayaran Upah Karyawan


Tanggal 31 Maret 2005, dibayar upah karyawan untuk 2 minggu kedua sebesar Rp
4.600.000,00.

Analisis transaksi :
Pembayaran upah karyawan menyebabkan harta dalam bentuk kas berkurang. Di pihak lain
Beban Perlengkapan
modal berkurang dalam jumlah yang sama besar Rp 4.600.000,00. Pencatatannya adalah
sebagai berikut :

sombiirstory.blogspot.co.id
11

Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Piutan + Perlengkapa + Peralata + Sewa + Modal
g n n Gedun Utang Ibu Me
Usaha g = Usaha
Saldo 7.000 1.400 10.800 7.800 19.200 3.400 42.800
k. (4.600
(31/3) ) _____ ______ _____ _______ (4.600
Saldo 2.400 1.400 10.800 7.800 19.200 3.400 38.200

Beban

Transaksi l : Pembayaran Utang


Tanggal 31 Maret 2005, dibayar sebagian utang atas pembelian peralatan reparasi sebesar Rp
1.400.000,00.
Analisis transaksi :
Kewajiba
Harta n + Modal
Kas + Piutan + Perlengkapa + Peralata + Sewa Upah + Modal
g n n Gedun Utang Ibu
Usaha g = Usaha Mela
Saldo 2.400 1.400 10.800 7.800 19.200 3.400 38.200
k. (1.400
(31/3) ) _____ ______ _____ ______ (1.400) ______
Saldo 1.000 1.400 10.800 7.800 19.200 2.000 38.200
Pembayaran utang mengakibatkan harta dalam bentuk kas berkurang, dan utang usaha
berkurang dalam jumlah yang sama besar Rp 1.400.000,00. Pencatatannya adalah sebagai
berikut :

Transaksi m : Penarikan oleh Pemilik


Pada akhir bulan, Ibu Mela menggunakan uang perusahaan sebesar Rp 400.000,00 untuk
keperluan pribadi .
Analisis transaksi :
Transaksi ini memberikan pengaruh yang berlawanan dari transaksi penyetoran modal. Pada
transaksi penyetoran modal, kas dan modal pemilik bertambah. Pad transaksi ini, kas dan
modal pemilik berkurang. Pencatatannya adalah sebagai berikut :

Kewajiba
Harta n + Moda
Kas + Piutang + Perlengkapa + Peralata + Sewa Utang + Modal
Usaha n n Gedung = Usaha Ibu M
Saldo 1.000 1.400 10.800 7.800 19.200 2.000 38.200
k.
(31/3) (400) _____ ______ _____ ______ _____ _ (400

sombiirstory.blogspot.co.id Penarikan/ Prive


12

Saldo 600 1.400 10.800 7.800 19.200 2.000 37.800

Ikhtisar Transaksi
Untuk melihat seluruh transaksi yang terjadi, perhatikan ikhtisar yang terdapat pada halaman
berikut. Perhatikan kembali bagaimana masing-masing transaksi mempengaruhi saldo dari
setiap bagian harta, kewajiban, dan modal.
Cara Pembuatan Ringkasan Persamaan Akuntansi
Ketika membuat persamaan akuntansi, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan.
1. Buatlah lajur-lajur yang sesuai.
2. Lajur-lajur yang di buat diurutkan sesuai dengan :
a. Harta : menurut likuiditasnya
b. Utang : menurut jagka waktu pembayarannya (jatuh tempo).
c. Modal : menurut kekekalannya.
3. Pencatatannya dalam ringkasan transaksi sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi
(kronologis).
4. Setiap pengurangan nilai rupiah dalam akun, masing-masing dibuat tanda kurung ( ) untuk
membedakannya dengan penambah.
5. Hasil akhir ringkasan, jumlah sisi komponen harta harus sama dengan jumlah komponen
kewajiban dan modal (H= U = M)

Kewajiba
Harta = n + Modal
Kas + Piutan + Perlengkapan + Peralata + Sewa + Modal
g n Gedung Utang Ibu Mela
Usaha Usaha
a. 40.000 40.000
(19.200 19.200
b. )
Sald 20.800 19.200 40.000
o
(10.600 10.600
c. )

sombiirstory.blogspot.co.id
13

Sald 10.200 10.600 19.200 40.000


o
d. (5.800) 7.800 2.000
Sald 4.400 10.600 7.800 19.200 2.000 40.000
o
e. 4.400 4.400
Sald 8.800 10.600 7.800 19.200 2.000 44.400
o
f. (1.400) 2.800 1.400
Sald 2.800 13.400 7.800 19.200 3.400 44.400
o
g. (4.600) (4.600)
Sald 2.800 13.400 7.800 19.200 3.400 39.800
o
h. 5.400 1.400 6.800
Sald 8.200 1.400 13.400 7.800 19.200 3.400 46.600
o
i. (1.200) (1.200)
Sald 7.000 1.400 13.400 7.800 19.200 3.400 45.400
o
j. (2.600) (2.600)
Sald 7.000 1.400 10.800 7.800 19.200 3.400 42.800
o
k. (4.600) (4.600)
Sald 2.400 1.400 10.800 7.800 19.200 3.400 38.200
o
l. (1.400) (1.400)
Sald 1.000 1.400 10.800 7.800 19.200 2.000 38.200
o
m. (400) (400)
Sald 600 1.400 10.800 7.800 19.200 = 2.000 37.800
o

sombiirstory.blogspot.co.id
14

LAPORAN KEUANGAN

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu sistem akuntansi beraneka ragam jenisnya. Jenis
laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang menggunakan laporan tersebut. Salah satu
laporan yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). Untuk menghasilkan informasi
ekonomi perlu diciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis, dan pengendalian
transaksi beserta kegiatan-kegiatan keuangan dan pelaporan hasilnya.
Laporan keuangan dirancang untuk pihak-pihak pembuat keputusan, baik di dalam maupun di luar
perusahaan. Isi laporan ini adalah mengenai posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses keuangan dan merupakan bagian terpenting dalam
menyampaikan informasi ekonomis suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Penyusunan laporan keuangan harus didasari prinsip-prinsip akuntansi, yaitu prinsip konsistensi,
konsep periode akuntansi, konsep kesinambungan, dasar kas dan metode akrual.

B. Neraca (Balance Sheet)


Akun harta atau Aktiva
Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta
perusahaan ini dapat dibedakan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka
panjang, harta tetap. Harta tidak berwujud, dan harta lain-lain.
1. Harta lancar

sombiirstory.blogspot.co.id
15

Harta lancar adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang
atau umur pemakaian kurang dari satu tahun.
Harta lancar meliputi :
a Kas : uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat, baik yang ada dalam
perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
b Surat-surat Berharga (efek) : surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan dan dapat
diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bamk yang tidak dipakai. Contoh
efek adalah saham.
c Wesel Tagih : piutang yang diperkuat dengan promes (janji)
d Piutang : tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha. Menurut sumbernya,
piutang digolongkan menjadi piutang usaha (tagihan karena penyerahan jasa) dan piutang
dagang (tagihan penyerahan barang di perusahaan dagang). Piutang yang timbul di luar
kegiatan usaha disebut piutang lain-lain, misalnya : piutang karyawan.
e Persediaan : barang dagangan yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang) atau
persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur)
f Perlengkapan : barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan
habis dipakai dalam setahun, misalnya perlengkapan kantor dan perlengkapan took
(perlengkapan biasa disebut dengan : bahan habis pakai).
g Beban dibayar dimuka : biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum
diperoleh atau digunakan. Misalnya asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dan iklan
dibayar dimuka.
2. Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang yaitu investasi (penyertaan) dalam bentuk saham, obligasi, atau surat
berharga lainnya. Investasi seperti ini yang bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang
akan datang. Atau bisa juga untuk menguasai perusahaan lainnya, misalnya investasi dalam saham
dan obligasi.
3. Harta Tetap
Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan
mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun.
Harta tetap ini terdiri dari :
a Tanah : tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri.
b Gedung : tempat usaha dilaksanakan baik langsung maupun tidak langsung, misalnya:
gedung kantor dan gedung pabrik.
c Mesin : semua mesin yang digunakan dalam kegiatan usaha.
d Kendaraan : semua kendaraan yang digunkan dalam kegiatan usaha.
e Peralatan : semua peralatan yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usaha,
misalnya : peralatan kantor dan toko.
4. Harta Tidak Berwujud
Harta tidak berwujud yaitu harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi mempunyai nilai uang.
Harta ini mempunyai hak istimewa atau hak hokum dalam jangka panjang. Yang termasuk dalam
harta tidak berwujud ini adalah :

sombiirstory.blogspot.co.id
16

a Hak paten : hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada
perusahaan.
b Hak cipta : hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada
perusahaan, misalnya : hak cipta lagu.
c Franchise : hak istimewa yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lainnya
oleh karena barang tersebut mempunyai keistimewaan khusus.
d Goodwill : nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill
maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
5. Harta lain-lain
Harta lain-lain adalah harta yang tidak dapat digolongkan kepada salah satu jenis harta diatas,
misalnya mesin-mesin yang tidak digunakan lagi dan bangunan yang sedang dikerjakan.

Akun Kewajiban
Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini
dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang.
1. Utang Lancar
Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi kurang dari setahun. Utang lancar antara lain :
a Wesel bayar : utang disertai promes (janji)
b Utang usaha atau utang dagang : kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau
persediaan barang secara kredit.
c Biaya yang masih harus dibayar : beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya
utang sewa, utang gaji, dan utang bunga.
d Pendapatan diterima dimuka : yaitu kewajiban disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu
uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilaksanakan.
2. Utang jangka panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
Utang ini timbul karena perluasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-
mesin baru. Yang termasuk utang jangka panjang adalah :
a Utang Bank : pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha.
b Utang Hipotik : pinjaman dari bank dengan jaminan harta tetap.
c Utang Obligasi : utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat
obligasi.
3. Utang lain-lain
Utang ini adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang, misalnya :
utang kepada direksi atau utang kepada pemegang saham.

Akun Modal
Akun modal pada perusahaan perorangan disertai dengan nama para sekutu. Pada perusahaan
berbentuk perseroan terbatas, akun modal disebut juga modal saham.

sombiirstory.blogspot.co.id
17

Gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan dapat dilihat dalam neraca. Neraca adalah suatu
daftar yang berisikan susunan harta, kewajiban dan modal suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu.daftar ini menguraikan tentang kekayaan perusahaan dan sumber pembelanjaannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan neraca :


1. Nama perusahaan
2. Nama laporan
3. Saat penyusunan laporan
4. Susunan neraca

Cara Penyusunan Neraca :


1. Harta disusun menurut urutan likuiditasnya
2. Kewajiban disusun menurut urutan jatuh temponya
3. Modal disusun menurut urutan sifat kekekalannya

Sedangkan bentuk neraca terdiri atas bentuk laporan (report form) dan bentuk akun (account form).
Untuk penyajian neraca ini sumber datanya diambil dari kertas kerja :
Harta, angkanya diambil dari kolom neraca sebelah debet
Kewajiban, angkanya diambil dari kolom neraca sebelah kredit
Modal, angkanya diambil dari laporan perubahaan modal (modal akhir).

FIRDAUS DECORATION
NERACA
Per 31 desember 2005
(Dalam ribuan rupiah)
Harta
Harta lancar :
Kas Rp 890,00
Surat-surat berharga Rp 1.500,00
Piutang usaha Rp 800,00
Perlengkapan Rp 1.200,00
Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000,00
Piutang bunga Rp 100,00 +
Jumlah harta lancar Rp 5.490,00
Harta tetap :
Kendaraan Rp 12.500,00
Akum. penyusutan kendaraan Rp 250,00 _
Rp 12.250,00
Peralatan Rp 4.000,00
Akum. penyusutan peralatan Rp 1.200,00 _
Rp 2.800,00 +
Jumlah harta tetap Rp 15.050,00
Jumlah harta Rp 20.540,00
Kewajiban dan modal :
Kewajiban :
Utang lancar :
Utang usaha Rp 6.290,00
Pendapatan diterima dimuka Rp 600,00

sombiirstory.blogspot.co.id
18

Utang gaji Rp 200,00 +


Jumlah utang lancar Rp 7.090,00
Modal :
Modal per 1 janiari 2005 Rp 9.980,00
Laba bersih tahun 2005 Rp 3.670,00
Pengambilan prive Rp 200,00 _
Penambahan modal Rp 3.470,00 +
Modal per 31 Desember Rp 13.450,00
Jumlah kewajiban dan modal Rp 20.540,00

FIRDAUS DECORETION
NERACA SKONTRO
Per 31 Desember 2005
(Dalam ribuan rupiah)
Harta Kewajiban dan Modal
Harta lancar : Utang lancar :
Kas Rp 890,00 Utang usaha Rp 6.290,00
Surat-surat berharga Rp 1.500,00 Pendapatan
Piutang usaha Rp 800,00 diterima dimuka Rp 600,00
Perlengkapan Rp 1.200,00 Utang gaji Rp 200,00
Asuransi dibayar dimuka Rp 1.000,00 Jumlah utang lancar Rp 7.090,00
Piutang bunga Rp 100,00
Jumlah harta lancar Rp 5.490,00
Harta tetap Modal :
Kendaraan Rp12.500,00 Modal Tn Firdaus Rp 13.450,00
Akum.penyutan kendaraan Rp 250,00
Rp12.250,00
Peralatan Rp 4.000,00
Akum.penyusutan peralatanRp 1.200,00
Rp 2.800,00
Jumlah harta tetap Rp15.050,00 Jumlah kewajiban dan
Jumlah harta Rp20.540,00 Modal Rp 20.540,00

C. Laporan Laba Rugi


Akun pendapatan
Pendapatan dapat dibedakan atas :

sombiirstory.blogspot.co.id
19

a Pendapatan usaha : pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.


b Pendapatan diluar usaha : pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan
usaha. Misalnya : pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan pendapatan komisi.

Akun Beban
Beban dapat dibedakan atas :
a Beban usaha : yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
b Beban lain-lain : yaitu pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok
usaha, misalnya : beban bunga dan beban sewa.

Dalam rumah tangga keluarga perlu dibuat suatu daftar tentang penerimaan dan pengeluaran rumah
tangga keluarga sehingga dapat diketahui jumlah penerimaan dan pengeluaran rumah tangga
keluarga.
Jika penerimaan lebih besar daripada pengeluaran, maka akan terdapat tabungan (saving). Tetapi
kalau pengeluaran lebih besar daripada penerimaan maka akan terjadi deficit yang dapat
mengakibatkan rumah tangga barutang pada pihak lain. Dalam hal deficit maka kepala rumah tangga
keluarga akan menganalisis pengeluaran-pengeluaran yang dapat dihemat atau ditekan agar tidak
deficit lagi.
Demikian juga halnya dengan perusahaan. Perusahaan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran
perusahaan, dalam hal ini adalah laporan pendapatan dan beban yang di sebut dengan laporan laba-
rugi.
Laporan laba-rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban suatu perusahaan
selama periode tertentu.

Cara Penyusunan Laporan Laba-Rugi


Terdapat dua cara yang digunakan dalam menyusun laporan laba-rugi, yaitu cara tunggal dan cara
lengkap.
1. Cara Tunggal (Single Step)
Pada sistem ini semua pendapatan dijumlahkan dari atas ke bawah menjadi satu kelompok
kemudian dikurangi dengan jumlah seluruh beban dalam periode tersebut.
2. Cara Lengkap (Multiple Step)
Kelompok pendapatan dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pendapatan operasional
dan pendapatan non operasional. Sedangkan beban dipisahkan menjadi beban operasional dan
beban non operasional. Keuntungan penyajian ini adalah terpisahnya laba yang didapatkan dari
operasi perusahaan dan laba diluar operasi perusahaan.
Penyusunan laporan laba-rugi biasanya dibuat dalam bentuk laporan (report form). Hal-hal
penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Menulis nama perusahaan pada baris pertama

sombiirstory.blogspot.co.id
20

b. Menulis nama laporan


c. Menulis periode laporan yang disajikan
d. Menyajikan pendapatan dibagian atas dan beban dibagian bawah.

FIRDAUS DECORETION
LAPORAN LABA-RUGI
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005
(Dalam Ribuan Rupiah)
Pendapatan :
Pendapatan jasa Rp 8.200,00
Pendapatan Bunga Rp 100,00 +
Jumlah Pendapatan Rp 8.300,00
Beban-beban :
Beban Gaji Rp 1.700,00
Beban perlengkapan Rp 1.600,00
Beban penyusutan peralatan Rp 400,00
Beban penyusutan kendaraan Rp 250,00
Beban asuransi Rp 200,00
Beban kendaraan Rp 180,00
Beban listrik dan telepon Rp 140,00
Beban serba serbi Rp 160,00 +
Jumlah beban Rp 4.630,00 _
Laba bersih sebelum pajak Rp 3.670,00

D. Laporan Perubahan Modal


Perubahan yang terjadi atas modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan, dalam periode
akuntansi, harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Tata cara penyusunan laporan perubahan
modal adalah sebagai berikut :
a. Menulis nama perusahaan pada baris yang pertama
b. Menuliskan jenis laporan
c. Menuliskan periode laporan
d. Menyajikan modal awal ditambah dengan investasi tambahan dan laba bersih
e. Mengurangkan dengan rugi bersih (kalau perusahaan rugi)
f. Mengurangkan dengan pengambilan prive pemilik
g. Hasil akhir seluruh perhitungan ini merupakan modal akhir perusahaan.
Perlu diingat bahwa data penyajian laporan perubahaan modal diambil dari kertas kerja yang telah
disajikan.

sombiirstory.blogspot.co.id
21

FIRDAUS DECORATION
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Periode Tahun yang berakhir 31 Desember 2005
(Dalam ribuan rupiah)
Modal per 1 januari 2005 Rp 9.980,00
Laba bersih tahun 2005 Rp 3.670,00
Pengambilan prive Rp 200,00 _
Penambahan modal Rp 3.470,00 +
Modal per 31 desember Rp13.450,00

SKEMA LAPORAN KEUANGAN


Langkah-langkah penyusunan laporan keuangan dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Kertas Kerja
No NS AJP NSD R/L Neraca
Akun
akun D K D K D K D K D K

Prive

Laporan Laba-Rugi Neraca

Pendapatan Rp . Harta Utang Rp


Beban : Harta lancar Rp . Modal Rp .
Beban gaji Rp . Harta tetap Rp . Rp .
Beban Rp . Harta lain Rp .
Beban Rp . Rp ..
Beban Rp .

sombiirstory.blogspot.co.id
22

Rp .
Laba bersih Rp .
Laporan perubahan modal
Modal awal Rp
Laba bersih Rp ...
Pengambilan prive Rp ...
Penambahan modal Rp ... +
Modal akhir Rp ...

PENGELOMPOKAN TRANSAKSI DAN


PERKIRAAN
A. PENGGOLONGAN TTRANSAKSI PERUSAHAAN
Transaksi adalah kejadian-kejadian dalam kegiatan ekonomi yang dapat mempengarui kekayaan
perusahaan. Dalam kegiatan dunia usaha setiap hari transaksi terjadi sangat kompleks baik dalam
jenis maupun dalam jumlahnya. Kita tahu bahwa makin besar suatu perusahaan dengan bidang
usahanya maka semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi. Dalam hal ini agar
memudahkan pencatatan setiap transaksi keuangan dibukukan menurut jenis masing-masing.
Misalnya setiap penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan dalam suatu lembaran yang disebut
akun (perkiraan) dengan nama akun kas.
Perkiraan atau rekening merupakan sarana akuntannsi dalam bentuk formulir atau daftar tempat
mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan, dan biaya. Tujuan pemakaian rekening adalah untuk mencatat data yang akan menjadi
dasar penyusunan laporan-laporan keuangan.

B. BENTUK PERKIRAAN
Ada dua bentuk perkiraan yang biasa dipergunakan, yaitu:
a. Bentuk Dua Kolom
Bentuk dua kolom sering disebut bentuk T, karena menyerupai huruf T.

sombiirstory.blogspot.co.id
23

KAS No. 111


Tgl Keterangan Re DEBET Tgl Keterangan Re KREDIT
. f . f

Di tengah bagian atas ditulis nama perkiraan dan di sisi kanan atas ditulis nomor kode
perkiraan. Sisi kiri kita disebut sisi debet, disingkat dengan huruf D. Sisi kanan kita disebut sisi
kredit, disingkat dengan huruf K. Mengisi lajur debet, disebut mendebet. Mengisi lajur kredit,
disebut mengkredit.
Jika jumlah di lajur debet menunjukkan jumlah yang lebih besar daripada jumlah pada lajur
kredit, disebut saldo debet. Jika sebaliknya, jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet,
disebut saldo kredit.
b. Bentuk Empat Kolom
Perkiraan : KAS No. 111
Tgl Re SALDO
Keterangan DEBET KREDIT
. f DEBET KREDIT

Keuntungan dari penggunaan bentuk empat kolom adalah adanya kemungkinan untuk setiap
saat dapat memperlihatkan saldo akhir perkiraan tersebut. Kemungkinan kekaburan dan
kesalahan ketika mencantumkan saldo perkiraan dalam neraca saldo dapat (trial balance) dapat
diperkecil.

C. PENGELOMPOKAN PERKIRAAN DALAM BUKU BESAR


Akun digolongkan menjadi dua kelompok, akun riil dan akun nominal
Akun riil atau biasa disebut akun tetap, adalah akun-akun yang dicatat atau terdapat dalam neraca.
Yang termasuk akun riil adalah akun harta, akun kewajiban, dan akun modal.
Akun nominal atau biasa yang disebut akun sementara, adalah akun-akun yang terdapat dalam
laporan laba-rugi dan ditutup pada akhir periode. Yang termasuk akun nominal adalah akun
pendapatan dan akun beban. Selanjutnya, selisih akun pendapatan dan akun beban dicatat dalam
laporan perubahan modal.

sombiirstory.blogspot.co.id
24

Bagan Penggolongan Akun :

D. SUSUNAN PERKIRAAN DALAM BUKU BESAR (KODE PPERKIRAAN)


KODE PERKIRAAN
Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelum surat itu
Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos alamat tujuan bukan?
Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk
memudahkan pihak pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.

sombiirstory.blogspot.co.id
25

Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk
memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebanan yang dituju pada
setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian
tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap
akun.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan,
pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki
kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya
penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.
Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada
keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya
transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.

MACAM-MACAM KODE PERKIRAAN


Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan dalam buku besar.
1. Kode Numerikal
Kode numerikal adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor urut yang dapat dimulai dari
angka 1,2,3 dan seterusnya.
2. Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka.
Setiap angka mempunyai makna atau karakter sendiri. Kode desimal dapat dibedakan atas kode
kelompok, kode blok dan kode stelsel akun desimal.
3. Kode Mnemonik
Kode mnemonik adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf tertentu misalnya akun
harta dengan kode H akun hutang dengan huruf U dan akun modal dengan huruf M.
4. Kode Akun dengan Sistem Kombinasi Huruf dan Angka
Sistem kombinasi huruf dan angka adalah cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan
angka. Misalnya akun harta dengan huruf H dan akun kas dengan menggunakan angka, yang jika
digabungkan menjadi H.L.101.

Salah satu metode pemberian kode akun adalah kode kelompok. Dengan metode ini setiap perkiraan
diberi nomor kode yang terdiri atas empat atau lima angka, tergantung banyaknya perkiraan yang
dipergunakan dalam buku besar. Angka pertama dari nomor kode perkiraan menunjukan kelompok
perkiraan, angka kedua dan ketiga menunjukan golongan dan sub golongan perkiraan, angka keempat
mmenunjukan nama peerkiraan yang bersangkutan. Dari lima kelompok perkiraan di berii kode
kelompok sebagai berikut :
- Nomor 1 untuk kelompok perkiraan harta

sombiirstory.blogspot.co.id
26

- Nomor 2 untuk kelompok perkiraan hutang


- Nomor 3 untuk kelompok perkiraan modal
- Nomor 4 untuk kelompok perkiraan pendapatan
- Nomor 5 untuk kelompok perkiraan beban

KODE KELOMPOK
Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap
kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.

Contoh:
Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk
golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar
yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang
usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 1103.

Agar lebih jelasnya, Anda perhatikan contoh yang lebih rinci berikut ini!

sombiirstory.blogspot.co.id
27

E. MENCATAT TRANSAKSI PERUSAHAAN DALAM PERKIRAAN


1.Transaksi Perusahaan dan Bukti Transaksi
Sasaran akuntansi adalah transaksi keuangan. Setiap transaksi keuangan harus didukung dengan
bukti transaksi sehingga tidak ada pencatatan akuntansi tanpa bukti transaksi. Bukti suatu
transaksi dicatat apabila transaksi yang bersangkutan sudah memenuhi keabsahan formal maupun
materil. Keabsahan suatu transaksi dapat diidentifikasi (ditentukan) berdasarkan analisis bukti
transaksi.
Analisis bukti transaksi pada dasarnya meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak mana yang
mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik bukti transaksi yang
bersangkutan;

sombiirstory.blogspot.co.id
28

b. Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan yaitu dengan meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait
dengan terjadinya transaksi yang bersangkutan;
c. Menentukan kebenaran perhitungan nilai uang yaitu dengan meneliti perhitungan yang
dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan perpajakan yang
berlaku (jika transaksi terkait dengan metode dan peraturan perajakan).
Bukti transaksi yang telah dinyatakan absah baik secara formal maupun materil menjadi sumber
pencatatan akuntansi. Sementara bukti transaksi yang telah dicatat dijadikan sebagai dokumen
pencatatan.
a. Transaksi
Adalah kejadiaan-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam perusahaan yang harus diproses,
mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuanagan.
Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen,
dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi
manajemen adalah kejadian yang melibatkan unsur ingkungan baik yang berpengaruh maupun
tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
b. Bukti transaksi.
Bukti transaksi adalah suatu bukti telah terjadi transaksi sah yang harus dicatat yang dapat
dinilai dengan uang.
Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-
transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi.
Kegunaan utama dari bukti transaksi adalah menyediakan bukti tertulis tentang transaksi yang
telah dilaksanakan, sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya persengketaan di
masa mendatang. Bukti yang kuat apabila didalamnya terdapat pengakuan dari pihak luar atau
intern yang berwenang berupa tandatangan yang bersangkutan.

Menurut sumbernya bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang dibuat dan ditujukan untuk intern
perusahaan.
Bukti kas masuk. Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi yang menyatakan bahwa
perusahaan telah menerima uang tunai.

sombiirstory.blogspot.co.id
29

Bukti kas keluar. Bukti kas keluar merupakan bukti transaksi yang menyatakan bahwa
perusahaan telah mengeluarkan uang tunai.

Memo. Memo merupakan pesan ringkas dari seseorang kepada orang lain dalam satu lingkup
perusahaan.

b. Bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah bukti transaksi yang melibatkan pihak
luar perusahaan. Adanya bukti ekstern ini karena perusahaan melakukan transaksi dengan pihak
luar

sombiirstory.blogspot.co.id
30

Faktur. Faktur merupakan tanda bukti karena terjadi pembelian atau penjualan secara kredit.

Kuitansi. Kuitansi merupakan bukti penerimaan atas pembayaran sejumlah uang secara tunai.
Kuitansi dibuat oleh pihak yang menerima uang untuk pihak yang mengeluarkan uang.

Nota. Nota adalah bukti transaksi yang diberikan oleh penjual kepada pembeli atas pembelian
barang secara tunai. Nota berfungsi sebagai bukti pengeluaran uang oleh pembeli.

sombiirstory.blogspot.co.id
31

Nota debit adalah bukti transaksi yang dikeluarkan perusahaan kepada pihak luar perusahaan
karena ada barang yang rusak atau tidak sesuai pesanan.

Nota kredit adalah bukti transaksi yang dikeluarkan perusahan kepada pihak luar karena
perusahaan telah menerima kembali barang yang telah dijual akibat rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan.

Cek. Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh nasabah yang memiliki rekening di bank agar
pihak bank membayarkan sejumlah uang yang tertulis pada lembaran cek kepada orang yang
disebutkan dalam cek. Cek termasuk bukti transaksi pembayaran secara tunai.

sombiirstory.blogspot.co.id
32

2. Sifat Sifat Perkiraan


Transaksi keuangan terjadi setiap hari, beraneka ragam dan dalam jumlah yang banyak. Untuk
memudahkan pencatatannya, setiap transaksi tersebut dikumpulkan menurut jenis transaksinya.
Misalnya, penerimaan dan pengeluaran uang dicatat dalam suatu formulir yang disebut akun
(perkiraan) kas. Perkiraan atau akun adalah formulir tempat mencatat transaksi keuangan yang
sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan (selanjutnya
perkiraan tersebut disebut menjadi akun).
Biasanya jumlah kenaikan akun sama atau lebih besar daripada jumlah penurunannya (bernilai
positif). Misalnya : total debet akun harta (kenaikan) biasanya lebih besar daripada total kredit
(penurunan).

Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mengakibatkan perusahaan sekurang-
kurangnya pada dua perkiraan. Perubahannya berupa penambahan dan pengurangan jumlah pada
perkiraan yang bersangkutan. Oleh karena itu setiap transaksi dicatat sekurang kurangnya pada
dua perkiraan, perkiraan yang satu di debet dan perkiraan yang lainnya di kredit. Agar dapat
mencatat suatu transaksi dengan benar, harus mmengetahui lebih dulu sifat perkiraan-perkiraan,
dalam arti dengan pengaruh yang mana (penambahan dan pengurangan) suatu perkiraan harus di
debet atau di kredit.

Sifat suatu perkiraan pada dasarnya berhubungan erat dengan posisi (tempat) perkiraan itu dalam
neraca. Perkiraan-perkiraan yang termasuk kelompok harta berada di sisi debet neraca, oleh
karena itu penambahan nilai atau jumlah pada salah satu jenis harta, juga harus dicatat di sisi debet
perkiraan harta yang bersangkutan. Jika penambahan nilai terhadap suatu jenis harta dicatat di sisi
debet, tentu pengurangan nilai terhadap harta itu harus dicatat di sisi kredit. Di sini berlaku
pengertian jumlah kredit sebagai pengurang jumlah debet.

1. Perkiraan-perkiraan harta, di debet jika terjadi penambahan nilai dan di kredit jika terjadi
pengurangan nilai.

sombiirstory.blogspot.co.id
33

2. Perkiraan hutang dan perkiraan modal, di debet jika terjadi pengurangan nilai dan di kredit
jika terjadi penambahan nilai.

3. Perkiraan-perkiraan penghasilan, di debet jika terjadi pengurangan nilai penghasilan dan


di kredit jika terjadi penambahan nilai penghasilan.

4. Perkiraan-perkiraan beban, di debet jika terjadi penambahan jumlah beban dan di kredit
jika terjadi pengurangan terhadap jumlah beban.

Kaidah debet kredit dapat digambarkan sebagai berikut :


Nama Akun Saldo Normal Kenaikan Penurunan
Akun Neraca
Harta Debet Debet Kredit
Kewajiban Kredit Kredit Debet
Modal pemilik
Modal Kredit Kredit Debet
Prive Debet Debet Kredit
Akun laporan laba-rugi
Pendapatan Kredit Kredit Debet
Beban Debet Debet kredit

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


A. Pengertian dan Ciri Perusahaan Jasa
Dipandang dari sudut kegiatan usahanya, maka jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1. Perusahaan jasa
Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menyediakan dan menjual jasa. Dalam hubungan
dengan kegiatan usaha pokok, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang dagangan.
Perusahaan jasa hanya menyediakan sarana berupa perlengkapan dan peralatan, untuk melayani
pihak lain yang memerlukan. Penghasilan perusahaan jasa adalah berupa penerimaan dari pihak
lain, sebagai imbalan atau pembayaran atau jasa yang diserahkan perusahaan. Termasuk dalam

sombiirstory.blogspot.co.id
34

golongan perusahaan jasa, di antaranya konsultan, tukang cukur, cleaning service, perusahaan
jasa titipan kilat, dan service TV.
2. Perusahaan dagang
Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang, menyimpan sementara, dan
kemudian menjual kembali, dengan tidak mengubah sifat atau keadaan barang tersebut. Contoh
yang termasuk golongan ini, di antaranya toko sepatu, apotek, toko serba ada, supermarket,
toko buku, dan toko-toko lainnya.
3. Perusahaan pabrik atau perusahaan industri (manufaktur)
Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli bahan baku, mengolah bahan baku dalam
proses produksi, dan kemudian menjual hasil produksinya. Contoh yang termasuk perusahaan
pabrik, pabrik genting, pabrik kain batik, pabrik pemintalan benang, perusahaan mebel, dan
sebagainya. NERACA
Awal periode
Dari pengertian jasa tersebut, maka ciri-ciri perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
1) Tidak berwujud, artinya sifat jasa tidak memiliki fisik nyata yang dapat diraba atau dilihat.
Transaksi,
2) Tidak didukung
dapat dipisahkan. Artiya tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan yang berarti
bukti
keduanya transaksi
dilakukan secara bersamaan.
3) Berubah-ubah, artinya sifat jasa tidak dapat distandarisasikan karena sangat bergantung pada
faktor selera, waktu, tempat dan karatreistuk konsumen.
Pencatatan transaksi
4) Tidak dapat disimpan, artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang
dalam jurnal
berbeda. Oelh karen itu perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang.

B.Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Penggolongan transaksi
dalam buku besar

Pengikhtisaran transaksi
dalam neraca saldo

Penyesuaian
neraca saldo
Neraca Lajur
(Work Sheet)
Dihasilkan
neraca saldo disesuaikan

Ikhtisar rugi laba


sombiirstory.blogspot.co.id LAPORAN
NERACA KEUANGAN
Akhir periode
35

C. Jurnal dan Buku Besar


Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dianalisis untuk menentukan akun apa yang terlibat, berapa
besarnya pertambahan dan pengurangan yang terjadi untuk selanjutnya dicatat kedalam jurnal. Jurnal
adalah buku (pertama) untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis (menurut urutan
tanggal) kedalam kelompok akun debet dan akun kredit.
Fungsi jurnal
1. Fungsi historis : jurnal merupakan tempat mencatat menurut urutan tanggal terjadinya transaksi
dan kejadian.
2. Fungsi mencatat : jurnal akan mencatat semua transaksi dan kejadian didalam perusahaan
3. Fungsi analisis : analisis dalam jurnal akan menghasilkan berapa debet dan berapa kredit
4. Fungsi intruksi : jurnal memerintahkan pencatatan debet dan kredit dalam buku besar sesuai
jumlahnya.
5. Fungsi informatif : jurnal memberi keterangan tentang kegiatan perusahaan sehari hari.

Kegunaan jurnal : Jurnal berguna untuk menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian ke akun
buku besar, dan mengontrol keseimbangan jumlah debet dan jumlah kredit.

Jenis jurnal : Jurnal terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus. Dalam jurnal umum dapat juga
dicatat jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik.

Bentuk jurnal umum

Tanggal Akun/ keterangan Ref Debet Kredit


(a) (b) (c) (d) (e)

Keterangan :

a. Kolom tanggal : kolom ini digunakan untuk mencatat tanggal , bulan, atau tahun dari setiap
transaksi.
b. Kolom akun/ keterangan : kolom ini diisi dengan nama akun dari setiap transaksi yang didebet
maupun dikreditdisertai dengan keterangan singkat dari transaksi tersebut.
c. Kolom referensi (ref) : kolom ini diisi dengan nomor kode akun / perkiraan yang didebet
maupun kode akun yang di kredit.

sombiirstory.blogspot.co.id
36

d. Kolom debet : kolom ini diisi jumlah yang seharusnya didebet.


e. Kolom kredit : kolom ini diisi dengan jumlah yangseharusnya dikredit.
Kolom halaman : setiap halaman jurnal diberi nomor urut yang akan digunakan untuk
referensi (acuan) dalam memindahkan ke buku besar.

Pemindahbukuan
Sesudah setiap transaksi dijurnal, kemudian catatan jurnal tersebut
dipindahkan ke akun buku besar. Kegiatan ini disebut pemindahbukuan
(posting). Bagaimana hubungan antara jurnal akun dan proses
pemindahbukuan ke buku besar dapat digambarkan sebagai berikut:

Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima
uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam
perusahaannya.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :

Jurnal Umum

Tanggal
Keterangan Ref Debet Kredit

2006

Juli 1 Kas Rp 30.000.000,00 -

Modal Khrisna - Rp
30.000.000,00

Setelah pos jurnal dipindahbukukan ke dalam buku besar, dalam jurnal


dan buku besar akan tampak sebagai berikut :

Jurnal Umum Hal. 1

Tangg Keterangan Ref Debet Kredit


al

sombiirstory.blogspot.co.id
37

Juli 1 Kas 11 Rp 30.000.000


1

201 Modal Khrisna 31 Rp 30.000.000


3 1

Akun : Kas
No. 111
Tangg Keterang Ref Debet Tangg Keterangan Ref Kredit
al an al
Juli 1 Posting JU- Rp
1 30.000.000
201
3

Akun : Modal Khrisna


No. 311
Tangg Keterang Ref Debet Tangg Keterang Ref Kredit
al an al an
Juli 1 Posting JU- Rp
1 30.000.000
201
3

Langkah-langkah pemindahbukuan:
Langkah-langkah pemindahbukuan dari jurnal ke akun buku besar adalah
sebagai berikut:
a. Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal ke kolom tanggal pada akun
buku besar.
b. Pindahkan keterangan singkat yang terdapat pada kolom jurnal ke dalam
keterangan pada akun buku besar.
c. Pindahkan halaman jurnal ke kolom ref di akun buku besar, bersama itu
terdapat catatan nomor kode akun pada kolom Ref jurnal.
d. Pindahkan jumlah debet dari jurnal ke kolom debet akun buku besar dan
jumlah kredit jurnal ke kredit akun yang bersangkutan.

Contoh pemostingan dari jurnal umum ke buku besar :


JURNAL UMUM
Hal 1
Tanggal Keterangan Re Debit Kredit

sombiirstory.blogspot.co.id
38

f
2011 1 Kas Rp -
Janua Modal 500.000,00 Rp 500.000,00
ri ( Penyetoran modal) -
2 Perlengkapan -
Kas Rp Rp 200.000,00
(Pembelian 200.000,00
3 Perlengkapan) - -
Kas Rp 100.000,00
Pendapatan Rp
(Pendapatan Jasa) 100.000,00
-
Jumlah Rp Rp 800.000,00
800.000,00

Buku Besar jurnal di atas adalah


Kas 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Jan 1 Setoran modal JU 1 Rp 500.000 - Rp 500.000 -
2011 2 Pem JU 1 - Rp Rp 300.000 -
Perlengkapan 200.000
3 Pendapatan Jasa JU 1 Rp 100.000 - Rp 400.000 -

Modal 311
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Jan 1 Setoran Modal JU 1 - Rp - Rp 500.000
500.000
2011

Perlengkapan 115
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Jan 2 Pem JU 2 Rp 200.000 - Rp 200.000 -
Perlengkapan
2011

sombiirstory.blogspot.co.id
39

Pendapatan 411
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Jan 3 Pendapatan Jasa JU 1 - Rp 100.000 - Rp 100.000
2011

D. Neraca Saldo (Trial Balance)


Akhir dari tahap pencatatan adalah diketahuinya saldo-saldo perkiraan buku besar. Kemudian saldo-
saldo buku besar tersebut diikhtisarkan pada akhir periode akuntansi dan hasil pengikhtisaran
diperlihatkan dalam Neraca Saldo. Meskipun demikian, neraca saldo dapat pula dibuat pada akhir
periode tertentu (misal: akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir semester) dalam rangka mengecek
keseimbangan saldo akun buku besar. Salah satu tujuan pembuatan neraca saldo ini adalah untuk
mempersiapkan pembuatan laporan keuangan.

Pengertian dari neraca saldo adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar yang
dicatat secara sistematis menurut nomor kode akun buku besarnya, disertai jumlah debet dan kredit
akun yang bersangkutan. Neraca saldo disebut juga neraca percobaan (trial balance) karena
beberapa penyesuaian masih diperlukan untuk beberapa saldo yang masih dianggap sementara.

Neraca saldo menempatkan masing-masing akun menurut aturan atau urutan tertentu. Pada bagian
aktiva, akun-akun disusun berdasarkan kecepatan atau kemudahan akun tersebut untuk dijadikan
uang tunai atau dipakai dalam kegiatan usaha. Pada bagian hutang, akun-akun disusun berdasarkan
kecepatan akun tersebut untuk dijadikan uang tunai atau dalam kegiatan usaha. Pada bagian modal,
akun-akun disusun berdasarkan kecepatan akun tersebut bertahan dalam neraca saldo. Meskipun
demikian, apabila masing-masing akun sudah memiliki nomor urut akun maka penempatan masing-
masing akun dapat mengikuti atau sesuai dengan nomor urut masing-masing akun tersebut.

Adapun bentuk neraca saldo dapat disajikan sebagai berikut :


Nama Usaha
Neraca Saldo
Periode
No. Nama Akun Debit Kredit
Akun

sombiirstory.blogspot.co.id
40

Neraca saldo diatas pengisiannya dapat dilakukan sebagai berikut.


1. Menuliskan judul pada bagian atas daftar neraca saldo.
2. Kolom Nomor diisi dengan nomor kode akun masing-masing buku besar.
3. Kolom Nama Akun diisi dengan nama akun yang bersangkutan di buku besar.
4. Kolom Debit dan Kredit diisi dengan saldo masing-masing akun buku besar sesuai
dengan posisi masing-masing akun tersebut pada buku besar.
5. Jumlahkan saldo debit pada kolom debit dan saldo kredit pada kolom kredit.

Sebagai ilustrasi cara menyusun neraca saldo dan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas,
perhatikanlah hasil posting buku besar perusahaan Salon Lia berikut.

sombiirstory.blogspot.co.id
41

sombiirstory.blogspot.co.id
42

sombiirstory.blogspot.co.id
43

Maka dalam neraca saldo akan tampak berikut ini.

Berdasarkan contoh perusahaan Salon Lia, kita dapat menarik kesimpulan mengenai tujuan
penggunaan neraca saldo. Tujuan neraca saldo adalah untuk menguji kebenaran pendebitan dan
pengkreditan akun buku besar. Apabila debit dan kredit pada neraca saldo tidak seimbang, sudah dapat
dipastikan terdapat kesalahan. Tetapi apabila debit dan kredit seimbang, keadaan ini belum tentu benar.

Kesalahan dalam pembuatan neraca saldo


1. Kesalahan yang tidak menggangu keseimbangan neraca saldo antara lain:
a. Transaksi tidak dicatat atau lupa baik dalam jurnal maupun buku besar
b. Transaksi salah dicatat (debit atau kredit) ke akun lain.
Contoh: Penerimaan kas (debit) dari hasil pendapatan jasa kredit dicatat sebagai hasil penerimaan
pinjaman (kredit).

sombiirstory.blogspot.co.id
44

c. Transaksi salah dicatat baik di buku akun debit maupun akun dikreditnya.
Contoh: Pembelian peralatan secara tunai dicatat dengan mendebit akun perlengkapan dan
mengkredit akun utang.
2. Kesalahan yang mengakibatkan neraca saldo tidak seimbang, anatara lain:
a. Kesalahan penjumlahan kolom debit dan kolom kredit.
b. Kesalahan karena tidak memindahkan akun dan saldonya ke neraca saldo.
c. Kesalahan memindahkan saldo akun ke neraca saldo, antara lain:
Saldo debit akun dicatat di kolom kredit neraca saldo dan sebaliknya.
Perpindahan posisi angka (transposisi) pada saat mencatat saldo akun di neraca saldo.
Contoh: Saldo akun sebesar Rp 145.000,00 dicatat di neraca saldo sebesar Rp 154.000,00.
Pergeseran angka (slide) pada saat mencatat saldo akun di neraca saldo.
Contoh: Saldo akun sebesar Rp 197.000,00 dicatat sebesar Rp 19.700,00 di neraca saldo.

Pada dasarnya tidak ada suatu teknik yang khusus untuk menemukan kesalahan, namun dibawah
ini diberikan beberapa langkah untuk menemukan kesalahan tersebut.
1. Jika ketidakseimbangan neraca saldo karena satu kesalahan saja, maka upaya menemukan kesalahan
dapat dilakukan dengan cara:
a. Menjumlahkan kembali kolom debit neraca saldo. Pada umumnya, jika selisih tersebut merupakan
angka bulat (0, 00, 000 dan seterusnya) ada kemungkinan kesalahan dalam penjumlahan.
b. Selisih antara kolom debit dan kredit dibagi dua kemudian cari angka yang sama pada neraca saldo.
Jika terdapat angka yang sama di neraca saldo, kemungkinan ada kesalahan dalam mencatat saldo
debit akun ke kolom kredit neraca saldo atau sebaliknya.
c. Jika selisih dapat dibagi 9 (sembilan), ada kemungkinan kesalahan perpindahan posisi angka
(transposisi) atau pergeseran angka (slide).
2. Jika ketidakseimbangan neraca saldo karena lebih dari satu kesalahan, maka upaya untuk menemukan
kesalahan dilakukan dengan cara:
a. Membandingkan jumlah-jumlah di neraca saldo dengan saldo akunnya masing-masing di buku
besar.
b. Menghitung kembali saldo-saldo akun di buku besar sebab ada kemungkinan kita salah dalam
menghitung saldo akun tersebut.
c. Menelusuri kembali pemindahanbukuan dari jurnal ke akun buku besar.

Catatan:
1. Sumber pencatatan untuk neraca saldo berasal dari buku besar.
2. Seluruh akun yang terdapat dalam buku besar baik akun riil (neraca) maupun akun nominal (laba-
rugi) diikhtisarkan dalam neraca saldo.
3. Akun-akun yang bersaldo debit dipindahkan ke kolom debit, sedangkan yang bersaldo kredit
dipindahkan ke dalam kolom kredit.

E. Ayat/Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entries)

sombiirstory.blogspot.co.id
45

1. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo
perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
Adapun tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah:
a. Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan
yang sebenarnya.
b. Agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode
dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

2. REKENING YANG HARUS DISESUAIKAN


Saldo rekening yang perlu disesuaikan adalah :
a. Penyusutan/depresiasi aset tetap
Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan harus disusutkan/didepresiasi.
Contoh :
Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10 tahun,
apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun
adalah:
90.000.000 = Rp 9.000.000 per tahun
10

Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah:

Tanggal Rekening Ref Debet Kredit


31 Des Beban depresiasi 9.000.000
Akumulasi depresiasi 9.000.000
kendaraan

b. Beban dibayar di muka


Contoh :
Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d
2004. Pada saat membayar perusahaan menggunakan pendekatan beban.

Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut


Tanggal Rekening Ref Debet Kredit
31 Des Asuransi Dibayar di muka 500.000
Beban Asuransi 500.000

c. Beban yang masih harus dibayar

sombiirstory.blogspot.co.id
46

Contoh :
Suatu perusahaan belum membayar gaji karyawan sebesar Rp 500.000;
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Ref Debet Kredit
31 Des Beban Gaji 500.000
Hutang Gaji 500.0

d. Pendapatan diterima di muka


Contoh :
Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp
750.000 untuk 5 hari. Hotel menggunakan pendekatan pendapatan.
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Ref Debet Kredit
31 Des Pendapatan 600.000
Pendapatan diterima
dimuka 600.000

e. Piutang Pendapatan
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp
500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out.
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal Rekening Ref Debet Kredit
31 Des Piutang Pendapatan 500.000
Pendapatan 500.000

sombiirstory.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai