Anda di halaman 1dari 25

Bab VI

Penjualan Langsung dan Berbasis Data


Penjualan Langsung dan Berbasis Data

Penjualan Langsung dalam Bisnis Reatal

Mempelajari

- Klasifikasi penjualan Langsung


- Proses Penjualan Langsung
- Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan penjualan
- Kelebihan dan kelemahan Penjualan Langsung
- Strategis dalam kegiatan Penjualan
- Bentuk-bentuk Pemasaran Langsung
- Pelaksanaan Penjualan Langsung
- Langkah-langkah dalam proses Penjualan

Penjualan Berbasis Data

Mempelajari

- Tujuan Basis Data


- Manfaat Basis Data
- Karakteristik Sistem Basis Data
- Penyusunan Data pada Toko Reatil
- Rancangan Aplikasi Basis Data

Dalam melakukan penjualan, seorang peretail tentu melakukan berbagai cara untuk memasarkan
produknya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan penjualan secara langsung. Penjualan secara
langsung atau face to face dengan pelanggan akan mencapai sasaran tepat sesuai dengan yang
diharapkan. Lalu, bagaimana cara melakukannya? Simak pembahasan berikut.
A. Penjualan Langsung dalam Bisnis Retail
Pernjualan langsung dalam bisnis retail adalah kegiatan memasarkan dan menjual produk secara
langsung ke sasaran pelanggan. Penjual langsung dapat berbentuk promosi penjualan, penjualan pribadi,
serta merchandising dan point of purchase. Pada dasarnya memasarkan mirip dengan direct selling
modern, karena mencakup penjualan yang dilakukan melalui rencana penjualan per partai, demonstrasi,
dan pengaturan kontak pribadi serta penjualan internet. Pelanggan mendapatkan keuntungan dari
penjualan langsung karena kemudahan dan pelayanan yang disediakan, termasuk demonstrasi pribadi
dan penjelasan produk, pengiriman ke rumah, serta jaminan kepuasan pembeli

1. Klasifikasi Penjualan Langsung


Berikut beberapa bentuk penjualan langsung.

a. Single Level Marketing (SLM)


Single Level Marketing (SLM) merupakan suatu metode pemasaran produk dengan sistem program
pemasaran satu tingkat. Mitra usaha akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan yang
dilakukannya sendiri.

b. Multi Level Marketing (MLM)


Multi Level Marketing (MLM) identik dengan kegiatan mendistribusikan, menjual, atau menyuplai
produk/jasa melalui individu yang ditunjuk sebagai agen atau distributor. Agen tersebut dibayar dalam
bentuk komisi, diskon, bonus, dan reward lainnya berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya
merekrut agen. Perekrut disebut upline, sedangkan disebut downline

Dalam sistem MLM, upline mendapatkan reward dari besarnya penjualan downline yang berada di
bawahanya langsung dan penjualan downline tidak langsung (yang levelnya berada dua tingkat atau
lebih di bawahnya). Dalam hal ini, distributor memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan dalam
dua cara sebagai berikut.
1) Penjualan produk langsung ke pelanggan
2) Menerima potongan harga atas dasar jumlah produk/jasa yang dibeli oleh anggota kelompok bisnis
untuk penjualan atau pemakaian, termasuk jumlah penjualan pribadi

c. One on One
Pada sistem ini seorang penjual sebagai agen/anggota/kontraktor mandiri dalam menarik pelanggan
yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang (one on one). Pendapatan
mereka dapat juga diperoleh dari selisih harga pembelian ke supplier dan penjualan ke pelanggan
maupun komisi.

d. Party plan
Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang sekelompok orang untuk melakukan promosi atau
mendemonstrasikan produk kepada masyarakat. Penjual mendapat penghasilan atas dasar selisih harga
eceran. Model ini sering digunakan oleh distributor perlalatan rumah tangga, kosmetik, minuman
kesehatan, dan nutrisi kesehatan

2. Proses Penjualan Langsung


Proses terjadinya penjualan langsung, meliputi kegiatan menghubungi calon-calon pelanggan
(customer), menawarkan dan memperagakan produk, menerima order dan mengirimkan atau
mengantarkan barang, serta menagih pembayaran. Terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam
penjualan langsung, diantaranya ada penjualan arisan sebagai kegiatan penjualan melalui penjelasan dan
peragaan produk kepada sekelompok calon pelanggan. Kemudian, terdapat formulir pesanan yang
berhubungan dengan order-order tercetak atau tertulis (dengan tangan), tanda terima, surat-surat
perjanjian. Terdapat pula kegiatan perekrutan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
mengajak seseorang menjadi seseorang penjual langsung.

Kekuatan dari sistem direct selling identik dengan tradisi kemandirian layanan ke pelanggan dan
komitmen untuk pertumbuhan kewirausahaan dalam sistem pesan bebas. Sistem ini menawarkan
peluang usaha kepada mereka yang mencari alternatif untuk mendapatkan penghasilan tanpa melihat
suku, jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, maupun pengalaman Sistem ini menawarkan peluang
untuk mendapatkan penghasilan dengan bekeria paruh waktu maupun peu Metode ini mempunyai
kelebiha de ini mempunyai kelebihan, antara lain sebagai berikut.
1) Usaha yang sia-sia dapat diminimalkan.
2) Operasinya lebih tleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan sehingga pelanggan
yang berminat bisa langsung membeli.
3) Menyesuaikan pendekatannya
4) Penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.
Di dalamnya terdapat praktik salesmanship, negotiating, entrepreneurship, dan relationship
marketing yang sangat dibutuhkan di era persaingan pasar bebas. Selain ih terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan kegagalan MLM dan jenis direct Selling lainnya, di antaranya manajemen buruk karena
kurangnya pengalaman serta komitmen yang diperlukan, kurangnya komunikasi secara efektif dengan
para distributor, kegagalan memotivasi para distributor, serta produk-produk yang dijual mutunya rendah
atau pasarnya terbatas.
Info
Manfaat Pemasaran langsung
Bagi Konsumen Produk Eceran
1. Aktivitas berbelanja konsumen cukup dilakukan di rumah sehingga lebih menghemat waktu, nyaman,
dan bebas dari pertengkaran
2. Memberikan pilihan barang lebih banyak, karena dapat melakukan perbandingan dengan membuka-
buka katalog dan layanan belanja online
3. Dapat memesan barang untuk diri sendiri atau orang lain

Bagi Konsumen Produk Industri


Dapat mempelajari barang dengan saksama barang dan jasa yang tersedia tanpa harus
menghabiskan waktu untuk bertemu dengan wiraniaga

Bagi Penjual
1. Dapat membeli daftar alat yang memuat nama dengan karakteristik yang spesifik.
2. Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan kelompok sasaran.
3. Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat.
4. Bahan informasi pemasaran langsung memiliki keterbacaan yang tinggi karena bahan tersebut
dikirimkan pada calon pembeli yang jelas tengah berminat
5. Memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari metode pencapaian tujuan yang
paling efektif dalam segi biaya
6. Membuat tawaran dan strategi yang sulit dilihat oleh pesaing
7. Dapat mengukur tanggapan atas kapanye mereka untuk memutuskan kampanye mana yang paling
menguntungkan

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi kegiatan Penjuala


Berikut merupakan berbagai faktor yang memengaruhi kegiatan penjualan dalam bisnis retail.

a. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang meniadi penjualan juga dapat memengaruhi
kegiatan penjualannya. Faktor pasar yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1) Frekuensi pembeliannya.
2) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
3) Daya belinya.
4) Keinginan dan kebutuhannya.
5) Jenis pasarnya, baik pasar pelanggan, pasar industri, pasar penjual pemerintah, atau pasar
internasional.
b. Faktor Pendukung
Faktor-faktor lain yang sering memengaruhi penjualan, di antaranya perill peragaan, kampanye, dan
pemberian hadiah. Bagi perusahaan yang berma kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Adapun
bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Hal ini
dikarenakan untuk melaksanakannya memerlukan dana yang cukup besar.

c. Kondisi dan Kemampuan Penjual


Pada proses memasarkan produk, seorang penjual harus pandai memikat hati para calon pembeli.
Penjual harus dapat meyakinkan pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang
diharapkan. Maksudnya, penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, baik
jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan, serta harga produk. Syarat penjualan seperti adanya
pembayaran penghantaran, pelayanan purna jual, garansi, dan sebagainya. Sifat yang harus diterapkan
oleh seorang penjual adalah sopan, pandai bergaul, pandai bicara berkepribadian menarik, jujur, dan lain-
lain.

d. Modal
Apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual atau barang yang dijua dikenal oleh calon pembeli,
dapat menjadikan penjual menghadapi kendala dalam memperkenalkan atau membawa barangnya ke
tempat pembeli. Oleh sebab itu, penjual harus memiliki sejumlah modal sebagai sarana dan usaha seperti
alat transpor, tempat peragaan baik dari dalam maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan
sebagainya.

e. Kondisi Organisasi Perusahaan


Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan barang ditangani oleh bagian penjualan yang
dipegang orang-orang tertentu sesuai dengan bidangnya. Hal ini la dengan perusahaan kecil yang masalah
penjualan ditangani oleh satu orang dan elakukan fungsi-fungsi lain. Penyebabnya adalah jumlah tenaga
kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta vang
dimiliki tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ngani sendiri oleh pimpinan dan
tidak diberikan kepada orang lain.

4. Kelebihan dan Kelemahan Penjualan Langsung


Penjualan langsung diterapkan untuk memengaruhi tingkah laku konsumen maya dengan segera
membeli produk tersebut karena adanya tambahan insentif yang diberikan. Hal tersebut biasa digunakan
untuk produk-produk dengan harga rendah (low involvement), seperti produk kebutuhan hidup sehari-
hari. Penjualan langsung memiliki kelebihan utama, yaitu mampu meningkatkan jumlah penjualan dengan
segera. Adapun kekurangannya adalah hanya dapat dilakukan pada pelanggan ang sudah menggunakan
produk tersebut dan bukan untuk menarik pengguna baru.

5. Strategi dalam kegiatan Penjualan


Kegiatan penjualan akan lebih berhasil jika sebelumnya merencanakan beberapa strategi terpadu.
Strategi tersebut dapat diambil dari prinsip 7R. Berikut penjelasannya.
a. Right Time Strategy
Seorang pengecer harus mengetahui waktu seorang pelanggan bersedia membeli barang yang
dibutuhkannya. Pada dasarnya, seorang pelanggan memiliki waktu berbelanja dengan empat macam
pola, yaitu sebagai berikut.

1) Waktu Kalender
Hal ini dapat dilihat pada tahun ajaran baru bagi para pelajar dan mahasiswa Dalam masa tersebut,
produk yang paling laku di antaranya seragam, buku tulis, alat tulis, buku teks, tas sekolah/kuliah, dan
perlengkapan sekolah lainnya

2) Waktu Khusus
Waktu khusus dalam kehidupan seseorang, di antaranya waktu lahir, tumbuh wasa, mati, ulang tahun,
pernikahan, dan sebagainya. Peningkatan penggunaan aktu khusus tersebut membuka peluang bagi
toko-toko retail menjual berbagai artu ucapan khusus dan barang khusus hadiah (special gift item),

3) Waktu Pribadi (personal Time)


Waktu pribadi identik dengan waktu seseorang yang berkaitan dengan gaya hidupnya

4) Waktu Musiman (Seasonal Time)


Misalnya pada musim hujan yang banyak laku berupa jas hujan, payung, jaket, dan sebagainya

b. Right Quantity Strategy


Guna mendapat hasil maksimal dibutuhkan keseimbangan antara jumlah pembeli pelanggan dengan
pembeli pengecer, serta antara kebutuhan konsumsi pelanggan dengan kebutuhan persediaan barang
dagangan dari pengecer. Oleh sebab itu, dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan
right quantity strategy adalah sebagai berikut.
1) Right Size of Product
Right size of product identik dengan ukuran yang tepat dari barang dagangan, seperti Small (S),
Medium(M), Large (L), maupun Extra Large (XL). Penentuan ukuran yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dapat memengaruhi kepuasan mereka.

2) Right Number of Unit


Right number of unit identik dengan jumlah yang tepat atas satuan/unit barang yang akan dijual
misalnya kiloan, lusinan, meteran, dan sebagainya. Adapun penentuannya tergantung pada situasi
yang dihadapi pelanggan dan produsen, dan tujuan pembeli (dijual kembali, diolah lebih lanjut, atau
dikonsumsi sendiri)

c. Right Services Strategy


Layanan pada pelanggan meliputi segala macam bentuk penyajian pelayanan, tindakan, dan informasi
yang diberikan oleh penjual. Hal tersebut untuk meningkatkan kemampuan pelanggan dalam
mewujudkan nilai potensial yang terkandung dalam produk inti (core product) yang dibeli pelanggan.
Aspek-aspek yang berkaitan dengan komponen jenis ini adalah sebagai berikut.
1) Customer service action sebagai bentuk kualitas dari tindakan penyedia jasa dalam memberikan
layanannya, menyajikan informasi yang diminta, mengenai keluhan pelanggan, memperbaiki
kesalahan atau kelemahan layanan di masa lalu, dan sebagainya

2) Customer service features sebagai cara menyajikan layanan kepada para pelanggan

d. Right Appeals (Promotion) Strategy


Strategi ini merupakan kombinasi aktivitas penyajian pesan yang benar kepada sasaran tepat melalui
media yang pas/sesuai. Pesan promosi seharusnya difokuskan pada sasaran yang telah ditrargetka. Pesan
yang disampaikan pun hendaknya sesuai dengan kenyataan, sehingga tidak menyebabkan harapan
pelanggan menjadi berlebihan atau bahkan menipu pelanggan.

e. Right Price Strategy


harga yang tepat tidak cukup hanya mengacu pada keseimbangan harga pasar, tetapi juga harus
kompetitif dibandingkan harga persaing dan menarik di mata pelanggan. Right price identik dengan harga
yang bersedia dibayar pelanggan dengan senang hati, dan pengeceran pun bersedia menerimanya guna
menciptakan keuntungan bagi pengecer. Di samping itu, harga pengecer harus menciptakan pembelian
ulang dari pelanggan, sehingga dibutuhkan pemantauan yang berkesinambungan atas setiap
perkembangan harga pasar dan harga pesaing.

f. Right Place Srategy


Komponen jenis ini menyangkut hal-hal sebagai berikut.
1) Desain interior/ekseterior yang indah dan menarik, ruang luas, serta nyaman bagi pelanggan untuk
berbelanja
2) Pemilihan dan penentuan lokasi yang strategis, misalnya lokasi yang mudah dijangkau, terletak di
daerah pusat perbelanjaan atau dekat tempat pemukiman, aman, dan sebagainya
3) Fasilitas pendukung yang memadai, seperti tempat parkir, eskalator dan/atau lift, AC, dan sebagainya

g. Right Product Strategy


Strategi jenis ini meliputi faktor-faktor sebagai berikut.
1) Faktor estetika, misalnya desain/model, bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain
2) Faktor fungsional yang sesuai dengan maksud dan tujuan produk
3) Faktor penunjang psikologis, seperti citra merek, citra produsen, dan sebagainya
4) Faktor pelayanan yang mendukung dan menyertai penjualan produk

6. Bentuk-Bentuk Pemasaran Langsung


Berikut berbagai bentuk dari pemasaran langsung bisnis retail
a. Pemasaran Melalui Surat Langsung
Pemasaran melalui surat langsung meliputi tindakan mengirimkan tawaran, pengumuman,
pemberitahuan, atau item lain kepada seseorang dengan alamat khusus yang mencakup surat, iklan,
contoh produk, map tempat surat, dan lain-lain dikirim kepada calon pelanggan yang namanya tercantum
di daftar alamat. Surat lamaran memeungkinkan dicapai selektivitas pasar sasaran yang tertinggi, dapat
dipersonalisasikan, fleksibel, dan memungkinkan dilakukan pengukuran hasil yang mudah. Namun,
terdapat bentuk pengiriman surat yang paling populer, di antaranya sebagai berikut.
1) E-mail
E-mail merupakan para pengguna mengirimkan pesan atau data secara langsung dari satu komputer
ke komputer lain. pesan-pesan sampai secara serentak dan disimpan penerima pesan mengambil
pesan tersebut. Banyak pemasar kini mengirim pengumuman, tawaran, informasi poduk, dan pesan-
pesan lain melalui alamat e-mail

2) Voice Mail
Voice mail adalah sistem untuk menerima dan menyimpan pesan-pesan suara di alamat telepon.
Perusahaan-perusahaan menjual layanan itu sebagai pengganti mesin penjawab. Orang yang
berlangganan voice mail dapat mengecek pesan-pesannya dengan mengatur nomor sistem voice mail-
nya dan memasukan kode pribadi.

3) Surat Faksimile
Mesin-mesin faksimile memungkinkan pengiriman pesan-pesan berbaris kertas melalui jaringan
telepon. Surat faksimile mempunyai satu keunggulan dibandingkan surat regular. Salah satunya, yaitu
pesan dapat dikirim secara serentak. Para pemasar kini dapat secara rutin mengirimkan surat
faksimile untuk mengumumkan tawaran, penjualan, dan kegiatan lain kepada calon pelanggan dan
pelanggan dengan mesin faksimile.
Bentuk-bentuk baru tersebut mengirimkan surat langsung dengan kecepatan yang luar biasa cepat
jika dibandingkan dengan surat pos. Namun, seperti surat yang dikirim melalui saluran tradisional, surat
bentuk baru tersebut mungkin dianggap sebagai surat sampah jika dikirim kepada orang yang tidak
berminat pada isu surat tersebut.

b. Pemasaran Tatap Muka


Dewasa ini, sebagai besar pemasar bisnis sangat bertumpu pada guggus penjualan profesional untuk
mencari dan mengunjungi calon pelanggan. Hal tersebut menjadikan konsumen sebagai pelanggan dan
berminat membangun hubungan yang bertahan lama untuk berbisnis

c. Pemasaran Jarak Jauh (Telemarketing)


Pemasaran jarak jauh merupakan pemasaran yang menggunakan telepon untuk menjual langsung
kepada pelanggan. Walapun pemasaran jarak jauh memberikan beberapa manfaat, tetapi terkadang
dalam pemasaran telepon yang tidak diminat (unsolicited telephone marketing) telah menggunakan
banyak pelanggan yang keberatan atas panggilan telepon sampah (junk phone call).
d. Pemasaran Melalui Televisi yang Menghasilkan Tanggapan Langsung
Pemasaran melalui televisi yang menghasilkan tanggapan langsung (direct response television
marketing) mempunyai dua bentuk utama sebagai berikut.

1) Pemasaran Iklan Tanggapan Langsung (Direct Response Advertising)


Pemasaran langsung yang menayangkan spot televisi, seiring berdurasi 60 sampai 120 detik yang
secara persuasif menggambarkan sebuah produk dan memberi pelanggan nomor bebas pulsa untuk
pemesanan.

2) Saluran Belanja dari Rumah


Pemasar langsung yang menayangkan program-program televisi secara keseluruhan yang
dipersembahkan untuk menjual barang dan jasa

e. Pemasaran Melalui Kios (Kios Marketing)


Banyak perusahaan menempatkan mesin-mesin informasi dan pemesanan disebut kios (berbeda
dengan mesin penjual, yang mengeluarkan produk aktual) di toko-toko, airport, dan lokasi-lokasi lain.

f. Pemasaran Melalui Katalog


Kemajuan teknologi yang cepat bersama dengan gerakan menuju pemasaran yang dipersonaliakan
maupun satu lawan satu telah menghasilkan perubahan dramatis dalam pemasaran melalui katalog
(catalogue marketing). Katalog didefinisikan sebagai lembar cetakan dijilid yang sedikitnya terdiri atas
delapan halaman yang menjual berbagai produk dan menawarkan mekanisme pemesanan langsung.

7. Pelaksanaan Penjualan Langsung


Penjualan langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.

a. Penjualan Order-Taker
Penjualan jenis ini dapat dilihat pada usaha restoran dan rumah makan. Dengan demikian, pelanggan
dapat memilih makanan yang akan dibeli, kemudian diberikan kepada karyawan yang melayani

b. Penjualan ke Grosir
Penjualan jenis ini identik dengan penjualan melalui jalur distribusi. Sales akan menghubungi master
dealer atau dealer untuk memasarkan produknya. Dealer tersebut akan menjual ke pelanggan akhir.

c. Penjualan ke Pabrik
Pada penjualan ke pabrik ini biasanya disertai sales engineer yang mengerti produk secara detail,
misalnya penjual akan menghubungi pabrik untuk memasarkan produknya. Perusahaan ini menjual
barang-barang industri yang dijual kepada perusahaan-perusahaan industri pula. Selain itu, penjualan
melalui dokter juga termasuk katergori ini. Penjual akan membujuk dokter untuk menulis produk mereka
dalam resep. Penjualan yang benar-benar terjadi adalah saat pasien membeli obat pada apotek.
d. Penjualan Melalui Toko
Penjualan jenis ini sering dilakukan untuk penjualan secara eceran. Namun, bukan berarti penjualan
eceran tersebut selalu dilakukan melalui toko. Dalam hal ini pelanggan datang ke toko gua mendapatkan
barang untuk kebutuhannya. Dengan demikian, transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
pelanggan terjadi di toko, karena semua jenis barang yang ditawarkan oleh penjual ditempatkan di toko.
Bahkan penjualan dalam partai besar pun dapat dilakukan oleh penjual yang memiliki toko

e. Penjual di Luar Toko


Penjual di luar toko dapat dilakukan oleh wiraniaga, pedagang kaki lima, maupun penjaja keliling yang
menawarkan produknya dari rumah ke rumah. Dalam penjualan jenis ini, penjuallah yang sering harus
mendekati pembeli. Cara seperti ini tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau perusaha kecil saja,
melainkan pengusaha besar pun juga sering melakukannya. Adapun dalam melakukan penjualan,
terdapat beberapa jenis penjualan, yaitu sebagai berikut.

No. Bentuk Keterangan


1 Penjualan langsung sales Pada dasarnya sales akan menghubungi pelanggan satu per
satu, misalnya MLM (Multi Level Marketing)
2 Penjualan retail Penjualan kepada perorangan bukan kepada insitusi bisnis.
Misalnya, pada saat pelanggan datang, sales akan melayani
pelanggan hingga terjadi penjualan. Penjualan retail juga bisa
dilakukan melalui telepon. Pelanggan menghubungi nomor
telepon penjual dan penjual mengirimkan barang kepada
pembeli

8. Langkah-Langkah dalam Proses Penjualan


Guna melakukan penjualan diperlukan berbagai langkah. Berikut beberapa tahap yang harus
dilakukan.

a. Langkah Memilih Prospek dan Menilai


Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek (prospecting), yaitu mencari orang
yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek
(qualify), artinya cara mengenali calon yang baik dan menyisihkan calon yang kurang memenuhi syarat.
Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi,
dan kemungkinan untuk tubuh.

b. Langkah Parpendekatan
Seorang tenaga penjual seharusnya banyak mempelajari tentang organisasi dan pembelinya sebelum
mengunjungi calon pembeli

c. Langkah Pendekatan
Langkah-langkah dalam proses penjualan mencakup penampilan wiraniaga, kata-kata pembukaan,
dan tindak lanjutkan. Dalam langkah ini, wiraniaga sebaiknya mengetahui caranya bertemu dan menyapa
pelanggan serta menjalin hubungan menjadi awal yang baik
d. Langkah Persentasi dan Demonstrasi
Dalam langkah presentasi dari proses penjualan, tenaga penjual meceritakan riwayat produk kepada
pembeli, menunjukkan kondisi produk, dan cara menghemat uang.

e. Langkah Mengatasi Keberatan


Pada umumnya, pelanggan hampir selalu keberatan selama presentasi atau ketika diminta untuk
memesan. Dalam mengatasi hal tersebut, wiraniaga harus menggunakan pendekataan positif, menggali
keberatan tersembunyi, meminta pelanggan untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan
sebagai peluang untuk memberikan informasi lebih banyak, dan mengubah keberatan menjadi alasan
untuk membeli

f. Langkah Menutup dan Tidak Lanjut


Menutup merupakan langkah dalam proses penjualan ketika wiraniaga meminta pelanggan untuk
memesan. Tenaga penjual harus mengetahui cara mengenali tanda-tanda penutupan dari pelanggan
termasuk gerakan fisik, komentar, dan pertanyaan. Adapun tidak lanjut diterjemahkan sebagai suatu
langkah terakhit dalam proses penjualan ketika wiraniaga melakukan tindak lanjut setelah penjualan
untuk memastikan kepuasan pelanggan dan bisnis berulang.

B. Penjualan Berbasis Data


Selain melakukan penjualan secara langsung kita juga dapat melakukan penjualan berbasis data. Pada
dasarnya sistem penjualan pada bisnis retail merupakan suatu yang rumit. Oleh karena itu, perlu ada
penanganan khusus untuk mengolah data-data yang tersedia atau diolah di toko retail tersebut. Data-
data yang diolah di toko retail biasanya mengenai pembelian barang, penjualan barang, data karyawan,
data barang yang ada berupa stok barang, data supplier barang, data transaksi, bahkan laporan.
Pemasaran basis data memiliki bagian penting dalam menjangkau calon pelanggan, meningkatkan
peluang untuk meningkatkan penjual, baik dalam metode pemasaran jarak jauh (telemarketing),
pemasaran lewat e-mail (e-mail marketing), atau pemasaran langsung (direct marketing) yang secara
efisien maupun menghasilkan stategi terbaik untuk meningkatkan penjualan.

1. Tujuan Basis Data


Basis data merupakan kumpulan yang terorganisasi atas data yang menyeluruh tentang pelanggan
atau calon pelanggan yang meliputi data geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Basis data
bertujuan untuk mengatur data, sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam
pengambilan kembali. Beberapa syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut.

a. Kesulitan Pengaksesan Data


Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan menggunakan Query untuk
melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini, kita dapat melihat data secara langsung dan cepat. Selain itu, basis
data bisa dihubungkan dengan program aplikasi, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses
informasi. Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data. Pengguna cukup
menggunakan fasilitas pencarian atau laporan. Beberapa hal yang tersedia pada program aplikasi untuk
mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. informasi yang diperoleh dari kumpulan
data dalam sebuah sistem basis data biasa berupa keseluruhan data, data dengan filter tertentu, data
yang terurut, ataupun data ringkas
b. Multiple User
penggunaan basis data memungkinkan pemakaian data bersama-sama pada saat yang bersamaan
atau pada saat yang berbeda. Hal tersebut dapat dengan menempatkannya pada bagian serves yang bisa
diakses semua pengguna dari banyak client, kita sudah menyediakan akses ke semua pengguna dari
komputer client ke sumber informasi, yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna
ini disesuaikan dengan hak aksesnya. Misalnya, sebuah perusahaan retail memiliki data tentang karyawan,
pengajian, dan lain-lain yang diletakkan dalam sebuah basis data. Bagian administrasi bisa mengakses
data-data tersebut, bagian keuangan akan diizinkan mengakses data pengajian, sementara karyawan
hanya bisa melihat status yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat dimungkinkan dengan
penyimpanan data dalam basis data.

c. Tujuan Adanya Redundasi dan Inkonsistensi Data


Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Misalnya, data barang yang
memuat kode barang, nama barang, lokasi, dan atribut lainnya. Adapun kita mempunyai data lain tentang
data sirkulasi barang yang isinya terdapat sebuah kode barang, lokasi, dan harga

2. Manfaat Basis Data


Berikut berbagai manfaat dari basis data yang diperoleh dalam bisnis retail.

a. Efisiensi Ruang Penyimpanan


Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan di berbagai tempat.
Namun, cukup satu lokasi, sehingga menghemat ruang penyimpanan data yang dimiliki oleh toko retail.
Dengan teknik perancangan basis data yang benar, menyederhanakan ruang penyimpanan sangat
diperlukan meskipun tidak semua data harus disimpan.

b. Keakuratan
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, relasi data, dan lain-lain dapat
menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data

c. Ketersediaan
Dengan basis data kita dapat melakukan backup data, memilah-milah data yang masih diperlukan dan
data yang perlu disimpan ke tempat lain. hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari
waktu membutuhkan media penyimpanan yang makin besar.

d. Kecepatan dan Kemudahan


Dengan menggunakan basis data, pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokkan, menurutkan, bahkan perhitungan matematika.
Dengan perancangan yang benar, penyajian informasi akan dapat dilakukan secara cepat dan mudah

e. Kebersamaan Pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan oleh multiuser dan multiaplikasi. Pada data-data yang diperlukan
oleh banyak orang/bagian, tidak perlu dilakukan pencatatan pada masing-masing bagian. Namun, cukup
dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya, data barang dalam suatu toko retail dibutuhkan
oleh banyak bagian, diantaranya bagian gedung, bagian keuangan, dan bagian umum. Tidak harus semua
bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya

f. Pemakaian secara secara Langsung


Baisi data memiliki fasilitas untuk melihat data secara langsung menggunakan aplikasi yang disediakan
oleh DBSM. Guna melihat data, langsung ke tabel atau menggunakan Query. Biasanya yang menggunakan
fasilitas ini adalah pengguna yang sudah ahli atau database administrator.

g. Kebebasan Data (Data Independence)


Jika sebuah program telah selesai dibuat dan ternyata ada perubahan isi/struktur data maka dengan
basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali
program aplikasinya.

h. User View
Basis data penyediaan pandangan berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya memiliki data-
data dari perusahaan yang bergerak di bidang retail berupa data barang, penjualan, dan pembelian.
Terdapat beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersbut,
di anataranya pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akuntansi, dan manajer. Tidak semua data boleh
diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir hanya boleh melihat informasi nama barang dan harga
jualnya, tetapi tidak ada hak untuk memasukan data penjualan. Berbeda dengan pelanggan yang hanya
memiliki data keberadaan barang dan harga jual, tetapi tidak berhak memasukkan atau mengubah data.
Sementara itu, bagian akuntansi berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisasi
data akuntansinya

i. Pemusatan Kontrol Data


Saat melakukan banya keperluan, hanya membutuhkan satu basis data untuk mengontrol berbagai
data dalam suatu tempat. Jika ada perubahan data barang maka tidak perlu kita memperbaruhi semua
data di masing-masing bagian, tetapi cukup hanya di satu basis data

j. Keamanan
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna yang ditandai dengan pemberia
hak akses berbeda-beda sesuai pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan sandi untuk membatasi
orang yang mengaksesnya.

k. Kemudahan dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru


Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi, dengan adanya basis data,
pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu
mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna

3. Karakteristik Sistem Basis Data


Berikut berbagai karateristik dari sistem basis data dalam bisnis retail.
No Karakteristik Penjelasan
a Penghubung sistem Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
interface. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem lain. bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui
penghubungan tersebut. Dengan demikian dapat terjadi suatu
integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan
b Masukan sistem Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem
yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal
(signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer
program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi
c Komponen sistem Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa
suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mengharuhi proses
sistem secara keseluruhan. Selain itu, suatu sistem dapat
mempunyai sistem yang lebih besar.
d Batasan sistem Ruang lingkup sistem identik dengan area yang membatasi
antarasistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan
lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
e Pengolahan sistem Sebuah sistem mempunayi suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran. Misalnya, pada sistem akuntansi yang
akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang
dibutuhkan oleh pihak manajemen.
f Sasaran sistem Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
determinisme. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan
g Lingkungan luar sistem Bentuk apa pun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem
yang memengaruhi operasi sistem tersebut diseabut lingkungan
luar sistem. Lingkungan sistem luar ini dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap
dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus
kendalikan karena dapat menggangu kelangsungan hidup sistem
tersebut.
h Keluaran sistem Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain
seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan atau hal-hal yang menjadi input subsistem lain.
4. Penyusunan data pada Toko Retail
Data yang masuk dalam bisnis retail konvenasional akan masuk dalam buku, kegiatan ini tentu
bukanlah kegiatan yang mudah dilakukan, karena membutuhkan waktu dan ketelitian yang ekstra. Selain
itu, penyusunan data-data pada toko retail yang ada juga akan terhambat dengan dilakukannya cara-cara
pengelolaan yang masih bersifat konvensional, sehingga pembuatan laporan toko retail juga mengalami
kendala tertentu maupun memerlukan waktu dan tenaga guna mengolah laporan sehingga tidak dapat
langsung disediakan. Pada toko retail banyak data-data barang, dan transaksi, dan lain-lain yang tidak
mungkin dihafalkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk input data
dengan melakukan perbaikan dalam pengelolaan sebuah sistem pengolahan data

Perbaikan yang akan dilakukan, yaitu membuat sistem pencatatan dengan menggunakan sistem yang
berbasis komputer, baik dari segi pendataan barang persediaan, pencatatan dan transaksi, dan proses
lainnya yang berhubungan dengan aktivitas pada toko retail yang bersangkutan. Database digunakan
untuk melayani kebutuhan aplikasi sebagai salah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
kebuthan akan beberapa aktivitas. Dengan adanya sebuah aplikasi sistem informasi penjualan barang
pada toko retail, sistem informasi toko retail akan dapat dikelola dengan lebih baik lagi. Selain itu, dengan
sistem komputer, data dapat lebih aman dari pihak-pihak yang tidak mempunyai hak untuk mengakses
data tersebut.

5. Rancangan Aplikasi Basis Data


Dalam suatu bisnis retail, keberadaan teknologi sangatlah penting. Salah satunya dengan pengolahan
data yang mempermudah perusahaan dalam pemantapan manajemen. Pengolahan data yang cepat,
tepat, akurat, dan ruang penyimpanan yang besar terhadap data yang baik dapat dinilai dari sistem
informasinya. Penggunaan cara terkomputerisasi yang baru dalam hal pengolahan data penjualan telepon
genggam diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik kepada pemilik toko. Proses input dan
pembuatan laporan-laporan serta informasi lainnya yang diinginkan menjadi lebih mudah.

a. Rancangan Prosedur
Prosedur utama yang dilakukan oleh sistem aplikasi adalah sebagai berikut.

1) Prosedur Pengecekan Stok Barang


Pada prosedur ini, sistem akan melakukan pemeriksaan barang terlebih dahulu yang dilakukan oleh
pegawai dengan memasukkan data stok barang pada sistem dan data akan dimasukkan ke dalam data
store transaksi, dilanjukan dengan proses entry data untuk memasukkan data-data pembelian yang
akan disimpan ke dalam data store supplier dan data store barang. Hal ini bertujuan memudahkan
dalam update data

2) Prosedur Transaksi Penjualan


Pada prosedur ini, dapat diketahui bahawa pembeli melakukan pembelian barang, kemudian sistem
akan memberikan harga barang, barang, dan bukti pembayaranya. Pada tahap berikutnya, sistem
akan menyimpan data tersebut kedalam data store barang, agar pada data store barang diperbaruhi
lagi perubahannya. Pada akhirnya, dilakukan pemasukan data penjualan ke dalam data store transaksi
dan data store barang.
3) Prosedur Pencatatan Data
Pada prosedur ini, pembuatan laporan barang akan dilakukan. Sistem mengambil data barang dan
data stok barang pada data store barang kemudian mengolahnya. Laporan jumlah stok barang
diberikan kepada manajer, diikuti dengan pembuatan laporan transaksi penjualan. Data-data untuk
pembuatan laporan transaksi penjualan barang akan diambil dari data store transaksi kemudian
diolah sehingga menghasilkan laporan keuangan. Laporan tersebut diberikan kepada manajer dan
pemimpinan.

b. Rancangan Dokumen yang Digunakan


Beberapa rancangan dokumen yang digunakan pada sistem aplikasi toko telepon genggam adalah
sebagai berikut.

1) Field untuk Data kasir


Pada field untuk data kasir identik dengan form input data-data kasir yang meliputi input data
ID_Kasir, Nama, dan Alamat. Nilai kunci menggunakan field ID_Kasir.

2) Field untuk Data Pembeli


Pada field untuk data pembeli identik dengan form input data-data pembeli yang meliputi input data
ID_pembeli, Nama, Status, dan Alamat. Nilai kunci menggunakan field ID_Pembeli

3) Field untuk Data Barang


Pada field untuk data barang identik dengan form input data-data barang yang yang meliputi input
data ID_Barang, Merek, Type, dan Harga. Nilai kunci menggunakan field ID_Barang

4) field untuk Data Transaksi


pada field untuk data transaksi identik dengan form input data-data transaksi yang meliputi input data
ID_TRX, Waktu, Kasir, Pembeli, Status, Alamat, Barang, Harga Satuan, Jumlah Beli, Total, Diskon, dan
Total Bayar. Nilai kunci menggunakan field ID_TRX

c. Desain Struktur Database


Proses mendesain struktur database digunakan untuk menghasikan sebuah tabel yang normal.

1) Desain Struktur Kasir


Desain struktur bagian kasir terdiri atas ID_kasir, Nama, dan Alamat. Jika diimplemeentasikan ke
dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.

ID_Kasir Nama Alamat


KSR-001 Fadhil Sambi Boyolali
KSR-002 Nabila Sambi Boyolali
2) Desain Struktur Pembeli
Desain struktur bagian pembeli terdiri atas ID_Pembeli, Nama, Alamat, dan Status. Jika
diimplementasikan ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.

ID_Pembeli Nama Alamat Status


PLG-001 Thoriq Nglembu BYL Member
PLG-002 Hasna Karangpandan Umum
PLG-003 Haris Jebres Solo Member

3) Desain Struktur Barang


Desain struktur bagian barang terdiri atas ID_Barang, Merek, Type, dan Harga. Jika diimplementasikan
ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.

ID_Barang Merek Tipe Harga


BRG-001 Nobia X1 Rp250.000,00
BRG-002 Sonia Xperia Rp750.000,00
BRG-003 Samsong V1 Rp950.000,00
BRG-004 BG Optimus Rp500.000,00

4) Desain Struktur Transaksi


Desain struktur bagian transaksi terdiri atas ID_TRX, Waktu, Kasir, Pembeli, dan Barang.
Jika diimplementasikan ke dalam sebuah tabel akan tampak sebagai berikut.
ID_TRX Waktu Kasir Pembeli Barang
TRX-001 23/04/2017 Fadil Thoriq Nobia
TRX-002 24/04/2017 Nabila Hasna Sonia
TRX-003 25/04/2017 Nabila Haris Samsong
TRX-004 26/04/2017 Fadil Thoriq BG

d. Data Masukan (Input)


Data iput toko yang telah diolah dengan sistem komputerisasi akan tampak sebagai berikut.

ID_T Wakt Kasi pemb status Alamat baran Harga Jm Total Disk Total
RX u r eli g (Ribu l. (Ribu on Bayar
an) Be an) (Ribu
li an)
TRX- 23/4/ Fad Thori Memb Nglembu Nobia 250 1 250 10% 225
001 17 hil q er BYL
TRX- 23/4/ Fad Thori Memb Nglembu Sonia 750 1 750 10% 675
001 17 hil q er BYL
TRX- 24/4/ Nabi Hasna Umu Karangpan BG 500 1 950 0% 950
002 17 la m dan
TRX- 24/4/ Nabi Hasna Umu Karangpan Nobia 250 1 500 0% 500
001 17 la m dan
TRX- 25/4/ Nabi Haris Memb Jebres Samso 950 1 2,850 10% 2,565
003 17 la er Solo ng
TRX- 27/4/ Fad Thori Memb Nglembu Sonia 750 1 1.500 0% 1.500
004 17 hil q er BYL

e. Cara Kerja Program Aplikasi


Berikut cara kerja program aplikasi dalam bisnis retail

1) Mengisi Form Data Kasir


Formulir data kasir identik dengan formulir input data-data kasir yang input data ID Kasir, Nama,
dan Alamat. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut.

a) Untuk menambahkan data kasir dilakukan dengan cara menekan tombol ADD, Id_kasir akan
terisi (NEW) dan secara otomatis membuat kode kasir Dalam hal ini hanya perlu mengisi nama
dan alamat pada formulir tersebut.
b) Jika formulir telah diisi, tekan tombol SAVE maka data yang telah dimasukkan akan tersimpan
di database kasir.
c) Jika ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

2) Mengisi Form Pembeli


Form data pembeli identik dengan form input data-data pembeli yang meliputi input data
ID_Pembeli, Nama, Status, dan Alamat. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut.

a) Untuk menambahkan data pembeli dilakukan dengan cara menekan tombol ADD maka
ID_Pembeli akan terisi (NEW)
b) Pada bagian kode pembeli secara otomatis.
c) Masukkan pada kolom isian Nama, Status, dan Alamat pada formulir tersebut.
d) Tika formulir telah diisi bisa menekan tombol SAVE, data yang tela dimasukkan akan
tersimpan di database pembeli.
e) Jika ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

3) Mengisi Form Barang


Formulir data barang identik dengan form input data-data barang yang meliputi input data
ID_Barang. Merk, Type, dan Harga. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut

a) Untuk menambahkan data barang dapat dilakukan dengan cara menekan tombol ADD
sehingga ID_Barang akan terisi (NEW).
b) Pada kode barang akan dibuat secara otomatis. Dalam hal ini hanya perlu mengisi Merk, Type,
dan Harga pada formulir tersebut.
c) Jika form telah diisi, tekan tombol SAVE maka data yang telah dimasukkan akan tersimpan di
database barang.
d) Jika ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.
4) Mengisi Form Transaksi
Form data transaksi adalah form input data-data transaksi yang meliputi inpur data ID_TRX,
Waktu, Kasir, Pembeli, Status, Alamat, Barang, Harga Satuan, Jumlah Beli, Total, Diskon, dan Total
Bayar. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut.

a) Guna melakukan transaksi diawali dengan menekan tombol ADD, formulir akan kosong dan
harus diisi pada saat transaksi berlangsung.
b) Pada kolom ID_TRX secara otomatis terisi kode unik.
c) Masukkan waktu transaksi yang sedang dilakukan.
d) Pada opsi kasir diisi dengan nama kasir yang sedang bertugas.
e) Di sebelah kolom kasir terdapat formulir pemilihan nama pembeli yang sudah terdaftar.
f) Pada teks diskon dan alamat akan terisi secara otomatis sesuai dengan database pembeli.
g) Di bagian barang, operator harus menekan barang yang dijual dan menentukan jumlah barang
yang dibeli. Secara otomatis total harga akan tercantum di layar monitor.
h) Bila jumlah beli sudah diisi, pada menu diskon akan secara otomatis terisi dengan syarat bila
pembeli berstatus “Member” maka akan diberi diskon potongan harga 10% (0,1) dan jika
pembeli berstatus "Umum maka akan mendapatkan potongan harga atau diskon 0%.
i) Pada bagian "Total Bayar" akan tampil nominal harga yang harus dibayar
j) untuk menyimpan agar dapat masuk ke report/laporan di chekan tombol SAVE, secara
otomatis masuk ke Query data transaksi
k) ingin mengakhiri dapat menekan tombol EXIT.

5) Menampilkan Laporan
Bentuk laporan yang diuraikan per tanggal setelah diekspor ke Microsoft Excel adalah sebagai
berikut.
Soal Latihan

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna yang ditandai dengan
pemberian ….
A. Seluruh data
B. Kemajuan teknologi
C. Hak akses
D. User interface
E. Konversi

2. Orang yang berhak memberikan fasilitass pemakaian secara langsung adalah ….


A. Database administator
B. Analisis sistem komputer
C. Direktur
D. Direksi dan jajarannya
E. Manajer atau yang setingkat

3. Berikut yang bukan termasuk demografis pelanggan adalah ….


A. Usia
B. Pendapat
C. Jumlah anggota keluarga
D. Aktivitas
E. Tanggal lahir

4. Adanya satu basis data untuk banyak keperluan sehingga bisa dilakukan di satu tempat saja. Hal ini
termasuk manfaat menggunakan basis data dalam kategori ….
A. Kecepatan dan kemudahan (speed)
B. Kebersamaan pemakai
C. Pemusatan kontrol data
D. Efisiensi ruang penyimpanan
E. Ketersediaan (availability)

5. Beberapa faktor yang perlu diterapkan pada manajemen data sistem adalah sebagai berikut, kecuali
….
A. Tipe data
B. Keakuratan data
C. Domain data
D. Keunikan data
E. Relasi data
6. Jika seorang dokter menulis produk obat-obatan dalam resep dan pasien membeli obat pada resep
tersebut di apotek yang telah ditunjuk, hal itu termasuk ke dalam penjualan ….
A. Di luar toko
B. Melalui toko
C. Order-taker
D. Ke pabrik
E. Ke grosir

7. Penjualan order-taker dapat dilihat pada usaha ....


A. jasa servis
B. cuci mobil
C. sewa apartemen
D. restoran
E. multi level marketing

8. Langkah pertama dalam proses penjualan adalah ....


A. Prapendekatan
B. Pendekatan
C. memilih prospek
D. presentasi
E. demonstrasi

9. Perhatikan berbagai pernyataan berikut!


(1) Penjualan dilakukan dari rumah ke rumah.
(2) Sales membawa produk dan melakukan demontrasi di depan pelanggan
(3) Melakukan penawaran barang secara langsung.

Dari berbagai pernyataan tersebut yang termasuk metode penjualan lang adalah nomor ....

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (1) dan (3)
E. (1), (2), dan (3)

10. Penjualan yang dilakukan oleh wiraniaga, pedagang kaki lima, maupun penjaja iling yang
menawarkan produknya dari rumah ke rumah termasuk kategori penjualan ....

A. di luar toko
B. melalui toko
C. order-taker
D. ke pabrik E ke grosir
11. Strategi yang digunakan sebagai kombinasi aktivitas penyajian pesan yang benar kepada sasaran
yang tepat melalui media yang pas/sesuai disebut strategi ....

A. right promotion
B. right services
C. right quantity
D. right time
E. right place

12. Guna mencapai terjadinya kesepakatan atau kesesuaian antara penjual dan pembeli, umumnya
sering terjadi proses ....

A. tawar-menawar
B. jual paksa
C. mempertahankan harga
D. beli paksa
E. tidak ada yang mengalah

13. Berikut yang bukan termasuk owned-goods service adalah ....

A. jasa reparasi
B. pencucian mobil
C. pemandu wisata
D. dry cleaning
E. perawatan taman

14. Responsive selling sebagai jenis penjualan yang memiliki ciri bahwa setiap tenaga kerja penjual dapat
memberikan reaksi terhadap permintaan pelanggan melalui ….

A. route driving dan retailing


B. new business selling
C. missionary selling
D. penjualan secara grosir
E. penjualan secara konsinyasi
15. Right product strategy meliputi faktor-faktor berikut, kecuali faktor ....

A. Estetika
B. fungsional
C. penunjang psikologis
D. yang menyertai penjualan produk
E. penentuan lokasi yang strategis

B. selesaikan soal-soal berikut dengan tepat!


1. Jabarkan yang Anda ketahui tentang sejarah awal mulanya bisnis direct selling!
2. Sebutkan yang Anda ketahui tentang bentuk-bentuk penjualan langsung!
3. Tuliskan bentuk-bentuk penjualan yang umum ada di Indonesia!
4. Jabarkan hubungan antara penjualan langsung dengan tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian!
5. Jelaskan yang Anda ketahui tentang langkah-langkah dalam proses penjualan!
6. Mengapa basis data harus mampu mengatasi kesulitan pengaksesan data dalam sebuah aplikasi toko
retail? Jelaskan!
7. Terangkan hubungan anatar user view dengan pemanfaatan basis data!
8. Uraikan yang dimaksud lingkungan luar sistem (environtment)!
9. Tuliskan hubungan antara data pada pencatatan konvensional dengan waktu pengelolaan!
10. Terangkan perbedaan mendasar antara penjual langsung dengan Purchase Order (PO) menurut
sistemnya!

Proyek
Kerjakan secara kelompok yang terdiri atas 4-5 orang siswa!
Gunakana internet, perpustakaan, buku sumber belajar yang relevan, atau lingkungan di sekitar Anda!
1. Lakukan pengamatan bersama kelompok Anda pada perusahaan yang menerapkan metode
penjualan langsung dalam kegiatan pemasarannya!
2. Buat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada pemiliknya.
3. Mintalah data-data tentang proses pendirian perusahaan sampai sekarang.
4. Buatlah laporan hasil pengamatan dengan ketentuan pengetikan sebagai berikut.
a. Ukuran kertas A4
b. Margin kiri 4 cm, margin kanan 3 cm
c. Margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm
d. Ukuran huruf untuk judul Arial 14 pt, untuk sebjudul 12 pt, sedangkan untuk isi laporan 11 pt
e. Laporan minimal 5 halaman, dilengkapi dengan gambar saat wawancara dilakukan
f. Laporan dijilid dengan rapi
5. Sistematika penulisan laporan sebagai berikut.
A. Judul laporan
B. Kata pengantar
C. Daftar isi
D. Isi bab terdiri dari:
1) Bab 1 Pendahuluan
2) Bab 2 Hasil wawancara
3) Bab 3 Penutup (berisi kesimpulan dan saran)

Anda mungkin juga menyukai