AHMADUL HADI, SE
No Indikator Keterangan
1 Margin kotor a. Persentase margin kotor
b. Analisis per kategori
c. Markdown/ kerusakan
d. Persediaan barang
e. Margin kotor per meter persegi (m2)
1) Kredit Usaha
Bank sebagai lembaga keuangan memberikan peran penting bagi kegiatan usaha di tengah-tengah
masyarakat. Salah satu fasilitas yang diberikan adalah memberikan pinjaman dana untuk pembiayaan
kegiatan usaha dalam bentuk kredit usaha. Bisa dikatakan semua bank pemerintah dan swasta memiliki
program kredit usaha dengan penamaan yang berbeda-beda, tetapi tujuannya sama, yaitu pemodalan.
Bank menawarkan banyak pilihan jenis kredit untuk kegiatan usaha, mulai dari kredit mikro puluhan juta
hingga ratusan juta dengan bunga kurang lebih 10%. Jangka waktu pengembalian pun juga beragam yaitu
antara 3 sampai 5 tahun tergantung dari besar kecilnya jumlah modal yang diberikan. Kredit usaha dari
bank mampu menjadi solusi bagi pengusaha dalam mengembangkan pasar dan produksi. Namun, di sisi
lain pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar cicilan dan bunga setiap bulannya. Keuntungan yang
didapat dari kegiatan bisnis pun akan menjadi terbagi karena beban yang harus dibayarkan ke bank apalagi
dengan bunga yang tidak kecil.
2) Leasing dan Lease Back
Leasing merupakan program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan berbentuk
perusahaan pendanaan. Pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, tetapi berupa pembelian
aset bergerak, seperti kendaraan bermotor. Adapun lease back identik dengan pinjaman yang diberikan
pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
3) Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Bank Perkreditan Rakyat memiliki fungsi yang sama persis dengan bank pada umumnya. Pada
kenyataannya Bank Perkreditan Rakyat memiliki fungsi yang lebih sempit dibanding bank konvensional
lainnya, yaitu dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valuta asing, dan kegiatan asuransi. Fungsi Bank
Perkreditan Rakyat lebih menekankan pada kegiatan simpanan deposito berjangka, tabungan dan
pemberian kredit. Pada umumnya, fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya
dibandingkan di perbankan. BPR melayani orang-orang yang membutuhkan pendanaan usaha (UKM)
dengan sistem dan persyaratan yang relatif lebih mudah. Namun, yang harus diingat adalah tingkat
bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum serta menggunakan jangka waktu yang relatif lebih
singkat. Jika dilihat dari fungsinya Dagai pemberian kredit. BPR bisa dijadikan sebagai alternatif keuangan
dalam memperluas kegiatan usaha, terutama untuk UKM. Bank perkreditan Rakyat menerapkan sistem
yang lebih mudah dalam usaha. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih.
Jalur permodalan dari Bank Perkreditan Rakyat, yaitu suku bunga kredit yang cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan bank pada umumnya dan jangka waktu pengembalian yang relatif lebih singkat.
4) Perum Pegadaian
Perum pegadaian adalah suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman
dengan jaminan barang tertentu, serta tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan.
Beberapa produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha seperti KCA (Kredit Cepat
Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), atau kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia).
5) Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN identik dengan dana kemitraan yang disebut Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. Sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan
Laba bersih
Rasio imbal hasil atas aset (ROA) =
Total aset
Salah satu bentuk keberhasilan keuangan dalam lingkup bisnis retail ditandai dengan memberi para
pemilik modal berupa pengembalian yang baik atas investasi mereka. Meskipun retail mengejar tujuan
keuangan yang sama, tetapi setiap retail dapat menggunakan strategi yang berbeda dalam mencapai
keuntungan tersebut. Misalnya, sebuah perusahaan retail berskala nasional menginvestasikan 2 miliar
rupiah dalam membangun toko dan membeli barang-barang dagangan yang disiapkan untuk dijual. Di
akhir tahun, perusahaan retail tersebut meraup keuntungan sebesar 700 juta rupiah. Artinya, perusahaan
tersebut menyumbangkan hasil sebesar 35% dibandingkan dengan investasinya.
a. Alur Keuntungan
Informasi yang digunakan untuk menganalisis alur keuntungan dapat berasal dari laporan laba rugi
sebuah perusahaan retail. Beberapa komponen utama dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut.
1) Penjualan Bersih
Penjualan bersih (net sales) dapat diketahui dari jumlah tolal rupiah yang diterima oleh retail setelah
dikurangi semua pembayaran kembali pada konsumen untuk barang-barang yang dikembalikan.
Adapun retur penjualan (sales return) mewakili nilai barang-barang yang dikembalikan konsumen
karena barang-barangnya rusak, tidak sesuai, dan sebagainya. Pada dasarnya, penjualan bersih
merupakan ukuran pengelolaan yang penting dalam bisnis retail karena penjualan bersih menunjukkan
tingkat kegiatan dari barang dagangan. Rumus perhitungan penjualan bersih adalah sebagai berikut.
Penjualan bersih = Jumlah penjualan kotor - Retur penjualan -
Potongan penjualan
Adapun beban operasi (operating expenses) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan
bisnis untuk memperoleh pendapatan. Satu kategori biaya pengeluaran adalah biaya-biaya
pengoperasian. Kedua adalah biaya modal, yaitu biaya untuk segala inventaris sampai pembelian lokasi
toko baru.
4) Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih (net profit) adalah ukuran pengelolaan perusahaan keseluruhan. Keuntungan bersih
dapat diperoleh sebelum atau sesudah pajak.
Keuntungan bersih = Margin kotor - Beban
b. Alur Perputaran
Informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis alur perputaran (turn over path) perusahaan
adalah pos-pos yang berasal dari neraca saldo seperti aset, kewajiban, dan sebagainya.
1) Aktiva Lancar
Aktiva lancar (current assets) adalah aset-aset yang bisa diubah menjadi uang dalam waktu satu
tahun.
Aktiva lancar = Piutang usaha + Persediaan barang dagangan + Aktiva lancar lain + Kas
2) Piutang Usaha
Piutang usaha (account receivable) ini penting bagi beberapa retail. Contohnya investasi walmart pada
uang yang diterima jauh lebih kecil daripada Tiffany karena kecenderungan yang tinggi dari konsumen
walmart untuk membayar tunai atau menggunakan kartu kredit pihak ketiga, seperti Visa atau
MasterCard.
3) Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) adalah sumber hidup retail. Sebagai contoh,
persediaan mencakup kira-kira 27,10 % dari total aset walmart dan 37,53% dari total aset Tiffany.
c. Perputaran Aktiva
Perputaran aktiva (asset turnover) identik dengan ukuran pengelolaan keseluruhan dari bagian aset
pada neraca saldo. Perputaran aktiva ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan
seberapa efektif para manajer menggunakan aset-asetnya.
penjualan bersih
Perputaran aktiva =
Total aktiva
2. Aliran Kas