b. Menyediakan beberapa variasi. Sasaran yang kedua dari tata ruang pasar
swalayan yang baik adalah dengan menyeimbangkan antara ruangan yang
memadai dan biaya yang besar untuk menata merchandise dan besarnya
belanja para pelanggan.
d. Customer space, yaitu area yang disediakan untuk pengunjung toko. Area
ini disediakan untuk menambah mood berbelanja pelanggan. Di customer
space disediakan fasilitas berupa tempat duduk, dressing room, aisles, cafe,
dan lounge.
Fasilitas yang harus disediakan oleh pengelola pasar swalayan per bagian
ruangan adalah sebagai berikut.
b. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung yang diperlukan oleh supermarket, antara lain security
alarm, AC, boks rokok, lemari es krim dan lemari es, meja kasir, rak toko,
kamera CCTV, barcode scanner, laci kasir, dan komputer.
d. Pemilihan Warna
Tampilan warna bertujuan menggambarkan suasana toko. Warna cat dinding
dan warna rak perlu disesuaikan dengan brand perusahaan.
4. Jenis-jenis Tata Ruang Toko (Market)
Pengecer modern menggunakan jenis-jenis desain tata ruang toko (market)
sebagai berikut.
Pada pola ini, produk dan point of sale ditempatkan mengikuti gondola
panjang dan lorong-lorong rak. Tata ruang jaringan (grid pattern) cocok
diterapkan untuk penataan supermarket. Produk supermarket paling tepat
dipajang dengan menggunakan gondola. Grid berupa lorong dan setiap
lorong digunakan untuk memajang produk dengan kategori yang
berbeda-beda sesuai dengan karakteristik produk tersebut. Selain itu, tata
ruang jaringan memungkinkan pengunjung bergerak secara leluasa ke
seluruh bagian toko/supermarket, dan juga di antara lorong atau rak-
rak merchandise. Layout ini baik digunakan jika mayoritas konsumen
berkeinginan untuk menjelajahi seluruh isi toko. Selain itu,
kelebihan layout ini adalah lebih efisien secara budget, mudah
dalam pengorganisasian merchandise, serta merchandise yang dijual
lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
e. Area Corak
Yaitu penunjang dalam tata ruang berupa space khusus untuk promosi.
Dalam melakukan perencanaan tata ruang,
semua supermarket menyediakan space khusus area corak. Space area corak
dapat berada di bagian depan toko, pada area penjualan, ataupun pada akhir
lorong.
2) yang berdiri bebas (free standing fixtures) dan boneka pajangan yang
menjadi maskot atau brand suatu supermarket.
2) Penutup akhir
yang terletak pada akhir suatu lorong dan diperlukan untuk penutup akhir
penjualan. Sebelum pelanggan menyusuri lorong-lorong toko yang panjang,
pelanggan sudah memiliki beberapa barang di keranjang belanjanya. Seperti
yang kita ketahui, beberapa produk ditempatkan di akhir setiap lorong
(rak end cap). Hampir setiap sisi sebuah toko dilapisi dengan produk. Produk-
produk yang ditempatkan di rak end cap di ujung lorong seringkali tidak
berkorelasi dengan produk yang dijual di lorong itu. Dengan cara ini, kita
dapat menggunakan awal dan akhir lorong untuk menampilkan barang baru
atau promo yang relatif mendekati tanggal kedaluwarsa. Mungkin karena
produk ini tidak terkait dengan barang lain di dalam lorong, pelanggan
mungkin lebih cenderung untuk membelinya.
3) Area promosi,
4) yang digunakan sepadan dengan penutup akhir.
6. Jenis-jenis
Area Supermarket atau Hypermarket
a. Area Kantor
Area kantor adalah tempat pimpinan toko dan para manajer serta staf
melakukan aktivitas atau kegiatan operasional toko.
b. Area Kasir
Area kasir terdiri atas:
c. Area Perishable
Perishable artinya barang yang tidak tahan lama. Area perishable terdiri atas
area meat, fruit, vegetables, dan dairy.
1) Area meat, yaitu area penempatan ikan, daging (sapi, ayam, dan lain-lain)
beserta olahannya, dan makanan siap santap (ready to eat). Peralatan yang
digunakan pada area ini, antara lain mesin timbangan produk,
mesin wrapping untuk mengemas produk, dan peralatan pelengkap lain.
2) Area fruit, yaitu tempat meletakkan beraneka jenis buah segar, seperti
jeruk, apel, anggur, pir, dan lain-lain. Peralatan yang digunakan adalah
timbangan produk dan mesin wrapping.
4) Area dairy, yaitu tempat berbagai olahan susu yang disimpan di lemari es.
d. Area Merchandising
Area merchandising terdiri atas area rak (shelving) atau gondola dan area
gudang.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat display adalah
manajemen ruang (space management), yaitu suatu sistem dalam pengaturan
produk berupa optimalisasi pemakaian ruangan yang tersedia, sehingga
menghasilkan nilai lebih. Tujuan utama tata ruang toko adalah
menggunakan selling area semaksimal mungkin untuk memajang produk
dengan baik. Space management yang baik akan mampu menciptakan suatu
kondisi dalam toko. Sistem pengaturan ruangan display harus memberikan
nilai tambah terhadap penjualan produk.
Perencanaan tata ruang jual (selling space planning) adalah pembagian area
penjualan ke bagian area display setiap departemen. Hal-hal yang perlu
diperhatikan setiap departemen adalah sebagai berikut.
2. Pengaturan Pemajangan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengaturan pemajangan (selling
space planning) menurut Sujana (2012) adalah sebagai berikut.
b. Customer Flow
Dalam penempatan kategori produk di ruang pajang, arah gerak konsumen
sesuai dengan kecenderungan belanjanya harus diperhatikan. Produk yang
sedang promo dan produk fast moving sebaiknya diletakkan di pintu masuk
paling depan. Customer flow terutama diterapkan untuk penataan
produk fashion, sedangkan untuk produk supermarket, penempatan produk-
produk yang mempunyai daya tarik tinggi pada pintu masuk toko bertujuan
memengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli
produk.
c. Technical Racking
Dalam pengaturan ruang untuk rak panjang, aspek teknis (seperti tinggi
rendahnya jarak antar-shelving) hendaknya diperhatikan.
Rak minimarket harus bersifat knock-down yang bisa disambung-sambung
atau dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
e. Seasonal Factor
Produk tertentu bisa jadi bersifat musiman. Oleh karena itu, pemajangan jenis
produk ini hendaknya dilakukan secara khusus dan pada lokasi yang khusus
juga. Buat dekorasi yang menonjol dan menarik agar perhatian konsumen
terarah pada produk tersebut. Contoh: paket lebaran, seperti biskuit dan sirup.
a. Relative Advantager
Penempatan produk per kategori dalam satu lorong (aisle) harus memiliki
keterkaitan. Contohnya, antara kategori Baby Milk & Food dan Baby
Needs & Toiletries.
d. Special Corner
Produk dengan keunikan dan sensitivitas yang tinggi ditempatkan pada
counter khusus untuk mendapatkan fokus perhatian. Contohnya rokok, obat,
vitamin, kosmetik, dan barang-barang best seller.
e. Spesific Item
Yaitu produk yang dijamin hanya ada di supermarket tertentu (tidak ada di
supermarket lain) dan karenanya menjadi competitive advantage.
f. Cross Departemen
Yaitu pemajangan produk tertentu yang kegunannya dekat dengan kategori
yang lainnya di dua tempat. Contoh: saringan kopi dipajang di area pajang
kelompok kategori tea and coffee.
g. Cross Merchandising
Yaitu metode space planning yang secara apik memadukan pemajangan
kategori produk yang cukup kontras/berbeda kelompok kategori besarnya
dalam satu lorong. Contoh: alat-alat masak dipajang di seberang kelompok
seasoning dalam satu lorong yang sama.
b. Penempatan Gondola
Penempatan gondola menjadi bagian penting dalam membuat ruang
supermarket nyaman. Peletakan rak dengan posisi yang berjejer merupakan
pilihan terbaik karena para pembeli akan mudah berlalu lintas, serta
pramuniaga mudah mengawasi tingkah laku mereka. Rak yang berbentuk
bundar lebih baik ditempatkan sejajar dengan rak yang panjang dengan
memberi jarak sekitar 1-1,5 meter, sehingga menjadi indah dan efektif. Rak
bundar diletakkan lebih awal dari ppintu masuk agar lebih tampak elegan.
1) Di Pintu Keluar
Tempat pembayaran (kasir) yang terletak tidak jauh dari pintu keluar
bertujuan:
5) Membersihkan produk yang ada di luar area penjualan agar bersih dan
bebas dari debu.
Sering kali, produk ditempatkan di luar area penjualan utama, misalnya
produk yang sedang promo atau diskon. Produk-produk tersebut juga harus
dibersihkan agar tetap bersih dan bebas debu.
Gudang perlu dijaga kebersihannya agar tidak kotor, lembab, berbau, dan
dimasuki hewan atau serangga. Kebersihan gudang berpengaruh pada
kondisi produk yang disimpan. Gudang yang kotor akan menyebabkan
produk yang disimpan menjadi russak dan kotor, sehingga tidak layak untuk
dijual. Hal yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan gudang, antara
lain sebagai berikut.
a) Pastikan lantai gudang selalu di-vacuum, disapu, dan dipel agar selalu
bersih.
c) Jauhkan produk kimia dan produk pembersih dari stock produk makanan
dan minuman.
e) Pastikan posisi pintu gudang tertutup dan hanya dapat diakses oleh
karyawan.
2) Area Toilet
e) Toilet untuk para pengunjung selalu dalam keadaan bersih dan tidak
bernoda.
2) Khusus untuk produk yang dipajang dengan sistem stock floor, gudang
hanya dimanfaatkan untuk menyimpan produk yang harus diretur
(rusak/kedaluwarsa).
3) Stock floor memerlukan ruang pajang yang cukup luas dan gondola dalam
jumlah yang banyak karena setiap jenis produk akan dipajang pada satu
gondola.
2. Floor Display.
Floor display adalah suatu penataan produk yang diletakkan pada lantai
tanpa menggunakan rak tertentu. Floor display berada di lantai dengan
menggunakan ambalan sebagai alasnya. Floor display digunakan untuk
memajang poduk yang paling laku (premier). Produk yang dipajang dengan
sistem floor display adalah produk yang paling dicari oleh konsumen serta
produk dengan harga murah.
Penataan floor display terdiri atas dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Sepatu dan berbagai merek yang dipajang dengan tema tahun ajaran baru.
2) Sirop, biskuit kaleng, dan sarung berbagai merek yang dipajang saat bulan
puasa dan hari raya Idul Fitri.
1) Perayaan hari raya, contohnya tema Idul Fitri, tema tahun baru, tema hari
Natal, dan tema Imlek.
1) Tinggi maksimum produk yang dipajang pada floor display adalah 100 cm.
2) Produk yang dipajang adalah produk sejenis atau produk dari supplier
yang sama.
b. Menyediakan beberapa variasi. Sasaran yang kedua dari tata ruang pasar
swalayan yang baik adalah dengan menyeimbangkan antara ruangan yang
memadai dan biaya yang besar untuk menata merchandise dan besarnya
belanja para pelanggan.
d. Customer space, yaitu area yang disediakan untuk pengunjung toko. Area
ini disediakan untuk menambah mood berbelanja pelanggan. Di customer
space disediakan fasilitas berupa tempat duduk, dressing room, aisles, cafe,
dan lounge.
Fasilitas yang harus disediakan oleh pengelola pasar swalayan per bagian
ruangan adalah sebagai berikut.
b. Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung yang diperlukan oleh supermarket, antara lain security
alarm, AC, boks rokok, lemari es krim dan lemari es, meja kasir, rak toko,
kamera CCTV, barcode scanner, laci kasir, dan komputer.
d. Pemilihan Warna
Tampilan warna bertujuan menggambarkan suasana toko. Warna cat dinding
dan warna rak perlu disesuaikan dengan brand perusahaan.
4. Jenis-jenis Tata Ruang Toko (Market)
Pengecer modern menggunakan jenis-jenis desain tata ruang toko (market)
sebagai berikut.
Pada pola ini, produk dan point of sale ditempatkan mengikuti gondola
panjang dan lorong-lorong rak. Tata ruang jaringan (grid pattern) cocok
diterapkan untuk penataan supermarket. Produk supermarket paling tepat
dipajang dengan menggunakan gondola. Grid berupa lorong dan setiap
lorong digunakan untuk memajang produk dengan kategori yang
berbeda-beda sesuai dengan karakteristik produk tersebut. Selain itu, tata
ruang jaringan memungkinkan pengunjung bergerak secara leluasa ke
seluruh bagian toko/supermarket, dan juga di antara lorong atau rak-
rak merchandise. Layout ini baik digunakan jika mayoritas konsumen
berkeinginan untuk menjelajahi seluruh isi toko. Selain itu,
kelebihan layout ini adalah lebih efisien secara budget, mudah
dalam pengorganisasian merchandise, serta merchandise yang dijual
lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
e. Area Corak
Yaitu penunjang dalam tata ruang berupa space khusus untuk promosi.
Dalam melakukan perencanaan tata ruang,
semua supermarket menyediakan space khusus area corak. Space area corak
dapat berada di bagian depan toko, pada area penjualan, ataupun pada akhir
lorong.
2) yang berdiri bebas (free standing fixtures) dan boneka pajangan yang
menjadi maskot atau brand suatu supermarket.
2) Penutup akhir
yang terletak pada akhir suatu lorong dan diperlukan untuk penutup akhir
penjualan. Sebelum pelanggan menyusuri lorong-lorong toko yang panjang,
pelanggan sudah memiliki beberapa barang di keranjang belanjanya. Seperti
yang kita ketahui, beberapa produk ditempatkan di akhir setiap lorong
(rak end cap). Hampir setiap sisi sebuah toko dilapisi dengan produk. Produk-
produk yang ditempatkan di rak end cap di ujung lorong seringkali tidak
berkorelasi dengan produk yang dijual di lorong itu. Dengan cara ini, kita
dapat menggunakan awal dan akhir lorong untuk menampilkan barang baru
atau promo yang relatif mendekati tanggal kedaluwarsa. Mungkin karena
produk ini tidak terkait dengan barang lain di dalam lorong, pelanggan
mungkin lebih cenderung untuk membelinya.
3) Area promosi,
4) yang digunakan sepadan dengan penutup akhir.
6. Jenis-jenis
Area Supermarket atau Hypermarket
a. Area Kantor
Area kantor adalah tempat pimpinan toko dan para manajer serta staf
melakukan aktivitas atau kegiatan operasional toko.
b. Area Kasir
Area kasir terdiri atas:
c. Area Perishable
Perishable artinya barang yang tidak tahan lama. Area perishable terdiri atas
area meat, fruit, vegetables, dan dairy.
1) Area meat, yaitu area penempatan ikan, daging (sapi, ayam, dan lain-lain)
beserta olahannya, dan makanan siap santap (ready to eat). Peralatan yang
digunakan pada area ini, antara lain mesin timbangan produk,
mesin wrapping untuk mengemas produk, dan peralatan pelengkap lain.
2) Area fruit, yaitu tempat meletakkan beraneka jenis buah segar, seperti
jeruk, apel, anggur, pir, dan lain-lain. Peralatan yang digunakan adalah
timbangan produk dan mesin wrapping.
4) Area dairy, yaitu tempat berbagai olahan susu yang disimpan di lemari es.
d. Area Merchandising
Area merchandising terdiri atas area rak (shelving) atau gondola dan area
gudang.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat display adalah
manajemen ruang (space management), yaitu suatu sistem dalam pengaturan
produk berupa optimalisasi pemakaian ruangan yang tersedia, sehingga
menghasilkan nilai lebih. Tujuan utama tata ruang toko adalah
menggunakan selling area semaksimal mungkin untuk memajang produk
dengan baik. Space management yang baik akan mampu menciptakan suatu
kondisi dalam toko. Sistem pengaturan ruangan display harus memberikan
nilai tambah terhadap penjualan produk.
Perencanaan tata ruang jual (selling space planning) adalah pembagian area
penjualan ke bagian area display setiap departemen. Hal-hal yang perlu
diperhatikan setiap departemen adalah sebagai berikut.
2. Pengaturan Pemajangan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengaturan pemajangan (selling
space planning) menurut Sujana (2012) adalah sebagai berikut.
b. Customer Flow
Dalam penempatan kategori produk di ruang pajang, arah gerak konsumen
sesuai dengan kecenderungan belanjanya harus diperhatikan. Produk yang
sedang promo dan produk fast moving sebaiknya diletakkan di pintu masuk
paling depan. Customer flow terutama diterapkan untuk penataan
produk fashion, sedangkan untuk produk supermarket, penempatan produk-
produk yang mempunyai daya tarik tinggi pada pintu masuk toko bertujuan
memengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli
produk.
c. Technical Racking
Dalam pengaturan ruang untuk rak panjang, aspek teknis (seperti tinggi
rendahnya jarak antar-shelving) hendaknya diperhatikan.
Rak minimarket harus bersifat knock-down yang bisa disambung-sambung
atau dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
e. Seasonal Factor
Produk tertentu bisa jadi bersifat musiman. Oleh karena itu, pemajangan jenis
produk ini hendaknya dilakukan secara khusus dan pada lokasi yang khusus
juga. Buat dekorasi yang menonjol dan menarik agar perhatian konsumen
terarah pada produk tersebut. Contoh: paket lebaran, seperti biskuit dan sirup.
a. Relative Advantager
Penempatan produk per kategori dalam satu lorong (aisle) harus memiliki
keterkaitan. Contohnya, antara kategori Baby Milk & Food dan Baby
Needs & Toiletries.
d. Special Corner
Produk dengan keunikan dan sensitivitas yang tinggi ditempatkan pada
counter khusus untuk mendapatkan fokus perhatian. Contohnya rokok, obat,
vitamin, kosmetik, dan barang-barang best seller.
e. Spesific Item
Yaitu produk yang dijamin hanya ada di supermarket tertentu (tidak ada di
supermarket lain) dan karenanya menjadi competitive advantage.
f. Cross Departemen
Yaitu pemajangan produk tertentu yang kegunannya dekat dengan kategori
yang lainnya di dua tempat. Contoh: saringan kopi dipajang di area pajang
kelompok kategori tea and coffee.
g. Cross Merchandising
Yaitu metode space planning yang secara apik memadukan pemajangan
kategori produk yang cukup kontras/berbeda kelompok kategori besarnya
dalam satu lorong. Contoh: alat-alat masak dipajang di seberang kelompok
seasoning dalam satu lorong yang sama.
b. Penempatan Gondola
Penempatan gondola menjadi bagian penting dalam membuat ruang
supermarket nyaman. Peletakan rak dengan posisi yang berjejer merupakan
pilihan terbaik karena para pembeli akan mudah berlalu lintas, serta
pramuniaga mudah mengawasi tingkah laku mereka. Rak yang berbentuk
bundar lebih baik ditempatkan sejajar dengan rak yang panjang dengan
memberi jarak sekitar 1-1,5 meter, sehingga menjadi indah dan efektif. Rak
bundar diletakkan lebih awal dari ppintu masuk agar lebih tampak elegan.
1) Di Pintu Keluar
Tempat pembayaran (kasir) yang terletak tidak jauh dari pintu keluar
bertujuan:
5) Membersihkan produk yang ada di luar area penjualan agar bersih dan
bebas dari debu.
Sering kali, produk ditempatkan di luar area penjualan utama, misalnya
produk yang sedang promo atau diskon. Produk-produk tersebut juga harus
dibersihkan agar tetap bersih dan bebas debu.
Gudang perlu dijaga kebersihannya agar tidak kotor, lembab, berbau, dan
dimasuki hewan atau serangga. Kebersihan gudang berpengaruh pada
kondisi produk yang disimpan. Gudang yang kotor akan menyebabkan
produk yang disimpan menjadi russak dan kotor, sehingga tidak layak untuk
dijual. Hal yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan gudang, antara
lain sebagai berikut.
a) Pastikan lantai gudang selalu di-vacuum, disapu, dan dipel agar selalu
bersih.
c) Jauhkan produk kimia dan produk pembersih dari stock produk makanan
dan minuman.
e) Pastikan posisi pintu gudang tertutup dan hanya dapat diakses oleh
karyawan.
2) Area Toilet
e) Toilet untuk para pengunjung selalu dalam keadaan bersih dan tidak
bernoda.
2) Khusus untuk produk yang dipajang dengan sistem stock floor, gudang
hanya dimanfaatkan untuk menyimpan produk yang harus diretur
(rusak/kedaluwarsa).
3) Stock floor memerlukan ruang pajang yang cukup luas dan gondola dalam
jumlah yang banyak karena setiap jenis produk akan dipajang pada satu
gondola.
2. Floor Display.
Floor display adalah suatu penataan produk yang diletakkan pada lantai
tanpa menggunakan rak tertentu. Floor display berada di lantai dengan
menggunakan ambalan sebagai alasnya. Floor display digunakan untuk
memajang poduk yang paling laku (premier). Produk yang dipajang dengan
sistem floor display adalah produk yang paling dicari oleh konsumen serta
produk dengan harga murah.
Penataan floor display terdiri atas dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Sepatu dan berbagai merek yang dipajang dengan tema tahun ajaran baru.
2) Sirop, biskuit kaleng, dan sarung berbagai merek yang dipajang saat bulan
puasa dan hari raya Idul Fitri.
1) Perayaan hari raya, contohnya tema Idul Fitri, tema tahun baru, tema hari
Natal, dan tema Imlek.
1) Tinggi maksimum produk yang dipajang pada floor display adalah 100 cm.
2) Produk yang dipajang adalah produk sejenis atau produk dari supplier
yang sama.