Anda di halaman 1dari 21

REMAJA DAN PERMASALAHANNYA

 
Menurut Prof. DR. Zakiah Darajat remaja adalah masa usia
dini yang sangat perlu dipersiapkan untuk tumbuh dan dewasa
sebagai generasi penerus bangsa yang pada ahkirnya dipundak
merekalah sebagai kader-kader pemimpin bangsa dan negara.
Remaja adalah mereka yang berusia 14 s/d 20 tahun dimana
suatu generasi yang boleh dikatakan sebagai tumbuhan kertas
putih yang apabila diwarnai dengan tinta-tinta hitam yang
tidak beraturan akan menyebabkan generasi yang hitam pula
jauh dari aturan agama, norma sosial dan aturan adat yang
berlaku, ditengah-tengah masyarakat tidak sopan dan tidak
hormat kepada orang tua, ingin menang sendiri bahkan
terseret kepada Kenakalan Remaja dan mulai menyenangi apa
yang dikatakan Narkoba.
Kenakalan remaja : adalah suatu kelainan tingkah laku, perbuatan atau
tindakan remaja yang bersifat asosial bahkan anti sosial yang melanggar
norma-norma sosial agama serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku
dalam masyarakat.
Remaja dizaman modern sekarang ini dimana tingkat kreatifitasnya cukup
tinggi diiringi dengan perkembangan iptek globalisasi dan integritas membuat
mereka kepingin tahunya tinggi, pengetahuannya luas, tidak jarang banyak
yang salah langkah ahkirnya tersesat ke lembah hitam yang diutarakan diatas.
Kalau kita membicarakan remaja dan permasalahannya adalah cukup kongkrit
sekali.
- Ada remaja yang berprestasi dilingkungan sekolah, Nasional bahkan
internasional ( imtek tertentu, olympiade ).
- Ada remaja yang prustasi biasa orangnya pintar tetapi ekonomi tidak
mendukung agamanya menipis pergaulannya menonjol.
- Ada juga remaja yang sampai bunuh diri
PENGOLONGAN REMAJA ADA 3

• Golongan menjelang remaja usia 7 – 12 tahun


• Golongan remaja pemula usia 13 – 17 tahun
• Golongan remaja menjelang Dewasa 17 – 21 tahun

CIRI-CIRI KENAKALAN REMAJA

1. Kelainan tingkah laku/ perbuatan dan tindakan


yang berupa sosial melanggar norma-norma.
2. Tingkah laku/ tindakan yang melanggar hukum, baik
pelanggaran atau kejahatan yang dapat dituntut
menurut hukum yang berlaku.
KENAKALAN REMAJA DAPAT DIBEDAKAN
• Kenakalan biasa
- Berkelahi
- Suka keluyuran
- Suka bolos dari sekolah
- pergi dari rumah tanpa pamit
- berpakaian tidk rapi
• Kenakalan yang menjurus pada kejahatan
- Suka pinjam barang tanpa dikembalikan
- Suka berpakaian melanggar norma susila/ adat
- Suka mengambil barang orang tua tanpa izin
- Suka kebut-kebutan, ugal-ugalan tanpa sirkuit
• Kenakalan Remaja Khusus
- Telah ikut dengan Narkoba
- Hubungan diluar nikah/ pergaulan bebas
- Ikut organisasi club-clup malam
LGBT
• LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.
Belakangan isu LGBT tengah marak dengan diilisnya aplikasi pengubah tampilan
PP (profil picture) oleh Facebook. Aplikas ini menampilkan bendera pelangi yang
berarti keberagaman: warna, jenis kelamin dan ras.” menjadi simbol kaum LGBT
• Lesbian : lesbian itu berarti seorang perempuan yang mencintai atau menyukai
perempuan, baik dari segi fisik ataupun dari segi seksual dan juga spiritualnya,
jadi memang hal ini sangatlah menyimpang.
• Gay :  sedangkan gay sendiri adalah seorang laki-laki yang menyukai dan juga
mencintai laki-laki, dan kata-kata gay ini sering disebutkan untuk memperjelas
atau tetap merujuk pada perilaku Homoseksual
• Bisexual : Bisexual ini sedikit berbeda dengan kedua pengertian diatas karena
orang bisexual itu adalah orang yang bisa memiliki hubungan emosional dan
juga seksual dari dua jenis kelamin tersebut jadi orang ini bisa menjalin
hubungan asmara dengan laki-laki ataupun perempuan
• Transgender : sedangkan untuk transgender itu adalah ketidaksamaan dari
identitas gender yang diberikan kepada orang tersebut dengan jenis
kelaminnya, dan seorang transgender bisa termasuk dalam orang yang
homoseksual, biseksual, atau juga heteroseksual.
PERANAN STAKEHOLDER MENGANTISIPASI PERGERAKAN KOMUNITAS LGBT

1. Pemerintah sebagai organisasi tertinggi di negara memiliki peran


yang penting. Pendiskriminasian melalui peraturan daerah terhadap
LGBT adalah langkah penting untuk mengantisipasi pergerakan
komunitas ini. LGBT adalah penyimpangan seksual yang juga
menyalahi norma agama dan hukum. Selain itu kelompok ini juga
dapat merusak paradigma berpikir yang kompleks tentang nilai-nilai
agama.
 
2. Pendidikan adalah wadah edukasi yang sangat penting bagi peserta
didik. Pendidikan seksual juga dapat mengantisipasi penyimpangan
seksual di kalangan pelajar. Selain memberi pemahaman tentang
seksualitas, pendidikan juga dapat menjelaskan dampak dari
penyimpangan seks LGBT tersebut. Guru memiliki peran penting
dalam pendidikan untuk mengantisipasi pergerakan LGBT di kalangan
pelajar.
3. Tokoh agama dan pemuka masyarakat Tokoh agama memiliki peranan penting dalam
penanaman nilai-nilai agama terkhusus mengenai hubungan sosial antara kaum Adam
dan Hawa yang semestinya. Pendidikan agama oleh tokoh agama akan dapat memberi
stimulus kesadaran hidup yang rohaniah sehingga timbul kesadaran mengenai gaya
hidup yang tepat. Selain tokoh agama, pemuka masyarakat juga punya peran penting
dalam pengantisipasian ini. Pemuka masyarakat dapat melihat gerak-gerak
masyarakatnya yang mengarah pada penyimpangan seksualitas ini untuk di bina. Hal ini
agar timbul kesadaran di komunitas yang telah terbiasa dalam penyimpangan seksualitas
ini.

4. Orang Tua adalah tokoh yang paling berperan penting dalam mengantisipasi anaknya
tidak terlibat dalam LGBT. Orang tua harus mengetahui setiap teman dari anaknya, baik
perempuan ataupun laki-laki. Latar belakang keluarga teman dari anaknya juga penting
di ketahui oleh orang tua. Pembatasan kegiatan di luar rumah juga penting dilakukan
oleh orang tua untuk mengantisipasi keterikutan anaknya terhadap komunitas ini.

• Setiap elemen masyarakat di Indonesia baik pemerintah, organisasi dan masyarakat


harus bahu membahu mengantisipasi perkembangan LGBT.
• Pengantisipasian ini tentunya bukan dengan tindakan represif melainkan melalui edukasi
sehingga tidak terjadi tindakan-tindakan yang merugikan. Hal ini karena sudah ada
beberapa negara barat yang menerima pernikahan sesama jenis dan keberadaan LGBT.
TANDA-TANDA DINI PENGGUNA NARKOBA

1. Menurunnya nilai Rapor


2. Suka bolos dengan alasan tidak jelas
3. Mulanya periang jadi pemurung
4. Suka menyendiri
5. Cari alasan agar dapat keluar rumah/ pandai berbohong
6. Kamar anak selalu tertutup
7. Kamar dulu selalu rapi jadi berantakan
8. Cara berpakaian tidak rapi
9. Terdapat bau aneh yang tidak biasa dikamar anak
10. anak berwajah pucat dan kuyu
11. Mata merah dan hitung berair
12. Tangan bergetar selalu gelisah
13. Badan lesu, mudah tersingung, dan mudah marah.
BERTUK-BENTUK KENAKALAN REMAJA
 
a. Pelanggaran lalu lintas.
b. Kejahatan terhadap harta benda
- Pencurian pasal 362 KUHP ancaman 5 tahun penjara.
- Penggelapan pasal 372 KUHP ancaman 4 tahun penjara.
- Pengrusakan pasal 406 KUHP ancaman 2 tahun penjara.
c. Pelanggaran keamanan umum bagi orang atau barang seperti :
- Kenakalan yang dapat membahayakan orang atau barang pasal 489
KUHP.
- Mabuk - mabukan dimuka umum pasal 492 dan 536 KHUP.
- Membuat kegaduhan dan brisik dimalam hari pasal 503 KHUP
- Perjudian pasal 303 KUHP ancaman 4 tahun.
- Pemerasan pasal pasal 285 KUHP
- Penganiayaan pasal 351 dan 352 KUHP
- Penyalahgunaan Narkoba UU No 35 tahun 2009 dan UU no 5 tahun 2009
- Melakukan kekerasan bersama-sama terhadap orang atau barang/ tawuran.
SEBAB-SEBAB KENAKALAN REMAJA
 
Interen :
1. Cacat keturunan / pembawaan lahir negatif.
2. Pemenuhan kebutuhan tidak seimbang dengan
keinginan
3. Cendrung kearah nakal.
4. Tidak mempunyai kegemaran yang sehat.
5. Kurang menghayati agama. Pada hal agama
menuntut pemeluknya untuk beriman dan
bersujud, dan membentuk ahklak mulia serta
mengagungkan Maha pencipta-Nya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KENAKALAN REMAJA ( dari segi lingkungan )

• Faktor lingkungan merupakan peran untama dalam membantu


masa remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya.
Adapun faktor faktor yang dapat menyebabkan munculnya
kenakalan remaja adalah Keluarga (rumah tangga), Sekolah, dan
Kondisi Masyarakat (lingkungan social).
1.  Keluarga (rumah tangga)
Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak/remaja
yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik
atau disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami
gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan
berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak
yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau harmonis (sakinah).
2.  Sekolah
Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu
proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat
memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku
menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering berganti-
ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang
paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan
Bimbingan Konseling, meskipun semua elemen sekolah bertanggung
jawab atas perilaku anak di sekolah.
3.   Kondisi Masyarakat (Lingkungan Sosial)
Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan”,
merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk
berperilaku menyimpang. Faktor lingkungan yang sehat misalnya:ini
dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan
masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas).
Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain:
• Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan)
1. Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut
malambahkan sampai dini hari
2. Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya
3. Pengangguran
4. Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
5. Wanita tuna susila (wts)
6. Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain- lain
yang sifatnya pornografis dan kekerasan
7. Perumahan kumuh dan padat
8. Pencemaran lingkungan
9. Tindak kekerasan dan kriminalitas
10.Kesenjangan sosial
• Daerah Rawan (Gangguan Kantibmas)
1. Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainnya
2. Perkelahian perorangan atau berkelompok/massal
3. Kebut-kebutan
4. Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasan,
perampokan
5.Perkosaan
6. Pembunuhan
7. Tindak kekerasan lainnya
8. Pengrusakan
9. Coret-coret dan lain sebagainya
Kondisi psikososial yang seperti ini, merupakan faktor yang
kondusif (rawan) bagi terjadinya kenakalan remaja.
Tips Mencegah Kenakalan Remaja
• Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
• Kegagalan menghadapi identisan peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau
bisa diatasi dengan prinsif keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan
baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap
ini.
• Remaja hendaknya pandai memilih lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua
memberi arahan arahan di komunitas nama remaja harus bergaul.
• Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata
teman-teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
• Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi mereka.
• Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
• Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh
saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila
menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai
orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila
dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
Tips Mencegah Kenakalan Remaja

• Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun
baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main
yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia
pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
• Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet,
radio, handphone, dll.
• Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak
menghabiskan waktunya selain di rumah.
• Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan
pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia
sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian
dan kepercayaan dirinya.
• Sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda,
sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.
• Berikan sarana ekspresi
• Membaca pengakuan  mereka yang terpengaruh kekerasan di televise
• Pendekatan afektif lingkungan sosial terdekat
• Bangun remaja ke arah yang positif
Eksteren

1. Kurang perhatian dan kasih sayang .


2. Gagal dalam pendidikan.
3. Kurang pengwasan orang tua
4. Cara pendekatan yang kurang sesuai dengan perkembangan jiwa
Remaja
5. Rumah tangga orang tua yang kurang harmonis.

USAHA PENANGGULANGAN
Pencegahan.
1. Pembinaan remaja.
2. Menciptakan situasi dan kondisi sosial yang
menguntungan bagi perkembangan remaja.
3. Pengawasan , bimbingan dan pendidikan terhadap
tingkah laku remaja.
 
PENINDAKAN
1. Razia dan penangkapan.
2. Penyidikan dan pemeriksaan.
3. Dikembalikan kekeluarga atau ditahan sementara.
4. Diajukan kepengadilan.
 
PEMBINAAN KHUSUS
1. Re-edukasi dalam lembaga khusus di Sumbar ada di
Bonjol Pasaman
2. Pengembalian kemasyarakat.
3. Menyalurkan pendidikan dan pekerjaan
4. Pengawasan
 
KESIMPULAN

Kenakalan remaja bukan masalah remaja saja tetapi :


1. Menyangkut kehidaupan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Menyangkut masa depan bangsa dan negara.
3. Menyangkut keamanan dan ketahanan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai