Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

PERILAKU MENYIMANG LGBT

MADRASAH ALIYAH NURUL HUDA MUNJUL


2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah
mengenai permasalahan sosial tentang “ LGBT”, penyusunan makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas remedial Akidah akhlak

Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan, arahan, dan


masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terimakasih
atas segala pasrtisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian saya menyadari masih banyak sekali kekuarangan


dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, sehingga saya secara
terbuka menerima segela kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini


dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri
khususnya.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1. Latar Belakang ..........................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1. Pengertian LGBT......................................................................3
2.2. Penyebab LGBT.......................................................................4
2.3. Dampak LGBT..........................................................................7
2.4. Pencegah LGBT.......................................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................12
3.1. Kesimpulan...............................................................................12
3.2. Saran........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, ada banyak fenomena yang dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah fenomena
tentang LGBT. Belakangan ini, isu tentang lesbian, gay, biseksual,
transgender mengemuka diberbagai negara termasuk di Indonesia.

LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.


Istilah tersebut digunakan pada tahun 1990 untuk menggantikan frasa
komunitas gay atau komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap
sesama jenis khususnya laki-laki, istilah LGBT sudah memiliki kelompok-
kelompok yang telah disebutkan seperti di atas.

Jika gay adalah sebutan untuk para laki-laki yang memiliki orientasi
seks terhadap sesama jenis, lesbian adalah sebutan untuk perempuan
yang menyukai sesama jenis. Sedangkan biseksual adalah sebutan untuk
orang yang bisa tertarik kepada laki-laki atau perempuan. Transgender
sendiri adalha istilah yang digunakan untuk orang yang cara berprilaku
atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.
Menurut para ahli transgender adalah masalah kelainan bentuk organ
reproduksi manusia atau meragukan antara organ wanita atau pria.
Namun hal tersebut tentunya seiring waktu dapat diketahui mana yang
lebih dominan dan seharusnya ada jalan keluar atau dapat teratasi.

Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) bukan menjadi


berita baru di Indonesia. Hanya modusnya kini berbeda. Gerakan LGBT
kini menyasar kampus dengan kedok jasa konsultasi tersebut seyogyanya
memiliki orientasi seks menyimpang alias penderita LGBT.

Berdasarkan estimasi kemenkes pada 2012, terdapat 1.095.970 LSL


(Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) baik yang tampak maupun

1
tidak.Lebihdari lima persennya (66.180) mengidap HIV. Sementara badan
PBB memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak yakni tiga juta jiwa pada
tahun 2011.

2
2

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud LGBT?

b. Apa penyebab LGBT?

c. Apa dampak LGBT?

d. Bagaimana cara pencegahan LGBT?

1.3. Tujuan

a. Agar dapat memahami apa itu LGBT

b. Agar dapat mengetahui penyebab LGBT

c. Agar dapat mengerti pengaruh LGBT

d. Agar mengethui cara pencegahan LGBT


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian LGBT


LGBT merupakan sebah singkatan dari LESBIAN, GAY,
BISEKSUAL, dan TRANSGENDER pengertian LGBT tersebut secara
global akan kita bahas mengenal lebih jauh tentang dunia LGBT:

Lesbian yaitu orientasi seksual seorang perempuan yang hanya


mempunyai hasrat sesama perempuan.

Gay yaitu orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat
sesama pria

Bisex yaitu orientasi sexual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis
kelamin baik Pria/Wanita

Tansgender yaitu orientasi seksual seorang Pria/wanita yang dengan


mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita (Misal:Waria)

Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan


penyimpangan orientasi seksual bertentangan dengan fitrah manusia,
agama dan adat masyarakat Indonesia.

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi


seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada
perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual,
emosional, atau secara spiritual. Bisa juga lesbian diartikan kebiasaan
seorang perempuan melampiaskan nafsu seksualnya pada sesamanya
pula.

Sedangkan Gay adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk


merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual, sedikit berbeda
dengan bisexual.

3
4

Biseksual (bisexual) adalh individu yang dapat menikmati


hubungan emosional dan seksual dengan orang dari keduan jenis kelamin
baik pria ataupun wanita.

Transgender adalah prilaku atau penampilan seseorang yang tidak


sesuai dengan peran gender pada umumnya. Seseorang transgender
dapat mengidentifikaasi dirinya sebagai seorang heteroseksual,
homoseksual, biseksual maupun aseksual.

Dari semua definisi di atas walaupun berbeda dari sisi pemenuahan


seksualnya, akan tetapi kesamaanya adalah mereka memiliki kesenangan
baik secara psikis ataupun biologis dan orientasi seksual bukan saja
dengan lawan jenis akan tetapi bisa juga dengan sesama jenis.

2.2. Penyebab LGBT

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut,


diantaanya :

1. Faktor keluarga

Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan
yang penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang
anggota LGBT daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.

 Ketika seorang anak mendapatka perlakuan yang kasar atau


perlakuan yang tidak baik lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu
bisa menimbulkan kerenggangan hubungan keluarga serta
timbulnya rasa benci si anak pada orag tuanya. Sebagai contoh
adalah ketika seorang anak perempuan mendapatkan perlakuan
yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari ayah atau saudara
laki-lakinya yang lain, maka akibat dari trauma tersebut nantinya
5

anak perempuan tersebut bisa saja memiliki sifat atau sikap benci
terhadap semua laki-laki.

 Akibat sikap orng tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk


memiliki anak laki-laki atau perempuan, namun kenyataan yang
terjadi justru malah sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa membuat
anak akan cenderung bersikap seperti apa yang diidamkan oleh
orang tuanya.

 Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah


menjerumuskan anak pada pilihan hidup yang salah.

 Kurangnya pendidikan perihal agama dan masalah seksual dari


orang tua kepada anak-anaknya. Orang tua sering beranggapan
bahwa membicarakan masalah yang menyangkut seksual kepada
anak-anak mereka adalah suatu hal yang tabu, padahal hal itu
justru bisa mendidik anak agar bisa mengetahui perihal seks yang
benar.

2. Faktor Lingkungan dan Pergaulan

Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah


menjadi faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan
seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT. Beberapa point
terkait dengan faktor ini adalah :

 Seorang anak dalam lingkungan keluarganya kurang mendapatkan


kasih sayang, perhatian, serta pendidikan baik masalah agama,
seksual, maupun pendidikan lainnya sejak dini bisa terjerumus
dalam pergaulan yang tidak semestinya. Disaat anak tersebut mulai
asik dalam pergaulannya, maka ia akan beranggapan bahwa
teman yang berada di dekatnya bisa lebih mengerti, menyayangi,
serta memberikan perhatian yang lebih padanya. Dan tanpa ia
sadari, teman tesebut justru membawanya ke dalam kehidupan
6

yang tidak benar, seperti narkoba, miras, perilaku seks bebas, serta
perilaku seks yang menyimpang (LGBT).

 Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negri mau tidak


mau telah dapat mengubah pola pkir sebagian besar masyarakat
kita dan pada akhirnya terjadilah pergeseran norma-norma susila
yang dianut oleh sebagian masyarakat. Sebagai contoh adalah
perilaku seks yang menyimpang seperti seks bebas maupun seks
dengan sesama jenis atau yang lebih dikenal dengan istilah LGBT.

3. Faktor Genetik

Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukan bahwa salah satu faktor
pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang
menyimpang lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya
bisa menurun dari anggota keluarga terdahulu, ada beberapa hal yang
perlu kita ketahui terkait masalah ini, seperti :

 Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal


memiliki kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang
normal kromosomnya adalah XX, akan tetapi dalam beberapa
kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis
kromosom XXY, ini artinya bahwa laki-laki tersebut memiliki
kelebihan suatu kromosom. Akibatnya, lelaki tersebut bisa memiliki
berprilaku yang agak mirip dengan perilaku perempuan.

 Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki


andil yang besar terhadap perilaku LGBT. Seseorang yang memiliki
kadar hormon testosteron yang rendah dalam tubuhnya, maka bisa
mengakibatkan antara lain berpengaruh terhadap perubahan
perilakunya, seperti perilaku laki-laki menjadi mirip dengan perilaku
perempuan.

4. Faktor Akhlak dan Moral


7

Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh
yang besar terhadap perilaku LGBT yang dianggap menyimpang. Ada
beberapa hal yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral
yang dimiliki manusia tersebut kepada perilaku yang menyimpang seperti
LGBT, yaitu :

 Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat


keimanan yang lemah dan rapuh, besar kemungkinan kondisi
tersebut akan membuatnya lemah dalam hal mengendalikan hawa
nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah benteng yang paling efektif
dalam diri seseorang untuk menghindari terjadinya perilaku seksual
yang menyimpang. Jadi dengan lemahnya iman, maka kekuatan
seseorang untuk dapat mengendalikan bahwa nafsunya akan
semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan orang itu pada
perilaku yang menyimpang, salah satunya dalam hal seks.

 Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang bisa


kita ambil sebagai pemicu rangsangan seksual seseorang.
Misalnya semakin maraknya VCD Porno, majalah porno, atau
video-video lain yang bisa kita akses melalui internet.

5. Faktor Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Agama

Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks


menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta
pemahaman seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas
dikatakan bahwa agama atau keimanan merupakan bebteng yang paling
efektif dalam mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk
itulah, sangat perlu ditanamkan pengetahuan serta pemahaman agama
terhadap anak-anak sejak usia dini untuk membentuk akal, akhlak, serta
kepribadian mereka.
8

2.3. Dampak LGBT

Keberadaan komunitas LGBT mau tida mau menimbulkan dampak


yang tidak sedikit, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja,
akan tetapi hal itu juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial si pelaku .

Berikut beberapa dampak negative dari LGBT, di antaranyai :

Dari Segi kesehatan

Timbulnya fenomena LGBT mau tidak mau telah berdampak pada


kesehatan diri si pelaku tersebut bisa menyebabkan berbagai jenis infeksi
penyakit yang berbahaya, seperti :

1. HIV / AIDS

HIV (Human Imumunodefiency Virus) atau yang juga dikenal


dengan AIDS merupakan salah satu infeksi penyakit yang sangat
berbahaya bagi manusia, di mana akibat infeksi ini bisa menghantarkan
manusia tersebut pada kematian. Virus HIV bekerja dengan cara
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak lagi
bisa melakukan perlawanan terhadap terjadinya infeksi maupun serangan
penyakit lainnya.

2. Penyakit Kelamin Berbahaya

Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan


baik itu oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu dampak buruk
dari kebiasaan LGBT, berikut ini beberapa jenis penyakit tersebut :

 Sifilis ( raja singa), yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh


adanya infeksi bakteri treponema pallidum. Jika tidak ditangani,
penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan, demensia,
kebutaan, masalah pendengaran, impotensi, hingga kematian.

 Gonore (kencing nanah), yaitu penyakit seksual menular yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Dampak
dari penyakit ini bisa dirasakan beberapa daerah bagian dalam
tubuh kita seperti rektum, mata, atau tenggorokan.
9

 Kutil kelamin, yaitu penyakit kelamin yang disebabkan oleh


infeksi virus HPV (human papilomavirus) yang menyebabkan
kemunculan kutil di sekitar alat kelamin atau area dubur. Mereka
yang terinfeksi virus HPV bisa berpotensi terkena penyakit
berbahaya seperti kanker serviks, kanker penis, serta kanker
rektum.

3. Menggangu Reproduksi

Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka


yang gemar melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa mengalami
gangguan peranakan (reproduksi). Bagi pelaku homoseksual, kondisi ini
bisa menyebabkan berbagai sumber utama pengeluaran mani menjadi
semakin melemah. Selain itu, kondisi ini akan dapat menimbulkan
gangguan pada produksi sperma yang dihasilkan pada testis, di mana
sperma bisa terbunuh dan pada akhirnya akan menyebabkan
kemandulan.

Dari Segi Sosiologi

Kebiasaan Perilaku LGBT selain dapat menyebabkan masalah pada


kesehatan juga dapat berakibat pada kehidupan sosial, yaitu dapat
mengikis keharmonisan hidup yang tumbuh di masyarakat serta semakin
meningkatkan angka tindak kemaksiatan yang pada akhirnya sulit untuk
dikendalikan.

Dari Segi Psikologis

Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi kondisi psikologis atau


kejiwaan seseorang serta dapat memberikan efek yang begitu kuat pada
syaraf si pelaku. Seorang yang dikategorikan LGBT bisa memiliki
kepercayaan bahwa dirinya bukanlah seorang lelaki ataupun perempuan
yang sejati. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada timbulnya rasa
khawatir terhadap identitas diri serta seksualitasnya. Mereka itu akan lebih
10

cenderung memilih bersama dengan orang yang berkepribadian sejenis


dengannya. Kebiasaan tersebut akan mempengaruhi akal pelaku, dan
akhirnya ia akan menjadi seorang yang pemurung. Mereka yang memiliki
kebiasaan seks menyimpang seperti homoseksual akan selalu merasa
tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.

2.4. Pencegahan LGBT

Islam tidak membenarkan perilaku LGBT, hal ini sebagaimana Firman


Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 82-83 yang artinya “Maka
tatkala datang azab dari Kami, Kami jadikan negri kaum Luth itu yang di
atas ke bawah (kami balikan) dan kami hujani mereka dengan batu dari
tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhan-Mu
dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang dzalim.” jadi, sebagai umat
islam kita harus selalu berusaha untuk menghindari dan mencegah
penyebaran perilaku LGBT di masyarakat. Berikut ini ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah LGBT, yaitu:

1. Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita


kepada Allah SWT

2. Menanamkan dalam diri, keluarga, teman, dan warga masyarakat


tentang bahayanya perilaku LGBT, baik bagi kesehatan, psikologis,
kehidupan sosial, dan lain sebagainya

3. Berpartisipasi dalam upaya penolakan legalisasi yang mendukung


perilaku seksual yang menyimpang yang akan dapat merusak
moral generasi penerus bangsa.

Cara Menyikapi LGBT

LGBT bukanlah permasalahan sepele, bahkan Nabi Luth AS


sempat merasakan kesulitan ketika menghadapi kaumnya yang memiliki
11

perilaku seks yang menyimpang tersebut. Lalu bagaimanakah cara yang


tepat untuk menghadapi kaum LGBT) haruskah kita mencemooh mereka
dengan cacian dan makian)? Tidak, menyikapi masalah LGBT dalam
bentuk cacian dan makian adalah salah, berikut ini caranya:

1. Hindari mencemooh mereka dengan caci maki, karena jika itu


dilakukan maka pelaku LGBT akan semakin merasa menjadi
korban. Kita bisa belajar dari Nabi Luth As, dimana meskipun
menghadapi kaumnya Beliau tidak pernah sekalipun melontarkan
kalimat cacian pada kaum sodom.

2. Menyebarluaskan tentang bahya LGBT

3. Tidak mengucilkan kehidupan pelaku LGBT, baik dalam kehidupan


keluarga maupun lingkungan masyarakat

4. Menjadi pendukung serta penyemangat bagi pelaku LGBT agar


mereka mau meninggalkan kebiasaan tersebut dan kembali pada
kehidupan normal

5. Memberikan hukuman untuk memberikan efek jera

6. Bukalah diri untuk menjadi penyembuh, bukan penyebar kebencian


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

LGBT merupakan penyimpangan orientasi seksual yang dilarang


oleh semua agama terlebih lagi islam, karena perbuatan keji ini akan
merusak kelestarian manusia. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban
manusia untuk melawan segala jenis opini atas nama HAM yang membela
kaum LGBT, akan tetapi sesungguhnya mereka membawa manusia
menuju kerusakan yang lebih parah.

3.2. Saran

Agar dimasa yang akan datang bisa jauh lebih baik lagi, kita harus
lebih banyak belajar dan belajar lagi, karena kunci kesuksesan adalah
dengan cara belajar dan terus berusaha.

Semoga kita bisa menjaga diri kita dengan senantiasa menyadari bahwa
kita senantiasa diawasi oleh Allah SWT. Dan senantiasa saling berwhsiyat
dalam taqwa dan kebaikan. Karena kita semua adalah umat terbaik di
akhir zaman yang senantiasa menyeru pada yang makruf dan mencegah
dari yang munkar.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://cintalia.com>kehidupan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA

13

Anda mungkin juga menyukai