Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STUDY LITERATUR

KEPERAWATAN ANAK 1

LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender )

Disusun Oleh:

1. Achmad Sholakhuddin Ridhoi 1130019033

2. Yolanda Ivanka Putri 1130019050

Dosen pembimbing:

Yanis Kartini M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

i
2021

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai trend dan
issue pada remaja tentang “ LGBT “, penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Anak.

Proses penyusunan tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih atas segala pasrtisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian kami menyadari masih banyak sekali kekuarangan dan kekeliruan
di dalam penulisan makalah ini, sehingga kami secara terbuka menerima segela kritik dan
saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.

Surabaya, 01 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. Pengertian LGBT.........................................................................................3
2.2. Penyebab LGBT...........................................................................................4
2.3. Dampak LGBT.............................................................................................7
2.4. Pencegah LGBT...........................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..................................................................................................12
3.2. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, ada banyak fenomena yang dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah fenomena tentang LGBT. Belakangan
ini, isu tentang lesbian, gay, biseksual, transgender mengemuka diberbagai negara
termasuk di Indonesia.

LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah
tersebut digunakan pada tahun 1990 untuk menggantikan frasa komunitas gay atau
komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis khususnya laki-laki,
istilah LGBT sudah memiliki kelompok-kelompok yang telah disebutkan seperti di
atas.

Jika gay adalah sebutan untuk para laki-laki yang memiliki orientasi seks
terhadap sesama jenis, lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai
sesama jenis. Sedangkan biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik
kepada laki-laki atau perempuan. Transgender sendiri adalha istilah yang digunakan
untuk orang yang cara berprilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai
dengan jenis kelaminnya. Menurut para ahli transgender adalah masalah kelainan
bentuk organ reproduksi manusia atau meragukan antara organ wanita atau pria.
Namun hal tersebut tentunya seiring waktu dapat diketahui mana yang lebih
dominan dan seharusnya ada jalan keluar atau dapat teratasi.

Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) bukan menjadi berita baru di
Indonesia. Hanya modusnya kini berbeda. Gerakan LGBT kini menyasar kampus
dengan kedok jasa konsultasi tersebut seyogyanya memiliki orientasi seks
menyimpang alias penderita LGBT.

Berdasarkan estimasi kemenkes pada 2012, terdapat 1.095.970 LSL (Lelaki


berhubungan Seks dengan Lelaki) baik yang tampak maupun tidak. Lebih dari lima
persennya (66.180) mengidap HIV. Sementara badan PBB memprediksi jumlah
LGBT jauh lebih banyak yakni tiga juta jiwa pada tahun 2011.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud LGBT?

1
2. Apa penyebab LGBT?

3. Apa dampak LGBT?

4. Bagaimana cara pencegahan LGBT?

1.3. Tujuan

1. Agar dapat memahami apa itu LGBT

2. Agar dapat mengetahui penyebab LGBT

3. Agar dapat mengerti pengaruh LGBT

4. Agar mengetahui cara pencegahan LGBT

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian LGBT


LGBT merupakan sebah singkatan dari LESBIAN, GAY, BISEKSUAL,
dan TRANSGENDER pengertian LGBT tersebut secara global akan kita bahas
mengenal lebih jauh tentang dunia LGBT:

Lesbian yaitu orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai


hasrat sesama perempuan.

Gay yaitu orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama
pria

Bisex yaitu orientasi sexual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis
kelamin baik Pria/Wanita

Tansgender yaitu orientasi seksual seorang Pria/wanita yang dengan


mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita (Misal:Waria)

Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan


penyimpangan orientasi seksual bertentangan dengan fitrah manusia, agama dan
adat masyarakat Indonesia.

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi


seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada
perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau
secara spiritual. Bisa juga lesbian diartikan kebiasaan seorang perempuan
melampiaskan nafsu seksualnya pada sesamanya pula.

Sedangkan Gay adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk


merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual, sedikit berbeda dengan
bisexual.

Biseksual (bisexual) adalah individu yang dapat menikmati hubungan


emosional dan seksual dengan orang dari keduan jenis kelamin baik pria ataupun
wanita.
Transgender adalah prilaku atau penampilan seseorang yang tidak sesuai
dengan peran gender pada umumnya. Seseorang transgender dapat
mengidentifikaasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, biseksual
maupun aseksual.

Dari semua definisi di atas walaupun berbeda dari sisi pemenuahan seksualnya,
akan tetapi kesamaanya adalah mereka memiliki kesenangan baik secara psikis
ataupun biologis dan orientasi seksual bukan saja dengan lawan jenis akan tetapi
bisa juga dengan sesama jenis.

2.2. Penyebab LGBT

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut, diantaanya

1. Faktor keluarga

Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang
penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang anggota LGBT
daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.

a) Ketika seorang anak mendapatka perlakuan yang kasar atau perlakuan yang
tidak baik lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu bisa menimbulkan
kerenggangan hubungan keluarga serta timbulnya rasa benci si anak pada
orag tuanya. Sebagai contoh adalah ketika seorang anak perempuan
mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari ayah
atau saudara laki-lakinya yang lain, maka akibat dari trauma tersebut nantinya
anak perempuan tersebut bisa saja memiliki sifat atau sikap benci terhadap
semua laki-laki.

b) Akibat sikap orng tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk memiliki anak
laki-laki atau perempuan, namun kenyataan yang terjadi justru malah
sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa membuat anak akan cenderung bersikap
seperti apa yang diidamkan oleh orang tuanya.

c) Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah menjerumuskan anak
pada pilihan hidup yang salah.

d) Kurangnya pendidikan perihal agama dan masalah seksual dari orang tua
kepada anak-anaknya. Orang tua sering beranggapan bahwa membicarakan
masalah yang menyangkut seksual kepada anak-anak mereka adalah suatu hal
yang tabu, padahal hal itu justru bisa mendidik anak agar bisa mengetahui
perihal seks yang benar.

2. Faktor Lingkungan dan Pergaulan

Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah menjadi


faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk
menjadi bagian dari komunitas LGBT. Beberapa point terkait dengan faktor ini
adalah :

a) Seorang anak dalam lingkungan keluarganya kurang mendapatkan kasih


sayang, perhatian, serta pendidikan baik masalah agama, seksual, maupun
pendidikan lainnya sejak dini bisa terjerumus dalam pergaulan yang tidak
semestinya. Disaat anak tersebut mulai asik dalam pergaulannya, maka ia
akan beranggapan bahwa teman yang berada di dekatnya bisa lebih mengerti,
menyayangi, serta memberikan perhatian yang lebih padanya. Dan tanpa ia
sadari, teman tesebut justru membawanya ke dalam kehidupan yang tidak
benar, seperti narkoba, miras, perilaku seks bebas, serta perilaku seks yang
menyimpang (LGBT).

b) Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negri mau tidak mau telah
dapat mengubah pola pikir sebagian besar masyarakat kita dan pada akhirnya
terjadilah pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh sebagian
masyarakat. Sebagai contoh adalah perilaku seks yang menyimpang seperti
seks bebas maupun seks dengan sesama jenis atau yang lebih dikenal dengan
istilah LGBT.

3. Faktor Genetik

Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukan bahwa salah satu faktor
pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang menyimpang
lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya bisa menurun dari
anggota keluarga terdahulu, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait
masalah ini, seperti :

a) Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki


kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang normal
kromosomnya adalah XX, akan tetapi dalam beberapa kasus ditemukan
bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis kromosom XXY, ini artinya
bahwa laki-laki tersebut memiliki kelebihan suatu kromosom. Akibatnya,
lelaki tersebut bisa memiliki berprilaku yang agak mirip dengan perilaku
perempuan.

b) Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang


besar terhadap perilaku LGBT. Seseorang yang memiliki kadar hormon
testosteron yang rendah dalam tubuhnya, maka bisa mengakibatkan antara
lain berpengaruh terhadap perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-
laki menjadi mirip dengan perilaku perempuan.

4. Faktor Akhlak dan Moral

Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh yang
besar terhadap perilaku LGBT yang dianggap menyimpang. Ada beberapa hal
yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral yang dimiliki manusia
tersebut kepada perilaku yang menyimpang seperti LGBT, yaitu :

a) Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat keimanan
yang lemah dan rapuh, besar kemungkinan kondisi tersebut akan membuatnya
lemah dalam hal mengendalikan hawa nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah
benteng yang paling efektif dalam diri seseorang untuk menghindari
terjadinya perilaku seksual yang menyimpang. Jadi dengan lemahnya iman,
maka kekuatan seseorang untuk dapat mengendalikan bahwa nafsunya akan
semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan orang itu pada perilaku
yang menyimpang, salah satunya dalam hal seks.

b) Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang bisa kita ambil
sebagai pemicu rangsangan seksual seseorang. Misalnya semakin maraknya
VCD Porno, majalah porno, atau video-video lain yang bisa kita akses melalui
internet.

5. Faktor Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Agama

Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks


menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta pemahaman
seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas dikatakan bahwa
agama atau keimanan merupakan bebteng yang paling efektif dalam
mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah, sangat perlu ditanamkan
pengetahuan serta pemahaman agama terhadap anak-anak sejak usia dini untuk
membentuk akal, akhlak, serta kepribadian mereka.
2.3. Dampak LGBT

Keberadaan komunitas LGBT mau tidak mau menimbulkan dampak yang tidak
sedikit, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja, akan tetapi hal itu juga
berpengaruh terhadap kehidupan sosial si pelaku.

Berikut beberapa dampak negative dari LGBT, di antaranya :

Dari Segi kesehatan

Timbulnya fenomena LGBT mau tidak mau telah berdampak pada kesehatan diri si
pelaku tersebut bisa menyebabkan berbagai jenis infeksi penyakit yang berbahaya,
seperti :

1. HIV / AIDS

HIV (Human Imumunodefiency Virus) atau yang juga dikenal


dengan AIDS merupakan salah satu infeksi penyakit yang sangat berbahaya
bagi manusia, di mana akibat infeksi ini bisa menghantarkan manusia
tersebut pada kematian. Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak lagi bisa melakukan
perlawanan terhadap terjadinya infeksi maupun serangan penyakit lainnya.

2. Penyakit Kelamin Berbahaya

Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan


baik itu oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu dampak buruk dari
kebiasaan LGBT, berikut ini beberapa jenis penyakit tersebut :

a) Sifilis ( raja singa), yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh


adanya infeksi bakteri treponema pallidum. Jika tidak ditangani,
penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan, demensia, kebutaan,
masalah pendengaran, impotensi, hingga kematian.

b) Gonore (kencing nanah), yaitu penyakit seksual menular yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Dampak dari
penyakit ini bisa dirasakan beberapa daerah bagian dalam tubuh kita
seperti rektum, mata, atau tenggorokan.

c) Kutil kelamin, yaitu penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi


virus HPV (human papilomavirus) yang menyebabkan kemunculan
kutil di sekitar alat kelamin atau area dubur. Mereka yang terinfeksi
virus HPV bisa berpotensi terkena penyakit berbahaya seperti kanker
serviks, kanker penis, serta kanker rektum.

3. Menggangu Reproduksi

Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka


yang gemar melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa mengalami
gangguan peranakan (reproduksi). Bagi pelaku homoseksual, kondisi ini
bisa menyebabkan berbagai sumber utama pengeluaran mani menjadi
semakin melemah. Selain itu, kondisi ini akan dapat menimbulkan
gangguan pada produksi sperma yang dihasilkan pada testis, di mana
sperma bisa terbunuh dan pada akhirnya akan menyebabkan kemandulan.

Dari Segi Sosiologi

Kebiasaan Perilaku LGBT selain dapat menyebabkan masalah pada


kesehatan juga dapat berakibat pada kehidupan sosial, yaitu dapat
mengikis keharmonisan hidup yang tumbuh di masyarakat serta semakin
meningkatkan angka tindak kemaksiatan yang pada akhirnya sulit untuk
dikendalikan.

Dari Segi Psikologis

Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi kondisi psikologis atau


kejiwaan seseorang serta dapat memberikan efek yang begitu kuat pada
syaraf si pelaku. Seorang yang dikategorikan LGBT bisa memiliki
kepercayaan bahwa dirinya bukanlah seorang lelaki ataupun perempuan
yang sejati. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada timbulnya rasa
khawatir terhadap identitas diri serta seksualitasnya. Mereka itu akan
lebih cenderung memilih bersama dengan orang yang berkepribadian
sejenis dengannya. Kebiasaan tersebut akan mempengaruhi akal pelaku,
dan akhirnya ia akan menjadi seorang yang pemurung. Mereka yang
memiliki kebiasaan seks menyimpang seperti homoseksual akan selalu
merasa tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.

2.4. Pencegahan LGBT

Islam tidak membenarkan perilaku LGBT, hal ini sebagaimana Firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 82-83 yang artinya “Maka tatkala datang azab dari
Kami, Kami jadikan negri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikan) dan
kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang
diberi tanda oleh Tuhan-Mu dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang dzalim.”
jadi, sebagai umat islam kita harus selalu berusaha untuk menghindari dan mencegah
penyebaran perilaku LGBT di masyarakat. Berikut ini ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan untuk mencegah LGBT, yaitu:

a) Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah


SWT
b) Menanamkan dalam diri, keluarga, teman, dan warga masyarakat tentang
bahayanya perilaku LGBT, baik bagi kesehatan, psikologis, kehidupan sosial,
dan lain sebagainya
c) Berpartisipasi dalam upaya penolakan legalisasi yang mendukung perilaku
seksual yang menyimpang yang akan dapat merusak moral generasi penerus
bangsa.
d) Menjaga pergaulan.
e) Menutup segala celah pornografi misalnya dari Gadget. Peran orang tua di
sini harus aktif dalam hal ini.
f) Harus diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-
sekolah.
g) Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak
menyebar semakin parah.
h) Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari
aturan agama.
Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya
tidak semakin luas. LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu
ditangani oleh semua pihak baik dari perilaku maupun lingkungan sekitar.
Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah LGBT yang
menjadi Kontroversi ini bisa diatasi dengan sangat baik.

Cara Menyikapi LGBT

LGBT bukanlah permasalahan sepele, bahkan Nabi Luth AS sempat


merasakan kesulitan ketika menghadapi kaumnya yang memiliki perilaku seks
yang menyimpang tersebut. Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk
menghadapi kaum LGBT) haruskah kita mencemooh mereka dengan cacian dan
makian)? Tidak, menyikapi masalah LGBT dalam bentuk cacian dan makian
adalah salah, berikut ini caranya:

1. Hindari mencemooh mereka dengan caci maki, karena jika itu dilakukan
maka pelaku LGBT akan semakin merasa menjadi korban. Kita bisa belajar
dari Nabi Luth As, dimana meskipun menghadapi kaumnya Beliau tidak
pernah sekalipun melontarkan kalimat cacian pada kaum sodom.
2. Menyebarluaskan tentang bahaya LGBT

3. Tidak mengucilkan kehidupan pelaku LGBT, baik dalam kehidupan keluarga


maupun lingkungan masyarakat

4. Menjadi pendukung serta penyemangat bagi pelaku LGBT agar mereka mau
meninggalkan kebiasaan tersebut dan kembali pada kehidupan normal

5. Memberikan hukuman untuk memberikan efek jera

6. Bukalah diri untuk menjadi penyembuh, bukan penyebar kebencian


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

LGBT merupakan penyimpangan orientasi seksual yang dilarang oleh semua


agama terlebih lagi islam, karena perbuatan keji ini akan merusak kelestarian manusia.
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban manusia untuk melawan segala jenis opini atas
nama HAM yang membela kaum LGBT, akan tetapi sesungguhnya mereka membawa
manusia menuju kerusakan yang lebih parah.

1.2. Saran

Agar dimasa yang akan datang bisa jauh lebih baik lagi, kita harus lebih banyak
belajar dan belajar lagi, karena kunci kesuksesan adalah dengan cara belajar dan terus
berusaha.

Semoga kita bisa menjaga diri kita dengan senantiasa menyadari bahwa kita senantiasa
diawasi oleh Allah SWT. Dan senantiasa saling berwhsiyat dalam taqwa dan kebaikan.
Karena kita semua adalah umat terbaik di akhir zaman yang senantiasa menyeru pada
yang makruf dan mencegah dari yang munkar.

DAFTAR PUSTAKA

12
Ahmad, FA 2018, ‘LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di
Persimpangan Demokrasi: Dilema Legalisasi LGBT di Indonesia’, diakses Juni 2021
https://www.academia.edu/38241832/LGBT_LESBIAN_GAY_BISEKSUAL_DAN_TR
ANSGENDER_DI_PERSIMPANGAN_DEMOKRASI_DILEMA_LEGALISASI_LGB
T_DI_INDONESIA.pdf

Damayanti, R 2015, ‘Pandangan Masyarakat terhadap Lesbian, Gay, Biseksual


dan Transgender (LGBT) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang 2015’, diakses Juni
2021
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/0bad8-4-laporan-lgbt
Erika, YS 2017, ‘Konstruksi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di
Media Online (Analisis Isi Kualitatif Pemberitaan LGBT di Indonesia Pada Republika
Online dalam Kasus SGRC UI Periode 21-29 Januari 2019)’, diakses Juni 2021
https://etd.repository.ugm.ac.id/
Khoraima, K 2017, ‘Faktor Yang Melatarbelakangi Seseorang Menjadi Gay di
Kota Semarang’, diakses pada Juni 2021
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14371/2/T1_132013052_Full
%20text.pdf
Nisa, K 2018, ‘Hubungan Pola Asuh Orang Tua, Teman Sebaya dan
Pengetahuan dengan Persepsi Remaja tentang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender
(LGBT) di MAN 02 Kota Semarang’, diakses Juni 2021
https://repository.unimus.ac.id/2447/

13

Anda mungkin juga menyukai