Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH.

GEOGRAFI

DISUSUN.OLEH:
Michael.Jonathan.Fritzi.Zalukhu

Luoisa.Jenyfer.Zenobia.Aliston

Louis.Christman.Jeremy.Tampubolon

Khairunissa.Salsabilla

Monic.Natalie.Prasetio

SMA.DON.BOSCO.PADANG
TAHUN.AJARAN
2019/2020
DAFTAR.ISI
BAB.1.PENDAHULUAN
1.1.LATAR.BELAKANG.MASALAH....................................... 3

1.2.RUMUSAN.MASALAH........................................................ 3

1.3.TUJUAN.PEMBAHASAAN................................................. 3

1.4.MANFAAT.PEMBAHASAAN............................................. 4

BAB.2.PEMBAHASAAN

2.1.PENGERTIAN.LGBT......................................................................` 5

2.2.PERMASALAHAN.LGBT.DI.INDONESIA................................... 7

2.3.DAMPAK.DARI.LGBT.................................................................... 10

BAB.3.PENUTUP

3.1.KESIMPULAN................................................................................... 12

3.2.SARAN............................................................................................... 12

DAFTAR.PUSTAKA 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

LGBT merupakan salah satu permasalahan yang panas dan masih diperdebatkan hingga saat
ini karena sangat erat kaitannya dengan Hak Asasi Manusia. Di Indonesia, eksistensi LGBT
juga masih diperbincangkan. LGBT sangat sensitif jika dikaitkan dengan keagamaan. Negara
Indonesia adalah negara hukum bukanlah negara agama. Oleh sebab itu kedaulatan tertinggi
ada di tangan rakyat.

Dengan melarang pernikahan sesama jenis di Indonesia, tingkat penyakit psikologis juga
meningkat di Indonesia. Selain itu menolak hak orang untuk menikah merupakan salah satu
bentuk diskriminasi. Berdasarkan peristiwa tersebut, maka dari itu penulis mencoba untuk
membahas lebih dalam bagaimana pengaruh LGBT tersebut terhadap masyarakat. Sehingga
ini menjadi kajian yang akan dapat menjadi pertimbangan bagi para pembaca dalam
menyikapi fenomena yang ada saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana sikap masyarakat terhadap kaum LGBT di Indonesia?

1.2.2 Bagaimana pandangan LGBT terhadap UUD?

1.2.3 Bagaimana pandangan LGBT terhadap aspek keagamaan di Indonesia?

1.2.4 Apa yang harus dilakukan untuk menyadarkan kaum LGBT?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui sikap masyarakat terhadap kaum LGBT di Indonesia

1.3.2 Mengetahui pandangan LGBT terhadap UUD di Indonesia

1.3.3 Mengetahui pandangan LGBT dari aspek keagamaan


1.3.4 Mengetahui langkah ke depan untuk menyadarkan kaum LGBT

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

menambah khasanah pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi,

khususnya di bidang Komunikasi Interpersonal dan Psikologi Komunikasi,

dan dapat jadi acuan studi penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

bidang Komunikasi Interpersonal dan Psikologi Komunikasi dan

Menambah pengetahuan mengenai Self Disclosure dan Biseksual bagi

pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LGBT

LGBT merupakan sebuah singkatan dari Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender. Adapun
pengertian jelaanya yaitu: Lesbian :Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya
mempunyai hasrat sesama perempuan.Gay :Orientasi seksual seorang pria yang hanya
mempunyai hasrat sesama pria. Bisex :Sebuah orientasi sexsual seorang Pria/Wanita yang
menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita. Transgender :Sebuah Orientasi seksual
seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita.

Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan penyimpangan orientasi seksual
yang bertentangan dengan fitrah manusia, agama dan adat masyarakat Indonesia.Menurut
wikipedia, lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya
kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan yang mencintai
perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara spiritual. Bisa juga lesbian
diartikan kebiasaan seorang perempuan melampiaskan nafsu seksualnya pada sesamanya

pula.Sedangkan Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang
homoseksual atau sifat-sifat homoseksual. Sedikit berbeda dengan bisexual.Biseksual
(bisexual) adalah individu yang dapat menikmati hubungan emosional dan seksual dengan
orang dari kedua jenis kelamin baik pria ataupun wanita. Lalu bagaimana dengan
Transgender? Masih menurut wikipedia, transgender merupakan ketidaksamaan identitas
gender seseorang terhadap jenis kelamin yang ditunjuk kepada dirinya.Transgender adalah

perilaku atau penampilan seseorang yang tidak sesuai dengan peran gender pada
umumnya.Seseorang yang transgender dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang
heteroseksual, homoseksual, biseksual maupun aseksual.Dari semua definisi diatas walaupun
berbeda dari sisi pemenuhan seksualnya, akan tetapi kesamaanya adalah mereka memiliki
kesenangan baik secara psikis ataupun biologis dan orientasi seksual bukan saja dengan
lawan jenis akan tetapi bisa juga dengan sesama jenis.

Walaupun kelompok LGBT mengklaim keberadaannya karena faktor genetis dengan teori
“Gay Gene” yang diusung oleh Dean Hamer pada tahun 1993. Akan tetapi, Dean sebagai
seorang gay kemudian meruntuhkan sendiri hasil risetnya. Dean mengakui risetnya itu tak
mendukung bahwa gen adalah faktor utama/yang menentukan yang melahirkan
homoseksualitas. Perbuatan LGBT sendiri ditolak oleh semua agama bahkan dianggap
sebagai perbuatan yang menjijikan, tindakan bejat, dan keji.

Di lingkungan masyarakat, manusia selalu diikuti oleh keberadan status sosial yang dikenal
masyarakat sebagai "Gaya Hidup". Seiring dengan perkembangan zaman gaya hidup yang
dimunculkan seringkali tidak biasa atau terlihat menyimpang. Belakangan ini muncul wacana
pasangan sejenis yang menarik perhatian di masyarakat. Sejumlah orang terang-terangan
mempublikasikan diri sebagai kaum homoseksual di kota-kota besar seperti Surabaya,
Jakarta, Makassar dan Yogyakarta. Mereka pun akhirnya bertemu dan membentuk suatu
komunitas.

Lesbian merupakan salah satu orientasi seksual terhadap sesama jenis (wanita), sedangkan
gay adalah orientasi seksual terhadap sesama jenis (laki-laki). Tapi kenyataan di masyarakat,
bahwa komunitas gay masih lebih terang-terangan dibandingkan dengan komunitas
lesbian.Di Indonesia sendiri komunitas Gay dan Lesbian sedikit banyak belum bisa diterima
di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat berpandangan miring, benci, kotor, serta jijik bahkan
ada yang mengucilkan dan menjauhi mereka. Tetapi di samping itu terdapat juga masyarakat

yang justru pro terhadap komunitas ini. Munculnya LSM serta situs khusus untuk komunitas
lesbian dan gay merupakan bukti dukungan dari sejumlah masyarakat. Karena menurut
mereka kaum homoseksual memiliki Hak Asasi Manusia yang patut dilindungi. Organisasi
ini menangani kehidupan para homoseksual untuk diberikan keterampilan serta informasi
mengenai gaya hidup mereka.Salah satu bentuk pengaplikasian dari kondisi komunitas ini
adalah dengan terbentuknya beberapa LSM seperti Swara Srikandi di Jakarta, LGBT Gaya

Nusantara, LGBT Arus Pelangi, dan Lentera Sahaja juga Indonesian Gay Society di
Yogyakarta. Di samping itu juga muncul sarana chatting dan facebook yang dijadikan ruang
untuk saling mengetahui dan mengenal. Sarana ini digunakan sebagai media berbagi cerita
dan tentu saja menjadi ajang pencarian pasangan. Bukti-bukti di atas merupakan salah satu
contoh berkembangnya komunitas homoseksual di masa kini.Hasil survey YKPN
menunjukan bahwa ada sekitar 4000-5000 penyuka sesama jenis di Jakarta. Gaya Nusantara

memperkirakan ada 260.000 dari 6 Juta penduduk Jawa Timur adalah Homo. Kaum gay yang
tercatat sebagai member komunitas gay di Indonesia terdapat 76.288. Sedangkan Oetomo
memperkirakan secara Nasional, terdapat 1% jumlah komunitas Homoseksual di Indonesia.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa contoh orang-orang yang berani mempublikasikan
dirinya gay dikhalayak umum seperti Oetomo yang merupakan presiden Gay di Indonesia,
Samuel Wattimena merupakan seorang designer terkenal yang membuat pengakuan sebagai

gay di Kompas edisi 18 Maret 2001, dan Jupiter Fourtissimo merupakan seorang aktor yang
membuat pernyataan langsung diacara Silet 24 Januari 2008.Lesbian sendiri mempunyai dua
tipe yang dibedakan, yaitu Butch dan Femme. Butch adalah perempuan maskulin yang
berhasrat meniru laki- laki(tipe ini mengambil peran sebagai laki-laki dalam hubungan
lesbiannya). Femme adalahseorang feminin yang takut terhadap laki-laki (tipe ini mengambil
peran wanita dalam hubungan lesbiannya).

Sedangkan Gay mempunyai dua tipe juga yaitu Top dan Bot. Top adalah laki-laki yang
berpenampilan rapi dan macho (tipe yang mengambil peran sebagai laki-laki dalam hubungan
gaynya). Bot adalah laki-laki yang feminin (tipe yang mengambil peran sebagai wanita dalam
hubungan gaynya).Banyaknya faktor yang mempengaruhi timbulnya kaum Homoseksual
sendiri timbul dari faktor keluarga dan faktor lingkungan.Biasanya faktor keluarga lebih
menjerumus pada kurangnya peran orang tua pada anak atau kasus perceraian,

kekerasan,bahkan penganiayaan dalam rumah tangga. Akibatnya, seorang anak bisa


mengalami trauma. Traumatik yang parah sering ditimbulkan karena peristiwa masa lalu
seorang anak. Seperti contohnya, bisa dikaitkan pada perilaku penganiayaan orang tua pada
anak atau kasus pemerkosaan ayah terhadap anak perempuannya. Faktor ini biasanya
menyebabkan sang anak menjadi takut untuk berinteraksi dengan lawan jenis. Selain itu,
faktor lingkungan di mana seseorang merasa nyaman dan lebih tertarik dengan sesama
jenisnya daripada lawan jenisnya.

Berkaca dari pengalaman, kita dapat melakukan pencegahan dengan melakukan rehabilitasi
atau pengarahan kepada komunitas homoseksual ini. Di samping itu, sebaiknya kita sebagai
sesama manusia seharusnya memberikan dukungan moral untuk membantu mereka
mengatasi masalah ini. Peran orang tua dalam mendidik anak agar tidak terjadi
penyimpangan transgender pun juga dibutuhkan.

2.2 Permasalahan LGBT di Indonesia

Meski yayasan sudah berjalan dalam tempo lama, kelompok LGBT masih jadi sasaran
kebencian. Misalnya, dianggap sepele dan dipandang rendah oleh masyarakat, hingga
dimarjinalkan pemerintah. Hal-hal macam ini "biasa" dialamai kelompok transgender,
katanya. Belum lagi soal tekanan bermotif moral dan agama, yang acapkali menyudutkan
kehadiran transgender di tengah masyarakat. Khusus poin terakhir ini bahkan sempat
membuatnya "waswas" dan "mundur perlahan." "Seharusnya jika ingin mengaitkan dengan

moral, tentu tak hanya ditujukan ke LGBT saja. Ada banyak masalah di luar sana yang
bersinggungan dengan moral dan lebih parah dari LGBT, namun tak pernah dibahas," ujar
Lenny. "Mungkin karena LGBT jumlahnya kecil, maka bisa lebih mudah dimanfaatkan
sebagai konsumsi bagi pihak-pihak tertentu. Yang jelas masalah moral dan dosa itu bukan
urusan manusia," kata Lenny. Yulianus atau biasa disapa Mami Yuli, Ketua Forum
Komunikasi Transgender se-Indonesia (FKWI), mengungkapkan tantangan kelompok LGBT

di Indonesia umumnya menghadapi argumen berbasis agama. Pandangan moral ini bisa
berubah jadi kebencian, yang dibawa "kelompok tertentu", dan justru ditampung
pemerintah.Berdasarkan berita diatas dapat disimpulkan bahwa di Indonesia sekarang banyak
sekali diskriminasi yang dilakukan pada kaum minoritas. Kelompok LGBT, Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Transgender, menjadi sasaran kebencian di masyarakat. Homoseksualitas di
Indonesia pada umumnya masih dianggap tabu oleh masyarakat maupun pemerintah. Diskusi

publik mengenai homoseksualitas sangatlah terbatas dan jarang dibahas secara terbuka. Maka
ketika membicarakan mengenai hak hak dasar warga negara, komunitas LGBT banyak
menemukan kesulitan dan benturan sosial. Terlebih lagi jika kita melihat adat istiadat di
Indonesia dan masyarakat yang berpegang teguh kepada doktrin keagamaan yang
konservatif. Kaum LGBT seringkali dianggap sebagai perusak agama, jika mereka tetap
menyuarakan hak hak dasar komunitas kaum LGBT. Maka dari itu, tidak sedikit masyarakat

yang membenci, menolak, takut, merasa jijik, bahkan mengucilkan dan menjauhi orang-orang
LGBT. Fenomena ini membuktikan dengan jelas bahwa masyarakat Indonesia sulit
memberikan ruang untuk pemenuhan hak-hak kelompok LGBT ini.LGBT bisa disebabkan
karena faktor genetika dan faktor lingkungan. Sudah seharusnya kita menyadari bahwa setiap
kita pasti memiliki kekurangan. Dalam dunia medis, bisa dilihat ada kelainan kromosom pada
tubuh penderita LGBT. Presiden Jokowi menegaskan diskriminasi sekecil apapun harus

dihapuskan. Tujuan kita seharusnya adalah menjamin persamaan hak kedudukan bagi para
LGBT tanpa melegalisasi dan perkawinan sesama jenis. Pada intinya, tujuan penderita LGBT
menuntut legalisasi adalah untuk mendapatkan persamaan di berbagai kehidupan dan
dianggap setara dalam masyarakat. Mengapa masyarakat masih tidak bisa menerima
penderita LGBT layaknya warga negara secara adil dan sah? Lalu, apakah ada peraturan yang
mengatur masalah LGBT di Indonesia? Jawabnya tidak. Tidak ada satupun aturan pidana

yang mengatur secara khusus mengenai LGBT. Namun ada beberapa peraturan yang secara
tidak langsung mengatur LGBT. Seperti pada pasal 292 KUHP yang berisi "Orang dewasa
yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama kelamin, yang diketahuinya atau
sepatutnya harus diduga belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun"
lalu apabila timbul pertanyaan bagaimana jika mereka melakukannya karena saling suka dan
telah dewasa secara hukum positif yang berlaku di Indonesia. Apakah perbuatan mereka

dapat dipidana? Tidak bisa, walaupun mereka melakukan perbuatan menyimpang akan tetapi
bukanlah tindakan pidana karena tidak ada aturan pidana yang mengatur. Di Indonesia ada
asas legalitas, dimana perbuatan yang tidak ada diaturan pidana sebelumnya maka perbuatan
tersebut tidak dapat diproses secara hukum pidana. Yang kedua membahas pandangan kaum
LGBT terhadap aspek keagamaan. Memang secara keagamaan tidaklah diterima karena
kaitannya dengan pornografi dan kelainan seksual. Tapi setelah berbicara mengenai ruang

lingkup di Indonesia, kaum LGBT tidaklah kalah. Di Indonesia adalah negara hokum bukan
negara agama, jadi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Persamaan hak terhadap
kaum minoritas harus ditegakkan karena negara Indonesia tidak memandang perbedaan,
sesuai semboyan bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Tapi alangkah baiknya, kita sebagai sesama harus mau menyadarkan mereka bahwa LGBT
merupakan hal yang ditakuti oleh masyarakat yang masih tidak tahu apa-apa, karena
kaitannya dengan hubungan seksual sesama jenis.

Solusinya adalah membawakan mereka ke tempat dan lingkungan yang mendukung


perubahan penyimpangan itu sendiri. Lalu perlu dilakukan terapi bagi mereka untuk kembali
kearah yang sebenarnya. Ada lagi solusinya adalah melakukan penyuluhan bagi mereka
tentang bahaya LGBT seperti mengakibatkan penyakit HIV/AIDS. Penyakit ini ditumbulkan
melalui seks anal melalui dubur, kanker mulut, dan sebagainya. Disini diperlukan peran
orang tua untuk menonaktifkan video porno di gadget mereka. Diperlukan juga penyuluhan

agama, supaya mereka mau bertobat, karena di kitab suci dan kitab keagamaan lainnya tidak
mengajarkan hal ini. Meskipun pada akhirnya di Indonesia LGBT masih dilegalkan. Jadi
tugas kita adalah tetap menjaga persatuan bangsa, tidak membeda-bedakan sesama kita, dan
tidak melakukan hal yang bersifat diskriminatif, disamping itu juga ada peran dari kita untuk
mengarahkan mereka untuk kembali sadar ke jalan yang benar.

2.3 Dampak LGBT

Prof. DR. Abdul Hamid El-Qudah, spesialis penyakit kelamin menular dan AIDS di asosiasi
kedokteran Islam dunia (FIMA) di dalam bukunya Kaum Luth Masa Kini menjelaskan
dampak-dampak yang ditimbulkan sebagai berikut:

Dampak kesehatan

Dampak-dampak kesehatan yang ditimbulkan di antaranya adalah sebagai berikut:

78% pelaku homo seksual terjangkit penyakit kelamin menular.Rata-rata usia kaum gay
adalah 42 tahun dan menurun menjadi 39 tahun jika korban AIDS dari golongan gay
dimasukkan ke dalamnya. Sedangkan rata-rata usia lelaki yang menikah dan normal adalah
75 tahun. Rata-rata usia Kaum lesbian adalah 45 tahun sedangkan rata-rata wanita yang
bersuami dan normal 79 tahun

Dampak sosial

Beberapa dampak sosial yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penelitian menyatakan “seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106 orang per tahunnya.
Sedangkan pasangan zina seseorang tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya.”43% dari
golongan kaum gay yang berhasil didata dan diteliti menyatakan bahwasanya selama
hidupnya mereka melakukan homo seksual dengan lebih dari 500 org. 28% melakukannya
dengan lebih dari 1000 orang. 79% dari mereka mengatakan bahwa pasangan homonya
tersebut berasal dari orang yang tidak dikenalinya sama sekali. 70% dari mereka hanya
merupakan pasangan kencan satu malam atau beberapa menit saja

Dampak Pendidikan

Adapun dampak pendidikan di antaranya yaitu siswa ataupun siswi yang menganggap dirinya
sebagai homo menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar daripada siswa
normal karena mereka merasakan ketidakamanan. Dan 28% dari mereka dipaksa
meninggalkan sekolah

Dampak Keamanan
Dampak keamanan yang ditimbulkan lebih mencengangkan lagi yaitu:

Kaum homo seksual menyebabkan 33% pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika
Serikat; padahal populasi mereka hanyalah 2% dari keseluruhan penduduk Amerika. Hal ini
berarti 1 dari 20 kasus homo seksual merupakan pelecehan seksual pada anak-anak,
sedangkan dari 490 kasus perzinaan 1 di antaranya merupakan pelecehan seksual pada anak-

anak Meskipun penelitian saat ini menyatakan bahwa persentase sebenarnya kaum homo
seksual antara 1-2% dari populasi Amerika, namun mereka menyatakan bahwa populasi
mereka 10% dengan tujuan agar masyarakat beranggapan bahwa jumlah mereka banyak dan
berpengaruh pada perpolitikan dan perundang-undangan masyarakat
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kita sebagai manusia ciptaan Allah mengetahui keberadaan kita saat ini. Allah sendiri
menciptakan kita baik adanya, dan kita mensyukuri hal itu. Meskipun ada beberapa dari kami
yang hadir di dunia sebagai kaum minoritas, seperti masalah biologis dan fisik. udah
seharusnya kita tetap menghargai dan mampu bertoleransi. Perlu dijunjung hal ini agar kaum
minoritas seperti LGBT tidak tertekan batinnya. Banyak sekali kasus pembunuhan di dunia
karena tekanan batin pada kaum LGBT. Kaum LGBT juga memiliki HAM, oleh sebab itu
kita harus menghargai. Negara kita punya sila ke 3 yang berbunyi Persatuan Indonesia, kita
harus mewujudkan sila ketiga tersebut.

Lalu jika dikaitkan dengan nilai 4C yang berisi Competence, Conscience, Compassion, dan
Commitment, kita harus memilah milah dengan baik. Competence adalah kita harus mampu
menyaring mana hal yang positif dan negatif terhadap LGBT. Conscience berupa suara hati
untuk terus membantu sesama yang disendirikan, dikucilkan, ditolak masyarakat.Compassion
yaitu mau lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri yaitu
dengan merelakan waktu luang untuk membawakan mereka pada lingkungan yang benar,
disitu dia akan berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik. Commitment yaitu dengan
berkomitmen untuk tidak melakukan diskriminasi dan mau menghargai perbedaan hak
diantara kita semua.

3.2 Saran

Dengan pengetahuan yang cukup banyak tentang LGBT, maka dapat bersikap dan bertindak
dengan tepat, maka dari itu kepada mahasiswa sebaiknya untuk dapat bertindak dengan tepat
dan dapat menghargai LGBT dengan cara memperbanyak pengetahuan tentang LGBT, baik
itu dengan cara datang ke seminar/diskusi, membaca di media cetak/elektronik, dan langsung
dapat berinteraksi dengan seorang LGBT.
DAFTAR.PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/jonathannico3405/5cdca3d56db843130b1802ba/makalah-pkn-
permasalahan-lgbt-di-indonesia?page=all

http://ahbirrulwalidain.blogspot.com/2016/03/makalah-lgbt.html

http://scholar.unand.ac.id/25037/2/BAB%20I.pdf

https://basorpoenya.blogspot.com/2016/05/makalah-tentang-lgbt.html

https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/apa-itu-lgbt-adalah-penyebab/

https://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2019/02/01/memahami-apa-itu-lgbt

Anda mungkin juga menyukai