PENDAHULUAN
LGBT merupakan akronim atau singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan
Transgender (Papilaya, 2016). Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan
menggantikn frasa “Komunitas Gay” karena istilah ini lebih mewakili kelompok-
Transgender, juga dapat digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan
hanya homoseksual, biseksual, atau trangender. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), homoseksual merupakan keadaan di mana seseorang tertarik terhadap orang dan
jenis kelamin yang sama. Kamus Bahasa Melayu Nusantara memberikan dua definisi
tentang homoseksual yakni; pertama, homoseksual adalah individu yang tertarik nafsu
syahwatnya kepada sejenis dengannya. Kedua, homoseksual orang yang berada dalam
keadaan tertarik terhadap orang dengan jenis kelamin yang sama; atau cenderung kepada
Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk penunjukkan diri. Istilah ini juga
digunakan oleh myoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan
gender di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa inggris lainnya. Akronim
kelompok dalam satu wilayah abu-abu; dan penggunaan akronim ini menandakan bahwa
isu dan prioritas kelompok yang diwakili diberikan perhatian yang setara.
dan bermunculan berbagai kasus tentang LGBT. Keberadaan kaum lesbian, gay,
biseksual, transgender, atau LGBT masih menjadi pembahasan yang hangat diberbagai
kalangan masyarakat. Keberadaan kaum LGBT masih menjadi pro dan kontra dari
LGBT secara terang-terangan menuntut poin-poin di atas menimbulkan pro dan kontra di
tengah masyarakat. Pihak yang pro menyanjung pelaksanaan perlindungan Hak Asasi
Manusia (HAM) yang seharusnya juga dilekatkan kepada kaum LGBT. Selama ini kaum
selama ia dapat memenuhi fungsi sosial yang dituntun oleh norma masyarakat. Banyak
masyarakat yang menganggap orientasi seksual sebagai urusan pribadi setiap individu
yang tidak perlu dicampuri oleh orang lain, meski tidak sedikit yang menjadikannya topik
Indonesia. Informasi yang diperoleh dari Kemenkes terdapat peningkatan jumlah Waria
secara bermakna antara tahun 2002 dan 2009, tetapi tidak terdapat peningkatan bermakna
dari tahun 2009 dan 2012. Populasinya tidak ada yang pasti namun mengacu data
populasi rawan terdampak HIV jumlah waria diperkirakan mencapai 597 ribu orang,
sedangkan Lelaki yang seks dengan lelaki termasuk biseksual mencapai lebih dari 1 juta
orang (Kemenkes RI, 2014). Dalam Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura (JIKP), pernah
membuat suatu penelitian tentang kaum gay yang dimana penelitian ini diprakarsai oleh
Robert Sidabalok dan Sandra Telussa dengan judul penelitian “Fenomena Komunikasi
Kaum Gay di Era Digital” tahun 2022, dalam peneletian tersebut Robert dan Sandra
menggunakan aplikasi blued buatan china sebagai media komunikasi dengan mereka dan
hasil yang didapat dikatakan dalam jurnal tersebut ialah “Lokasi dan objek penelitian
yaitu kaum gay yang ada di kota ambon sebanyak 6 (enam) orang dengan kriteria
pengguna aktif aplikasi blued” (Robert & Sandra, 2022). Sebagian besar wilayah
Indonesia tidak memiliki hukum sodomi dan saat ini tidak mengkriminalisasi perilaku
besar resmi di Indonesia seperti Islam, Kristen (katolik dan protestan), Hindu, Budha,
agama.
perhatian penting dan komentar-komentar penting pula dari beberapa pihak di beberapa
kalangan seperti Dinas Kesehatan Kota Ambon, Psikolog Klinis Rumah Sakit Khusus
Direktur Yayasan Pelangi Maluku, bahwa LGBT menurut perspektif masing-masing dari
pihak-pihak yang disebutkan tadi berbeda dan saling berbenturan argumennya. Seperti
Senin, 6 Maret 2023 14:55 WIB, Psikologi Klinis RSKD menyampaikan komentarnya
tentang LGBT oleh Vebry Watimena bahwa "Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender
(LGBT) itu bukan merupakan salah satu gangguan mental," ujar Vebry Wattimena M.Psi
agama menolaknya. Dan karenanya saya pun menolak tindakan atau perilaku LGBT,"
ujar Menag dalam video pendek yang diunggah di laman akun Twitter dan Facebook
perhatian yang cukup serius dikaji oleh tokoh-tokoh di dunia Pendidikan di Indonesia dan
integral dari Pendidikan, bimbingan dan konseling juga harus berperan serta dalam
menangkal berkembangnya fenomena LGBT tersebut. Maka dari itu Guru Bimbingan
dan Konseling sebagai pelaksana pelayanan Bimbingan dan Konselig di Sekolah formal
perhatian khusus pada fenomena LGBT ini dan akan menjadi tantangan yang cukup
serius bagi Guru Bimbingan dan Konseling di era perkembangan teknologi yang semakin
pesat ini.
sekolah (formal) dan layanan social kepada masyarakat (non formal). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perspektif adalah cara melukiskan suatu benda
pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata tiga dimensi
(Panjang, lebar, dan tingginya). Arti lainnya dari perspektif adalah sudut pandang.
Perspektif memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga perspektif dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Perspektif dalam aspek ini ketika dibawah keranah Mahasiswa di perguruan tinggi
Ambon. Sehingga penting untuk meneliti hal ini agar mengetahui pendapat para
Judul penelitian saya tentang “Makna Hidup Individu dengan LGBT (Studi
Kasus Homoseksual)”, ini tujuannya mengetahui gaya hidup individu yang orientasi
seksual yang berbeda atau kaum LGBT dan dari sudut pandangnya.
Berkaitan dengan Makna Hidup Individu dengan LGBT yang berlokasi di dalam
kawasan kota ambon, maka diperlukan sebuah penelitian tentang “Makna Hidup
Individu dengan LGBT (Studi Kasus Homoseksual)”, yang akan dirumuskan dalam
subfokus penelitian dalam hal berikut : “Makna hidup individu LGBT di Kota Ambon”.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Penelitian ini ada untuk mencari informasi seputar edukasi tentang LGBT dan
memahami perilaku kaum ini, pembahasan tentang LGBT ini di ambil dari trendnya yang
semakin populer akibat banyak media yang meyoroti kaum ini. Manfaat dari penelitian
benar, dan didambakan, memberikan nilai khusus serta dapat dijadikan tujuan
2. Menurut Sinyo (2014), definisi yang melakat pada istilah LGBT ialah suatu
3. Menurut Sutanta (2011) informasi merupakan sebuah hasil dari pengolahan data
oleh si penerima informasi, yang mana dapat dirasakan akibatnya baik secara
Dari beberapa pandangan para ahli di atas saya menyimpulkan bahwa setiap
hidup individu manusia terdapat hal-hal penting yang tidak bisa dilupakan dan menjadi
individu ini menjadi suatu pelajaran yang menjadi makna sehingga si individu
menafsirkan arti dalam menjalani kehidupannya. Seperti individu LGBT ini, untuk
kenapa orientasi seksual mereka kaum LGBT berbeda. Maka untuk mengenal LGBT ini
kita harus buat suatu penelitian yang menggali seputar kehidupan individu LGBT ini
dengan cara mengetahui makna hidupnya seperti apa untuk mendapatkan informasi yang
bisa menjadi bahan objek penelitian sehingga edukasi seputar LGBT sedikit tersampaikan
kepada pembaca.