Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
permasalahan sosial tentang “ LGBT”, penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Sosiologi Politik.

Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih atas segala
pasrtisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian kami menyadari masih banyak sekali kekuarangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, sehingga kami secara terbuka
menerima segela kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri khususnya.

Karawang, 01 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1. Pengertian LGBT................................................................................3
2.2. Penyebab LGBT..................................................................................4
2.3. Dampak LGBT....................................................................................7
2.4. Pencegah LGBT..................................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
3.1. Kesimpulan.........................................................................................12
3.2. Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, ada banyak fenomena yang dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah fenomena tentang LGBT.
Belakangan ini, isu tentang lesbian, gay, biseksual, transgender mengemuka
diberbagai negara termasuk di Indonesia.

LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Istilah
tersebut digunakan pada tahun 1990 untuk menggantikan frasa komunitas gay
atau komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis khususnya
laki-laki, istilah LGBT sudah memiliki kelompok-kelompok yang telah
disebutkan seperti di atas.

Jika gay adalah sebutan untuk para laki-laki yang memiliki orientasi seks
terhadap sesama jenis, lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai
sesama jenis. Sedangkan biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik
kepada laki-laki atau perempuan. Transgender sendiri adalha istilah yang
digunakan untuk orang yang cara berprilaku atau berpenampilan berbeda atau
tidak sesuai dengan jenis kelaminnya. Menurut para ahli transgender adalah
masalah kelainan bentuk organ reproduksi manusia atau meragukan antara organ
wanita atau pria. Namun hal tersebut tentunya seiring waktu dapat diketahui mana
yang lebih dominan dan seharusnya ada jalan keluar atau dapat teratasi.

Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) bukan menjadi berita baru
di Indonesia. Hanya modusnya kini berbeda. Gerakan LGBT kini menyasar
kampus dengan kedok jasa konsultasi tersebut seyogyanya memiliki orientasi seks
menyimpang alias penderita LGBT.

Berdasarkan estimasi kemenkes pada 2012, terdapat 1.095.970 LSL (Lelaki


berhubungan Seks dengan Lelaki) baik yang tampak maupun tidak. Lebih dari

1
2

lima persennya (66.180) mengidap HIV. Sementara badan PBB memprediksi


jumlah LGBT jauh lebih banyak yakni tiga juta jiwa pada tahun 2011.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud LGBT?

b. Apa penyebab LGBT?

c. Apa dampak LGBT?

d. Bagaimana cara pencegahan LGBT?

1.3. Tujuan

a. Agar dapat memahami apa itu LGBT

b. Agar dapat mengetahui penyebab LGBT

c. Agar dapat mengerti pengaruh LGBT

d. Agar mengethui cara pencegahan LGBT


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian LGBT


LGBT merupakan sebah singkatan dari LESBIAN, GAY, BISEKSUAL,
dan TRANSGENDER pengertian LGBT tersebut secara global akan kita bahas
mengenal lebih jauh tentang dunia LGBT:

Lesbian yaitu orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai hasrat
sesama perempuan.

Gay yaitu orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama
pria

Bisex yaitu orientasi sexual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis
kelamin baik Pria/Wanita

Tansgender yaitu orientasi seksual seorang Pria/wanita yang dengan


mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita (Misal:Waria)

Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan


penyimpangan orientasi seksual bertentangan dengan fitrah manusia, agama dan
adat masyarakat Indonesia.

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi


seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan
yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara
spiritual. Bisa juga lesbian diartikan kebiasaan seorang perempuan melampiaskan
nafsu seksualnya pada sesamanya pula.

Sedangkan Gay adalah sebuah istilah yang umum digunakan untuk


merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual, sedikit berbeda dengan
bisexual.

3
4

Biseksual (bisexual) adalh individu yang dapat menikmati hubungan


emosional dan seksual dengan orang dari keduan jenis kelamin baik pria ataupun
wanita.

Transgender adalah prilaku atau penampilan seseorang yang tidak sesuai


dengan peran gender pada umumnya. Seseorang transgender dapat
mengidentifikaasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual, biseksual
maupun aseksual.

Dari semua definisi di atas walaupun berbeda dari sisi pemenuahan


seksualnya, akan tetapi kesamaanya adalah mereka memiliki kesenangan baik
secara psikis ataupun biologis dan orientasi seksual bukan saja dengan lawan jenis
akan tetapi bisa juga dengan sesama jenis.

2.2. Penyebab LGBT

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut, diantaanya :

1. Faktor keluarga

Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki peranan yang
penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi seorang anggota LGBT
daripada hidup normal layaknya orang yang lainnya.

 Ketika seorang anak mendapatka perlakuan yang kasar atau perlakuan


yang tidak baik lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu bisa menimbulkan
kerenggangan hubungan keluarga serta timbulnya rasa benci si anak pada
orag tuanya. Sebagai contoh adalah ketika seorang anak perempuan
mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari
ayah atau saudara laki-lakinya yang lain, maka akibat dari trauma tersebut
nantinya anak perempuan tersebut bisa saja memiliki sifat atau sikap benci
terhadap semua laki-laki.
5

 Akibat sikap orng tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk memiliki


anak laki-laki atau perempuan, namun kenyataan yang terjadi justru malah
sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa membuat anak akan cenderung
bersikap seperti apa yang diidamkan oleh orang tuanya.

 Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah menjerumuskan
anak pada pilihan hidup yang salah.

 Kurangnya pendidikan perihal agama dan masalah seksual dari orang tua
kepada anak-anaknya. Orang tua sering beranggapan bahwa
membicarakan masalah yang menyangkut seksual kepada anak-anak
mereka adalah suatu hal yang tabu, padahal hal itu justru bisa mendidik
anak agar bisa mengetahui perihal seks yang benar.

2. Faktor Lingkungan dan Pergaulan

Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah menjadi


faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk
menjadi bagian dari komunitas LGBT. Beberapa point terkait dengan faktor ini
adalah :

 Seorang anak dalam lingkungan keluarganya kurang mendapatkan kasih


sayang, perhatian, serta pendidikan baik masalah agama, seksual, maupun
pendidikan lainnya sejak dini bisa terjerumus dalam pergaulan yang tidak
semestinya. Disaat anak tersebut mulai asik dalam pergaulannya, maka ia
akan beranggapan bahwa teman yang berada di dekatnya bisa lebih
mengerti, menyayangi, serta memberikan perhatian yang lebih padanya.
Dan tanpa ia sadari, teman tesebut justru membawanya ke dalam
kehidupan yang tidak benar, seperti narkoba, miras, perilaku seks bebas,
serta perilaku seks yang menyimpang (LGBT).

 Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negri mau tidak mau
telah dapat mengubah pola pkir sebagian besar masyarakat kita dan pada
akhirnya terjadilah pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh
sebagian masyarakat. Sebagai contoh adalah perilaku seks yang
6

menyimpang seperti seks bebas maupun seks dengan sesama jenis atau
yang lebih dikenal dengan istilah LGBT.

3. Faktor Genetik

Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukan bahwa salah satu faktor
pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang menyimpang
lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang sifatnya bisa menurun dari
anggota keluarga terdahulu, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait
masalah ini, seperti :

 Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki


kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang normal
kromosomnya adalah XX, akan tetapi dalam beberapa kasus ditemukan
bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis kromosom XXY, ini artinya
bahwa laki-laki tersebut memiliki kelebihan suatu kromosom. Akibatnya,
lelaki tersebut bisa memiliki berprilaku yang agak mirip dengan perilaku
perempuan.

 Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang


besar terhadap perilaku LGBT. Seseorang yang memiliki kadar hormon
testosteron yang rendah dalam tubuhnya, maka bisa mengakibatkan antara
lain berpengaruh terhadap perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-
laki menjadi mirip dengan perilaku perempuan.

4. Faktor Akhlak dan Moral

Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki pengaruh yang
besar terhadap perilaku LGBT yang dianggap menyimpang. Ada beberapa hal
yang dapat berpengaruh pada perubahan akhlak dan moral yang dimiliki manusia
tersebut kepada perilaku yang menyimpang seperti LGBT, yaitu :

 Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat keimanan
yang lemah dan rapuh, besar kemungkinan kondisi tersebut akan
membuatnya lemah dalam hal mengendalikan hawa nafsu. Kita tahu
bahwa iman adalah benteng yang paling efektif dalam diri seseorang untuk
7

menghindari terjadinya perilaku seksual yang menyimpang. Jadi dengan


lemahnya iman, maka kekuatan seseorang untuk dapat mengendalikan
bahwa nafsunya akan semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan
orang itu pada perilaku yang menyimpang, salah satunya dalam hal seks.

 Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang bisa kita


ambil sebagai pemicu rangsangan seksual seseorang. Misalnya semakin
maraknya VCD Porno, majalah porno, atau video-video lain yang bisa kita
akses melalui internet.

5. Faktor Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Agama

Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku seks


menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta pemahaman
seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas dikatakan bahwa
agama atau keimanan merupakan bebteng yang paling efektif dalam
mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita untuk bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak baik. Untuk itulah, sangat perlu ditanamkan
pengetahuan serta pemahaman agama terhadap anak-anak sejak usia dini untuk
membentuk akal, akhlak, serta kepribadian mereka.

2.3. Dampak LGBT

Keberadaan komunitas LGBT mau tida mau menimbulkan dampak yang tidak
sedikit, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja, akan tetapi hal itu juga
berpengaruh terhadap kehidupan sosial si pelaku .

Berikut beberapa dampak negative dari LGBT, di antaranyai :

Dari Segi kesehatan

Timbulnya fenomena LGBT mau tidak mau telah berdampak pada kesehatan diri
si pelaku tersebut bisa menyebabkan berbagai jenis infeksi penyakit yang
berbahaya, seperti :

1. HIV / AIDS
8

HIV (Human Imumunodefiency Virus) atau yang juga dikenal dengan


AIDS merupakan salah satu infeksi penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia,
di mana akibat infeksi ini bisa menghantarkan manusia tersebut pada kematian.
Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia,
sehingga tubuh tidak lagi bisa melakukan perlawanan terhadap terjadinya infeksi
maupun serangan penyakit lainnya.

2. Penyakit Kelamin Berbahaya

Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang disebabkan baik itu
oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu dampak buruk dari kebiasaan
LGBT, berikut ini beberapa jenis penyakit tersebut :

 Sifilis ( raja singa), yaitu penyakit seksual yang disebabkan oleh adanya
infeksi bakteri treponema pallidum. Jika tidak ditangani, penyakit ini
bisa menyebabkan kelumpuhan, demensia, kebutaan, masalah
pendengaran, impotensi, hingga kematian.

 Gonore (kencing nanah), yaitu penyakit seksual menular yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Dampak dari
penyakit ini bisa dirasakan beberapa daerah bagian dalam tubuh kita
seperti rektum, mata, atau tenggorokan.

 Kutil kelamin, yaitu penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi


virus HPV (human papilomavirus) yang menyebabkan kemunculan
kutil di sekitar alat kelamin atau area dubur. Mereka yang terinfeksi
virus HPV bisa berpotensi terkena penyakit berbahaya seperti kanker
serviks, kanker penis, serta kanker rektum.

3. Menggangu Reproduksi

Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka yang gemar
melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa mengalami gangguan peranakan
(reproduksi). Bagi pelaku homoseksual, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai
sumber utama pengeluaran mani menjadi semakin melemah. Selain itu, kondisi ini
akan dapat menimbulkan gangguan pada produksi sperma yang dihasilkan pada
9

testis, di mana sperma bisa terbunuh dan pada akhirnya akan menyebabkan
kemandulan.

Dari Segi Sosiologi

Kebiasaan Perilaku LGBT selain dapat menyebabkan masalah pada kesehatan


juga dapat berakibat pada kehidupan sosial, yaitu dapat mengikis keharmonisan
hidup yang tumbuh di masyarakat serta semakin meningkatkan angka tindak
kemaksiatan yang pada akhirnya sulit untuk dikendalikan.

Dari Segi Psikologis

Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi kondisi psikologis atau kejiwaan
seseorang serta dapat memberikan efek yang begitu kuat pada syaraf si pelaku.
Seorang yang dikategorikan LGBT bisa memiliki kepercayaan bahwa dirinya
bukanlah seorang lelaki ataupun perempuan yang sejati. Kondisi tersebut tentu
akan berdampak pada timbulnya rasa khawatir terhadap identitas diri serta
seksualitasnya. Mereka itu akan lebih cenderung memilih bersama dengan orang
yang berkepribadian sejenis dengannya. Kebiasaan tersebut akan mempengaruhi
akal pelaku, dan akhirnya ia akan menjadi seorang yang pemurung. Mereka yang
memiliki kebiasaan seks menyimpang seperti homoseksual akan selalu merasa
tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.

2.4. Pencegahan LGBT

Islam tidak membenarkan perilaku LGBT, hal ini sebagaimana Firman Allah
SWT dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 82-83 yang artinya “Maka tatkala datang
azab dari Kami, Kami jadikan negri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami
balikan) dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhan-Mu dan siksaan itu tidak jauh dari
orang-orang dzalim.” jadi, sebagai umat islam kita harus selalu berusaha untuk
menghindari dan mencegah penyebaran perilaku LGBT di masyarakat. Berikut ini
ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah LGBT, yaitu:
10

1. Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah


SWT

2. Menanamkan dalam diri, keluarga, teman, dan warga masyarakat tentang


bahayanya perilaku LGBT, baik bagi kesehatan, psikologis, kehidupan
sosial, dan lain sebagainya

3. Berpartisipasi dalam upaya penolakan legalisasi yang mendukung perilaku


seksual yang menyimpang yang akan dapat merusak moral generasi
penerus bangsa.

Cara Menyikapi LGBT

LGBT bukanlah permasalahan sepele, bahkan Nabi Luth AS sempat


merasakan kesulitan ketika menghadapi kaumnya yang memiliki perilaku seks
yang menyimpang tersebut. Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk
menghadapi kaum LGBT) haruskah kita mencemooh mereka dengan cacian dan
makian)? Tidak, menyikapi masalah LGBT dalam bentuk cacian dan makian
adalah salah, berikut ini caranya:

1. Hindari mencemooh mereka dengan caci maki, karena jika itu dilakukan
maka pelaku LGBT akan semakin merasa menjadi korban. Kita bisa
belajar dari Nabi Luth As, dimana meskipun menghadapi kaumnya Beliau
tidak pernah sekalipun melontarkan kalimat cacian pada kaum sodom.

2. Menyebarluaskan tentang bahya LGBT

3. Tidak mengucilkan kehidupan pelaku LGBT, baik dalam kehidupan


keluarga maupun lingkungan masyarakat

4. Menjadi pendukung serta penyemangat bagi pelaku LGBT agar mereka


mau meninggalkan kebiasaan tersebut dan kembali pada kehidupan normal

5. Memberikan hukuman untuk memberikan efek jera

6. Bukalah diri untuk menjadi penyembuh, bukan penyebar kebencian


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

LGBT merupakan penyimpangan orientasi seksual yang dilarang oleh


semua agama terlebih lagi islam, karena perbuatan keji ini akan merusak
kelestarian manusia. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban manusia untuk
melawan segala jenis opini atas nama HAM yang membela kaum LGBT, akan
tetapi sesungguhnya mereka membawa manusia menuju kerusakan yang lebih
parah.

3.2. Saran

Agar dimasa yang akan datang bisa jauh lebih baik lagi, kita harus lebih
banyak belajar dan belajar lagi, karena kunci kesuksesan adalah dengan cara
belajar dan terus berusaha.

Semoga kita bisa menjaga diri kita dengan senantiasa menyadari bahwa kita
senantiasa diawasi oleh Allah SWT. Dan senantiasa saling berwhsiyat dalam
taqwa dan kebaikan. Karena kita semua adalah umat terbaik di akhir zaman yang
senantiasa menyeru pada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://cintalia.com>kehidupan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA

https://id.m.wikipedia.org>LGBT

13

Anda mungkin juga menyukai