Anda di halaman 1dari 19

EKSISTENSI LESBIAN GAY

BISEKSUAL DAN TRANSGENDER


(LGBT)
Dosen Pengampu :
Drs. H. Sumardhani M.Si
Ikhsan Maulana, S.Sos., M.Tr.Sos

Kelas A

Penyusun :
Brigit Melawati ( 232020006 )

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial
Universitas Pasundan
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan
makalah mengenai permasalahan sosial tentang “ LGBT”, penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata pelajaran
Sosiologi Politik.

Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan, arahan, dan


masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak
terimakasih atas segala pasrtisipasinya dalam menyelesaikan makalah
ini.

Meski demikian kami menyadari masih banyak sekali


kekuarangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, sehingga
kami secara terbuka menerima segela kritik dan saran positif dari
pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini


dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami sendiri
khususnya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 2

1.3. Tujuan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 3

2.1. Pengertian LGBT ................................................................ 3

2.2. Penyebab LGBT .................................................................. 4

2.3. Dampak LGBT .................................................................... 7

2.4. Pencegah LGBT .................................................................. 9

2.5. Hubungan antropologi dengan LGBT.................................9

BAB III PENUTUP ...........................................................................12

3.1. Kesimpulan..........................................................................12

3.2. Saran ....................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, ada banyak fenomena yang dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah fenomena
tentang LGBT. Belakangan ini, isu tentang lesbian, gay, biseksual,
transgender mengemuka diberbagai negara termasuk di Indonesia.

LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.


Istilah tersebut digunakan pada tahun 1990 untuk menggantikan frasa
komunitas gay atau komunitas yang memiliki orientasi seks terhadap
sesama jenis khususnya laki-laki, istilah LGBT sudah memiliki
kelompok-kelompok yang telah disebutkan seperti di atas.

Jika gay adalah sebutan untuk para laki-laki yang memiliki orientasi
seks terhadap sesama jenis, lesbian adalah sebutan untuk perempuan
yang menyukai sesama jenis. Sedangkan biseksual adalah sebutan
untuk orang yang bisa tertarik kepada laki-laki atau perempuan.
Transgender sendiri adalha istilah yang digunakan untuk orang yang
cara berprilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan
jenis kelaminnya. Menurut para ahli transgender adalah masalah
kelainan bentuk organ reproduksi manusia atau meragukan antara organ
wanita atau pria. Namun hal tersebut tentunya seiring waktu dapat
diketahui mana yang lebih dominan dan seharusnya ada jalan keluar
atau dapat teratasi.
Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) bukan menjadi
berita baru di Indonesia. Hanya modusnya kini berbeda. Gerakan
LGBT kini menyasar kampus dengan kedok jasa konsultasi tersebut
seyogyanya memiliki orientasi seks menyimpang alias penderita LGBT.

Berdasarkan estimasi kemenkes pada 2012, terdapat 1.095.970 LSL


(Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) baik yang tampak maupun
tidak. Lebih dari

lima persennya (66.180) mengidap HIV. Sementara badan PBB


memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak yakni tiga juta jiwa pada tahun
2011.

1.2.Rumusan Masalah
a.Apa yang dimaksud LGBT?
b.Apa penyebab LGBT?
c.Apa dampak LGBT?
Bagaimana cara pencegahan LGBT?

1.3.Tujuan
a.Agar dapat memahami apa itu LGBT
b.Agar dapat mengetahui penyebab LGBT
c.Agar dapat mengerti pengaruh LGBT
d.Agar mengethui cara pencegahan LGBT
BAB II
PEMBAHASAN

2.2. Pengertian LGBT

LGBT merupakan sebah singkatan dari LESBIAN, GAY,


BISEKSUAL, dan TRANSGENDER pengertian LGBT tersebut secara
global akan kita bahas mengenal lebih jauh tentang dunia LGBT:

Lesbian yaitu orientasi seksual seorang perempuan yang hanya


mempunyai hasrat sesama perempuan.

Gay yaitu orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai


hasrat sesama pria

Bisex yaitu orientasi sexual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua


jenis kelamin baik Pria/Wanita

Tansgender yaitu orientasi seksual seorang Pria/wanita yang


dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita
(Misal:Waria)

Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) merupakan


penyimpangan orientasi seksual bertentangan dengan fitrah manusia,
agama dan adat masyarakat Indonesia.

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan


orientasi seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk
kepada perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik,
seksual, emosional, atau secara spiritual. Bisa juga lesbian diartikan
kebiasaan seorang perempuan melampiaskan nafsu seksualnya pada
sesamanya pula.
Sedangkan Gay adalah sebuah istilah yang umum digunakan
untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual, sedikit
berbeda dengan bisexual.

Biseksual (bisexual) adalh individu yang dapat menikmati


hubungan emosional dan seksual dengan orang dari keduan jenis
kelamin baik pria ataupun wanita.

Transgender adalah prilaku atau penampilan seseorang yang


tidak sesuai dengan peran gender pada umumnya. Seseorang
transgender dapat mengidentifikaasi dirinya sebagai seorang
heteroseksual, homoseksual, biseksual maupun aseksual.

Dari semua definisi di atas walaupun berbeda dari sisi


pemenuahan seksualnya, akan tetapi kesamaanya adalah mereka
memiliki kesenangan baik secara psikis ataupun biologis dan orientasi
seksual bukan saja dengan lawan jenis akan tetapi bisa juga dengan
sesama jenis.

2.2 Penyebab LGBT


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab LGBT tersebut, diantaanya :

1.Faktor keluarga
Didikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya memiliki
peranan yang penting bagi para anak untuk lebih cenderung menjadi
seorang anggota LGBT daripada hidup normal layaknya orang yang
lainnya.
Ketika seorang anak mendapatka perlakuan yang kasar atau perlakuan yang
tidak baik lainnya, maka pada akhirnya kondisi itu bisa menimbulkan
kerenggangan hubungan keluarga serta timbulnya rasa benci si anak pada
orag tuanya. Sebagai contoh adalah ketika seorang anak perempuan
mendapatkan perlakuan yang kasar atau tindak kekerasan lainnya dari ayah
atau saudara laki-lakinya yang lain, maka akibat dari trauma tersebut
nantinya anak perempuan tersebut bisa saja memiliki sifat atau sikap benci
terhadap semua laki-laki
• Akibat sikap orng tua yang terlalu mengidam-idamkan untuk
memiliki anak laki-laki atau perempuan, namun kenyataan yang
terjadi justru malah sebaliknya. Kondisi seperti ini bisa
membuat anak akan cenderung bersikap seperti apa yang
diidamkan oleh orang tuanya.

• Orang tua yang terlalu mengekang anak juga bisa malah


menjerumuskan anak pada pilihan hidup yang salah.

• Kurangnya pendidikan perihal agama dan masalah seksual dari


orang tua kepada anak-anaknya. Orang tua sering beranggapan
bahwa membicarakan masalah yang menyangkut seksual kepada
anak-anak mereka adalah suatu hal yang tabu, padahal hal itu
justru bisa mendidik anak agar bisa mengetahui perihal seks
yang benar.
2.Faktor Lingkungan dan Pergaulan

Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah


menjadi faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan
seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT. Beberapa point
terkait dengan faktor ini adalah :

• Seorang anak dalam lingkungan keluarganya kurang


mendapatkan kasih sayang, perhatian, serta pendidikan baik
masalah agama, seksual, maupun pendidikan lainnya sejak dini
bisa terjerumus dalam pergaulan yang tidak semestinya. Disaat
anak tersebut mulai asik dalam pergaulannya, maka ia akan
beranggapan bahwa teman yang berada di dekatnya bisa lebih
mengerti, menyayangi, serta memberikan perhatian yang lebih
padanya. Dan tanpa ia sadari, teman tesebut justru membawanya
ke dalam kehidupan yang tidak benar, seperti narkoba, miras,
perilaku seks bebas, serta perilaku seks yang menyimpang
(LGBT).

• Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negri mau tidak


mau telah dapat mengubah pola pkir sebagian besar masyarakat
kita dan pada akhirnya terjadilah pergeseran norma-norma susila
yang dianut oleh sebagian masyarakat. Sebagai contoh adalah
perilaku seks yang
menyimpang seperti seks bebas maupun seks dengan sesama jenis atau
yang lebih dikenal dengan istilah LGBT.
4

3. Faktor Genetik

Dari beberapa hasil penelitian telah menunjukan bahwa salah satu


faktor pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks
yang menyimpang lainnya bisa berasal dari dalam tubuh si pelaku yang
sifatnya bisa menurun dari anggota keluarga terdahulu, ada beberapa
hal yang perlu kita ketahui terkait masalah ini, seperti :

• Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal


memiliki kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang
normal kromosomnya adalah XX, akan tetapi dalam beberapa
kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis
kromosom XXY, ini artinya bahwa laki-laki tersebut memiliki
kelebihan suatu kromosom. Akibatnya, lelaki tersebut bisa
memiliki berprilaku yang agak mirip dengan perilaku
perempuan.

• Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki


andil yang besar terhadap perilaku LGBT. Seseorang yang
memiliki kadar hormon testosteron yang rendah dalam tubuhnya,
maka bisa mengakibatkan antara lain berpengaruh terhadap
perubahan perilakunya, seperti perilaku laki- laki menjadi mirip
dengan perilaku perempuan.
5

4. Faktor Akhlak dan Moral

Faktor moral dan akhlak yang dimiliki seseorang juga memiliki


pengaruh yang besar terhadap perilaku LGBT yang dianggap
menyimpang. Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh pada
perubahan akhlak dan moral yang dimiliki manusia tersebut kepada
perilaku yang menyimpang seperti LGBT, yaitu :

• Iman yang lemah dan rapuh. Ketika seseorang memiliki tingkat


keimanan yang lemah dan rapuh, besar kemungkinan kondisi
tersebut akan membuatnya lemah dalam hal mengendalikan hawa
nafsu. Kita tahu bahwa iman adalah benteng yang paling efektif
dalam diri seseorang untuk

menghindari terjadinya perilaku seksual yang menyimpang. Jadi dengan


lemahnya iman, maka kekuatan seseorang untuk dapat mengendalikan bahwa
nafsunya akan semakin kecil, dan itu nantinya bisa menjerumuskan orang itu
pada perilaku yang menyimpang, salah satunya dalam hal seks.

• Semakin banyaknya rangsangan seksual. Banyak contoh yang


bisa kita ambil sebagai pemicu rangsangan seksual seseorang.
Misalnya semakin maraknya VCD Porno, majalah porno, atau
video-video lain yang bisa kita akses melalui internet.
6

5.Faktor Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Agama

Faktor internal lainnya yang menjadi penyebab kemunculan perilaku


seks menyimpang seperti kemunculan LGBT adalah pengetahuan serta
pemahaman seseorang tentang agama yang masih sangat minim. Di atas
dikatakan bahwa agama atau keimanan merupakan bebteng yang paling
efektif dalam mengendalikan hawa nafsu serta dapat mendidik kita
untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Untuk itulah, sangat perlu ditanamkan pengetahuan serta pemahaman
agama terhadap anak-anak sejak usia dini untuk membentuk akal,
akhlak, serta kepribadian mereka.

2.3.Dampak LGBT

Keberadaan komunitas LGBT mau tida mau menimbulkan dampak


yang tidak sedikit, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan saja,
akan tetapi hal itu juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial si pelaku

Berikut beberapa dampak negative dari LGBT, di antaranyai :

Dari Segi kesehatan

Timbulnya fenomena LGBT mau tidak mau telah berdampak pada


kesehatan diri si pelaku tersebut bisa menyebabkan berbagai jenis
infeksi penyakit yang berbahaya, seperti :
7

1. HIV / AIDS
HIV (Human Imumunodefiency Virus) atau yang juga dikenal
dengan AIDS merupakan salah satu infeksi penyakit yang sangat
berbahaya bagi manusia, di mana akibat infeksi ini bisa menghantarkan
manusia tersebut pada kematian. Virus HIV bekerja dengan cara
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak lagi
bisa melakukan perlawanan terhadap terjadinya infeksi maupun
serangan penyakit lainnya.

2. Penyakit Kelamin Berbahaya

Kemunculan berbagai jenis penyakit kelamin menular yang


disebabkan baik itu oleh bakteri maupun virus merupakan salah satu
dampak buruk dari kebiasaan LGBT, berikut ini beberapa jenis
penyakit tersebut :

• Sifilis ( raja singa), yaitu penyakit seksual yang disebabkan


oleh adanya infeksi bakteri treponema pallidum. Jika tidak
ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan,
demensia, kebutaan, masalah pendengaran, impotensi, hingga
kematian.

• Gonore (kencing nanah), yaitu penyakit seksual menular yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Dampak dari penyakit ini bisa dirasakan beberapa daerah
bagian dalam tubuh kita seperti rektum, mata, atau
tenggorokan.
8

Kutil kelamin, yaitu penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi virus
HPV (human papilomavirus) yang menyebabkan kemunculan kutil di
sekitar alat kelamin atau area dubur. Mereka yang terinfeksi virus HPV bisa
berpotensi terkena penyakit berbahaya seperti kanker serviks,

• kanker penis, serta kanker rektum.

3. Menggangu Reproduksi

Perilaku LGBT juga bisa berakibat pada reproduksi si pelaku. Mereka


yang gemar melakukan kegiatan seks yang menyimpang bisa
mengalami gangguan peranakan (reproduksi). Bagi pelaku
homoseksual, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai sumber utama
pengeluaran mani menjadi semakin melemah. Selain itu, kondisi ini
akan dapat menimbulkan gangguan pada produksi sperma yang
dihasilkan pada
testis, di mana sperma bisa terbunuh dan pada akhirnya akan
menyebabkan kemandulan.

Dari Segi Sosiologi

Kebiasaan Perilaku LGBT selain dapat menyebabkan masalah pada


kesehatan juga dapat berakibat pada kehidupan sosial, yaitu dapat
mengikis keharmonisan hidup yang tumbuh di masyarakat serta
semakin meningkatkan angka tindak kemaksiatan yang pada akhirnya
sulit untuk dikendalikan.
9

Dari Segi Psikologis

Kebiasaan LGBT juga berdampak buruk bagi kondisi psikologis atau


kejiwaan seseorang serta dapat memberikan efek yang begitu kuat pada
syaraf si pelaku. Seorang yang dikategorikan LGBT bisa memiliki
kepercayaan bahwa dirinya bukanlah seorang lelaki ataupun perempuan
yang sejati. Kondisi tersebut tentu akan berdampak pada timbulnya rasa
khawatir terhadap identitas diri serta seksualitasnya. Mereka itu akan
lebih cenderung memilih bersama dengan orang yang berkepribadian
sejenis dengannya. Kebiasaan tersebut akan mempengaruhi akal
pelaku, dan akhirnya ia akan menjadi seorang yang pemurung. Mereka
yang memiliki kebiasaan seks menyimpang seperti homoseksual akan
selalu merasa tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.

2.4. Pencegahan LGBT

Islam tidak membenarkan perilaku LGBT, hal ini sebagaimana Firman


Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 82-83 yang artinya “Maka
tatkala datang azab dari Kami, Kami jadikan negri kaum Luth itu yang
di atas ke bawah (kami balikan) dan kami hujani mereka dengan batu
dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh
Tuhan-Mu dan siksaan itu tidak jauh dari orang-orang dzalim.” jadi,
sebagai umat islam kita harus selalu berusaha untuk menghindari dan
mencegah penyebaran perilaku LGBT di masyarakat. Berikut ini ada
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah LGBT, yaitu:
10

1. Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita


kepada Allah SWT

2. Menanamkan dalam diri, keluarga, teman, dan warga masyarakat


tentang bahayanya perilaku LGBT, baik bagi kesehatan,
psikologis, kehidupan sosial, dan lain sebagainya

3. Berpartisipasi dalam upaya penolakan legalisasi yang


mendukung perilaku seksual yang menyimpang yang akan dapat
merusak moral generasi penerus bangsa.

Cara Menyikapi LGBT

LGBT bukanlah permasalahan sepele, bahkan Nabi Luth AS


sempat merasakan kesulitan ketika menghadapi kaumnya yang
memiliki perilaku seks yang menyimpang tersebut. Lalu bagaimanakah
cara yang tepat untuk menghadapi kaum LGBT) haruskah kita
mencemooh mereka dengan cacian dan makian)? Tidak, menyikapi
masalah LGBT dalam bentuk cacian dan makian adalah salah, berikut
ini caranya:

1. Hindari mencemooh mereka dengan caci maki, karena jika itu

dilakukan maka pelaku LGBT akan semakin merasa menjadi


korban. Kita bisa belajar dari Nabi Luth As, dimana meskipun
menghadapi kaumnya Beliau tidak pernah sekalipun
melontarkan kalimat cacian pada kaum sodom.

2. Menyebarluaskan tentang bahya LGBT

3. Tidak mengucilkan kehidupan pelaku LGBT, baik dalam

kehidupan keluarga maupun lingkungan masyarakat


11

4. Menjadi pendukung serta penyemangat bagi pelaku LGBT

agar mereka mau meninggalkan kebiasaan tersebut dan kembali


pada kehidupan normal

5. Memberikan hukuman untuk memberikan efek jera

6. Bukalah diri untuk menjadi penyembuh, bukan penyebar

kebencian
2.5.Hubungan antropologi dengan LGBT

Antropologi mempelajari budaya dan masyarakat manusia. Ketika


berhubungan dengan LGBT, antropologi dapat membantu memahami
bagaimana identitas dan peran gender diakui atau diabaikan dalam berbagai
budaya. Studi ini membantu menggali konstruksi sosial tentang seksualitas
dan gender di berbagai masyarakat, memberikan wawasan tentang variasi
norma dan nilai terkait LGBT.
Dalam konteks antropologi, berbagai faktor mempengaruhi cara masyarakat
mengakui dan merespons LGBT. Beberapa faktor melibatkan konstruksi
sosial dan budaya, seperti norma-norma gender, peran keluarga, dan sistem
nilai. Pengaruh agama, tradisi, dan sejarah juga dapat memainkan peran
penting dalam membentuk pandangan terhadap LGBT dalam suatu
masyarakat. Studi antropologi mencoba memahami kompleksitas ini dengan
menganalisis hubungan antara individu LGBT, kelompok masyarakat, dan
struktur sosial secara lebih luas
12

BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan

LGBT merupakan penyimpangan orientasi seksual yang


dilarang oleh semua agama terlebih lagi islam, karena perbuatan
keji ini akan merusak kelestarian manusia. Oleh karena itu sudah
menjadi kewajiban manusia untuk melawan segala jenis opini atas
nama HAM yang membela kaum LGBT, akan tetapi sesungguhnya
mereka membawa manusia menuju kerusakan yang lebih parah.

3.2. Saran

Agar dimasa yang akan datang bisa jauh lebih baik lagi, kita
harus lebih banyak belajar dan belajar lagi, karena kunci
kesuksesan adalah dengan cara belajar dan terus berusaha.

Semoga kita bisa menjaga diri kita dengan senantiasa menyadari


bahwa kita senantiasa diawasi oleh Allah SWT. Dan senantiasa
saling berwhsiyat dalam taqwa dan kebaikan. Karena kita semua
adalah umat terbaik di akhir zaman yang senantiasa menyeru pada
yang makruf dan mencegah dari yang munkar.
DAFTAR PUSTAKA

https://cintalia.com>kehidupan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA

https://id.m.wikipedia.org>LGB

Anda mungkin juga menyukai