Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA KEPALA DAN LEHER

Dosen Pengampu :

Lusi Afriyani, S.S.T., M.Tr.Keb

Disusun Oleh :

Mirna Nurmala Ramadhani (21152010006)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ketrampilan Dasar Praktik Kebidanan.

Makalah ini juga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala dan Leher.

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Saya menyadari makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bojonegoro, 15 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Cover..........................................................................................................................................1
Kata Pengantar………………………………………………...................................................2
Daftar isi…………….................………………………………................................................3

BAB I. PENDAHULUAN……………………….......……….…………................................4
A. Latar Belakang…………………...........……………………...............................................4
B. Perumusan Masalah…………………………..…..........………..........................................4
C. Tujuan……………………………………………..………….............................................4

BAB II. PEMBAHASAN.........…………………………………............................................5

A. Pengertian Cedera Kepala……..……………………...........................................................5

B. Gejala Cedera Kepala……………………………................................................................5


C. Komplikasi Cedera Kepala…………………………………................................................5

D. Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala............................................................................6

E. Cara Aman Lalu Lintas..........................................................................................................6

F. Pengertian Cedera Leher........................................................................................................7

G. Tanda dan Gejala Cedera Leher............................................................................................7

H. Penyebab Cedera Leher........................................................................................................8

I. Komplikasi Cedera Leher......................................................................................................8

J. Diagnosis dan Pengobatan Cedera Leher..............................................................................8

K. Pertolongan Pertama Cedera Leher......................................................................................9

L. Proses Pemulihan Cedera Leher...........................................................................................9

BAB III. PENUTUP...............................................................................................................10

A. Kesimpulan…………………………………………..........................................................10
B. Saran....................................................................................................................................10

Daftar Pustaka……………………………………..................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian pada pengguna
kendaraan bermotor karena tingginya tingkat mobilitas dan kurangnya kesadaran untuk
menjaga keselamatan di jalan raya (Baheram, 2007). Lebih dari 50% kematian
disebabkan oleh cedera kepala dan kecelakaan kendaraan bermotor. Setiap tahun, lebih
dari 2 juta orang mengalami cedera kepala, 75.000 diantaranya meninggal dunia dan lebih
dari 100.000 orang yang selamat akan mengalami disabilitas permanen (Widiyanto,
2007).

Whiplash adalah cedera leher yang terjadi akibat gerakan bolak-balik pada kepala
atau leher, yang terjadi tiba-tiba dan disertai dorongan yang kuat. Kondisi yang juga
sering disebut cedera lecutan ini paling sering muncul akibat tabrakan kendaraan
bermotor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari cedera kepala dan leher?
2. Bagaimana gejala cedera kepala dan leher?
3. Bagaimana pertolongan pertama pada cedera kepala dan leher?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari cedera kepala dan leher
2. Untuk mengetahui gejala cedera kepala dan leher
3. Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada cedera kepala dan leher
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Cedera Kepala

Cedera kepala adalah trauma pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau tidak
langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan fungsi saraf, fungsi fisik,
kognitif dan psikososial, yang dapat bersifat temporer ataupun permanent. Cedera kepala
merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia
produktif (15-64 tahun) dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Hal ini
diakibatkan karena mobilitas yang tinggi di kalangan usia produktif sedangkan kesadaran
untuk menjaga keselamatan di jalan masih rendah.

B. Gejala Cedera Kepala


1. Tidak sadar
2. Muntah dan mual
3. Sakit kepala
4. Pupil tidak merespons
5. Kejang
6. Kelumpuhan
7. Konfusi dan hilang ingatan
8. Shock
9. Ansietas atau gelisah
10. Mudah lelah dan mengantuk
11. Sulit tidur
12. Sensitif terhadap cahaya
13. Gangguan persepsi sensori
14. Perubahan perilaku dan suasana hati (Krapp, 2002)

C. Komplikasi Cedera Kepala

Penderita cedera kepala biasanya rentan mengalami komplikasi, baik komplikasi


langsung setelah terjadi kecelakaan maupun tidak langsung yang terjadi beberapa minggu
setelah setelah kejadian. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :
1. Infeksi Otak
Infeksi otak terjadi karena patah tulang tengkorak bisa merobek lapisan
lapisan tipis pelindung otak, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam luka
dan menyebabkan infeksi. Infeksi pada selaput otak (meningitis) bisa
menyebar ke seluruh sistem saraf dan berdampak negatif pada kondisi
tubuh jika tidak segera terobati.
2. Gangguan Kesadaran
Seperti koma, yaitu kondisi ketika pengidap trauma kepala berat tidak
resnponsif meskipun dalam keadaan sadar. Ketidaksadaran ini disebabkan
oleh penurunan aktivitas dalam otak.
3. Cedera Otak
Ditandai dengan meningkatnya resiko epilepsi, tergangguanya
keseimbangan dan koordinasi tubuh, berkurangnya produksi hormon,
disfusi indra pengecap dan penciuman, perubahan prilaku dan
emosional,serta kesulitan dalam memproses informasi dan memecahkan
masalah.

D. Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala Dengan Komplikasi


a. Primary Survey
1. Airway (Cek Jalan Napas)
Lakukan dengan teknik “Lihat Dengar Rasakan” selama 5-10 detik
Waspadai masalah yang muncul seperti sumbatan jalan napas
2. Breathing (Cek Pernapasan)
Hitung frekuensi napas, lihat pergerakan dada, berikan bantuan resusitasi jika perlu
3. Circulation (Cek Sirkulasi Nadi)
Identifikasi tingkat kesadaran, warna kulit dan frekuensi nadi
4. Disability (Cek Kesadaran)
Periksa skala GCS (hanya untuk orang terlatih), dan refleks cahaya pada pupil

b. Secondary Survey
1. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Hati-hati saat pemeriksaan bagian
kepala
2. Periksa apakah ada perdarahan dan fraktur (patah tulang)
3. Tekan daerah perdarahan dengan kain bersih, jangan lepaskan sampai perdarahan
berhenti
4. Waspada jika terdapat fraktur atau cedera spinal (cedera pada saraf tulang
belakang)
5. Jangan beri makan dan minum
6. Pindahkan korban dengan posisi sejajar, perhatian penuh daerah kepala
7. Hubungi tenaga medis segera untuk penanganan lebih lanjut

E. Cara Aman Lalu Lintas


Tips untuk mencegah cedera kepala yaitu dengan cara aman berlalu lintas.
1. Rutin Cek Kendaraan
Rutin cek kendaraan secara berskala merupakan langkah pertama agar terhindar dari
kecelakaan lalu lintas. Jika tidak diberi perawatan yang optimal kendaraan juga akan
terkendala saat dalam perjalanan sehingga bisa membahayakan diri sendiri dan
pengemudi lainnya.
2. Jaga Kecepetan
Jaga kecepatan, jangan tergesa gesa dalam berkendara. Selalu jaga kecepatan dan
patuhi rambu rambu lalu lintas.
3.Menggunakan alat pelindung diri
Menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika sedang mengendarai kendaraan
sangat penting yang dapat menyelamatkan nyawa saat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kecelakaan. Seperti hal nya di rumah sakit seorang Tenaga
Kesehatan menggunakaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan
sedangkan kita dijalan sebagai pengemudi kita juga harus menggunakan helm atau
sabuk pengaman sebagai pelindung diri.
4. Hindari Menggunakan Telepon Genggam
Menggunakan telpon genggam harus dihindari saat mengendarai kendaraan karena
bisa mengalihkan pandangan pada jalan sehingga risiko terjadinya kecelakaan,
sebaiknya menepi terlebih dahulu untuk menghindarkan kecelakaan.
5. Jaga Jarak Aman
Agar terhindar dari hal yang tidak diinginan seperti mobil didepannya berhenti secara
tiba- tiba sehingga mengakibatkan kecelakaan, sebaiknya selalu memperhatikan jarak
aman saat berkendara.

F. Pengertian Cedera Leher


Whiplash injury adalah cedera leher akibat pergerakan yang cepat, tiba-tiba, dan
sangat kuat berasal dari depan, samping, atau belakang kepala.
Umumnya, cedera ini terjadi akibat kecelakaan kendaraan, tetapi kondisi ini mungkin
saja terjadi karena kecelakaan olahraga, tindak kekerasan dari orang lain, atau tak sengaja
jatuh. Sebenarnya, sebagian besar orang yang mengalami gangguan muskuloskeletal akan
sembuh dalam kurun waktu singkat setelah menjalani pengobatan serta pemulihan.
Namun, tak sedikit yang harus mengalami cedera leher dan membutuhkan waktu yang
cukup lama hingga akhirnya bisa sepenuhnya sembuh dari kondisi tersebut.
G. Tanda dan Gejala Cedera Leher
Gejala dari cedera leher biasanya muncul dalam kurun waktu 24 jam setelah insiden
yang menyebabkannya terjadi. Nah, gejala ini bisa saja terjadi hingga beberapa minggu.
Namun, hal tersebut sangat tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah
tanda dan gejala umum dari cedera ini, termasuk:

a. Nyeri leher.
b. Leher terasa kaku dan sulit digerakkan.
c. Sakit kepala, khususnya pada bagian bawah tengkorak.
d. Nyeri dan sakit pada bahu, punggung bagian belakang, atau lengan.
e. Pusing, berkunang-kunang.
f. Penglihatan kabur.
g. Kelelahan konstan.

Gejala kurang umum lainnya yang terkait dengan nyeri kronis jangka panjang, termasuk:

a. Masalah konsentrasi dan ingatan.


b. Telinga berdenging.
c. Sulit tidur nyenyak.
d. Mudah marah.
e. Depresi.
f. Nyeri kronis pada leher, bahu, atau kepala.

Gejala mungkin tidak akan muncul selama beberapa waktu, dan hal ini akan mulai
timbul setelah beberapa hari. Gejala juga bisa hadir langsung beberapa saat setelah
insiden. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan setiap perubahan fisik selama
beberapa hari selanjutnya pasca kecelakaan.

Kesemutan dan mati rasa pada area bahu, lengan, dan sepanjang tangan juga dapat
terjadi setelah Anda mengalami insiden. Pada saat ini, Anda harus segera
menindaklanjuti dengan dokter jika gejala menyebar ke bahu atau lengan, terutama jika
menggerakkan kepala terasa menyakitkan, atau lengan terasa lemah. Untungnya, cedera
leher pada umumnya bukanlah cedera yang mengancam nyawa. Meski begitu, whiplash
injury dapat menyebabkan cacat sebagian.

H. Penyebab Cedera Leher

Pergerakan cepat dan tiba-tiba pada area kepala dan leher memang sangat rentan
menjadi penyebab cedera. Hal tersebut bisa menjadi pemicu sakit pada tulang belakang,
lempengan antar tulang, ligamen, otot, saraf, dan berbagai jaringan lain yang terdapat
pada leher.

Cedera ini bisa saja terjadi karena beberapa insiden berikut:

1. Kecelakaan kendaraan bermotor.


2. Tindak kekerasan dari orang lain.
3. Olahraga yang membuat Anda harus melakukan kontak fisik dengan orang lain.

I. Komplikasi Cedera Leher


Sebagian besar orang yang mengalami cedera leher akan merasa lebih baik dalam
kurun waktu beberapa minggu dan tidak akan merasakan gejala atau efek samping apa
pun. Namun, ada pula yang akan terus merasakan sakit hingga berbulan-bulan atau
bertahun-tahun setelah mengalami cedera tersebut. Ini artinya, masih sangat sulit untuk
memprediksi proses pemulihan dari masing-masing individu. Akan tetapi, secara umum
ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi jika Anda tak segera mendapatkan
penanganan terhadap kondisi ini, seperti:
a. Sakit leher yang terasa semakin parah.
b. Pergerakan leher yang semakin terbatas dari sebelumnya.
c. Rasa sakit yang menjalar hingga ke lengan.

Nah, kondisi tersebut bisa semakin parah jika Anda memiliki beberapa kondisi berikut:

1. Sudah pernah cedera leher sebelumnya.


2. Sudah memasuki usia lanjut.
3. Sedang mengalami sakit pinggang atau sakit leher.

J. Diagnosis dan Pengobatan Cedera Leher


Berdasarkan John Hopkins Medicine, tes untuk mendiagnosis cedera ini akan
dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan riwayat kesehatan dan tes fisik.
Berikut ini adalah beberapa tes diagnosis untuk whiplash surgery yang bisa Anda jalani:
1. X-ray, yaitu pemeriksaan menggunakan energi elektromagnetik untuk
memproduksi gambar atau jaringan internal, tulang, dan organ dalam.
2. Magnetic resonance imaging (MRI), pemeriksaan menggunakan magnet
berukuran besar dan komputer untuk melihat hasil gambar dari struktur jaringan
lunak dalam tubuh.
3. Pemindaian Computer tomography (CT scan), pemeriksaan menggunakan
gabungan dari X-ray dan teknologi komputer dalam menghasilkan gambar dari
dalam tubuh Anda.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi cedera ini:

1. Memperbanyak beristirahat

2. Mengompres dengan air hangat atau es

3. Mengonsumsi obat pereda rasa sakit

4. Menggunakan relaksan otot

5. Menggunakan obat injeksi

K. Pertolongan Pertama Pada Cedera Leher


a. Segera hubungi RS terdekat dan pihak yang berwenang
b. Singkirkan segala benda yang dapat membahayakan korban
c. Jangan sembarangan mengangkat, memindahkan atau mengendong korban
d. Jika korban dalam kondisi sadar namun nyeri pada leher dan terdapat lemah atau
lumpuh pada lengan atau tungkai, baringkan korban pada alas yang keras, jangan
bergerak sampai pertolongan medis datang.

L. Proses Pemulihan Cedera Leher


Waktu pemulihan cedera leher tergantung pada seberapa serius trauma yang
Anda alami. Kebanyakan, rasa sakit ini akan mereda dalam beberapa hari.
Sementara itu, tidak sedikit pula yang harus merasakan sakit hingga
berminggu-minggu, bahkan lebih, untuk bisa sembuh. Hal ini dipengaruhi oleh proses
pemulihan yang berbeda pada tiap orang. Setelah gejala akut dari cedera leher
menghilang, dokter akan memulai proses rehabilitasi untuk melatih otot-otot leher
agar lebih kuat dan lentur.
Rehabilitasi juga perlu guna memulihkan cedera dan mengurangi
kemungkinan cedera leher kembali di masa depan.

Anda boleh mulai menjalankan pemanasan leher pada tahap ini, dan Anda bisa
tingkatkan intensitasnya seiring dengan waktu penyembuhannya. Akan tetapi, jangan
mulai berolahraga tanpa mendiskusikannya terlebih dulu dengan dokter Anda. Jangan
mencoba untuk kembali ke rutinitas fisik harian sampai Anda dapat:

1. Menoleh kedua sisi tanpa merasakan sakit atau kaku.


2. Menganggukkan kepala dari depan ke belakang, atau sebaliknya,
dalam satu gerakan penuh.
3. Menggelengkan kepala dari kedua sisi dalam satu gerakan penuh tanpa
rasa sakit atau kaku.

Jika Anda memaksa untuk melakukan aktivitas fisik seperti biasa sebelum whiplash
injury benar-benar sembuh, Anda bisa meningkatkan risiko nyeri leher kronis dan
cedera permanen.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Cedera kepala adalah trauma pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau tidak
langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan fungsi saraf, fungsi fisik,
kognitif dan psikososial, yang dapat bersifat temporer ataupun permanent.
Whiplash injury adalah cedera leher akibat pergerakan yang cepat, tiba-tiba, dan
sangat kuat berasal dari depan, samping, atau belakang kepala.

Umumnya, cedera ini terjadi akibat kecelakaan kendaraan, tetapi kondisi ini mungkin
saja terjadi karena kecelakaan olahraga, tindak kekerasan dari orang lain, atau tak sengaja
jatuh.

B. SARAN

Dengan melalui makalah ini saya selaku penyusun mengharapkan para pembaca
sekalian dapat mengetahui serta memahami bagaimana pertolongan pertama pada cedera
kepala dan leher.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Afif Nurul, Muhammad Ilham Aldika Akbar, Alfian Nur Rosyid, dkk. 2018.
Gawat Darurat Medis dan Bedah. Surabaya: AIRLANGGA UNIVERSITY PRES.
Krapp, K. (2002) The Gale Encyclopedia of Nursing and Allied Health 1st Edition. 1st
Edn. Edited by K Krapp. Gale Group.
Santoso, et al. 2015. Hubungan Respond Time Trepanasi Hematoma Epidural pada
Cedera Kepala Barat dengan Outcome. MNJ. 2(1): 14-18.

Soepardi EA, Iskandar N, Bashirudin J, Rastuti RD. 2008. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Ed 6. Jakarta. FK UI
Suarjaya, I Putu Pramana. 2012. Manajemen Perioperatif Epidural Hemorrhage Akibat
Cedera Otak Traumatik. JNI. 1(1): 10-15.

Anda mungkin juga menyukai