FAKULTAS KESEHATAN
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................................2
A. KELAINAN DAN PROSES PENYAKIT PADA SISTEM PERSYARAFAN.........................2
B. PENYAKIT PADA SISTEM SARAF.......................................................................................2
BAB III..................................................................................................................................................5
PENUTUP.............................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................5
B. SARAN.....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit saraf adalah semua gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi
otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat), serta saraf yang menghubungkan
sistem saraf pusat dengan seluruh organ tubuh (sistem saraf perifer). Sistem saraf dalam
tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor, mulai dari trauma, infeksi, tumor,
gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga kelainan aliran darah. Ketika terjadi penyakit
pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan untuk bergerak, berbicara, berpikir, bahkan
hilang ingatan. Contoh kasus gangguan pada persyarafan wajah adalah bell’s palsy.Bell’s
palsy merupakan kelemahan otot wajah dengan dengan tipe lower motor neuron yang
disebabkan oleh keterlibatan saraf facialis idiopatik di luar sistem saraf pusat, tanpa
adanya penyakit neurologik lainnya.Sindrom ini pertama kali dideskripsikan pada tahun
1821 oleh seorang anatomis dan dokter bedah bernama Sir Charles Bell (Lowis, 2012).
Bell’s palsy adalah suatu kelumpuhan saraf fasialis perifer yang bersifat unilateral,
penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), akut dan tidak disertai oleh gangguan
pendengaran, kelainan neurologi lainnya atau kelainan lokal. Diagnosis biasanya
ditegakkan bila semua penyebab yang mungkin t elah disingkirkan (Munilson dkk, 2012).
Kondisi yang sering dijumpai pada penderita bell’s palsy adalah kelumpuhan pada salah
satu sisi wajahnya pada waktu bangun pagi, bercermin atau saat sikat gigi/berkumur
bahwa salah satu sudutnya lebih rendah, ekspresi pada wajah akan menghilang, sudut
mulut menurun, bila minum atau berkumur air menetes dari sudut ini, kelopak mata tidak
dapat dipejamkan, kerut dahi menghilang. Bila penderita disuruh untuk memejamkan
matanya maka kelopak mata pada sisi yang lumpuh akan tetap terbuka. Untuk dapat
menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang muncul pada kondisi bell’s palsy,
fisioterapi mempunyai peranan penting di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kelainan dan proses penyakit pada sistem persyarafan?
2. Apa saja contoh penyakit pada sitem persyarafan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahahui kelainan dan proses penyakit pada sistem persyarafan
1
2. Untuk mengetahui penyakit pada sistem persyarafan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penderita yang mengalami vertigo akan kehilangan keseimbangan dalam beberapa
waktu. Hal ini membuatnya merasa kesulitan untuk berdiri, bahkan sampai berjalan.
Mereka juga mengalami gejala mual mual dan muntah. Ada berbagai jenis vertigo, yakni
yang ringan sampai berat. jika masih berada dalam tahapan ringan, biasanya vertigo tidak
terlalu terasa. Sedangkan mereka yang sudah mengalami penyakit vertigo yang berat,
mampu menghambat aktivitas. Serangan yang terjadi pada penderita vertigo cukup banyak
bervariasi. Ada yang hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun ada pula yang
jenis vertigo yang berat akan sampai beberapa hari. Tentu saja hal ini sangat mengganggu
penderita, karena ia tidak mampu beraktivitas secara normal seperti biasanya.
4. Bell’s palsy
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan
sementara pada otot-otot di wajah.Kondisi ini terjadi ketika saraf perifer yang mengontrol
otot wajah mengalami peradangan, pembengkakan, atau penekanan.Pada Bell’s palsy, satu
sisi wajah penderitanya akan menjadi kaku, sehingga ia kesulitan tersenyum atau menutup
mata. Dalam sebagian besar kasus, gejala bersifat sementara dan akan hilang setelah
beberapa minggu.
5. Stroke
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di
dunia, termasuk di Indonesia.Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya pasokan darah
ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan
jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan
fungsinya dengan baik.Ketika sel-sel otak mulai rusak, penderita stroke dapat mengalami
3
beberapa gejala, seperti mati rasa pada wajah, kesulitan dalam berbicara, berjalan, dan
melihat, sakit kepala yang hebat, bahkan kelumpuhan.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan respon oleh tubuh.Sistem
saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan.Sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu
sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang, sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih folus dan detail dalam menjelaskan dan details dalam menjelaskan tentang
makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://rsdk-pwt.com/10-jenis-penyakit-syaraf-dan-gejalanya/
https://www.alodokter.com/bells-palsy
http://eprints.umm.ac.id/34153/2/jiptummpp-gdl-gagananggi-44161-2-babi.pdf