Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KELAINAN DAN PROSES PENYAKIT PADA SISTEM PERSYARAFAN

Dosen Pengampu : Ns. Nur Hasanah, S.Kep, MMR

Mata kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan II

Disusun oleh Anggota Kelompok :

ANDRE ALLEN SAPUTRA (2020206203002)


BAGAS ARDIANSYAH (2020206203010)
INDAH PUSPITA SARI (2020206203018)
SABRINA ALEXANDRA (2020206203031)
VIRA ANGGRAINI (2020206203034)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan dengan baik. Makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
ILMU DASAR KEPERAWATAN II di semester dua yang berjudul ‘KELAINAN
DAN PROSES PENYAKIT PADA SISTEM PERSYARAFAN”.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun
penyajiannya. Hal ini disebabkan kemampuan dan pengetahuan penulis yang
masih sangat terbatas. Walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin
untuk menyajikan makalah ini dengan sebaik- baiknya. Akhir kata Penulis
mengharapkan semoga makalah yang disusun ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Pringsewu, 9 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................................2
A. KELAINAN DAN PROSES PENYAKIT PADA SISTEM PERSYARAFAN.........................2
B. PENYAKIT PADA SISTEM SARAF.......................................................................................2
BAB III..................................................................................................................................................5
PENUTUP.............................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................5
B. SARAN.....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit saraf adalah semua gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi
otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat), serta saraf yang menghubungkan
sistem saraf pusat dengan seluruh organ tubuh (sistem saraf perifer). Sistem saraf dalam
tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor, mulai dari trauma, infeksi, tumor,
gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga kelainan aliran darah. Ketika terjadi penyakit
pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan untuk bergerak, berbicara, berpikir, bahkan
hilang ingatan. Contoh kasus gangguan pada persyarafan wajah adalah bell’s palsy.Bell’s
palsy merupakan kelemahan otot wajah dengan dengan tipe lower motor neuron yang
disebabkan oleh keterlibatan saraf facialis idiopatik di luar sistem saraf pusat, tanpa
adanya penyakit neurologik lainnya.Sindrom ini pertama kali dideskripsikan pada tahun
1821 oleh seorang anatomis dan dokter bedah bernama Sir Charles Bell (Lowis, 2012).
Bell’s palsy adalah suatu kelumpuhan saraf fasialis perifer yang bersifat unilateral,
penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), akut dan tidak disertai oleh gangguan
pendengaran, kelainan neurologi lainnya atau kelainan lokal. Diagnosis biasanya
ditegakkan bila semua penyebab yang mungkin t elah disingkirkan (Munilson dkk, 2012).
Kondisi yang sering dijumpai pada penderita bell’s palsy adalah kelumpuhan pada salah
satu sisi wajahnya pada waktu bangun pagi, bercermin atau saat sikat gigi/berkumur
bahwa salah satu sudutnya lebih rendah, ekspresi pada wajah akan menghilang, sudut
mulut menurun, bila minum atau berkumur air menetes dari sudut ini, kelopak mata tidak
dapat dipejamkan, kerut dahi menghilang. Bila penderita disuruh untuk memejamkan
matanya maka kelopak mata pada sisi yang lumpuh akan tetap terbuka. Untuk dapat
menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang muncul pada kondisi bell’s palsy,
fisioterapi mempunyai peranan penting di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kelainan dan proses penyakit pada sistem persyarafan?
2. Apa saja contoh penyakit pada sitem persyarafan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahahui kelainan dan proses penyakit pada sistem persyarafan

1
2. Untuk mengetahui penyakit pada sistem persyarafan
BAB II

PEMBAHASAN

A. KELAINAN DAN PROSES PENYAKIT PADA SISTEM PERSYARAFAN


Ada berbagai jenis penyakit saraf yang bisa dialami seseorang, tergantung pada usia
dan faktor pemicunya. Hingga saat ini, penyakit saraf masih menjadi salah satu penyebab
disabilitas dan kematian yang paling umum di dunia.Oleh karena itu, penting bagi Anda
untuk mengenal penyakit ini sejak dini. Penyakit saraf adalah semua gangguan yang
terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf
pusat), serta saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh organ tubuh
(sistem saraf perifer). Sistem saraf dalam tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai
faktor, mulai dari trauma, infeksi, tumor, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga
kelainan aliran darah.Ketika terjadi penyakit pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan
untuk bergerak, berbicara, berpikir, bahkan hilang ingatan.

B. PENYAKIT PADA SISTEM SARAF


1. Epilepsi
Epilepsi atau yang sering kita kenal sebagai penyakit kejang-kejang. Penderita epilepsi
tidak terpaut pada usia, namun biasanya menyerang anak anak. Epilespi di bagi menjadi 3
jenis yakni:
 Epilepsi simptomatik
Biasanya terjadi kejang- kejang yang disebabkan karena ada gangguan atau kerusakan
yang terjadi pada otak.
 Epilepsi idiopatik
Sama terjadi kejang kejang pada dirinya, akan tetapi tidak ditemukan penyebab
mengapa bisa terjadi kejang-kejang tersebut.
 Epilepsi kriptogenik
penderita mengalami kejang kejang tanpa di temukan alasan mengapa ia bisa
mengalami kejang kejang ini. Padahal dalam struktur otaknya tidak mengalami
masalah apapun. Di tambah lagi, penderita epilepsi jenis kriptogenetik akan
mengalami masalah gangguan belajar.
2. Vertigo

2
Penderita yang mengalami vertigo akan kehilangan keseimbangan dalam beberapa
waktu. Hal ini membuatnya merasa kesulitan untuk berdiri, bahkan sampai berjalan.
Mereka juga mengalami gejala mual mual dan muntah. Ada berbagai jenis vertigo, yakni
yang ringan sampai berat. jika masih berada dalam tahapan ringan, biasanya vertigo tidak
terlalu terasa. Sedangkan mereka yang sudah mengalami penyakit vertigo yang berat,
mampu menghambat aktivitas. Serangan yang terjadi pada penderita vertigo cukup banyak
bervariasi. Ada yang hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun ada pula yang
jenis vertigo yang berat akan sampai beberapa hari. Tentu saja hal ini sangat mengganggu
penderita, karena ia tidak mampu beraktivitas secara normal seperti biasanya.

3. Infeksi sistem syaraf pusat


Bakteri dan juga virus bisa menjalar ke mana mana, termasuk ke jaringan otak dan
sumsum tulang belakang. Meskipun sebenarnya orang orang yang menderita jenis
penyakit syaraf yang menginfeksi sistem saraf pusat ini tidak terlalu banyak, namun resiko
untuk terkena penyakit ini pasti ada. Penyakit ini di nilai parah dan perlu penanganan yang
serius. Untuk itu wajib hati hati dalam menjaga kesehatan otak anda. karena ketika sakit,
akan memerlukan waktu lama untuk sembuh. Bahkan ketika sembuh, tak akan bisa
kembali seperti sedia kala.

4. Bell’s palsy
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan
sementara pada otot-otot di wajah.Kondisi ini terjadi ketika saraf perifer yang mengontrol
otot wajah mengalami peradangan, pembengkakan, atau penekanan.Pada Bell’s palsy, satu
sisi wajah penderitanya akan menjadi kaku, sehingga ia kesulitan tersenyum atau menutup
mata. Dalam sebagian besar kasus, gejala bersifat sementara dan akan hilang setelah
beberapa minggu.

5. Stroke
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di
dunia, termasuk di Indonesia.Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya pasokan darah
ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan
jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan
fungsinya dengan baik.Ketika sel-sel otak mulai rusak, penderita stroke dapat mengalami

3
beberapa gejala, seperti mati rasa pada wajah, kesulitan dalam berbicara, berjalan, dan
melihat, sakit kepala yang hebat, bahkan kelumpuhan.

4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan respon oleh tubuh.Sistem
saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan.Sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu
sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang, sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih folus dan detail dalam menjelaskan dan details dalam menjelaskan tentang
makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang dapat
dipertanggungjawabkan.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://rsdk-pwt.com/10-jenis-penyakit-syaraf-dan-gejalanya/
https://www.alodokter.com/bells-palsy
http://eprints.umm.ac.id/34153/2/jiptummpp-gdl-gagananggi-44161-2-babi.pdf

Anda mungkin juga menyukai