Masa neonatal
Konstipasi
Diare berulang
Tinja seperti pita, berbau busuk
Distensi abdomen
Gagal tumbuh
Komplikasi :
• Enterokolitis
• Kebocoran anastomosis
• Striktur ani ( pascabedah )
• Inkontinensia (jangka panjang)
Ansietas
Resiko Infeksi
Nyeri
Defisit volume cairan
Resiko kerusakan integritas kulit
Defisit pengetahuan
Intervensi Keperawatan
Perawatan Praoperasi
1. Pantau status nutrisi anak sebelum pembedahan
2. Persiapkan bayi dan klg secara emosional u menghadapi
pembedahan
3. Pantau status klinis praoperasi
a. Pantau TTV setiap 2 jam
b. Observasi tanda & gejala perforasi usus
( muntah,peningkatan nyeri tekan, distensi
abdomen,iritabilitas,distensi pernafasan).
c. pantau asupan dan haluaran
d. Pantau adanya tanda-tanda enterokolitis
e. Ukur lingkar perut setiap 4 jam ( u mengkaji distensi
abdomen).
4. Pantau reaksi bayi terhadap
persiapan prabedah
a. Enema sampai cairan yang keluar
bersih.
b. Pasang slang IV
c. Pasang kateter foley
d. Obat prabedah
e. Uji diagnostik
f. puasa 12 jam sebelum operasi
g. Dekompresi lambung (mll NGT
&slang rektal.
Perawatan Pascaoperasi
1. Pantau dan laporkan status
pascaoperasi anak.
2. Pantau status hidrasi
3. Observasi tanda2 komplikasi
4. Pertahankan keseimbangan C & E
5. Atasi & kurangi nyeri
6. Cegah infeksi
7. Tingkatkan integritas kulit
8. Beri dukungan emosional.
Perencanaan pulang & perawatan di rumah:
1. Ajarkan kepada ortu u memantau adanya
tanda & gejala komplikasi jangka panjang .
2. Ajarkan perawatan kolostomi pada klg
3. Informasikan tentang penatalaksanaan
diet (rendah serat, asupan cairan tanpa
batas)
4. Dorong ortu dan anak untuk
mengekspresikan perasaannya terkait
kolostomi(tampilan, bau,anak tdk ideal)
5. Rujuk keprosedur untuk mendapatkan
informasi.