Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PENDARAHAN POST
PARTUM (PPH)
Dosen pengampu : Ns. Desi Ari  Madi Yanti, M.Kep,Sp.Kep.Mat
• Nama anggota :
1. Dandi eka andriano ( 2020206203044)
2. Fatimahazzaroh (2020206203048)
3. Nur Habibah Azzahra (2020206203065)
4. Risma Silvia (2020206203068)
PENGERTIAN
◦ Perdarahan postpartum adalah perdarahan pervaginaan 500 cc
atau lebih setelah kala III selesai setelah plasenta lahir). Fase
dalam persalinan dimulai dari kala I yaitu serviks membuka
kurang dari 4 cm sampai penurunan kepala dimulai, kemudian
kala II dimana serviks sudah membuka lengkap sampai 10 cm
atau kepala janin sudah tampak, kemudian dilanjutkan dengan
kala III persalinan yang dimulai dengan lahirnya bayi dan
berakhir dengan pengeluaran plasenta. Perdarahan post partum
terjadi setelah kala III persalinan selesai.
ETIOLOGI
Perdarahan postpartum disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor
predisposisi adalah anemia, yang berdasarkan prevalensi di negara
berkembang merupakan penyebab yang paling bermakna. Penyebab
perdarahan postpartum paling sering adalah atonia uteri serta retensio
plasenta, penyebab lain kadang-kadang adalah laserasi serviks atau vagina,
ruptur uteri, dan inversi uteri.
Sebab-sebab perdarahan postpartum primer dibagi menjadi empat kelompok
utama:
◦ Tone(AtoniaUteri)
◦ Trauma dan Laserasi
◦ Tissue (Retensio Plasenta)
◦ Thrombophilia (Kelainan Perdarahan)
TANDA DAN GEJALA
◦ Pendarahan yang tidak terkendali
◦ Tekanan darah menurun
◦ Detak jantung meningkat
◦ Penurunan jumlah sel darah merah
◦ Pembengkakan dan rasa sakit pada vagina dan daerah
sekitarnya jika perdarahan berasal dari hematoma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Pemeriksaan fisik. Pucat, disertai tanda-tanda syok, tekanandarah
rendah, nadi cepat kecil, ekstremitas dingin dan tampak darah dari
vagina secara terus menerus.102)
◦ Pemeriksaan obstetrik. Kontraksi ulkus lembek, uterus membesar bila
ada atonia uteri. Bila kontraksi uterus baik mungkin karena perlukaan
di jalan lahir.
◦ Pemeriksaan ginekologi. Dilakukan dalam keadaan baik atau telah
diperbaiki, dapat diketahui kontraksi uterus, luka jalan lahir dan
retensi sisa plasenta.
◦ Pemeriksaan penunjang seperti tes laboratorium, tes radiologi.
PENATALAKSAAN
◦ Memberikan terapi oksigen
◦ Memasang jalur intravena (IV) dengan jarum besar (ukuran 16 G atau 18 G), untuk
resusitasi cairan dengan cairan kristaloid atau normal salin. Carian dapat diberikan
secara bolus jika terdapat syok hipovolemik
◦ Memeriksa golongan darah crossmatch dan darah lengkap, untuk persiapan
transfusi sesuai protokol. Transfusi darah diberikan apabila Hb <8 g/dL atau secara
klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat
◦ Memasang kateter urin untuk memantau urine output
◦ Memantau tanda-tanda vital secara terus menerus
◦ Menentukan penyebab atau sumber perdarahan, untuk menentukan tata laksana
khusus yakni 4T ( tonus, tissue, trauma, thrombin)
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa yang mungkin muncul :
◦ Nyeri akut b.d agen pencedera fisik(proses persalinan)
◦ Risiko hipevolemia b.d trauma/perdarahan.
◦ Risiko syok b.d perdarahan
◦ Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah teratasi dengan kriteria hasil :
1. Keluhan nyeri cukup menurun
2. Meringis cukup menurun
-Observasi :
1. Identifikasi karakteristik nyeri
2. Identifikasi kesesuaian jenis analgesik dengan tingkat keparahan nyeri.
-Terapeutik :
1. Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak di
inginkan
-Edukasi :
1. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat-Kolaborasi.
2. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
◦ Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah teratasi dengan kriteria
hasil:
1. Tekanan darah cukup membaik
2. Tekanan nadi cukup membaik
-Observasi :
1. Monitor tekanan darah
2. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
3. Identifikasi tanda-tanda hipevolemia
-Terapeutik :
1. Dokumentasikan hasil pemantauanEdukasi
2. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
3. Informasikan hasil pemantauan
◦ Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah teratasi dengan kriteria
hasil:
1. Kekuatan nadi cukup meningkat
2. Saturasi oksigen cukup meningkat
-Observasi :
1. monitor tekanan darah
2. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
-Terapeutik :
3. Dokumentasikan hasil pemantauan
-Edukasi :
4. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
5. Informasikan hasil pemantauan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai