Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGERTIAN

 Katarak adalah lensa yang berkabut atau opak.


 Pada inspeksi visual, katarak nampak abu2 atau putih
susu.
ETIOLOGI
▪ Proses penuaan
▪ Kongenital
▪ Trauma mata: tajam / tumpul
▪ Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
▪ Penyakit sistemik: DM, hipoparatiroidisme
▪ Terpajan sinar UV B yang lama
▪ Kelainan mata: uveitis (inflamasi traktus uvea) anterior
▪ Alkohol
▪ Merokok
▪ Asupan vit. antioksidan yang kurang dalam jangka waktu lama
KLASIFIKASI
Menurut terjadinya katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Katarak Developmental
 Terjadinya katarak karena proses pertumbuhan misalnya :katarak congenital, katarak juvenil
2. Katarak degeneratif
 Terjadinya katarak karena proses degenerasi misal katarak senile
3. Katarak komplikata
 Terjadinya katarak karena komplikasi dari suatu penyakit mata atau sistemik
4. Katarak traumatik
 Terjadinya katarak karena suatu trauma langsung atau tidak langsung, bisa disertai dislokasi
ke anterior (depan) atau posterior (belakang) dari lensa.
KLASIFIKASI
Menurut usia penderita katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Katarak Kongenital
 Katarak yang dijumpai sejak lahir atau usia < 1 tahun
2.Katarak Juvenil
 Katarak yang terlihat pada usia 1 tahun dan < 30 tahun
3.Katarak Presenilel
 Katarak yang terjadi pada usia 30 – 40 tahun
4.Katarak Senile
 Katarak yang dimulai pada usia > 40 tahun
PATOFISIOLOGI
 Bertambahnya usia – nukleus berubah warna mjd coklat kekuningan – densitas di
sekitar opasitas – opasitas pada kapsul posterior.
 Perubahan fisik n kimia lensa – hilang transparansi – perubahan serabut halus
multipel (zunula) memanjang dari badan silier ke sekitar luar lensa – penglihatan
mengalami distorsi (melihat garis lurus mjd bergelombang).
 Perubahan kimia protein lensa – koagulasi – menghambat jalannya cahaya ke retina-
mengabutkan pandangan .
MANIFESTASI KLINIS
▪ Penurunan ketajaman penglihatan
▪ Silau
▪ Pengembunan mutiara keabuan pada pupil
▪ Pandangan kabur atau redup
▪ Susah melihat di malam hari
▪ Pupil tampak kekuningan, abu2 atau putih
PENATALAKSANAAN
1. Ekstraksi katarak intrakapsuler (ICCE, intracapsular cataract extraction):
pengangkatan seluruh lensa.
2. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler (ECCE, extracapsular cataract
extraction).
3. Fakoemulsifikasi: pengambilan lensa melalui insisi yg lebih kecil dg alat
ultrason frek. Tinggi
4. Pengangkatan lensa – teknik ini memerlukan koreksi optikal, dengan 3
metode: Kaca mata apakia, Lensa kontak, IOL (Implan Lensa
Intraokuler):
PENATALAKSANAAN
Dihindari (minimal 1 minggu):
- Tidur pada sisi yg sakit
- Menggosok mata, menekan kelopak untuk menutup
- Mengejan saat defekasi
- Memakai sabun mendekati mata
- Mengangkat benda lebih dr 7 kg
- Hubungan seks
- Mengendarai kendaraan
- Batuk, bersin dan muntah
- Menundukan kepala sampai bawah pinggang
- Melipat lutut saja dan punggung tetap lurus utk mengambil sesuatu di lantai.
PENATALAKSANAAN
Obat dan perawatan mata
- Pergunakan obat sesuai aturan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memakai obat
- Membersihkan mata dengan bola kapas steril atau kasa yg dibasahi air steril
atau larutan NaCl, sapu kelopak mata dengan lembut dari sudut dalam ke
luar.
- Saat meneteskan mata: duduk dan kepala condong ke belakang, dengan
lembut tarik ke bawah batas kelopak mata bawah
- Menggunakan semua obat tepat sesuai dengan resep
PENATALAKSANAAN
 Melaporkan tanda dan gejala yang tak biasa
- Nyeri pada dan sekitar mata, nyeri kepala menetap
- Setiap nyeri yg tak berkurang dg obat pengurang nyeri
- Nyeri diserti mata merah, bengkak atau keluar cairan, inflamasi dan cairan
dari mata
- Nyeri dahi dg onset mendadak
- Perubahan ketajaman penglihatan, kabur, pandangan ganda, selaput pada
lapang penglihatan, kilatan cahaya, percikan atau bintik di depan mata, halo
di sekitar sumber cahaya.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nyeri Akut
L.02012 Tingkat Nyeri
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 8 jam/hari diharapkan tingkat nyeri
berkurang dengan kriteria hasil:
▪ Keluhan nyeri menurun
▪ Meringis menurun
▪ Sikap protektif menurun
▪ Gelisah menurun
▪ Kesulitan tidur menurun
▪ Menarik diri menurun
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nyeri Akut
I.05178 Manajemen Nyeri
Observasi
▪ Identifikasi si muka si karakteristik durasi frekuensi kualitas intensitas nyeri
▪ Identifikasi skala nyeri
▪ Identifikasi respon nyeri non verbal
▪ Identifikasi faktor yang memperberat dan pengeringan nyeri
▪ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
▪ Identifikasi pengaruh budaya terhadap nyeri
▪ Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
▪ Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
▪ Monitor efek samping penggunaan analgesik
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nyeri Akut
I.05178 Manajemen Nyeri
 Perbedaan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri misal tense hipnosis akupresur
 Terapi musik biofeedback terapi pijat aromaterapi teknik imajinasi terbimbing kompres
 Hangat dingin terapi bermain
 Kontrol lingkungan yang memperberat misal suhu ruangan cahaya kebisingan
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
 Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori
I.08241 Minimalisasi Rangsangan
Observasi
 Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis. Nyeri, kelelahan)
Terapeutik
 Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis. Bising, terlalu terang)
 Batasi stimulus lingkungan (mis. Cahaya, suara, aktivitas)
 Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
Edukasi
 Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis, mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi kebisingan, membatasi
kunjungan)
Kolaborasi
 Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
 Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ansietas
I.09314 Reduksi Ansietas
Observasi
 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Terapeutik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ansietas
I.09314 Reduksi Ansietas
Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensai yang mungkin dialami
 Informasikan secara factual mengenaidiagnosis, pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien jika perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antiansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN
Risiko Cidera
I.14537 Pencegahan Cedera
Observasi
 Identifikasi lingkungan yang mengakibatkan cedera
 Identifikasi obat yang berotensi menyebabkan cedera
 Indentifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah
Terapeutik
 Sediakan pencahayaan yang memadai
 Gunakan lampu tidur selama tidur
 Gunakan alas lantai bila berisiko mengalami cedera serius
 Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi diatas tempat tidur
 Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau
INTERVENSI KEPERAWATAN
Risiko Cidera
I.14537 Pencegahan Cedera
Terapeutik
Pertahankan posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
 Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalm kondisi terkunci
 Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijkan fasilitas pelayanan kesehatan
 Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
 Diskusikan mengenai alat bantu mobilisasi
 Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
 Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien
Edukasi
 Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
 Anjurkan berganti posisi secara perlahan

Anda mungkin juga menyukai