Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN DASAR

PADA PASIEN KATARAK


Linda Kartika M, S.Kep., Ners
DEFINISI KATARAK

Katarak didefinisikan:
“sebagai kekeruhan lensa atau hilangnya kejernihan lensa
yang menyebabkan tajam penglihatan menurun”
ANATOMI LENSA
LENSA

• Secara anatomis lensa mata manusia terletak di belakang iris, berbentuk


cembung dan menggantung pada tempatnya oleh Zonula Zinii.
• Lensa terdiri dari 3 lapisan :
 Kapsul
 Korteks
 Nukleus
KLASIFIKASI KATARAK

 ONSET
 MORFOLOGIK
 MATURITAS
KOMPLIKASI KATARAK
1. GLAUKOMA
2. UVEITIS

INDIKASI PEMBEDAHAN
1. Indikasi Optis
2. Indikasi Medis
3. Indikasi Kosmetik
FAKTOR RESIKO

TRAUMATIK

PENYAKIT SEKUNDER

PAPARAN SINAR RADIASI

OBAT OBAT KORTIKOSTEROID

KONGENITAL YG DIPENGARUHI
OLEH FAKTOR GENETIK
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

KERATOMETRI

SPEKULAR

BIOMETRI

USG

LABORATORIUM,EKG,FOTO THORAX
(SESUAI INDIKASI)
ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian
- Riwayat Kesehatan
- Biodata Pasien
* Keluhan utama
* Riwayat kesehatan sekarang
* Riwayat kesehatan keluarga
- status fisiologi
Pemeriksaan fisik
• Visus
• Tanda – tanda vital
• Tekanan intra okular
• Lensa keruh / tidak
MANIFESTASI KLINIS

• PENGLIHATAN KABUR SEPERTI ADA AWAN ATAU KABUT


• SILAU
GEJALA SUBYEKTIF • GANGGUAN PERSEPSI WARNA
• DIPLOPIA
• SUSAH MELIHAT DI MALAM HARI

• PENGEMBUNAN SEPERTI MUTIARA KEABUAN PADA


PUPIL
• PUPIL TAMPAK PUTIH ATAU ABU ABU
GEJALA OBYEKTIF • PADA KATARAK MATUR PUPIL TAMPAK BENAR BENAR
PUTIH
• LENSA TAMPAK KERUH
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre operatif :

 Gangguan sensori penglihatan


 Kecemasan
 Resiko jatuh

Post Operatif
 Gangguan rasa nyeri
 Kurangnya pengetahuan
 Resiko cedera
 Resiko infeksi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Masalah Penyebab/faktor resiko Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor

Gangguan persepsi Gangguan penglihatan Penurunan tajam penglihatan


sensori
Ansietas Ancaman terhadap konsep diri Merasa bingung Frekuensi nadi meningkat

Krisis situasional Merasa khawatir Tekanan darah meningkat

Kurang terpapar informasi Tampak gelisah

Sulit tidur
Resiko jatuh Penggunaan alat bantu berjalan

Lingkungan tidak aman

Penurunan tajam penglihatan


LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan

Luaran Ekspektasi Kriteria hasil


Ketajaman
Persepsi sensori /
Membaik penglihatan (5)
fungsi sensori
Setelah dilakukan intervensi Keperawatan selama 1x24 jam,maka
fungsi sensori membaik dengan kriteria hasil ketajaman
penglihatan meningkat
LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri;krisis


situasional;kurang terpapar informasi d.d klien merasa
bingung;merasa khawatir;tampak gelisah

Luaran Ekspektasi Kriteria hasil


1. Verbalisasi khawatir
akibat kondisi yang
Tingkat ansietas Menurun dihadapi(5)
2. Perilaku gelisah(5)
Setelah dilakukan intervensi Keperawatan selama 1x24 jam,maka
tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil verbalisasi
khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun, perilaku gelisah
menurun.
LUARAN KEPERAWATAN (SLKI)

Resiko jatuh b.d penurunan tajam penglihatan


Luaran Ekspektasi Kriteria hasil

Tingkat jatuh Menurun 1. Kejadian jatuh (5)

Setelah dilakukan intervensi Keperawatan selama 1x24 jam,maka


tingkat jatuh menurun dengan kriteria hasil kejadian jatuh
menurun.
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
Masalah Intervensi Tindakan
Utama/pendukung
Observasi :
- Identifikasi factor yang berhubungan (penyakit neurologis, trauma status organ
penglihatan terganggu)yg mempengaruhi penglihatan klien saat ini
- Identifikasi masalah penglihatan tertentu (Visus, lapang pandang,dll)
- Kaji persepsi klien mengenai masalah atau perubahan
- Identifikasi diagnosis dan terapi saat ini

Terapeutik:
- Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori
- Batasi stimulus lingkungan
Gangguan Minimalisasi - Rencanakan perawatan dengan klien / keluarga
- Untuk klien yang mengalami gangguam penglihatan & yang tidak responisf
Persepsi rangsangan terhadap stimulus maka dekati klien dari sisi penglihatan yang utuh/normal
Sensori
Edukasi:
- Beri penjelasan dan perawatan dengan klien
- Libatkan Keluarga
- Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mengatur pencahayaan ruangan,mengurangi
kebisingan )

Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan anggota tim Kesehatan lainnya dalam pemberian terapi dan
tindakan
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
Masalah Intervensi Tindakan
Utama/pendukung
Observasi :
- Identifikasi faktor resiko jatuh
- Identifikasi lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh
- Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala jatuh
- Berikan intervensi pencegahan jatuh
Terapeutik:
- Orientasikan ruangan pada pasien & keluarga
- Pasang handrail tempat tidur
Resiko - Tempatkan pasien beresiko tinggi dekat dengan nurse station
Pencegahan jatuh
jatuh - Gunakan alat bantu berjalan
- Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien

Edukasi:
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
- Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
- Anjurkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
Masalah Intervensi Tindakan
Utama/pendukung
Observasi :
- Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
- Identifikasi kemampuan membuat keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas(verbal dan non verbal)
Terapeutik:
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Diskusikan perencanaan yang realistis tentang peristiwa yang akan dating
Ansietas Reduksi Ansietas
Edukasi:
- Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis,pengobatan dan
prognosis
- Anjurkan keluarga untuk Bersama pasien
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian obat ansietas jika perlu
EVALUASI KEPERAWATAN

Hasil yang diharapkan klien akan :


Memahami do & don’t pasca operasi
Mengerti tentang cara perawatan mata pasca operasi
Mengenali tanda dan gejala komplikasi setelah operasi
katarak
Menggunakan obat tetes mata dengan benar
Mampu beradaptasi dengan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai