Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3

JENIWATI MANDIANGAN 2201077


TALITA MENTU 2201068
AGUNG BUDIMAN
RIANI TAMUDIA 2201059
2201103
TRISCA SALAPALI 2201081
DEYSI HORMATI 2201088
KEZIA CORNEL 2201073
ADELWEYS KADOME 2201052
APRILLIA RAUHE 2201074
Apa itu Ansietas?
Ansietas adalah kondisi dimana seseorang
merasa emosi dan Diikuti dengan respon otonom
atau ( individu tidak mengetahui dan Asalnya
tidak jelas ) dan adanya antisipasi terhadap
bahaya yang dapat Menimbulkan rasa takut dan
khawatir dan memungkinkan individu
Melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
( PPNI, 2016 ).
Tanda dan Gejala Umum Ansietas
01 Ketegangan

02 Kekuatiran, panik

03 Perasaan tak nyata

04 Takut kehilangan kontrol

05 Takut mati, takut gila


Tingkat
Kecemasan
Menurut Stuart (2007) ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang,
berat dan panik.
01 Kecemasan Ringan
Tingkat kecemasan ringan adalah cemas yang normal yang biasa menjadi
bagian sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan perhatian, tetapi individu masih mampu memecahkan
masalah. Cemas ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan dan kreatifitas yang ditandai dengan terlihat tenang, percaya
diri, waspada,memperhatikan banyak hal, sedikit tidak sabar, ketegangan
otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks atau sedikit gelisah.
02 Kecemasan sedang
Tingkat kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada hal-hal yang penting dan mengesampingkan yang
tidak penting atau bukan menjadi prioritas yang ditandai dengan
perhatian menurun, penyelesaian masalah menurun, tidak sabar,
mudah tersinggung, ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital
meningkat, mulai berkeringat, sering mondar-mandir, sering
berkemih dan sakit kepala.
03 Kecemasan berat
Tingkat kecemasan berat sangat mengurangi persepsi individu,
dimana individu cenderung untuk memusatkan perhatian pada
sesuatu yang terinci dan spesifik, dan tidak dapat berfikir tentang
hal yang lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi
ketegangan. Individu memerlukan banyak arahanuntuk dapat
memusatkan pada suatu area lain ditandai dengan sulit berfikir,
penyelesaian masalah buruk, takut, bingung, menarik diri, sangat
cemas, kontak mata buruk, berkeringat banyak , bicara cepat,
rahang menegang, menggertakkan gigi, mondar mandir dan
gemetar
04 Panik
Tingkat panik dari suatu kecemasan berhubungan dengan
ketakutan dan teror, karena individu mengalami kehilangan
kendali. Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan
sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik
melibatkandisorganisasi kepribadian, dengan panik terjadi
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan
kehilanganpemikiran yang tidak dapat rasional.
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang menjadi sumber
terjadinya stres yang memengaruhi tipe dan sumber dari individu
untuk menghadapi stres baik yang biologis, psikososial, dan
sosiokultural. Adapun macam-macam faktor predisposisi
meliputi hal sebagai berikut.
1. Biologi: latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan
biologis, kesehatan umum, dan terpapar racun.
2. Psikologis: kecerdasan, keterampilan verbal, moral, personal,
pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan
psikologis, dan kontrol.
3. Sosiokultural: usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi,
posisi sosial, latar belakang budaya, keyakinan, politik,
pengalaman sosial, dan tingkatan sosial.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah stimulus yang mengancam individu. Faktor presipitasi
memerlukan energi yang besar dalam menghadapi stres atau tekanan hidup. Faktor
presipitasi ini dapat bersifat biologis, psikologis, dan sosiokultural. Waktu merupakan
dimensi yang juga memengaruhi terjadinya stres, yaitu berapa lama terpapar dan berapa
frekuensi terjadinya stres. Adapun faktor presipitasi yang sering terjadi adalah sebagai
berikut.
1. Kejadian yang menekan (stressful)
Ada tiga cara mengategorikan kejadian yang menekan kehidupan, yaitu aktivitas sosial,
lingkungan sosial, dan keinginan sosial. Aktivitas sosial meliputi keluarga, pekerjaan,
pendidikan, sosial, kesehatan, keuangan, aspek legal, dan krisis komunitas.
2. Ketegangan hidup
Beberapa ketegangan hidup yang umum terjadi adalah perselisihan yang dihubungkan
dengan hubungan perkawinan, perubahan orang tua yang dihubungkan dengan remaja
dan anak-anak, ketegangan yang dihubungkan dengan ekonomi keluarga, serta overload
yang dihubungkan dengan peran.
• Sumber koping
Sumber koping adalah media yang dimiliki setiap individu untuk mengatasi stress yang
dialami. Atau dapat juga diartikan sebagai suatu kemampuan yang dapat digunakan untuk
membatasi stres dan fikiran negatif. Sumber koping ada empat yaitu: asset ekonomi,
kemampuan dan keterampilan individu, teknik ± teknik pertahanan, dukungan sosial
(Stuart, 2009).

• Mekanisme koping
Mekanisme koping untuk mengatasi ansietas adalah :
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas (task oriented reaction)
2. Mekanisme pertahanan ego (Ego oriented reaction) mekanisme
ASKEP TEORI
KECEMASAN
01 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien menurut Lyer et al ( 1996, dalam setiadi,
2012) isi pengkajian meliputi :
a) Identitas klien
b) Keluhan utama atau alasan masuk
c) Faktor predisposisi
d) Aspek fisik atau biologis
e) Aspek psikososial
f) Status mental
g) Mekanisme koping
h) Masalah psikologi dan lingkungan
i) Pengetahuan
j) Aspek medik
Diagnosis
02 Keperawatan
diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa Keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respons klien individu, Keluarga dan komunitas terhadap situasi
yang berkaitan dengan kesehatan. DPP PPNI (2017) menjelaskan diagnosa
keperawatan yang sering muncul pada kasus DHF yaitu:
• Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
03 Intervensi
Luaran & kriteria hasil intervensi
- setelah dilakukan intervensi ………selama maka tingkat ansietas menurun dengan -reduksi ansietas (I.093114)
kriteria hasil. Observasi
1. verbalisasi kebinggungn menurun \ -indetivikasi saat Tingkat ansietas berubah (mis kondisi,waktu,stresor )
2. verbalisasi kawatir akibat kondisi yang di hadapi menurun -indetivikasi kemampuan mengambil keputuasan
3.perilaku gelisah menurun -monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal).
4.perilaku tegang menurun
5.keluhan pusing menurun Terapeutik
6.tremor menurun -ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
7. pucat menurun -tamani pasiean untuk mengurangi kecemasa,jika memungkinkan
8. konsentrasi membaik -pahami situasi yang membuat ansietas
9. pola tidur membaik -dengarkan dengn penuh perhatian
-gunakan pendekatan yang tenangn dan meyakinkan
-tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
-motivasi mengidentivikasi situasi yang memicu kecemasan
-diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi
-jelasakan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
-informasikan secara vaktual mengenai diagnosi,pengobatan,dan prognosi
-anjurkan keluarga untuk untuk tetap Bersama pasien, jika perlu
- anjurkan untuk melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- anjurkan mengungkapkan perasaan dan presepsi
- latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- latih pengguna mekanisme pertahanan diri yang tepat
- latih Teknik relaksasi

Kolaborasi
-kolaborasi pemberian obat antiantiansietas, jika perlu
04 Implementasi
implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan intervensi
keperawatan. Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan
yang telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien
untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang
ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan Kesehatan

05 Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa
jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi.
Thanks!
Any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo and


includes icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
content by Sandra Medina
SARAN DAN MASUKAN
DOSEN PENGAMPU

Anda mungkin juga menyukai