Disusun Oleh:
Haniah
11194692110102
Disusun oleh:
Haniah
NIM: 11194692110102
g. Mekanisme Koping
Mekanisme koping menurut Bell (1996) dalam Stuart (2016)
meliputi:
1) Mekanisme koping yang destruktif (maladaftif) Suatu keadaan
dimana individu mempunyai pengalaman atau mengalami
keadaan yang beresiko tinggi suatu ketidakmampuan untuk
mengatasi stressor. Koping maladaptif menggambarkan individu
yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi terhadap kejadian-
kejadian yang sangat menekan. Karakteristik koping maladaptif
yaitu: menyatakan tidak mampu, tidak mampu menyelesaikan
masalah secara efektif, perasaan lemas, takut, gangguan
fisiologis, adanya stress kehidupan dan tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar.
2) Mekanisme koping yang konstruktif (adaptif)
Merupakan suatu kejadian dimana individu dapat mengatur
berbagai tugas mempertahankan konsep diri, mempertahankan
hubungan dengan orang lain dan mempertahankan emosi serta
pengaturan stress. Karakteristik mekanisme koping adaptif yaitu:
dapat menceritakan secara verbal tentang perasaan,
mengembangkan tujuan yang realistis, dapat mengidentifikasi
sumber koping, dapat mengembangkan mekanisme koping yang
efektif, memilih strategi yang tepat, dan menerima dukungan
2. Proses Terjadinya Masalah
Beck, Amey & Greenberg (Freeman & Di Tomasso dalam Wolman &
Stricker, 1994) dalam (Yunita, 2020) mengemukakan bahwa dari sudut
pandang kognitif (cognitive model), terdapat lima kemungkinan faktor
predisposisi atau faktor yang secara potensial dapat menyebabkan
individu mengalami kecemasan, diantaranya:
a) Generative inheritability (pewarisan genetik)
Faktor hereditas mempengaruhi mudah tidaknya saraf otonom
menerima rangsang. Dengan kata lain, seseorang dengan sejarah
keluarga atau keturunan yang memiliki gangguan dalam kecemasan
bila dihadapkan pada situasi yang mencemaskan.
Ansietas
Causa