Disusun Oleh:
Haniah, S.Kep
NIM: 11194692110102
Disusun oleh :
Haniah, S.Kep
11194692110102
Mengetahui,
DATA UMUM
2. Jantung
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, iktus cordis tidak terlihat.
b. Palpasi : iktus cordis teraba di ICS 5
c. Perkusi : suara redup.
d. Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 reguler.
d. Abdomen (secara umum dan pemeriksaan)
I : perut membesar karena kehamilan
A : Adanya denyut jantung janin : DJJ 122x/ menit
P : L1 : Teraba bokong bagian fundus uteri, TFU 30 cm (3 jari dibawah px),
L2 : Punggung kanan
L3 : Presentasi Kepala
L4 : Kepala sudah masuk PAP
P: Tidak terkaji
KALA I
Mulai kala I fase aktif selama 6 jam dari pukul 20.10 WITA (normalnya dalam waktu 7-8
jam pada multipara)
Mulai kala II fase laten selama 2 jam dari pukul 02.15 WITA (normalnya dalam waktu 6
jam pada multipara)
Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda vital : TD: 140/90 mmHg Nadi: 90x/mnt
RR: 24x/mnt Suhu: 36,7 ⁰C
Kontraksi uterus
Frekuensi : 5x/mnt, durasi 45 detik
Intensitas : kuat, DJJ 130x/mnt, tidak teratur
Pengeluaran cairan amnion : pengeluaran cairan berwarna kuning jernih
Pemeriksaan dalam
Dialtasi serviks : 1cm, Portio tebal, pembukaan 1 (blood slim (+)
Pengeluaran : lendir/darah
f. Psikososial
Penerimaan klien/keluarga terhadap kehamilan: Respon Pasien dan keluarga sangat
baik
Social support: ( √ ) suami ( √ ) ibu kandung ( ) lain-lain
DATA FOKUS:
Data subjektif:
- Pasien mengeluh perut mules-mules dan nyeri
- Pasien mengatakan merasa seperti ingin buang air besar dan ada rasa ingin
meneran
P : Saat bayi dalam kandungan bergerak aktif
Q : Seperti tertekan
R : Perut bagian bawah
S : 6 (Sedang) dari 0-10
T : Terjadi selama 30 menit selama 15 detik
Data Objektif:
- Pasien tampak pucat, konjungtiva anemis
- Pasien tampak meringis
KALA II
Mulai kala II selama 40 menit dimulai pada pukul 05.05 WITA (normalnya dalam waktu 1
jam pada multipara)
Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
Tanda vital : TD: 150/90mmHg Nadi: 107x/mnt
RR: 26x/mnt Suhu: 36,5 ⁰C
Intensitas kontraksi uterus : kuat/sedang/lemah, DJJ 138x/mnt, teratur
Kebutuhan saat ini:
a. Oksigenasi
Kulit: pucat (√ ) lembab, berkeringat (√) dyspnea ( ) tachipnea CRT < 2 detik
b. Keamanan dan kenyamanan
( √) nyeri, skala 7 dari 0-10 ( √ ) berkeringat ( ) kooperatif
c. Psikososial
Social support: ( √ ) suami (√ ) ibu kandung ( ) lain-lain
DATA FOKUS:
Data subjektif:
- Pasien mengeluh nyeri dan mules
Data subjektif :
- Pasien terlihat meringis
- Uterus teraba membulat
- Adanya tekanan pada anus
- Perineum tampak menonjol dan vulva membuka
- Pasien tampak masih lemas dan kelelahan
- Tampak pernafasan cepat
- TTV : TD:120/ 80 mmHg,
Nadi: 107 x/mnt
RR: 26x/mnt
Suhu: 36,5 ⁰C
Tepasang O2 3 lpm
- P: Kontraksi uterus
Q: terasa diremes-remes,
R: Perut bagian bawah
S: 8 (1-10) nyeri
T: Terjadi selama 30 menit selama 30 detik
KALA III
Mulai kala III selama 5 menit dimulai pukul pukul 05.50 WITA (normalnya waktu maksimal
pengeluaran plasenta 45 – 60 menit)
Keadaan umum
Pasien tampak lelah dan lesu, akral pasien teraba dingin
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital : TD: 130/90mmHg Nadi: 90x/mnt
RR: 22x/mnt Suhu: 36,5 ⁰C
Intensitas kontraksi uterus : kuat/sedang/lemah
Kebutuhan saat ini:
a. Oksigenasi
Kulit: pucat ( √) lembab, berkeringat (√) (-) dyspnea ( - ) tachipnea CRT <2 detik
b. Cairan
Cairan: Intake 1000cc/hr, jenis RL
Out put : perdarahan ± 500cc
c. Eliminasi
Kandung kemih: ( √ ) kosong
d. Keamanan dan kenyamanan
(√) berkeringat ( √ ) lemah/letih ( √ ) rupture perineum
DATA FOKUS :
Data subjektif :
- Pasien mengatakan masih merasa mulas dan sedikit lemas
Data Objektif :
- Pasien terlihat meringis
- Pasien terlihat mengatur posisi untuk meringankan nyeri
P: Kontraksi uterus,
Q: terasa diremes-remes,
R: Perut bagian bawah
S: 7 (1-10)/nyeri
T : Terjadi selama 60 menit selama 30 detik
KALA IV
Kala IV dilakukan observasi dari lahirnya janin sampai pengeluaran plasenta selama 1
jam dimulai pukul 06.00 WITA (Normalnya observasi dilakukan selama 1 jam untuk
melihat apakah terjadi perdarahan atau tidak)
Keadaan umum
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian vagina
- Pasien tampak kelelahan
- Pasien tampak pucat
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital : TD: 120/100mmHg Nadi: 95x/mnt
RR: 21x/mnt Suhu: 36,0⁰C
Intensitas kontraksi uterus : kuat/sedang/lemah,
Kebutuhan saat ini:
a. Oksigenasi
Kulit: ( √ ) pucat ( √) lembab, berkeringat ( -) dyspnea ( -) tachipnea CRT <2detik
b. Nutrisi dan cairan
Nutrisi :
Cairan : Intake 300cc/hr, jenis RL Out put : (-)
c. Eliminasi
Kandung kemih: ( √ ) kosong
d. Keamanan dan kenyamanan
( √ ) berkeringat ( √ ) lemah/letih ( - ) Bounding attachme
DATA FOKUS:
Data subjektif :
- Pasien nyeri pada bagian vagina
Data Objektif :
- Pasien Nampak meringis
- Pasien tampak kelelahan
- Pasien tampak pucat
- Terlihat adanya laserasi tahap 2 pada vagina
- Terdapat adanya luka jahitan bekas episiotomy
- TTV :
TD:120/90 mmHg Nadi: 90 x/mnt
RR: 26 x/mnt Suhu: 36,5 ⁰C
P: Laserasi tahap 1
Q: disayat-sayat
R: vagina
S: 3 (1-10)/nyeri,
T: Hilang timbul
Asuhan Keperawatan Kala 1
Diagnosa
Tanggal SLKI SIKI Implementasi Evaluasi
Keperawatan
19 April 2022 Nyeri melahirkan b.d Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I. 1. Mengidentifikasi S:
Kontraksi uterus 08238) lokasi, karakteristik, - pasien mengatakan
(D.0079) Setelah dilakukan asuhan durasi, frekuensi, merasa seperti ingin
keperawatan selama 1x 6 Observasi: kualitas, intensitas buang air besar dan
jam diharapkan Tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, nyeri ada rasa ingin
Menurun dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi, 2. Mengdentifikasi skala meneran
frekuensi, kualitas, nyeri
1. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri 3. Mengidentifikasi O:
2. Pola nafas membaik 2. Identifikasi skala nyeri respons nyeri non - Pasien tampak masih
3. Ekspresi meringis 3. Identifikasi respons verbal mengerang dan
berkurang nyeri non verbal 4. Memberikan teknik memegang perutnya
4. Rasa gelisah berkurang 4. Observasi kemajuan nonfarmakologi untuk - Pasien Nampak
5. TTV dalam rentang persalinan mengurangi rasa kelelahan
normal Terapeutik: nyeri (teknik distraksi - TD:120/80 mmHg,
1. Posisikan ibu dan relaksasi, guided N:92 x/menit, RR: 26
senyaman mungkin imagery) x/menit, suhu 36,5
(Posisi miring kiri agar 5. Manjelaskan strategi o
C.
mempercepat meredakan nyeri P: Kontraksi uterus,
persalinan) 6. Memposisikan ibu Q: terasa diremes-remes,
Edukasi senyaman mungkin R: Perut dan pinggang,
(Posisi miring kiri agar S: 6 (1-10)/nyeri,
1. Jelaskan strategi mempercepat T: Hilang timbul terjadi
meredakan nyeri persalinan) selama 30 menit selama
2. Ajarkan teknik 15 detik
nonfarmakologis
untuk mengurangi A:Masalah belum teratasi
rasa nyeri (teknik P: Intervensi dilanjutkan
distraksi dan relaksasi
, guided imagery)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika
perlu
Asuhan Keperawatan Kala 2
Diagnosa
Tanggal SLKI SIKI Implementasi Evaluasi
Keperawatan
19 April Nyeri melahirkan b.d Tingkat Nyeri Manajemen nyeri 1. Mengidentifikasi lokasi, S :
2022 Kontraksi uterus (L.08066) (I. 08238) karakteristik, durasi, - Pasien mengeluh
(D.0079) Observasi: frekuensi, kualitas, nyeri dan mules
Setelah dilakukan intensitas nyeri
asuhan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, 2. Mengdentifikasi skala O :
selama 1x jam karakteristik, durasi, nyeri - Pasien terlihat
diharapkan Tingkat frekuensi, kualitas, 3. Mengidentifikasi respons meringis
nyeri Menurun intensitas nyeri nyeri non verbal - Uterus teraba
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala 4. Memberikan teknik membulat
nyeri nonfarmakologi untuk - Adanya tekanan
1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respons mengurangi rasa nyeri pada anus
menurun nyeri non verbal (teknik distraksi dan - Perineum tampak
2. Pola nafas Terapeutik: relaksasi, guded menonjol
membaik Imagery) - vulva membuka
3. Ekspresi meringis 1. Memposisikan klien 5. Manjelaskan strategi P: Kontraksi uterus
berkurang senyaman mungkin meredakan nyeri Q: terasa diremes-
4. Rasa gelisah (Posisi litotomi atau 6. Memposisikan klien remes,
berkurang sesuai posisi pilihan senyaman mungkin R: Perut bagian bawah
5. TTV dalam ibu) (Posisi litotomi atau S: 8 (1-10)/nyeri,
rentang normal 2. Ajarkan pasien untuk sesuai posisi pilihan ibu) T: Terjadi selama 30
meneran dengan 7. Mengajarkan pasien menit selama 30 detik
benar (meneran tanpa untuk meneran dengan
suara) benar (meneran tanpa
3. Ajarkan pasien untuk suara) A: Masalah belum
tidak menggigit lidah 8. Mengajarkan pasien teratasi
pada saat meneran. untuk tidak menggigit P: Intervensi dilanjutkan
4. Libatkan keluarga lidah pada saat meneran.
untuk mendampingi 9. Melibatkan keluarga
ibu. untuk mendampingi ibu.
5. Monitor penggunaan 10. Menurut jurnal
terapi komplementer Muldaniyah, 2022
(counterpressure) dengan judul “Pengaruh
terapi pijat counter
pressure terhadap
Edukasi intensitas nyeri pada ibu
bersalin kala 1 fase aktif”
1. Jelaskan strategi dilakukan pada pasien
meredakan nyeri untuk mengurangi nyeri
2. Ajarkan teknik persalinan.
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (Distraksi
dan relaksasi, guided
imagery)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
19 April Pola nafas tidak Pola Nafas (L.01004) Pemantauan Respirasi 1. Memonitor pola nafas S:
2022 efektif b.d Kelelahan (I.01014) 2. Monitor frekuensi,
(D.0005) Setelah dilakukan Observasi: irama, kedalaman dan
tindakan keperawatan O:
selama 1 x 2 jam 1. Monitor pola nafas, upaya napas
- Pasien tampak
inspirasi dan atau monitor saturasi 3. Atur Interval masih lemas
ekspirasi yang tidak oksigen pemantauan respirasi - Pasien tampak
memberikan ventilasi 2. Monitor frekuensi, sesuai kondisi pasien kelelahan
adekuat membaik irama, kedalaman dan 4. Menelaskan tujuan dan - Tampak pernafasan
dengan kriteria hasil: upaya napas prosedur pemantauan cepat
Terapeutik 5. Berkolaborasi dengan - TD:120/ 80 mmHg,
1. Dipsneu menurun - Nadi: 107 x/mnt
1. Atur Interval dokter untuk pemberian
- RR: 26x/mnt
2. Penggunaan otot pemantauan respirasi O2 - Suhu: 36,5 ⁰C
bantu nafas menurun sesuai kondisi pasien - Tepasang 02 3 lpm
Edukasi
3. frekuensi nafas
1. Jelaskan tujuan dan A: Masalah Belum
membaik
prosedur pemantauan Teratasi
Kedalaman nafas 2. Informasikan hasil P: Intervensi dilanjutkan
membaik pemantauan, jika
perlu
Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian O2
Diagnosa
Tanggal SLKI SIKI Implementasi Evaluasi
Keperawatan
19 April Nyeri melahirkan b.d Tingkat Nyeri Manajemen nyeri 1. Identifikasi lokasi, S : Pasien
2022 Kontraksi Uterus (L.08066) (I. 08238) karakteristik, durasi, mengatakan masih
(D.0079) Observasi: frekuensi, kualitas, merasa mulas dan
Setelah dilakukan sedikit lemas
asuhan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, intensitas nyeri
selama 1x2 jam karakteristik, durasi, 2. Identifikasi skala nyeri O:
diharapkan Tingkat frekuensi, kualitas, 3. Identifikasi respons - Pasien terlihat
nyeri Menurun intensitas nyeri nyeri non verbal meringis
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 4. Memberikan teknik - Pasien terlihat
3. Identifikasi respons nonfarmakologi untuk mengatur posisi
1. Keluhan nyeri nyeri non verbal untuk meringankan
menurun mengurangi rasa nyeri
Terapeutik: nyeri
2. Pola nafas (Distraksi dan
P: Kontraksi uterus,
membaik Berikan teknik relaksasi) Q: terasa diremes-
3. Ekspresi meringis nonfarmakologi untuk 5. Menjelaskan strategi remes,
berkurang mengurangi rasa nyeri meredakan nyeri R: Perut bagian
4. Rasa gelisah (Distraksi dan relaksasi) 6. Berkolaborasi untuk bawah
berkurang Edukasi S: 7 (1-10)/nyeri,
pemberian oksitosin
5. TTV dalam T: Hilang timbul
rentang normal 1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri A:Masalah belum
2. Ajarkan teknik teratasi
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri P:Lanjutkan intervensi
(distraksi dan relaksasi)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
oksitosin
19 April Risiko perdarahan Tingkat perdarahan Pencegahan perdarahan 1. Memonitor tanda dan S:-
2022 (L.02017) (I.02067) gejala perdarahan
2. Monitor nilai HB dan O:
Setelah dilakukan Obeservasi hematokrit
asuhan keperawatan 1. Tampak rupture
3. Pertahankan bed rest perineum
selama 1 x 2 jam 1. Monitor tanda dan
diharapkan Tingkat selama perdarahan 2. Terdapat
gejala perdarahan
nyeri Menurun 4. Menjelaskan tanda dan perdarahan ± 500cc
2. Monitor nilai
dengan kriteria hasil: gejala perdarahan 3. Pasien tampak
hematocrit/hemoglobin
5. Menganjurkan pucat
1. Kelembapan sebelum dan setelah 4. Tampak terdapat
meningkatkan asupan
membrane kehilangan darah trauma jalan lahir
cairan untuk
mukosa, dari 3. Monitor tanda-tanda
menghindari konstipasi
(post partum)
sedang (3) ke vital ortostatik 5. Terdapat
6. Menganjurkan segera komplikasi selama
meningkat (5) Terapeutik
melapor jika terjadi kehamilan (terjadi
2. denyut nadi apical, perdarahan ketuban pecah
1. Batasi tindakan
dari cukup sebelum waktunya)
invasive
memburuk (2) ke
2. Pertahankan bed rest
membaik (5) A: masalah belum
selama perdarahan teratasi
3. Hemoglobin, dari
3. Hindari pengukuran
cukup memburuk
suhu rektal P: lanjutkan intervensi
(2) ke membaik (5)
Edukasi
4. Hematocrit, dari
cukup memburuk 1. Jelaskan tanda dan
(2) ke membaik (5) gejala perdarahan
5. Tekanan darah, 2. Anjurkan meningkatkan
dari cukup asupan cairan untuk
memburuk (2) ke menghindari konstipasi
membaik (5) 3. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan
2. Kolaborasi pemberian
prodok darah
Asuhan Keperawatan Kala 4
Diagnosa
Tanggal SLKI SIKI Implementasi Evaluasi
Keperawatan
19 April Nyeri Akut b.d Agen Tingkat Nyeri Menejemen nyeri 1. Mengkaji lokasi, S :
2022 pencedera fisik (L.08066) (I. 08238) karakteristik, durasi, - Pasien nyeri
(D.0077) Observasi frekuensi, kualitas, vagina
Setelah dilakukan intensitas nyeri
asuhan keperawatan 2. mengidentifikasi skala O :
selama 1 x 2 jam 1. lokasi, karakteristik, - Pasien Nampak
nyeri
diharapkan Tingkat durasi, frekuensi, 3. mengidentifikasi respon meringis
nyeri Menurun kualitas, intensitas nyeri nyeri non verbal - Terlihat adanya
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 4. Mengontrol lingkungan laserasi tahap 2
3. Identifikasi respon nyeri yang memperberat pada vagina
1. Keluhan nyeri
non verbal rasa nyeri (mis. Suhu - Terdapat adanya
menurun luka jahitan bekas
4. Identifikasi faktor yang ruangan, pencahayaan,
2. Ekspresi meringis episiotomy
kebisingan)
berkurang memperberat dan - TTV :
3. Rasa gelisah memperingan nyeri TD:120/90 mmHg
berkurang 5. Identifikasi pengetahuan Nadi: 90 x/mnt
4. TTV dalam rentang dan keyakinan tentang RR: 26 x/mnt
normal Suhu: 36,5 ⁰C
nyeri
P: Laserasi tahap 1
6. Identifikasi pengaruh
Q: disayat-sayat
budaya terhadap respon R: vagina
nyeri S: 3 (1-10)/nyeri,
7. Identifikasi pengaruh T: Hilang timbul
nyeri pada kualitas
hidup A: Masalah belum
8. Monitor efek samping teratasi
penggunaan analgetic
P: Intervensi
dilanjutkan
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(teknik relaksasi dan
distraksi)
2. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
2. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Keadaan Umum bayi baru lahir
Berat badan : 2850 gr
Panjang badan : 47 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar perut : 260 mm
Lingkar lengan atas :15 cm
APGAR SKOR
NILAI JUMLAH
TANDA MENIT KE MENIT KE
O 1 2
1 5
Denyut Tidak ada <100 100 2 2
jantung
usaha nafas Tidak ada Lambat Menangis 2 2
kuat
Tonus otot Lumpuh Eks fleksi Gerakan aktif 2 2
sedikit
Iritabilitas Tidak Gerakan Reaksi 2 2
refleks bereaksi sedikit melawan
Warna Biru/Pucat Tubuh Kemerahan 2 2
merah,
tangan kaki
biru
Total Menit 1 : 10
Menit 5 : 10
Kesimpulan : Bayi dalam kondisi baik dan sempurn