Anda di halaman 1dari 44

Disusun oleh : Pembimbing :

Sylvia Muthia Triani dr. Tri Yanti, Sp.A(K)


17.650.50.088
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI
PERIODE 22 JULI – 28 SEPTEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
IDENTITAS PASIEN
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. F Tn. A Ny. D
Umur 3 Tahun 43 tahun 40 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan
Alamat Bekasi Timur
Agama Islam Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jawa Jawa
Pendidikan - D3 SMA
Pekerjaan - Guru Guru TK
Penghasilan - - -

Hubungan dengan
Keterangan orang tua : Anak
kandung
ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS / ALOANAMNESIS

: Jum’at, 2 Agustus 2019 :Rawat Inap RSUD Bekasi

Keluhan Utama
• Demam

Keluhan Tambahan
• Muntah –Muntah
• Batuk-batuk
7 jam SMRS

Pasien datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan nyeri


dada dan sesak dirasakan tiba-tiba sejak 7 jam sebelum
masuk rumah Ibu pasien mengaku pasien sebelumnya
dapat beraktivitas seperti biasanya, namun sesaat
sebelum nyeri dada pasien mengaku mulai duduk dan
istirahat serta mengatakan dadanya sedikit sakit disertai
sesak. Sesak dirasakan semakin memberat dan membuat
pasien sulit bicara dan hanya bias tiduran.
4 hari SMRS

• demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit,


Demam dirasakan naik turun, sebelumnya keluarga
pasien mengaku pasien batuk-batuk sejak ± 1
minggu ssebelum masuk rumah sakit, batuk
dirasakan semakin memberat 2 hari sebelum masuk
rumah sakit,
3 jam SMRS

Ibu pasien mengaku pasien mengalami riwayat sakit


jantung sejak usia 3 bulan dan rutin control berobat di RS
Harapan Kita, namun sejak 2 bulan terakhir ibu merasakan
perbaikan pada anaknya sehingga tidak dibawa kembali
berobat ke RS Harapan Kita, pasien juga sudah tidak
minum obat selama 1 bulan terakhir. Selama ini pasien
memang sering kambuh-kambuhan namun sejak 5 bulan
terakhir pasien tidak mengalami perburukan, karena pasien
dapat beraktifitas seperti biasanya. Makan dan minum
pasien dalam keadaan baik, BAB dan BAK tidak ada keluhan
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Hemofilia - Difteria - Jantung 3 bulan

Cacingan - Diare - Ginjal -

DBD - Kejang - Darah -

Thypoid - Maag - Radang paru -

Otitis - Varicela - Tuberkulosis -

Parotitis - Asma - Morbili -

Pasien mulai didiagnosa penyakit jantung sejak usia 3 bulan, saat itu pasien kondisinya
sesak nafas dan lemas.lalu dibawa ke RSUD Bekasi dan dirawat diruangan PICU,
kemudian pasien berobat rutin dan dirujuk ke RS Harapan Kita, pada usia 1 tahun 5
bulan pasien kembali dirawat ke RSUD Bekasi pada Rawat Inap biasa dengan sesak
nafas dan masalah jantungnya
Ibu pasien mengatakan pasien rutin berobat di RS Harapan kita
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang serupa. Riwayat diabetes
mellitus disangkal. Riwayat hipertensi
disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal.
• Pasien merupakan anak ke 5.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ditemukan kelainan

Perawatan antenatal Bulan 1-3 bulan tidak periksa, 3-9 bulan periksa di
bidan

KELAHIRAN Tempat kelahiran Klinik Bidan

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinan Normal

Masa gestasi 9 bulan

Berat lahir 3100 g


Panjang badan 47 cm
Keadaan bayi Lingkar kepala tidak ingat
Tidak langsung menangis
Nilai apgar tidak tahu
Tidak ada kelainan bawaan
Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan namun kondisi pasien kurang baik
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan
Riwayat Makanan
Riwayat Imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran : Apatis
• KU : Tampak Sakit Berat
• Nadi : 114x/menit
• RR : 45 x/menit
• Suhu : 38.10o C
MATA
Edema palpebra (-/-), alis mata hitam dan
tersebar merata, konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor Ø KEPALA
3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+), normocephal, distribusi rambut
refleks cahaya tidak langsung (+/+), merata, warna hitam tidak mudah
refleks kornea (+/+) dicabut,

HIDUNG
TELINGA Bentuk hidung normal. Tidak tampak
Bentuk telinga normal, serumen deviasi. Tidak tampak adanya sekret.
(+), membrane timpani sulit Tidak tampak nafas cuping hidung.
dinilai, nyeri tekan dan tarik (-)

LEHER
Tidak teraba pembesaran kelenjar
getah bening pada leher. Kaku
kuduk (-), burdzinsky I (-)

PEMERIKSAAN UMUM
Pulmo
Inspeksi : Normochest, Bronkial, retraksi suprasternal dan
supraclavicula (+)
Palpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Pekak di basal kedua lapang paru
Auskultasi: Suara nafas vesikuler , ronkhi (+/+),wheezing (-/-)
Cor

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V agak ke medial (2 cm) dari linea
midclavikularis sinistra
Perkusi : Batas kiri bawah: ICS VI linea axillaris anterior sinistra
Batas kiri atas: ICS II linea parasternalis sinistra
Batas kanan bawah: ICS IV linea parasternalis dekstra
Batas kanan atas: ICS II linea parasternalis dekstra
Auskultasi : BJ I dan II normal
STATUS GENERALIS
Abdomen Inspeksi: perut tampak mendatar
Auskultasi: BU (+), 5x/menit
Perkusi: timpani, NK (-)
Palpasi: supel, NT (-)

Kulit dan Kelamin Dalam batas normal

Ekstremitas Edema (-), CRT < 2”


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• LAB DARAH
Leukosit 12.2 ribu/uL
Hb 10.7 g/dL
Ht 32.9 %
Trombosit 274 ribu/ul
Tr 243
CRP 17
GDS 38
Na 138
K 5.0
Cl 100
PEMERIKSAAN PENUNJANG

KESAN :

Tampak BP dextra

Efusi Pleura Sinistra


RESUME
• Pasien datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan nyeri dada
dan sesak dirasakan tiba-tiba sejak 7 jam sebelum masuk
rumah Ibu pasien mengaku pasien sebelumnya dapat
beraktivitas seperti biasanya, demam sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit, Demam dirasakan naik turun, batuk-batuk
sejak ± 1 minggu ssebelum masuk rumah sakit, batuk
dirasakan semakin memberat 2 hari sebelum masuk rumah
sakit, Ibu pasien mengaku pasien mengalami riwayat sakit
jantung sejak usia 3 bulan dan rutin control berobat di RS
Harapan Kita, namun sejak 2 bulan terakhir ibu merasakan
perbaikan pada anaknya sehingga tidak dibawa kembali
berobat ke RS Harapan Kita, pasien juga sudah tidak minum
obat selama 1 bulan terakhir.
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Apatis
• KU : Tampak Sakit Berat
• Nadi : 114x/menit
• RR : 45 x/menit
• Suhu : 38.10o C
• Thorax : BND bronkial, retraksi +, Rh+/+,
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• LAB DARAH
Leukosit 12.2 ribu/uL
Hb 10.7 g/dL
Ht 32.9 %
Trombosit 274 ribu/ul
Tr 243
CRP 17
GDS 38
Na 138
K 5.0
Cl 100
PEMERIKSAAN PENUNJANG

KESAN :

Tampak BP dextra

Efusi Pleura Sinistra


• Diagnosis IGD
Obs. Hiperpireksia + VSD

• Diagnosis Bangsal
Efusi Pleura, Bronkopnemonia, VSD,
Dekomperdis
PENATALAKSANAAN IGD
Edukasi kepada orangtua tentang penyakit yang
Non diderita
Medikamentosa Pro Rawat Inap
Cek H2TL, ur, cr. elek

-IVFD RL 12 Tpm
Medikamentosa
- Proris Supp 250 mg
- PCT 120 mg

Ad vitam : Dubia
Prognosis
As fungsionam : Dubia
Ad sanationam : Dubia ad malam
FOLLOW UP
2/8/2019 3/8/2019 4/8/2019
S/ Sesak berkurang, demam S/ Sesak berkurang, batuk S/ Sesak -, pasien merasakan
menurun, batuk masih masih dirasakan lapar
dirasakan O/ O/
O/ Kes : CM Kes : CM
Kes : apatis KU : TSS KU : TSS
KU : TSS S : 36,5 C S : 36,5 C
S : 36,2 C N : 120 x/m N : 123 x/m
N : 117 x/m RR : 45 x/m RR : 33 x/m
RR : 48 x/m Thorax : Rh +/+ Thorax : Rh +/+
Thorax : Rh +/+ A/ Efusi Pleura,BP, VSD, A/ Efusi Pleura,BP, VSD,
A/ Efusi Pleura,BP, VSD, Dekomperdis Dekomperdis
Dekomperdis P/-IVFD NS 15
P/-IVFD Kaen 3a + BE 100 cc tts/makro/menit P/-IVFD NS 15
Viccilin 3 x 350 mg Viccilin 3 x 350 mg tts/makro/menit
Amikasin 2 x75 mg Amikasin 2 x75 mg Viccilin 3 x 350 mg
Nebu (Ventolin 1 amp) Nebu (Ventolin 1 amp) Amikasin 2 x75 mg
Sildenafid 3 x 10 mg Sildenafid 3 x 10 mg Nebu (Ventolin 1 amp)
Captopril 3 x 9 mg Captopril 3 x 9 mg Sildenafid 3 x 10 mg
PRO Rawat inap biasa Captopril 3 x 9 mg
-Rifampicin 1 x 165 mg
- INH 1 X 125 mg
-B6 1 X 10 mg
-PZA 2 X 165 mg
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Ventricular Septal Defect (VSD)  kelainan
jantung berupa lubang pada sekat antar bilik
jantung, menyebabkan kebocoran aliran darah
pada bilik kiri dan kanan jantung, akibatnya
sebagian darah kaya oksigen kembali ke paru-
paru, sehingga menghalangi darah rendah
oksigen memasuki paru-paru.
Gejala utama  gangguan pertumbuhan, sulit
ketika menyusu, nafas pendek dan mudah lelah.

Defek yang besar dengan pirau kiri ke kanan


berlanjut, menyebabkan tekanan yang selalu tinggi
pada sirkulasi paru. Bila tekanan di ventrikel kanan
melampaui ventrikel kiri maka akan terjadi pirau
yang terbalik (dari kanan ke kiri), sehingga pasien
menjadi sianotik

“Sindroma Eisenmenger”.
Etiologi
1. Faktor eksogen : berbagai jenis obat,
penyakit ibu ( rubella, IDDM ), ibu hamil
dengan alkoholik.

2. Faktor endogen : penyakit genetik ( dowm


sindrom ).
Patogenesis
Sebuah defek dalam septum
interventrikular memungkinkan
komunikasi antara sirkulasi
sistemik dan paru. Akibatnya,
aliran bergerak dari daerah
tekanan tinggi ke daerah
tekanan-yang rendah, dari LV
untuk RV (aliran kiri ke kanan).
Efek patofisiologis dari VSD
berasal dari efek hemodinamik
sekunder aliran kiri ke kanan
dan dari perubahan pembuluh
darah paru.
Manifestasi Klinis
VSD KECIL VSD SEDANG
• Biasanya tak ada gejala. • Gejala tidak berat, berupa
• Bising biasanya bukan lekas lelah, batuk karena
pansistolik, tetapi bising akhir radang paru, atau gagal
sistolik tepat sebelum S2. jantung ringan.
• Bising pansistolik cukup keras
Manifestasi Klinis
VSD besar :
• Sering dengan gagal jantung pada umur 1-3
bulan, sering dengan infeksi paru, kenaikan berat
badan lambat.
• Bising seperti pada VSD sedang

VSD besar dengan hipertensi pulmonal menetap


(Sindrom Eisenmenger) :
• Anak sianosis
• Bising sistolik lemah tipe ejeksi
• Ada klik sistolik pendek sesudah suara I
Pemeriksaan
Gambaran radiologis dan klinis dari VSD dapat
bervariasi berdasarkan:
• Besarnya kebocoran
• Ada tidaknya hipertensi pulmonal
PA: pembesaran jantung, konus pulmonalis RAO: esofagus terdorong ke posterior
menonjol dan corakan bronkovesikulernya karena dilatasi atrium kiri. Pada fluoroskopi
PA: pembesaran jantung dengan
apek meluas ke dinding thorak kiri.
Corakan bronkhovaskuler
meningkat
Komplikasi
1. Gagal jantung kronik
2. Endokarditis infektif
3. Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis
pulmonar
4. Penyakit vaskular paru progresif
5. Kerusakan sistem konduksi ventrikel
Tatalaksana
Klasifikasi kondisi fisiologis dan terapi rasional
VSD kecil dengan tahanan vascular pulmonal yg
rendah. Ukuran shunt mengontrolaliran. Pasien tampak
asimptomatis; EKG dan rontgen normal: tidak perlu
terapi
Defek sedang dengan tahanan vascular pulmonal yg
bervariasi, shg tekanan ventrikel kanan meningkat ttp
krg dr ventrikel kiri. EKG: hipertrofi vent ki, rontgen:
peningkatanaliran darah pulmonal: tdk perlu operasi
penutupan slm tahanan pembuluh pulmonalnormal
dan jumlah shunting <2 kali dari aliran sistemik. Jika
tahanan vascular pulmonalmeningkat: bedah.
Tatalaksana
• Defek besar dgn peningkatan tahanan
pulmonal ringan-sedang, ada tanda gagal
jantung kongestif. EKG: hipertrofi vent ki&ka
(bila tahanan pulmonal meningkat).
Rontgen:peningkatan ukuran jantung dan
vaskularisasi pulmonal. Terapi: digitalis,
diuretic,reduktor afterload (mis: captopril).
Bila terapi berhasil, tindakan bedah bisa
ditunda sambil menunggu kemungkinan
terjadinya penutupan defek yg spontan.
Defek ditutup scr bedah bila:
a. Terapi obat tdk berhasil
b. Awal perkembangan yg ireversibel peningkatan
tahanan vascular pulmonal
Defek besar dgn kenaikan tahanan vascular
pulmonal yg bermakna. Shunt dr ki ke ka yg minimal
dgn symptom berupa gagal jantung yg minimal.
EKG: hipertrofi ven ka.Rontgen: penurunan aliran
darah di pulmonal. Tidak terapi:
hipoksemia&kematian.
Non Farmako
Pemberian nutrisi yg adekuat: anak dgn defek besar
lelah saat makan, utk mengatasinya:
a. Pemberian makanan kalori tinggi atau ASI.
b. Pemberian makanan melalui pipa nasogastrik utk
mengurangi kelelahan krn mengisapsusu botol atau ASI

Pencegahan infeksi:
Pemeriksaan&perawatan gigi rutin.

Pencegahan thp ISPA.


Untuk mencegah endokarditis infektf, maka kesehatan
gigi dan mulut harus dijaga danmenggunakan
antibiotik profilaksis pada saat berobat gigi.
Tindakan Bedah
Penutupan defek VSD dgn teknik transkateter
menggunakan instrument:
Amplatzer
Bard Clammshell Umbrella

Anda mungkin juga menyukai