Disusun oleh :
Kania Puteri Pratama
2265050006
Pembimbing :
dr.Dina Siti Daliyanti, Sp.A (K)
Dengan hormat,
Presentasi kasus pada Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak RSUD
dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi periode 08 Agustus – 15 Oktober
2022 dengan judul “Stroke Iskemik pada Anak” yang disusun oleh :
Nama : Kania Puteri Pratama
NIM : 2265050006
Telah disetujui dan diterima hasil penyusuannnya oleh Yth. :
Pembimbing : dr. Dina Siti Daliyanti , Sp.A(K)
Menyetujui,
I.1 IDENTITAS
DATA PASIEN AYAH IBU
Nama An. B Tn. I Ny. s
Umur 12 tahun 45 tahun 40 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-Laki Perempuan
Alamat Pondok Sani Putra, Bekasi
Agama Islam
Suku Bangsa Jawa
Pendidikan - SLTA/sederajat SLTA/sederajat
Pekerjaan - Wiraswasta Karyawan Swasta
Tanggal Masuk 02 September 2022 - -
RS
I.2 ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara allo - anamnesis dan auto - anamnesis pada hari Sabtu, 03
September 2022, pukul 13:00 WIB. Pasien anak laki – laki dibawa oleh orangtuanya ke
RSUD Kota Bekasi atas rujukan RS Cibitung Medika dengan keluhan pasien lemas pada sisi
kanan tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien anak laki – laki usia 12 tahun dibawa orang tua nya ke RSUD CAM Kota
Bekasi atas rujukan RS Cibitung Medika dengan keluhan lemas pada sisi kanan tubuh disertai
bicara pelo, lidah miring ke arah kiri, dan sakit kepala hebat hingga pasien mengalami
muntah. Keluhan dirasakan setelah pasien bangun tidur. Keluhan muntah berupa cairan
berwarna kuning sebanyak 1 kali. Pasien sempat dirawat di RSUD Cibitung Medika selama 4
hari. Selama pasien dirawat di RSUD Cibitung Medika pasien melakukan fisioterapi dan
mengalami perbaikan secara bertahap. Perbaikan dirasakan kurang lebih 1 minggu dari mulai
dilakukan fisioterapi. Pasien datang ke poli anak RSUD CAM atas rujukan dan kembali di
rawat di RSUD CAM karena pemeriksaan lab didapati laju endap darah 54 mm, ASTO (+)
1/1600, . Keluhan seperti lemas sebelah sisi tubuh, bicara pelo, sakit kepala hebat, muntah
sudah tidak dirasakan.
Keluhan nyeri perut, penurunan kesadaran disangkal.
Morbiditas -
Kehamilan
Tempat Dokter Spesialis
pemeriksaan
KEHAMILAN
Komplikasi Tidak ada
kehamilan
Perawatan Ibu pasien rutin kontrol ke puskesmas selama masa
Antenatal kehamilan. Rutin konsumsi tablet besi dan vitamin
Tempat Di rumah sakit
Kelahiran
Penolong Dokter spesialis obsgyn
Kelahiran
Cara Persalinan Spontan
Keadaan pertama Menangis kuat
kali
KELAHIRAN Kelainan Tidak ada
Bawaan
-Penyulit Tidak ada
-Ketuban -
Masa Gestasi 37 minggu
Keadaan Bayi BBL 3000 gram
PBL 49 cm
APGAR tidak ingat
Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan baik
Riwayat Imunisasi :
Pemeriksaan Fisik
Nervus Cranialis
4 Slice Head CT Scan tampilan axial, Interval slice 5 mm, tanpa kontras, hasil:
1. Tak tampak soft tissue swelling extracranial
2. Tampak penebalan mukosa sinus ethmoidalis dextra et sinistradan sinus
spenoidalis aspek dextra
3. Gyri tampak mendatar, sulci tampak dangkal, dan fissura sylvii tak prominent
4. Sistema ventrikel dan cisterna tampak menyempit
5. Batas cortex dan medulla tegas
6. Tampak lesi hipodens inhomogen bentuk amorf di lobus frontalis sinistra
(yang menyempitkan cornu anterior ventrikel lateralis sinistra) dan lobus
parieto-occipitalis sinistra
7. Midline ditengah, tak terdeviasi
Kesan:
- Oedema cerebri disertai lesi hipodens inhomogen bentuk amorf di lobus
frontalis sinistra dan lobus parieto – occipitalis sinistra, susp. Infark cerebri
DD proses inflamasi di lobus frontalis sinistra dan lobus parieto – occipitalis
sinistra
- Ethmoiditis dextra et sinistra dan sphenoiditis
Pemeriksaan Lab RSUD CAM (19/08/2022 09.45 WIB)
Darah Lengkap Hasil Nilai Rujukan
Laju Endap 54 mm 0 – 10 mm
Darah 11,9 ribu/uL 5 – 10 ribu/uL
Leukosit 5,17 juta/uL 4 – 5 juta/uL
Eritrosit 12,8 g/dl 12 – 16 g/dl
Hemoglobin 37,8 % 40 – 54 %
Hematokrit
Hitung Jenis 0% <1 %
Basofil 0% 1–3%
Eosinofil 3% 2–6%
Batang 70 % 52 – 70 %
Segment 16 % 20 – 40 %
Limfosit 11 % 2–4%
Monosit
Index Eritrosit 73,1 fl 75 – 87 fl
MCV 24,7 pg 24 – 30 pg
MCH 33,7 g/dl 31 – 37 g/dl
MCHC 384 ribu/uL 150 – 400 ribu/uL
Trombosit
Imunoserologi Positif, titer 1/1600 Non reaktif
ASTO 7.17 mg/L >5.0 mg/L: kemungkinan infeksi inflamasi akut
CRP Kualitatif
Elektrolit 132 mmol/L 134 – 145 mmol/L
Natrium 3,9 mmol/L 3,5 – 5,0 mmol/L
Kalium 93 mmol/L 94 – 111 mmol/L
Clorida
Resume
Pasien anak dibawa orang tua nya ke RSUD CAM Kota Bekasi atas rujukan RS Cibitung
Medika dengan keluhan lemas pada sisi kanan tubuh disertai bicara pelo, lidah miring ke arah
kiri, dan sakit kepala hebat hingga pasien mengalami muntah. Keluhan muntah berupa cairan
berwarna kuning sebanyak 1 kali. Pasien sempat dirawat di RSUD Cibitung Medika selama 4
hari. Selama pasien dirawat di RSUD Cibitung Medika pasien melakukan fisioterapi dan
mengalami perbaikan secara bertahap. Perbaikan dirasakan kurang lebih 1 minggu dari mulai
dilakukan fisioterapi. Pasien datang ke poli anak RSUD CAM atas rujukan dan kembali di
rawat di RSUD CAM karena pemeriksaan lab didapati laju endap darah 54 mm, ASTO (+)
1/1600, MCV 73,1 fl.
Tijauan Pustaka
I. Definisi
II. Epidemiologi
Stroke pada anak relative jarang, diperkirakan insiden sebesar 2,5 – 13 per 100.000/tahun.
Walaupun demikian stroke merupakan salah satu penyebab kematian yang umum pada anak-
anak dengan mortalitas sebesar 0,6 per 100.000 kematian per tahun. Sekitar 10 – 25% anak
meninggal akibat komplikasi stroke, lebih dari 25% stroke pada anak akan berulang dan lebih
dari 66% akan menimbulkan kejang atau defisit neurologik yang menetap dan masalah
tumbuh kembang anak. Kejadian perdarahan intraserebral dan subarachnoid adalah sekitar
40-50% dari stroke pada anak. Insiden stroke pada anak usia di atas 28 hari dengan rerata 13
per 100.000 untuk semua jenis stroke yaitu 7,9 per 100.000 untuk stroke iskemik dan 5,1 per
100.000 untuk stroke hemoragik.
IV.2 Hematologi
Penyakit sickle cell merupakan salah satu penyebab stroke yang sering pada anak.
Insiden penyakit sickle cell adalah 0,13% pada bayi kurang dari 1 tahun dan meningkat
sampai dengan 1% pada anak 2 – 5 tahun. Insiden penyakit stroke pada penderita sickle cell
lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Stroke pada penyakit sickle cell terjadi karena
vaskulopati pada bagian distal arteri carotis interna, dan bagian proksimal arteri cerebri media
dan arteri cerebri anterior.
IV.3 Infeksi
Infeksi mempunyai peran terjadinya SIA pada anak. 1/3 kasus stroke pada anak
disebabkan oleh infeksi yang penyebabnya belum jelas, sekitar 20% memiliki riwayat infeksi
varicela (cacar air). Infeksi varicela dapat menimbulkan infark pada ganglia basalis. Infeksi
HIV dapat menyebabkan stroke secara sekunder akibat vasculitis dan vaskulopati dengan
aneurisma atau perdarahan akibat trombositopenia. Mikroorganisme yang dihubungkan
dengan stroke pada anak adalah mycoplasma, chlamydia, enterovirus, influenza A, coxsackie,
dll. Sekitar 5 – 12% anak dengan meningitis bakteri, meningitis tuberkulosa dan ensefalitis
virus akan mengalami stroke akibat vasculitis dan thrombosis.
IV.4 Vaskuler
Kelainan vaskuler yang sering sebagai faktor risiko stroke pada anak adalah
malformasi arteri-vena (AVM), fistula arteri-vena dan aneurisma. Angka kejadian faktor
risiko vaskuler diperkirakan sekitar 42 – 90% kasus stroe pada anak. Malformasi arteri-vena
merupakan penyebab stroke perdarahan yang sering terjadi dan dapat juga menimbulkan
stroke thrombosis. AVM sering dihubungkan dengan sindrom neurokutaneus seperti Sturge
Weber Syndrome, neurofibromatosis.
IV.5 Syndrome dan penyakit metabolik
Anak dengan sindrom marfan memiliki risiko komplikasi neurovaskuler berupa
iskemia. Anak dengan tuberosklerosis memiliki risiki tinggi untuk mengalami emboli dan
dapat terjadi stroke hemoragik akibat hipertensi, akibat tumor atau rupture pembuluh darah
abnormal.
IV.6 Vaskulitis
Serebral vasculitis lebih sering terjadi pada anak yang berusia diatas 14 tahun. Beberapa
penyakit vasculitis yang dapat merupakan faktor risiko stroke adalah penyakit Kawasaki,
Henoch-sconlei purpura, sistemik lupus eritematosus dll.
IV.7 Keganasan
Tumor intrakranial dapat menimbulkan komplikasi perdarahan intracranial. Leukimia dan
limfoma dapat menyebabkan status hiperkoagulasi dan hiperviskositas.
IV.8 Trauma
Trauma kepala dan leher juga merupakan risiko terjadinya iskemia
Gambaran klinik
Diagnosis Stroke
Riwayat penyakit penting ditelusuri dalam menentukan diagnosis stroke pada anak.
Faktor risiko stroke harus digali seperti suku, riwayat keluarga terutama yang berhubungan
dengan penyakit koagulopati, gangguan serebrovaskular, penyakit metabolik maupun
gangguan imunologi. Perhatian khusus terhadap penyakit sickle cell, penyakit jantung ,
riwayat trauma kepala dan leher, adanya infeksi yang mendahului terjadinya gejala,
khususnya infeksi varicela, vasculitis, penggunaan obat – obatan dan penyakit kelainan darah.
Pemeriksaan fisik dan neurologis yang lengkap harus dilakukan, karena terdapat
hubungan antara deficit neurologis dan territorial pembuluh darah yang terlibat. Gejala
penyakit sistemik dan gejala kardiovaskuler yang meningkatkan risiko stroke juga harus
dikenali dan diidentifikasi.
Diagnosis stroke pada anak tidak sederhana dan memerlukan pemeriksaan penunjang
seperti neuro-imaging yang penting sebagai dasar untuk konfirmasi adanya gejala yang
berasal dari gangguan neurovaskuler. Waktu yang dibutuhkan antara onset gejala dan bukti
radiologic stroke adalah berkisar 25 jam dan hanya 1/3 anak yang terkena stroke terdiagnosis
dalam 6 jam.
Diagnosis stroke pada anak sering kali terlambat, demikian juga dalam memutuskan
terapi. Waktu yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis arterial ischemic stroke (AIS)
pada anak rata-rata lebih dari 24 jam dan bahkan pada neonates waktu dibutuhkan lebih lama.
Kurangnya pengenalan terhadap gejala pada anak berkontribusi pada keterlambatan
diagnosis, sehingga terjadi keterlambatan juga pada terapi.
Sekitar 85% pasien stroke pada anak menunjukkan gejala deficit neurologis fokal, dan
lebih dari setengahnya dirawat pada saat onset gejala. Meskipun gejala neurologis non fokal
seperti kejang, gangguan kesadaran, dan iritabilitas terjadi pada anak dengan stroke, tetapi
hemiparesis merupakan presentasi klinis yang paling umum dari AIS pada anak dan
mengenai area middle cerebral artery. Kelemahan motoric fokal merupakan gejala awal pada
sebagian besar pasien AIS pada anak (70 – 80%).
Standar awal pemeriksaan neuroimaging yaitu Computed Tomographic (CT) Scan
pada gejala neurologik akut. Pemeriksaan dilakukan dalam 6 jam sejak onset gejala pada
hanya sebagian kecil pasien anak. Neuroimaging definitive menggunakan magnetic
resonance imaging (MRI) seringkali memerlukan sedasi/anestesi.
Daftar Pustaka
1. Tsze DS, Valente JH.
Pediatric stroke: a review.
Emergency Medicine
International, Hindawi
Publishing Corporation, 2011:1-
10. article ID 734506.
2. Hartman AL, Lunney KM,
Serena JE. Pediatric stroke: do
clinical factors predict delays in
presentation?. J Pediatr, 2009;
154(5):727-32.
3. Ciccone S, Cappela M,
Borgna-Pignatti C. Ischemic
stroke in infants and children:
practical
management in emergency.
Stroke Research and Treatment,
SAGE-Hindawi, 2011:1-8.
articleID
736965.
4. Fan CH, Hu CF, Juan CJ,
Chen, SJ. Current procedings of
childhood stroke. SAGE-
Hindawi, 2011:1-10.
Article ID 432839.
5. Lanni G, Catalucci A, Conti
L, Di Sibio A, Paonessa A,
Gallucci M. Pediatric stroke:
clinical findings and
radiological approach. Stroke
Research and Treatment, Sage-
Hindawi, 2011:1-11
6. Murphy S. Pediatric
Neurocritical Care.
Neurotherapeutics, 2012;9