Anda di halaman 1dari 5

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KARDIOVASKULAR DEWASA

Petunjuk Penilaian
Nilai 1 (Satu) : Perlu perbaikan
Prosedur keterampilan tidak dikerjakan dengan benar dan tidak berurutan
Nilai 2 (Dua) : Mampu
Prosedur keterampilan dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu
membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (Tiga) : Mahir
Prosedur keterampilan dikerjakan sesuai dengan langkah kerja

Penilaian Ket
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3
A. Tahap Pre Interaksi
1. Pastikan tindakan sesuai dengan advis dalam catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat:
a. Stetoskop
b. Sphygmomanometer
c. 2 buah penggaris
d. Selimut
3. Cuci tangan

B. Sikap & Perilaku


1. Berikan salam, panggil pasien dengan namanya dan memperkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
3. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
4. Posisikan pasien 45˚ dengan bagian thoraks/dada tidak ada penghalang
5. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
6. Teruji sabar dan teliti

C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Menanyakan keluhan utama saat ini
Pemeriksaan Umum (Inspeksi)
3. Inspeksi keadaan Umum pasien:
a. Perhatikan pasien mendapatkan treatment: GTN spray / O2 / medication / alat
bantu mobilitas.
b. Perhatikan rasa nyaman pasien (kesulitan bernapas/pernapasan pendek/keadan
umum pucat).
c. Perhatikan adanya warna merah mudah pada pipi (Malar flush: Indikasi mitral
stenosis).

List Keterampilan Universitas Sari Mulia


d. Inspeksi bagian dada adanya bekas luka/denyutan yang terlihat (perhatikan untuk
melihat di bawah lengan adanya bekas luka torakotomi dan bekas luka kecil dari
operasi invasif minimal).
e. Inspeksi bagian kaki: bekas luka pembedahan vena saphenous untuk
CABG/edema peripheral/kelengkapan jari dan kaki.
Pemeriksaan Wajah
4. Lakukan pemeriksaan menyeluruh pada wajah:
Mata:
a. Tarik dengan lembut kedua kelopak mata bagian bawah (Kongjungtiva yang
pucat indikasi anemia).
b. Inspeksi bagian iris mata adanya warna kuning atau abu-abu sekeliling iris
mata (Corneal arcus: indikasi hypercholesterolaemia/hyperlipidaemia).
c. Inspeksi sekeliling mata adanya lesi berwarna kuning (Xanthelasma:
indikasi hypercholesterolaemia/hyperlipidaemia).
5. Mulut:
a. Inspeksi adanya kebiruan pada mulut dan atau pada lidah (Central cyanosis)
b. Inspeksi adanya inflamasi pada sudut dari mulut (Angular stomatitis: indikasi
defisiensi zat besi/iron deficiency).
c. Minta pasien membuka mulut dan perhatikan bagian palatum atas (bagian palatum
atas yang melekung tinggi mengindikasikan sindrom marfan serta beresiko tinggi
aortic aneurysm/dissection)
Pemeriksaan Tangan
6. Lakukan pemeriksaan pada kedua tangan pasien:
a. Minta pasien memposisikan tangan dengan posisi telapak tangan ke bawah
b. Inspeksi adanya garis-garis kemerahan atau kecoklatan pada kuku (Splinter
haemorrhages: Indikasi infeksi endocarditis)
c. Minta pasien untuk meletakkan kuku jari telunjuk mereka dari belakang ke
belakang (saling berhadapan dan kedua kuku bersentuhan)
d. Normalnya terlihat adanya celah berbentuk berlian kecil (Schamroth’s window)
e. Pada pasien dengan finger clubbing celah tersebut tidak akan terlihat
f. Finger Clubbing disebabkan oleh infective endocarditis dan cyanotic congenital
heart disease
g. Selanjutkan minta pasien membalik kedua tangannya dengan posisi telapak
tangan menghadap ke atas
h. Observasi warna telapak tangan: Adanya perubahan warna kebiruan kehitaman
(sianosis) indikasi hipoksia.
i. Palpasi tangan dan rasakan suhu kulit tangan pasien: Perifer dingin indikasi
cardiac output buruk/ hypovolemia.
j. Rasakan telapak tangan yang berkeringat (indikasi acute coronary syndrome)
k. Inspeksi dan palpasi adanya teraba kasar, erythematous atau haemorrhagic
macular atau lesi nodular pada telapak tangan dengan diameter kecil (Janeway
lesions: Indikasi infeksi endocarditis).
l. Inspeksi dan palpasi jari-jari tangan adanya nodul merah lembut pada pulpa jari /
eminensia tenar (Osler’s nodes: Indikasi infeksi endocarditis).
m. Inspeksi ada warna kuning kecoklatan pada kuku dan jari terutama pada jari
telunjuk dan jari tengan (Tar staining: Tanda seorang perokok dan merokok
merupakan factor resiko penyakit jantung).
n. Inspeksi dan palpasi adanya lesi berwarna kuning sering ditemukan disekitar
tendon pada pergelangan tangan (Xanthomata: indikasi
hypercholesterolaemia/hyperlipidaemia).
9

List Keterampilan Universitas Sari Mulia


o. Lakukan pemeriksaan Capillary refill time, dengan menekan jari tangan
biasanya jari telunjuk normalnya akan kembali merah setelah ditekan <2 detik, bila
memanjang indikasi dari hypovolemia.
Pulsasi/Denyut
7. Radial pulse:
a. Kaji frekuensi dan irama
b. Radio-radial delay (Indikasi: aortic coarctation):
1) Palpasi kedua nadi radial secara simultan
2) Normalnya keduanya seimbang
c. Collapsing pulse (Indikasi: aortic regurgitation):
1) Pertama pastikan pasien tidak memiliki nyeri bahu
2) Palpasi nadi radial dengan tangan Anda di pergelangan tangan
3) Angkat lengan di atas kepala dengan cepat
4) Rasakan denyutan melalui otot di lengan karena darah mengalir dari lengan
dengan sangat cepat diastol, menghasilkan sensasi teraba.
5) Ini adalah water hammer pulse dan dapat terjadi pada keadaan fisiologis
normal (demam / kehamilan), atau lesi jantung (mis. AR / PDA) atau keadaan
output tinggi (mis. Anemia / AV fistula / tirotoksikosis).
8. Brachial pulse:
1) Kaji volume dan karakter (Palpasi)
2) Mengukur tekanan darah dan catat bila ada kelainan
a. Tekanan nadi yang sempit dikaitkan dengan stenosis aorta
b. Tekanan nadi lebar dikaitkan dengan regurgitasi aorta
3) Bila memungkinkan bandingkan tekanan darah kedua lengan
9. Carotid pulse:
1) Auskultasi arteri karotis menggunakan bell
2) Kaji kemungkinan adanya suara bruit yang mengindikasikan murmur jantung
3) Lakukan auskultasi sebelum palpasi
4) Kaji volume dan karakter (Palpasi)
Jugular venous pressure(JVP)
10. Mengukur JVP:
1) Posisikan pasien 30˚-45˚ dan jangan gunakan bantal
2) Minta pasien memalingkan/memiringkan kepalanya tidak menghadap pemeriksa
3) Observasi leher untuk JVP – vena jugularis terletak sejajar dengan
sternocleidomastoid.
4) Menemukan titik teratas pada pulsasi vena jugularis (bendung vena dengan
cara mengurut vena kebawah lalu dilepas).
5) Tentukan titik angulus sternalis (pertemuan manubrium sterni dengan
corpus sterni)
6) Dengan penggaris pertama proyeksikan titik tertinggi pulsasi vena secara
horizontal kedada sampai titik manubrium sterni.
7) Kemudian mistar kedua letakkan vertikal ke angulus sternalis.
8) JVP normal ≤ 3-4 cm di atas sudut sternum. Peningkatan kemungkinan
mengindikasikan gagal jantung sisi kanan, perikarditis konstriktif, efusi
pleura, vena cava terhambat dan patologi jantung dan paru-paru lainnya.
11. Hepatojugular Reflux Maneuver:
1) Prosedur ini dilakukan bila; JVP pada nilai batas normal, adanya indikasi
latent RVF atau tricuspid regurgitation. Prosedur ini menimbulkan sensasi
tidak nyaman pertimbangkan untuk melakukan prosedur.
10

List Keterampilan Universitas Sari Mulia


2) Minta pasien berbaring dengan nyaman dan bernapas dengan teratur
3) Lakukan palpasi dalam pada daerah periumblical (kuadran kanan atas)
selama 10-30 detik, pastikan tidak melakukan pada daerah hypochondrium
4) Observasi JVP
5) Normalnya terjadi peningkatan sementara JVP 1-3 cm selama 15 detik
palpasi
6) Bila peningkatan berkelanjutan dan ≥4cm maka disimpulkan 11.
Hepatojugular Reflux(HJR) positive.
Pemeriksaan Thorax
12. Inspeksi:
1) Inspeksi adanya bekas luka misalnya Thoracotomy, Sternotomy
2) Inspeksi adanya kelainan deformitas dinding dada
3) Mencari ada tidaknya pulsasi iktus kordis (Indikasi hypertension/ventricular
hypertrophy)
13. Palpasi:
1) Palpasi Point Maximal Impulse (PMI)/ Apex Beat terletak di ICS 5 segaris
midkalvikula
2) Palpasi dengan jari-jari Anda (diletakkan secara horizontal di dada),
pelebaran ke bagian lateral indikasi kardiomegali
3) Tempatkan telapak tangan Anda sejajar dengan tepi sternum kiri (jari-jari
vertikal) untuk palpasi Heave parasternal
4) Jika dorongan prekordial yang dapat diraba mengindikasikan hipertrofi
ventrikel kanan
5) Palpasi murmur yang teraba (thrill).
6) Untuk melakukan ini letakkan tangan Anda secara horizontal di dinding
dada, jari-jari dan telapak tangan anda datar di atas katup yang akan
dinilai(menilai masing-masing katup bergantian)
14. Perkusi:
1) Penilaian batas jantung untuk menentuan adanya pem¬besaran jantung
harus ditentukan dari (LBCD - left border of cardiac dullness) maupun
(RBCD - right border of cardiac dullness.)
2) LBCD dilakukan dari lateral ke medial dimulai dari sela iga 5, 4 dan 3
3) LBCD terdapat kurang lebih 1-2 cm di sebelah me¬dial linea midklavikularis
kiri dan bergeser 1 cm ke medial pada sela iga 4 dan 3.
4) RBCD dilakukan dengan perkusi bagian lateral kanan dari sternum. Pada
keadaan normal RBCD akan berada di medial batas dalam sternum.
5) Kepekakan RBCD diluar batas kanan sternum mencerminkan adanya
bagian jantung yang membesar atau bergeser ke kanan
6) Kepekakan di daerah dibawah sternum(retrosternal dullness) biasanya
mempunyai lebar kurang lebih 6 cm pada orang dewasa
15. Auskultasi:
1) Palpasi nadi karotis untuk menentukan bunyi jantung pertama.
2) Auskultasi secara simultan kearah atas area katup menggunakan
diafragma stetoskop:
a. Katup mitral – ICS ke-5 - garis midclavicular (beat apex)
b. Katup trikuspid - ICS ke-4 atau ke-5 - tepi sternum kiri bawah
c. Katup paru - ICS ke-2 - tepi sternum kiri
11

List Keterampilan Universitas Sari Mulia


d. Katup aorta - ICS ke-2 - tepi sternum kanan
3) Ulangi auskultasi melintasi keempat katup dengan bel stetoskop.
4) Auskultasi arteri karotis dengan pasien menahan napas untuk memeriksa
radiasi murmur stenosis aorta (accentuation maneuver)
5) Dudukkan pasien ke depan dan auskultasi di atas area aorta selama
ekspirasi untuk mendengarkan murmur regurgitasi aorta (accentuation
maneuver)
6) Posisikan pasien ke sisi kiri dan dengarkan area mitral dengan bel selama
ekspirasi untuk mendengarkan murmur mitral (regurgitasi / stenosis)

D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil yang dicapai (subjektif dan objektif)
2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Mengakhiri pertemuan dengan baik
4. Cuci tangan

E. Dokumentasi
1. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan beserta respons klien

F. Teknik
1. Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat sesuai dengan kondisi klien.
2. Bekerja dengan pencegahan infeksi
3. Bekerja dengan hati - hati dan cermat
4. Menghargai privasi atau budaya klien
5. Bekerja secara sistematis

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100 = ⋯ … … …
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

Catatan :

Rekomendasi :

12

List Keterampilan Universitas Sari Mulia

Anda mungkin juga menyukai