Anda di halaman 1dari 3

Biasanya, kebakaran hutan terjadi pada musim kemarau.

Kebakaran
hutan umumnya disebabkan oleh manusia, baik yang secara sengaja
membersihkan lahan perkebunannya dengan menggunakan jasa api, maupun
aktifitas lain yang tidak disengaja seperti api dari kareta api, pekerja hutan
pengunjung objek wisata hutan, obor, puntung rokok, perkemahan, dapur arang,
dll.
Adapun gambaran singkat bahaya dari kebakaran hutan , antara lain :
1. Asap
Tjandra menjelaskan ada beberapa jenis gangguan kesehatan akibat
kabut asap kebakaran hutan. Berikut di antaranya:
1) Kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal atau setempat pada
selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan yang memang
langsung kena asap kebakaran hutan. Serta menyebabkan reaksi
alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
2) Gangguan serupa juga dapat terjadi di mata dan kulit, yang
langsung kontak dengan asap kebakaran hutan, menimbulkan
keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi yang
memberat.
3) Dampak kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru
kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK. Karena asap kebakaran
hutan akan masuk terhirup ke dalam paru. Kemampuan kerja paru
menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan
mengalami kesulitan bernapas.
4) Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi
berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi,
utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host),
pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya
lingkungan (environment).
5) Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan
bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air
bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Kalau kemudian air
dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka
bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit
lainnya.
6) Secara umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ
tubuh (jantung, hati, ginjal dll) juga dapat saja memburuk. Ini
terjadi karena dampak langsung kabut asap, maupun dampak
tidak langsung di mana kabut asap menurunkan daya tahan tubuh
dan juga menimbulkan stres.
7) Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang
punya penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan
lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.
8) Terjangkitnya berbagai penyakit gangguan saluran pernafasan
seperti asma dan batuk, iritasi pada mata, penyakit kulit.
9) Akibat penurunan kualitas air juga dapat menimbulkan penyakit
diare dan muntaber, terutama pada anak balita.
2. Kerusakan Lingkungan
Kebakaran hutan mengakibatkan berbagai kerusakan yang tidak ternilai,
seperti rusaknya lingkungan, terganggunya tata air, musnahnya sumber
plasma nutfah atau berkurangnya keanekaragaman hayati, timbulnya
erosi dan lain-lain. Untuk memperbaiki lingkungan yang rusak tersebut,
diperlukan biaya yang besar dan waktu yang lama.
Rusaknya lingkungan tersebut semakin terasa akibatnya, mengingat
hutan tropis juga berfungsi sebagai paru-paru dunia dan berperan dalam
mencegah pemanasan global. Dengan kata lain, dampak kebakaran
hutan merugikan seluruh penduduk dunia.
3. Rusak atau Musnahnya Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
Kebakaran hutan mengakibatkan rusak atau musnahnya kayu yang
sedemikian penting. Kebakaran yang luas hingga memusnahkan kayu ini
mengakibatkan kerugian milyaran dolar. Disamping itu, musnah pula hasil
hutan bukan kayu lainnya berupa rotan, damar, getah-getahan, binatang,
buah-buahan dan lainnya. Semua itu akan mengakibatkan kerugian yang
besar.
DAFTAR PUSTAKA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA


KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN, PMI Pusat.
Booklet Bertindak Cepat Tepat Kenali dan Kurangi Risiko Bencana! – PMI
– FRC
Tjandra, E., 2011, Panen Cabai Rawit Di Polybag, Cahaya Atma Pustaka,
Yogyakart

Anda mungkin juga menyukai