a. Pengkajian
Pemeriksaan Pasien
Keadaan umum Sedang
Tampak terpasang infus RL pada tangan
sebelah kiri
Kesadaran Compos Mentis
Pemeriksaan Jantung: Sistem Tidak ada nyeri dada, CRT < 2 detik. Tidak ada
Kardiovaskuler bunyi jantung tambahan
Seksualitas dan Reproduksi tidak ada benjolan pada payudara, tidak ada
kelainan pada genetalia
Data Penunjang a. Laboratorium
Pada tanggal 26 Maret 2022
Pukul : 08.00 WIB
HbsAg non-Reaktif
Hematologi Lengkap :
Leukosit: 17.50 10^3/uL (4.00 - 11.00)
Eritrosit: 4.33 10^6/uL (4.50 – 6.20)
Hematokrit: 38.50 % (40.0 –54.0)
Trombosit: 477 10^3/uL (150 - 450)
Hemoglobin: 12.96 g/dL (13.0 – 18.0)
b. Rontgen
Thoraks:
Kesan: Kardiomegali
Infiltrat minimal dengan garis-garis
fibrosis di lapang tengah-bawah kedua
paru kedua paru, post pneumonia?
c. EKG:
d. USG:
Kesan: Menyokong gambar gbr
Perappendiculer abses
e. Lain-lain: -
b. Objektif :
- Pasien tampak meringis
- KU : Sedang, kesadaran compos mentis
- TD : 130/90 mmHg
- Nadi 98x/menit
- Suhu : 36,8oC
- RR:22x/menit
a. Objektif:
- pasien tampak gelisah
- pasien tampak tegang
- pasien sulit tidur
Diagnosa Keperawatan Post Operasi
Pasien 1
No Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan (Kode SDKI)
Urut ditemukan
1. Minggu, 27 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik
Maret 2022 (Prosedur operasi) (D.0077) Batasan
karakteristik (kriteria mayor dan minor) :
a. Subjektif :
P: pasien mengatakan nyeri saat
bergerak Q:pasien mengatakan nyeri
seperti disayat sayat R:pasien
mengatakan nyeri dibagian perut
S: skala nyeri 4 dilihat dari raut muka
pasien
T:nyeri hilang timbul
b. Objektif :
- Pasien tampak meringis
- KU : Sedang, kesadaran compos mentis
- TD : 120/80
mmHg Nadi
:80x/menit Suhu : 36,6oC RR:20x/menit
2. Minggu, 27 Resiko infeksi b.d efek prosedur infasif
Maret 2022 (D.0142) Batasan
Karaktristik (factor risiko) :
Tindakan Invasif
d. Perencanaan
mengurangi rasa
nyeri.
3.5 Fasilitasi istirahat
dan tidur.
3.6 Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri.
Edukas
i
3.7 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3.8 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
3.9 Kolaborasi
pemberian
analgetik jika perlu
Sabtu, 26 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi
Maret 2022 berhubungan tindakan keperawatan
dengan selama 1x8 jam tingkat ansietas (I.09314).
ansietas (L.01006) Observasi
kurang terpapar menurun dengan Kriteria 4.1 Identivikasi saat
informasi Hasil : tingkat
(D.0080) 5. Verbalisasi ansietas berubah.
kebingungan 4.2 Monitor tanda
menurun. tanda ansietas
6. Verbalisasi verbal non verbal.
khawatir akibat 4.3 Temani pasien
menurun. untuk mengurangi
7. Prilaku kecemasan jika
gelisah menurun. perlu.
Prilaku tegang menurun 4.4 Dengarkan dengan
penuh perhatian.
4.5 Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan.
4.6 Jelaskan prosedur,
termasuk
sensasi
yang
mungkin dialami.
4.7 Anjurkan keluarga
untuk tetap
bersama pasien,
jika perlu.
4.8 Anjurkan
mengungkapkan
perasaan
dan persepsi.
4.9 Latih teknik
relaksasi.
4.10Kolaborasi
pemberian
Kolaborasi
4.11obat antiansietas
jika perlu.
Perencanaan pasien post operasi
Hari/Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawata Hasil
n
Pasien
Mingu, 27 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Maret 2022 berhubungan tindakan keperawatan (I.08238)
dengan agen tingkat nyeri (L.08066) Observasi
pencedera fisik menurun dengan Kriteria 3.1 Identifikasi lokasi ,
(Prosedur oprasi). Hasil : karakteristik, durasi,
(D.0077) 1. Keluhan nyeri frekuensi, kulaitas
menurun. nyeri, intensitas
2. Meringis menurun. nyeri, skala nyeri.
3. Sikap 3.2 Identifikasi respon
protektif menurun. nyeri non verbal.
4. Gelisah menurun. 3.3 Identivikasi factor
5. Frekuensi nadi yang memperberat
membaik dan memperingan
nyeri.
Terapeutik
3.4 Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri.
3.5 Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri.
3.6 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi meredakan
nyeri.
Edukai
3.7 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
3.8 Jelaskan
strategi meredakan
nyeri
3.9 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri.
Kolaborasi
3.10Kolaborasi
pemberian analgetik
bila perlu.
Senin, 28 Risiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
Maret 2022 ditandai dengan tindakan keperawatan (I.14539)
efek prosedur tingkat infeksi (L.14137) Observasi
infasive dengan Kriteria Hasil : 2.1 Monitor tanda dan
(D.0142). 6. Kebersihan tangan gejala infeksi local
meningkat. dan sistemik.
7. Kebersihan 2.2 Batasi
badan meningkat. jumlah pengunjung
8. Demam, kemerahan, 2.3 Berikan perawatan
nyeri, kulit pada area
bengkak menurun. edema.
9. Kadar sel darah putih 2.4 Cuci tangan
meningkat. seblum dan
sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien.
2.5 Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
beresiko tinggi.
Edukasi
2.6 Jelaskan tanda dan
gejala infeksi.
2.7 Ajarkan cara
mencuci
tangan dengan
benar.
2.8 Ajarkan etika batuk.
2.9 Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
2.10 Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan.
Kolaborasi
2.11 Kolaborasi
pemberian
imunisasi
jika perlu.
e. Pelaksanaan
Implementasi keperawatan
- Pasieng mengatakan
faham diajarkan teknik
nafas dalam
O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meringis
- Pasien mencoba
mempraktekkan teknik nafas
dalam
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 85x/menit
- Suhu : 36,6
oC RR : 20x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian P : Lanjutkan
intervensi
2.3 mengidentifikasi lokasi ,
karakteristik,
durasi, frekuensi, kulaitas
nyeri, intensitas nyeri,
skala nyeri.
2.4 mengidentifikasi respon
nyeri non verbal.
3.5 memberikan teknik non
farmakologis
Hari ke 3 DX 1 S:
Senin, 28 Maret - Pasien mengatakan
2022 Nyeri akut berhubungan nyeri berkurang
engan agen pencedera O :
fisik (Prosedur oprasi). - Pasien tampak rilex
(D.0077) - Pasien tampak rilex
- TD : 120/80 mmHg
Nadi :
80x/menit
Suhu : 36,6 oC
RR : 20x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian P : hentikan
intervensi (pasien Pulang).
DX 3 S:
Risiko Infeksi ditandai - Pasien mengatakan tidak ada
dengan efek prosedur tanda infeksi seperti yang
infasive (D.0142). dijelaskan
O:
- Tidak tampak tanda tanda
infeksi pada luka
A : Masalah teratasi
sebagian
P : hentikan intervensi
(pasien Pulang).